Di jaman serba canggih ini, segala macam penemuan akan alat-alat yang
mempermudah dan membuat indah hidup manusia, berjalan sangat cepat sekali. Tak
jarang alat inovasi yang baru ditemukan beberapa tahun yang lalu akhirnya harus
tergusur dengan alat lain sejenis yang lebih canggih. Fenomena ini terjadi juga
pada dunia fotografi, dimana kita bisa melihat bagaimana evolusi alat fotografi
atau kamera ini berjalan. Dimulai dari kamera yang mengeluarkan asap ketika
dipakai, sampai pada kamera digital yang kini sedang '‘trend’. Dan diantara dua
lonjakan inovasi itu terselip inovasi kamera yang memakai klise (gambar
negatif) yang bahkan sampai sekarang masih banyak dipakai oleh masyarakat luas,
tentunya karena alat pengabadi momen ini
mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan kamera lainnya.
Dialah William Henry Fox Talbot, orang yang paling berjasa dalam metode
kamera ini, seorang ilmuwan besar berkebangsaan Inggris. Tidak seperti ilmuwan
lain, yang hanya berkonsentrasi dalam
satu bidang, Talbot mempunyai banyak keahlian, diantaranya sebagai Egyptologis,
klasikis , fotografer, filusuf, , penterjemah, kimiawan, matematikawan dan
fisikawan.
William Henry Fox Talbot lahir pada tahun 1800 di Lacock Abbey, sebuah
kawasan elit keluarga dekat raja serta para orang-orang kelas atas di Inggris.
Ibunya, Lady Elizabeth Theresa Fox, adalah seorang wanita pintar yang bergelut
dengan dunia politik dan bahasa. Dia sangat berpengaruh dalam kehidupan Talbot.
Dari ibunyalah Talbot menyukai belajar segala sesuatu. Sementara ayahnya,
Davenport Talbot, adalah seorang militer angkatan laut yang menghabiskan hampir
seluruh waktu hidupnya di lautan. Dia meninggal ketika Talbot berusia 5 bulan.
Kemudian ibunya menikah lagi dengan Charles Fielding pada tahun 1804.
Dari
surat-surat dan diarinya, terlihat bahwa Talbot adalah orang pintar yang selalu
penasaran dengan segala hal mulai dari bahasa, matematika, politik, botani,
optik dan astronomi. Di sekolah, Talbot menyukai berbagai macam mata pelajaran
serta menghasilkan nilai memuaskan untuk semuanya. Talbot meneruskan studinya
dalam bidang kimia dan matematika yang memberinya banyak penghargaan dan medali
serta gelar Bachelor dan MA di Universitas Cambridge. Ketika masih mahasiswa,
di tahun 1825, Talbot terpilih menjadi anggota Royal Astronomical Society dan Fellow
of the Royal Society yang merupakan suatu kelompok para ilmuwan Inggris.
Talbot
kemudian melakukan perjalanan ke beberapa negara Eropa untuk penelitian optik,
matematika (kalkulus integral) dan kimia (termasuk pencahayaan warna dan
spektrum), dan juga bahasa.
Pada tahun
1832, Talbot menikah dan menjadi anggota parlemen sampai tahun 1834. Pada masa
ini, Talbot kembali menetap di Lacock Abbey. Ketika Talbot melakukan perjalanan
bulan madunya ke Itali, di danau Como, Talbot mencoba mengambil gambar dengan
menggunakan kamera lucida, tetapi
Talbot tidak puas akan hasil yang diperoleh, karena bagian-bagian artistik
pemandangan itu tidak muncul. Kekecewaan Talbot ini membuat Talbot berhayal
tentang mesin dengan kertas peka cahaya yang membuat gambar secara otomatis.
Sepulang bulan madu, baru Talbot mulai mengerjakan mimpinya ini.
Percobaan-percobaan
Talbot dimulai di awal tahun 1834. Di awal-awal pengujian mimpimya, Talbot mengembangkan
prosedur pelapisan kertas dengan menggunkan larutan garam meja (table
salt) yang dikeringkan kemudian dilapisi kembali dengan perak nitrat.
Setelah pengujian berulang-ulang, akhirnya Talbot mendapatkan hasil, bahwa
larutan perak klorida sebagai plapis, lebih sensitif dibandingkan dengan perak
nitrat. Talbot menggunakan ‘kertas bergaram’ ini untuk membuat foto-foto
spesimen botani. Adapun cara yang dipakai yaitu dengan cara mengekspos kertas
peka cahaya yang sudah dilapisi perak klorida pada cahaya matahari dengan objek
foto berada di depan kertas itu. Selain itu, Talbot juga memperoleh hasil foto
yang stabil setelah dicelupkan pada larutan garam meja atau potasium iodida
pekat. Talbot menyebut cara yang digunakan dalam pemotretannya sebagai teknik
penggambaran fotogenik (fotogenic
drawing) yang sekarang disebut dengan metode gambar negatif (klise) dengan
warna terang pada gambar negatif yang sebenarnya merupakan warna gelap benda
sebenarnya, dan sebaliknya.
Talbot
mengemukakan keunggulan teknik ini, yaitu kemampuan bisa didapatnya hasil foto
sebanyak yang diinginkan dengan cara mencetak kembali gambar negatifnya, dimana
hasil cetakannya kemudian disebut sebagai gambar positif. Cara inilah yang
dipakai sampai sekarang.
Pada
tanggal 28 februari 1835, Talbot menjelaskan sistem negatif-positif ini kepada
masyarakat. Bahkan gambar negatif dari hasil pemotretan Lacock Abbey saat itu,
sampai kini masih tersimpan dengan baik.
Talbot juga
membuat kamera obscura kecil yang
terbuat dari kayu. Istrinya menyebut kamera ini sebagai perangkap tikus. Tetapi
Talbot tidak mempublikasikan buatannya ini.
Sebenarnya
Talbot bermaksud menulis laporan penemuannya pada Royal Akademic of Science, (dimana dia menjadi anggotanya pada
tahun 1833) tetapi batal. Sampai akhirnya dia menulis buku yang disebutnya Hermes or Classical and Antisuarian
Research.
Sekitar
tahun 1836, Talbot akhirnya dapat memamerkan hasil pemotretannya, serta
menjelaskan penemuannya itu di depan Royal
Society. Dan di tahun 1840 Talbot juga akhirnya dapat menyempurnakan kamera
buatannya yang disebut camera obscura
yang dipatenkannya setahun kemudian. Sedangkan metode pemotretan yang
dipakainya dipatenkan dengan nama calotype,
yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti penggambaran indah.
Penyempurnaan
metode kalotip ini terjadi pada tahun 1841 dengan ditemukannya latent image atau gambar laten yang tersembunyi dan bisa
muncul dalam waktu lama setelah diekspos lama terhadap sinar matahari. Tetapi
dengan penambahan komponen perak yang banyak, gambar laten ini dapat muncul
langsung tanpa harus diekspos pada matahari dalam waktu lama.
Tahun 1843,
Talbot membuka rumah pencetak foto pertama yang bisa dipakai oleh masyarakat
luas. Tahun berikutnya, Talbot mengeluarkan buku The Pencil of Nature, yaitu
buku pertama di dunia yang memakai ilustrasi foto dan memuat 24 foto termasuk
foto Oxford dan Paris.
Di tahun 1852, Talbot mengembangkan pencetakan Halftone kemudian mematenkan proses Photoglyphny di tahun 1858. Tetapi
sebelumnya, yaitu di tahun 1851, Talbot mematenkan hasil foto pertama di dunia
yang menggunakan blitz berkecepatan tinggi.
Dari segala
macam penemuannya yang sangat berarti bagi dunia fotografi, Talbot mendapat berbagai macam penghargaan, seperti
gelar penghormatan dari Universitas Edinburg (1864), serta anggota kehormatan
Asosiasi Fotografi London (1874).
Talbot
meninggal di tahun 1877 ketika sedang menulis sejarah penemuan fotografinya di
Lacock Abbey yang sekarang menjadi museum fotografi, film dan televisi nasional
Inggris.
Dimuat di HU. Pikiran Rakyat, Juli 2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)