Kuman
dan bakteri adalah makhluk yang membuat kita ngeri dan waspada, karena kita
tahu banyak diantaranya yang menjadi penyebab berbagai penyakit. Namun sebagian
besar dari kita bahkan belum pernah melihat bagaimana sebenarnya bentuk kuman
dan bakteri tersebut. Padahal lebih dari 300 tahun yang lalu dengan kemauannya
yang keras dan alat yang sederhana, seseorang telah berhasil menggambarkan
makhluk yang ukurannya kira-kira sejutaan kali lebih kecil dari manusia itu,
dialah Antonie van Leeuwenhoek.
Secara
skeptis mungkin kita bisa berdalih bahwa dia adalah seorang ilmuwan
professional yang pintar dan tugasnya memang meneliti hal-hal semacam itu, tapi
ternyata tidak. Antonie van Leeuwenhoek sama sekali bukan ilmuwan. Ia adalah
seorang pedagang kain dari Delft, sebuah daerah di Belanda. Ia juga berasal
dari keluarga pedagang, tanpa harta yang berlimpah, tanpa pendidikan yang
‘wah’, tanpa gelar kesarjanaan, dan tidak menguasai bahasa lain selain bahasa
Belanda tulen yang ia gunakan sehari-hari. Namun berkat keterampilan,
ketekunan, keingintahuan yang tanpa batas, serta pikirannya yang terbuka dan
terbebas dari dogma-dogma keilmuan pada masa itu, Leeuwenhoek berhasil
mencatatkan dirinya sebagai orang yang merancang beberapa penemuan terpenting
dalam sejarah biologi. Hasil-hasil penemuannya membuat kita sekarang ini sadar
bahwa dunia kita ini dikerumuni oleh monster kecil dalam jumlah yang tak
terhingga namun tidak kentara dengan mata telanjang.
Antonie
van Leeuwenhoek dilahirkan di Delft pada tanggal 24 Oktober 1632 dan meninggal
26 Agustus 1723. Semasa hidupnya ia dikenal mempunyai pribadi yang sopan dan
ramah dengan gaya bicara yang simpatik. Ayahnya Philip Thoniszoon adalah
seorang pengrajin keranjang sedangkan ibunya Margaretha Bel van den Berch
merupakan putri dari seorang pengusaha bir. Antonie kecil disekolahkan ibunya
di kota Warmond, dekat Leiden, dan di sebuah desa kecil bernama Benthuizen
pamannya mengajarinya dasar-dasar matematika dan fisika. Seperti telah disebutkan
sebelumnya, ia tidak pernah menamatkan pendidikan formalnya. Tahun 1648 sang
ibu mengirimnya ke Amsterdam untuk belajar menjadi pengelola buku. Di kota
tersebut Antonie malah magang pada
sebuah perusahaan tekstil milik orang Skotlandia, William Davidson. Selama
periode tersebut Antonie muda menjalin persahabatan dengan Christian Huygens
sang astronom dan Jan Swammerdam. Jan merupakan putera seorang apoteker yang
memiliki banyak koleksi benda-benda bersejarah dan objek-objek alam yang
membuat Antonie sangat tertarik.
Tahun
1654 Antonie kembali ke Delft dan membuka toko kain wool. Berawal dari
keinginannya untuk memeriksa bahan-bahan tekstil dengan seksama, Antonie mulai
menggunakan kaca pembesar untuk memperjelas detil bahannya. Kaca pembesar tersebut
dibuatnya setelah ia mempelajari teknik penggerindaan kaca/lensa.
Tahun
1665 Antonie menikah dengan Barbara de Mery, putri seorang saudagar sutera dari
Norwich, Inggris. Untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya Antonie sempat bekerja sebagai seorang surveyor (1669),
penguji kualitas anggur, bahkan sebagai pejabat tingkat rendah di kotanya.
Setelah serangkaian pekerjaannya itu, Antonie memiliki banyak waktu luang untuk
hobinya, yaitu menggerinda lensa dan mengamati sesuatu dengan lensa tersebut.
Mikroskop Sederhana
Terinspirasi
oleh buku karya penemu sel gabus Robert Hooke, yaitu “Micrographia”, Antonie
mulai membuat mikroskopnya sendiri. Berkat keterampilannya menggerinda lensa,
mikroskop Antonie yang sederhana ternyata memiliki kemampuan yang menakjubkan.
Panjang keseluruhan dari mikroskop Antonie tanpa lensa hanya sekitar 3 inci.
Tungkai sepanjang ¼ inci dihubungkan dari dudukan lensa dengan tempat menyimpan
objek yang akan diperiksa. Mikroskop ini hanya menggunakan sebuah lensa
bikonvek sederhana dengan diameter 0,7 mm yang menghadap ke objek dan 0,6 mm
yang menghadap ke mata. Lensa ini diapit lekukan 2 plat perak yang tipis dengan
ukuran 15/16 inci dan dikelilingi 4 buah paku penopang dengan jarak yang sama.
Jarak antara lensa dengan objek sekitar ½ mm. Posisi dan fokusnya dapat diatur
dengan memutar baut pada bagian bawah lensa dengan ukuran 13/16 inci yang dapat
menggerakan plat secara horizontal. Untuk dapat melakukan pengamatan alat ini
harus didekatkan ke mata dan memerlukan pencahayaan yang sangat baik.
Mikroskop
Antonie memang sangat sederhan bila dibandingkan dengan mikroskp modern. Bahkan
dari segi bentuk masih lebih sederhana dibandingkan dengan mikroskop 2 lensa
yang telah dirancang 40 tahun sebelum Antonie lahir, yang kemudian dikembangkan
oleh Robert Hooke dan Jan Swammerdam. Mikroskop 2 lensa primitif tersebut
bentuknya lebih mirip dengan mikroskop modern, namun karena berbagai kesulitan
teknis, mikroskop tersebut hanya mampu memperbesar objek 20-30 kali ukuran
sebenarnya. Keterampilan Antonie dalam menggerinda lensa ditambah
penglihatannya yang tajam serta kecermatannya dalam pengaturan cahaya,
menjadikan mikroskop sederhana ciptaannya mampu memperbesar objek hingga 200
kali ukuran sebenarnya.
Hal
lain yang membuat Antonie mempunyai nilai lebih adalah keingintahuannya akan
segala hal yang bisa ia tempatkan pada mikroskopnya, dan kepeduliannya untuk
mengilustrasikan apa yang ia lihat. Antonie tidak memiliki kemampuan menggambar
yang bagus sehingga ia menyewa seorang illustrator untuk menggambarkan hasil
pengamatannya sebagai pelengkap dari deskripsi tulisannya.
Setelah
isteri pertamanya meninggal, Januari tahun 1671 Antonie menikah lagi dengan
Cornelia Swalmius, seorang yang kaya dan berpendidikan putri dari Cornelius Swalmius.
Cornelius adalah seorang pengusaha sekaligus gubernur Valkenburg, sebuah kota
kecil dekat Leiden, Belanda. Cornelia banyak memberikan semangat kepada Antonie
untuk melakukan berbagai penelitian dengan mikroskopnya. Hal tersebut
diperkirakan juga akan memberikan keuntungan tersendiri bagi mertuanya
mengingat profesi dan jabatannya. Semua penelitian Antonie sampai tahun 1673
tidak membuat dunia menyadari keberadaannya.
Penemuan yang berbuah penemuan
Pada tanggal 28
April 1673, seorang ahli fisika kelahiran Delft, Reinier de Graaf yang juga
merupakan anggota Royal Society di London, mengirimkan surat kepada Henry
Oldenburg yang saat itu menjabat sekertaris Royal Society. Dalam suratnya
Reinier memperkenalkan Antonie van Leeuwenhoek dan meminta Royal Society untuk
memberikan perhatian kepada karya-karyanya. Mulai saat itulah Antonie bisa
mempublikasikan penelitiannya melalui surat-suratnya kepada Royal Society.
Surat-suratnya yang berbahasa Belanda diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris
atau latin dan diberi tajuk “Philosophical Transaction of the Royal Society”.
Pada awal
penulisannya (1673-1676) Antonie menggambarkan penemuannya bahwa pada air
rendaman jerami terdapat hewan mini. Hewan tersebut ia namakan ‘animalicula’,
yang kita ketahui sekarang sebagai protozoa (diambil dari istilah Yunani yang
berarti hewan pertama). Tahun-tahun berikutnya berturut-turut ia temukan alga
hijau Spirogyra, makhluk kecil bergaris-garis hijau yang ia teliti dari
air danau, ciliata Vorticella yang ia gambarkan berbentuk seperti
lonceng, bahkan pada tahun 1676 ia menemukan bentuk sel sperma manusia, yang
sempat dianggap sebagai hewan kecil berekor. Pada tahun 1682 Antonie menemukan
bentuk ragi jamur, dan menggambarkannya dengan menggunakan model berbentuk
bola. Penggunaan model dalam deskripsi penelitian ragi ini merupakan yang
pertama dalam sejarah biologi.
Pada tahun 1683
Surat Antonie berisi gambar-gambarnya yang pertama tentang bakteri. Antonie
mengamatinya dalam suspensi campuran yang ia korek dari sela-sela giginya. Kecermatannya nyata terlihat pada gambar-gambar tersebut.
Ia membuat sketsa sel bakteri dengan bentuk seperti bola (kokus), silindris
atau bentuk batang (basilus), atau spiral. Meskipun setelah lewat masa Antonie
telah terjadi banyak perubahan dalam pengetahuan mikroskopik, namun sampai
sekarang kita masih mengenali ketiga bentuk umum yang sama pada bakteri.
Tanggapan Masyarakat
Royal Society
sendiri sempat meragukan penelitian bakteri yang dilakukan oleh Antonie. Mereka
kemudian meminta 2 orang ilmuwan yaitu Robert Hooke yang ahli mikroskop dan
ahli anatomi Nehemiah Grew untuk melakukan percobaan serupa dengan mikroskop 2
lensa yang telah diperbaharui. Hasilnya ternyata sama persis dengan gambaran
Antonie Setelah itu Antonie kemudian dinobatkan sebagai ilmuwan dan penemu
bakteri.
Kunci
keberhasilan Antonie adalah membebaskan dirinya dari pengaruh pembatasan ilmu
yang pada saat itu sering ditujukan untuk kepentingan golongan tertentu.
Antonie bahkan pernah menolak bantuan Gottfried Wilhelm Leibnitz yang ingin
mendirikan akademi untuk mempelajari mikroskop karena khawatir akan
mempengaruhi objektivitas penelitiannya. Penelitiannyapun dilakukan dengan
pendekatan induktif, tanpa mengikuti sistematika yang memang tidak ia dalami.
Konsep penelitiannya adalah pengamatan segala sesuatu dengan seksama,
pengilustrasian dengan cermat, dan tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan,
sehingga hasil akhirnya lebih berupa pembuktian hipotesis. Melalui
langkah-langkah ini Antonie menemukan banyak hal yang benar-benar baru bagi
masyarakat pada waktu itu.
Perbedaan
persepsi dan hasil penelitian yang cenderung menghebohkan membuat karya-karya
Antonie dalam surat-suratnya yang penuh semangat, dibaca orang dengan penuh
perhatian, tetapi arti dan pengembangannya diabaikan. Sebelum tahun 1800-an,
orang belum benar-benar menyadari bahwa mikroorganisme adalah penyebab banyak
penyakit dan bertanggung jawab akan perubahan-perubahan kimiawi pada
bahan-bahan di sekitar kehidupannya.
Sekarang ini
dengan berlandaskan visi pengetahuan yang tak ternilai dari Antonie van
Leeuwenhoek, kita dapat mengamati mikroba-mikroba patogen (merugikan) dan
mencari cara untuk mengatasi berbagai efek negatif yang ditimbulkannya. Bahkan
penelitian mutakhir sekelas rekayasa DNA pun harus berterima kasih pada tingkah
Antonie yang selalu penasaran yang kemudian ia selesaikan dengan kontak antara
matanya yang tajam dengan lensa hasil gerindanya yang sangat sedehana.
DImuat di HU Pikiran Rakyat, 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)