Praktek penggunaan ilmu
hipnotis sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu kala. Akan tetapi, ilmu ini
baru bisa terdefinisikan sejak salah satu ahlinya, James Braid, menyebut ilmu
ini sebagai ilmu hipnotis. Ya, oleh karena itulah, James Braid banyak disebut
sebagai bapak dari ilmu hipnotis.
James braid adalah seorang pria
berkebangsaan Skotlandia. Beliau lahir pada tahun 1795. Semasa muda, Braid
pernah magang di tempat bedah milik Charles Anderson. Tempat inilah yang
akhirnya mempengaruhi Braid untuk menjadi seorang ahli bedah.
Tahun 1812, Braid masuk
perguruan tinggi Universitas Edinburg. Di kampus ini, dia sangat mengagumi
Thomas Brown yang saat itu menjabat sebagai kepala fakultas filosofi moral dari
tahun 1808 hingga 1820. Kekaguman Braid pada tokoh ini sedikit banyak
mempengaruhi hidup Braid di masa depannya. Braid lulus dari Universitas ini di
tahun 1814.
Kemampuan
membedah yang diperolehnya semasa muda saat magang di klinik Charles Anderson
mendorong Braid untuk membuka klinik bedah sendiri di Dumfries. Salah seorang
pasiennya yaitu Nona Petty diajak Braid untuk mengikuti prakteknya yang pindah
ke Manchester, Inggris pada tahun 1860. Dari sanalah karir cemerlang Braid
dimulai. Hingga akhirnya, Braid memperoleh penghargaan untuk masuk menjadi
anggota Royal College of Surgeon.
Ketertarikannya
pada filosofi moral pada saat dia berkuliah di Unversitas Edinburg sebelumnya
membuat Braid kemudian mendalami fenomena yang disebut sebagai mesmerism. Fenomena ini kemudian menjadi cikal
bakal dari lahirnya hipnotisme. Dan di tahun 1841, Braid melakukan penilitian
pribadi dan mempraktekkan temuannya ini dalam sebuat pertunjukan ahli mesmerism,
Charles Lafointaine.
Secara sendiri,
Braid mempelajari berbagai hal termasuk teknik yang digunakan Lafontaine dalam
menggunakan subjek mesmerism. Dari semuanya, Braid menyimpulkan
bahwa keadaan yang terjadi saat proses mesmerism,
subjek berada pada fase yang berbeda dari fase biasanya.
Braid kemudian
semakin meningkatkan kemampuannya. Dan di tahun 1841 dia menulis laporan yang
diberi judul "Practical Essay on the Curative Agency of Neuro-Hypnotism".
Laporan ini kemudian diajukan Braid kepada asosiasi ilmuwan Inggris akan tetapi
kemudian ditolak. Braid tak patah semangat. Dia kemudian merevisi tulisannya
terus menerus. Di tahun 1841 juga, Braid menyebut percobaannya sebagai neuro-hypnotism. Dari sinilah lahir kata
hipnotis untuk pertama kalinya. Dan sejak saat itu, kata ini banyak digunakan
hingga sekarang.
Sebagai ahli bedah yang
sekaligus juga ahli hipnotis membuat Braid menggabungkan ilmunya pada saat
membedah. Tak jarang Braid menghipnotis pasien bedahnya agar tidak merasakan
sakit pada saat dibedah. Mulai dari bedah tulang, perut, hingga bedah otot
mata.
Kegigihan Braid dalam meneliti
dan bereksperimen membuat Braid kemudian mendefinisikan keadaan yang terjadi
saat hipnotis. Dia mengatakan bahwa hipnotis adalah keadaan fisiologi yang hampir
mirip dengan fase saat tidur. Bahkan Braid menerangkan bahwa hipnotis terjadi
sebagai imbas dari dihasilkannya saraf-saraf tidur yang muncul tetapi berbeda
dari saraf tidur yang biasa. Jalan yang paling efisien dalam menghasilkan
saraf-saraf ini menurut Braid adalah dengan cara fiksasi visual (penglihatan)
dengan sebuah objek yang terang sepanjang 18 inci di depan mata. Konsentrasi
yang terus menerus terhadap benda itu kemudian bisa menghasilkan kondisi
hipnotis.
Hanya berselang 3 hari sebelum
kematiannya, Braid mengirim sebuah manuskrip yang ditulis dalam Bahasa Inggris
tentang Hipnotis kepada ahli bedah Étienne Eugène Azam. Saat ini manuskrip
tersebut dinyatakan hilang. James Braid kemudian meninggal pada tanggal 25
Maret tahun 1860 di Manchester setelah menderita penyakit hati.
Pengaruh ilmu James Braid
sampai kini masih terasa. Bahkan, konsep-konsep yang dulu ditemukan dan
dicetuskannya kini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Tak sedikit ahli
hipnotis banyak dipengaruhinya, seperti Étienne Eugène Azam (1822–1899) dari Bordeaux; ahli
anatomi Pierre
Paul Broca (1824–1880); ahli psikologi Joseph Pierre Durand
de Gros (1826–1901), dan seorang ahli hipnoterapi Nancy
School Ambroise-Auguste Liébeault (1823–1904).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)