Kita semua tentu sudah tak asing lagi dengan film Star Wars,
Transformer, Men in Black, Matrix, atau pun Superman. Ya, film-film hebat tersebut
dikategorikan sebagai film fiksi ilmiah karena menggabungkan unsur sains dan teknologi yang diimajinasikan teraplikasi di
dalam kehidupan nyata. Namun, dibalik kehebatan film-film tersebut tahukah kita
siapa orang paling berjasa yang pertama kali mencetuskan genre film-film seperti ini?
Tersebutlah Hugo Gernsback, seorang inventor
(penemu), penulis, editor sekaligus penerbit buku dan majalah-majalah pertama
yang beraliran science fiction (fiksi
ilmiah).Hugo
Gernsback terlahir dengan nama Hugo Gernsbacher pada 16 Agustus 1884. Dia
berasal dari keluarga terpandang di Luxembourg City, Luxembourg. Ayahnya adalah
seorang penjual anggur. Itu sebabnya, mesin-mesin kilang anggur memicu Hugo
kecil untuk ‘jatuh cinta’ dengan hal-hal yang berbau listrik. Dari mulai
batere, kabel-kabel, hingga bel-bel yang berbunyi. Namun pada saat remaja, Hugo
lebih tertarik dengan cahaya dan bunyi bel.
Awalnya,
Hugo banyak bereksperimen dengan telepon dan lampu-lampu kecil yang bersumber
pada batere. Dari percobaan tersebut, Hugo berhasil membuat rumah keluarga
Gernsbacher dilengkapi lampu yang berkekuatan 6 volt beserta telepon yang
difungsikan oleh batere.
Kesuksesan
Hugo terhadap rumah keluarganya membuat semua orang terkesan. Banyak orang
meminta Hugo untuk membuat hal serupa di rumah-rumah mereka. Hugo juga kemudian
membuat intercom di antara rumahnya dengan para tetangga. Berkat hal ini, Hugo
mendapatkan banyak uang.
Saat
Hugo berusia 10 tahun, Hugo pernah membaca buku Mars as the Abode of Life yang merupakan edisi terjemahan Percival
Lowell, seorang ahli astronomi Amerika. Ketertarikannya pada buku ini membuat
Hugo tergila-gila pada fiksi ilmiah.
Saat
remaja, Hugo bersekolah di Brussels. Kemudian dia belajar teknik elektro
di Technikum in Bingen. Selama 3 tahun
bersekolah di sini, Hugo mendesain sebuah radio transmitter portable. Tak hanya
itu, dia juga membuat batere amper tinggi yang justru di kemudian hari
membuatnya beruntung. Batere itu dipatenkan dengan nama Huck Gernsbacher pada tahun 1907.
Tiga
tahun sebelumnya, yakni pada tahun 1904, Hugo memutuskan untuk membuat radio
transmitter portable komersil. Akan tetapi pada saat itu tidak ada stok suku
cadang yang cukup untuk membuatnya. Dia terpaksa harus ribet dengan urusan
mengimpor suku cadang. Dan tentu saja hal ini sangat menyusahkan. Penjualan
barang temuan Hugo akhirnya bisa sukses di pasaran pada tahun 1906. Di tahun
ini pula, Hugo menikah dengan Rose Harvey yang memberinya seorang putri di
tahun 1909.
Di
tahun 1908, Hugo memperluas usahanya. Dia merambah bidang baru yakni memberi
edukasi kepada masyarakat melalui majalah yang disebut Modern Electrics. Di dalam majalah inilah, kata televisi untuk
pertama kalinya muncul.
Suatu
kali di tahun 1911, Hugo menemukan sebuah ruang kosong di dalam majalahnya.
Kemudian, dia membuat artikel mengenai masa depan radio dan berbagai teknologi
yang ada. Tanpa disangka-sangka, artikel tersebut mendapat respon yang luar
biasa. Sejak itulah, dia rutin menulis artikel dan cerita petualangan yang
terfokus pada teknologi di tahun 2660. Dan para pembaca semakin tertarik
karenanya. Artikel dan cerita-cerita petualangan itulah yang akhirnya
melahirkan sebuah frase kata ‘science
fiction’ atau fiksi ilmiah.
Setelah
majalah pertama sukses, Hugo lalu menerbitkan majalah kedua di tahun 1913 yang
diberi nama Electrical Experimenter. Seperti pendahulunya, majalah ini juga menyajikan
berbagai hal mengenai fiksi ilmiah.
Ketenaran dua majalah
terbitan Hugo menarik perhatian para ilmuwan seperti Guglielmo
Marconi, Robert Goddard, Nicloa Tesla, Reginald Fessenden, dan Thomas Edison.
Para ilmuwan ini kemudian banyak menerangkan ilmu temuannya kepada Hugo. Dan
Hugo semakin banyak inspirasi dari mereka dalam membuat cerita fiksi ilmiah
berikutnya. Bahkan Hugo membuat nama karakter ciptaannya dengan nama-nama
ilmuwan tersebut.
Beberapa
ilmuwan lain juga banyak menginspirasi Hugo dalam mengembangkan berbagai alat
temuannya. Dari mulai mengembangkan radio transmitter, telegraf, depilator, dan
lain-lain. Hal ini menunjukkan bahwa Hugo Gernsback tidak membatasi dirinya
untuk hal tertentu. Ide-ide hugo layaknya seperti kincir raksasa yang terus
berputar tanpa henti.
Di
tahun 1921, Hugo mematenkan ide landasan kapal terbang di dek kapal atau bagian
atas Manhattan skyscrapers.
Menurutnya, ide ini terkait dengan gelombang elektromagnetis raksasa yang mampu
membuat kapal terbang berhenti secara aman dalam 20 yar.
Berbagai terbitan karya Hugo kemudian muncul di tahun 1924.
Misalnya saja Practical Electrics, Radio Amateur News
(menjadi Radio News), Radio Review, Your Body, Science
and Invention (Electrical Experimenter), dan Radio
Internacional. Tak hanya itu, dia juga menerbitkan buku teknis untuk radio
amatir dengan judul Radios for All. Hugo kemudian membuat stasiun
penyiaran di tahun 1925. Dan di tahun 1928, Hugo menerbitkan sebuah majalah
bernama Television.
Di
tahun-tahun berikutnya muncul Aviation Mechanics, Everyday Science
and Mechanics, Facts of Life, Fotocraft, French Humor,
High Sea Adventures, Know Yourself, Life Guide, Milady,
Moneymaking, Motor Camper and Tourist, New Ideas for
Everybody, Popular Electronics, Popular Medicine, Radio
and Television, Radio Electronics, Radio Listeners Guide and
Call Book, Radio Program Weekly, Science Wonder Stories,
Science Fiction Plus, Scientific Detective, Sexology,
Short-Wave and Television, Short-Wave Craft, Technocracy
Review, Woman's Digest, dan Your Dreams.
Ratusan
majalah fiksi ilmiah karya Hugo semakin memperjelas bahwa dia merupakan penulis
hebat dengan sejuta mimpi. Karyanya tak pernah sia-sia. Bahkan dia selalu
mempromosikan hal-hal baru di sepanjang hidupnya.
Hugo Gernsback
meninggal di rumah sakit pada 19 Agustus 1967 pada usia 83 tahun dengan
mengantungi sekitar 80 hak paten. Dia sangat beruntung sudah melihat
perkiraannya kini menjadi kenyataan. Dia hanya melewatkan pendaratan manusia di
bulan. Itu saja.
Sebagai
ilmuwan dia juga sangat berjasa akan penemuan dan pengembangan berbagai alat
yang ada di zaman sekarang. Bahkan tubuh Hugo dipersembahkannya pada Cornell University Medical School untuk
digunakan dalam berbagai tujuan medis dan pendidikan. Sungguh ilmuwan sejati.
Semangat dan karyanya tak pernah mati meskipun raganya sudah tiada. Atas
dedikasi dan segala kerja kerasnya, Hugo Gernsback diabadikan sebagai Father
of Science Fiction atau
Bapak Fiksi Ilmiah. Namanya sendiri diambil World
Science Fiction Convention untuk sebuah penghargaan tahunan dalam kategori
Fiksi Ilmiah Terbaik, yakni THE HUGO.
Dimuat di HU Pikiran Rakyat, 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)