Aktivasi otak tengah yang bisa membuat anak-anak biasa menjadi luar biasa pada prinsipnya adalah memakai teknologi gelombang otak. Teknologi gelombang otak ini pertama kali ditemukan oleh Richard Caton. Dalam jurnal medis di Inggris yang dikeluarkan pada tahun 1875, dia menyebutkan bahwa pada belahan otak kelinci dan monyet ditemukan adanya aktifitas listrik.
Penelitian tentang gelombang otak kemudian dilanjutkan oleh Adolf Beck
pada tahun 1890. Dalam sebuah artikelnya dia menemukan adanya gelombang listrik
pada otak kelinci dan otak anjing. Dia menambahkan bahwa gelombang ini berupa
osilasi ritmik yang mirip cahaya.
Penemuan gelombang otak manusia sendiri baru ada setelah seorang ahli fisiologi
bernama Hans Berger melakukan penelitian tentang gelombang otak manusia pada
tahun 1920.
Macam-macam Gelombang Otak
Gelombang otak manusia terdiri atas beberapa macam. Setiap macam
gelombang dibedakan atas frekuensi dan juga gejala yang menyertai kemunculannya.
Gelombang-gelombang otak ini antara lain adalah gelombang alpha, gelombang
beta, gelombang delta, gelombang gamma, dan juga gelombang tetha. Dalam
beberapa sumber, ada yang menyertakan gelombang otak yang lain, yaitu Schumann
Resonance dan juga sensory motor rhythm.
Gelombang otak yang pertama adalah gelombang
alpha. Gelombang Alpha ini mempunyai frekuensi 8 hingga 12 Hertz. Ketika gelombang
ini muncul, mata kita akan terasa ngantuk. Saat itu, kita akan merasa sadar dan
tidak sadar. Gelombang ini juga muncul saat kita sedang relaksasi dan
beristirahat.
Frekuensi gelombang alpha merupakan frekuensi
pengendali yang mampu menghubungkan pikiran sadar dan bawah sadar. Itu
sebabnya, kita mampu mengingat mimpi yang terjadi saat kita tidur. Gelombang
alpha juga dihasilkan orang yang sedang meditasi dan orang yang mengalami
hypnosis.
Gelombang otak yang kedua adalah gelombang beta. Gelombang beta ini mempunyai
frekuensi di atas 12 Hertz atau 12 Hertz sampai dengan 19 Hertz. Gelombang ini muncul
saat kita mengalami sedang siaga penuh. Misalnya saja saat kita bekerja atau
sedang berkomunikasi dengan orang lain. Gelombang
beta dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu High Beta Waves
(frekuansi di atas 19 Hertz); Beta Waves (15-18Hertz); dan Low Beta Waves
(12-15Hertz).
Gelombang otak yang ketiga adalah gelombang
delta. Gelombang delta ini mempunyai frekuensi 1 sampai
dengan 4 Hertz. Gelombang ini frekuensinya rendah tetapi amplitudonya besar.
Gelombang delta juga muncul saat tubuh dan pikiran kita berada dalam relaksasi.
Misalnya saja saat tidur terlelap tanpa mimpi.
Gelombang otak yang keempat adalah gelombang
gamma. Gelombang gamma ini mempunyai frekuensi 25 sampai
dengan 100 Hertz. Gelombang ini muncul pada saat tubuh kita berada dalam
kondisi mental yang sangat kuat. Misalnya saja saat tampil di muka umum, panik,
dan ketakutan. Dalam kondisi ini, tubuh mempunyai kesadaran yang penuh.
Beberapa artikel di internet menyebutkan bahwa gelombang gamma terbagi lagi ke
dalam beberapa bagian dan konon gelombang-gelombang tersebut berhubungan dengan
supranatural dan kemampuan yang luar biasa.
Baru-baru ini ditemukan bahwa
ternyata di atas gelombang gamma terdapat gelombang lain yang frekuensinya
lebih besar. Gelombang pertama adalah gelombang hypergamma. Gelombang ini mempunyai
frekuensi lebih dari 100 Hertz. Dan gelombang kedua adalah gelombang Lambda.
Gelombang ini mempunyai frekuensi lebih dari 200 Hertz.
Gelombang otak yang kelima adalah gelombang
tetha. Gelombang tetha disebut juga sebagai Tetha Rhytm. Frekuensinya adalah di
antara 4 Hertz hingga 8 Hertz.
Tanda-tanda yang datang saat gelombang ini muncul adalah nafas yang
melambat dan dalam. Gelombang ini juga muncul saat orang mengalami trance, hypnosis, meditasi dalam,
berdoa, dan menjalani ritual agama yang khusyuk.
Bayi dan anak-anak selalu dalam gelombang tetha
dan alpha. Itu sebabnya, anak-anak mudah sekali belajar dan menerima perkataan
orang lain apa adanya. Tentu saja karena gelombang alpha dan tetha merupakan
gelombang pikiran bawah sadar. Akan tetapi dengan gelombang ini pula, anak-anak
mampu berimajinasi tanpa batas.
Sensori
Motor Rhythm (SMR) juga termasuk ke dalam gelombang otak. Gelombang ini
mempunyai frekuensi 12 Hertz hingga 16 hertz. SMR
sebenarnya masih masuk kelompok getaran low beta. Akan tetapi, gelombang ini
baru dipelajari secara mendalam akhir-akhir ini. Temuan yang diperoleh para
ahli menujukkan bahwa penderita epilepsy, penderita ADHD (Attention Deficit and
Hyperactivity Disorder) dan penderita Autisme ternyata tidak menghasilkan
gelombang jenis ini. Hal ini terjadi karena para penderita gangguan di atas
tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang dianggap penting.
Ingat lagi bahwa gelombang beta muncul saat tubuh berada dalam siaga dan
konsentrasi penuh. Akibat inilah, para ahli akhirnya menemukan terapi
penyembuhan penyakit tadi adalah dengan cara merangsang otak agar menghasilkan
getaran SMR tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan teknik neurofeedback.
Tak hanya Sensory mototr Rhythm, Schumann
resonance juga termasuk ke dalam gelombang otak. gelombang ini termasuk golongan
gelombang tetha. Akan tetapi, Schumann resonance dihasilkan oleh getaran alam
semesta. Frekuensi gelombang ini adalah 7,83 Hertz. Manusia yang mampu
menghasilkan gelombang ini konon mempunyai kemampuan supranatural, seperti
Extrasensory Perception (ESP), telepati, Clairvoyance (bentuk dari ESP), dan
kemampuan supranatural lainnya. Salah satu contoh manusia yang otaknya mampu
menghasilkan gelombang ini adalah anak indigo (anak yang menunjukkan perilaku
lebih dewasa dibandingkan usianya dan memiliki kemampuan intuisi yang sangat
tinggi).
Dimuat di HU Pikiran Rakyat, April 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)