Tampil cantik dan sempurna merupakan
idaman semua manusia. Tak hanya wanita, laki-laki pun menginginkan hal yang
sama. Terlebih saat ini, ketika predikat pria ‘metroseksual’ begitu santer
diberikan kepada siapapun laki-laki yang tanpa merasa risih masuk ke salon
untuk melakukan berbagai perawatan tubuh. Dari mulai rambut hingga ujung kaki
(pia normal).
Berbagai teknologi untuk
mempercantik dan menyempurnakan bentuk tubuh pun semakin banyak ditemukan dari
alat perekontruksi (memulihkan atau mengembalikan bentuk organ yang rusak
karena kecelakaan) hingga alat pengaugmentasi (penambah besar atau peninggi
organ-organ tertentu).
Keinginan untuk tampil cantik
terkadang membutakan kita. Dengan menghalalkan segala cara serta dengan ketelitian
yang minim, perawatan menuju kesempurnaan diri justru menjadi sarana
mencelakakan diri. Banyak contoh kasus dari kenyataan ini. Kasus yang paling
baru, adalah kasus yang menimpa Hilda Pasman (20). Gadis Jakarta yang satu ini
meninggal akibat suntikan kolagen di payudaranya. Bukannya menjadi sempurna
seperti yang diharapkannya, Hilda malah menemui ajalnya dalam suntikan kolagen.
Kolagen dan efek sampingnya
Teknik penyuntikan kolagen
sebenarnya sudah lama dikembangkan. Bahkan produksi kolagen implan sudah ada
sejak tahun 1980-an. Kolagen implan ini berasal dari jaringan kulit sapi (bovine collagen, zyderm). Awalnya
kolagen berfungsi sebagai skin filler
(pengisi kulit) sehingga kulit yang keriput atau bekas jerawat dan cacar bisa
menjadi mulus lagi. Tetapi seiring waktu berjalan kolagen menjadi salah satu
teknik penyuntikkan yang bersifat augmentasi.
Perlu diperhatikan lebih jauh,
kolagen sebagai skin filler juga
hanya mampu bertahan selama 2 bulan saja karena setelah itu, kulit akan kembali
seperti semula. Para dokter lebih menyarankan hyaluronic acid sebagai skin
filler karena sanggup bertahan selama 6 bulan.
Seperti halnya teknologi lain,
teknik penyuntikan kolagen menimbulkan efek samping, diantaranya
hipersensitivitas pasien terhadap kolagen dari luar, alergi yang menimbulkan
penolakan hingga timbulnya gelembung-gelembung. Jika penyuntikkan dilakukan
pada payudara, gelembung ini kalau diraba menyerupai kelereng.
Hal lain yang menjadi ancaman
penyuntikkan pada payudara adalah masuknya cairan kolagen ini pada pembuluh
darah besar yang ada di payudara yang akan menyumbat peredaran darah ke jantung
dan paru-paru. Hal ini dapat berakhir pada kematian, dan hal ini juga yang
menjadi dugaan Hilda Pasman meninggal.
Kolagen adalah protein
Kolagen sebenarnya merupakan
komponen protein utama di dalam tubuh. Lebih dari sepertiga protein tubuh
adalah kolagen. Kolagen dapat ditemukan di seluruh organisme bertulang
belakang. Karena kolagen dapat dijumpai pada ruas-ruas tulang belakang,
jaringan kulit, urat otot (tendon), dan juga di seluruh membran dasar.
Di dalam tubuh kolagen berfungsi
sebagai bantalan antarsel, lapisan penguat tendon, serta penyokong kulit dengan
organ-organ dalam. Tulang dan gigi merupakan suatu kolagen dangan penambahan
mineral kristal (padatan). Kolagen juga merupakan penjaga bentuk dan struktur
tubuh kita yang menjaga dan penyambung jaringan halus pada rangka tubuh.
Semakin tua umur seseorang maka kolagen yang ada di tubuhnya terutama kolagen
pada jaringan kulitnya semakin sedikit, ini terlihat dari timbulnya banyak
keriput.
Meskipun fungsi kolagen ini begitu
penting, namun kolagen merupakan protein yang relatif sederhana. Nama kolagen
sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti lem (perekat).
Struktur kimia kolagen
Kolagen disusun oleh 3 rantai
polipetida (monomer protein) yang terpilin membentuk triple helix (pilinan ganda 3). Segmen kecil dari tiap rantai
mempunyai panjang asam amino sebanyak 1000-an. Setiap tiga asam amino terselip
glisin yaitu asam amino kecil yang menempati tepat di dalam pilinan. Dan 2 asam
amino tang lain dan kerap hadir adalah prolin dan hidroksiprolin yang berfungsi
sebagai penstabil struktur kolagen, serta hidroksilisin sebagai pengikat gula..
namunpun begitu, komposisi rantai polipeptida berbeda-beda tergantung kepada
jenis kolagennya, yang dibedakan dari ujung-ujung asam aminonya. Setelah
membentuk triple helix, kolagen juga
dapat membentuk struktur kuartener yang terbentuk akibat ikatan hidrogen.
Kolagen dari hewan sering kita kenal
juga sebagai bumbu masak. Dimana seperti halnya protein lain, kolagen bila
dipanaskan strukturnya akan berubah, disini struktur triplehelixnya akan terpisah. Dan ketika suhu dingin lagi, kolagen
tadi akan membentuk gelatin. Dan bentuk kolagen seperti gelatin inilah yang
biasanya dipakai sebagai skin filler.
Struktur kolagen seperti gelatin
bisa kita lihat jika kita memasak tunjang dan kulit sapi serta ceker ayam.
Ketika suhu dingin, masakan tersebut airnya menjadi licin bahkan memadat.
Masyarakat tradisional ada yang menganggap bahwa masakan ini dapat mempercepat
bayi berjalan serta menyembuhkan sakit tulang (fatig). Hal demikian memeng
merupakan salah satu manfaat dari kolagen.
Selain protein, di dalam kolagen
juga terdapat struktur karbohidrat yaitu monosakarida (glukosa dan galaktosa)
yang masuk oleh galaktosil transferase (enzim pentransfer). Dan pengikatan gula
ini terjadi sebelum terbentuknya pilinan (helix). Bilangan gulanya tergantung
pada jenis jaringan kolagennya, misalnya kolagen tendon 1,6 ; kolagen lensa IV-
110.
Dalam suatu penelitian dikatakan
bahwa ikatan kolagen lebih kuat dibandingkan kawat baja. Tak ada enzim yang
dapat memotongnya kecuali enzim kolagenase yang dapat memotong-motong kolagen
menjadi elemen-elemen penyusunnya.
Proses pembentukkan kolagen.
Proses pembentukan kolagen, seperti
pada proses pembentukkan protein lainnya diawali dengan proses translasi
protein di ribosom. Setelah itu terjadinya proses hidroksilasi prolin lisin,
yang diikuti pengikatan gula (monosakarida) yang mengikat glisin. Setelah itu
baru terjadi pemilinan membentuk struktur triple
helix dimana pada bagian tengah, ujung –N dan –C melipat membentuk protein
struktur globul. Ujung –N dan –C tadi dipotong oleh protease agar panjangnya
hanya 1000 asam amino. Terakhir dibentuklah kolagen dengan bentuk kuartener
dimana semakin tua umur organisme, semakin banyak struktur kuartenernya, yang
penyusunannya dilakukan secara staggered.
Dimuat di HU. Pikiran Rakyat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)