Bagi sebagian umat muslim di Indonesia, berbuka puasa
dengan berbagai sajian kolak aneka rasa tentu bukanlah hal yang baru. Hal ini
tentu saja karena yang demikian itu sudah menjadi adat kebiasaan yang turun
menurun sudah sejak lama. Dan memang benar, berbuka dengan sajian aneka kolak
itu sangat nikmat dan bisa melepaskan semua dahaga setelah seharian berpuasa.
Dibalik kenikmatan menyantap sajian
aneka kolak, tahukah kita bahwa sebenarnya mengonsumsi makanan yang demikian
saat berbuka puasa itu tidak dianjurkan? Bahkan beberapa ahli kesehatan
menyebutkan bahwa yang demikian itu justru tidak baik bagi tubuh.
Nah! Ada apa sebenarnya dengan
kolak? Mengapa tidak baik bagi tubuh? Lalu, makanan seperti apa yang cocok
disantap saat berbuka puasa dan sahur?
Makanan
yang manis-manis
Makanan yang manis-manis seperti
kolak memang bisa melegakan dahaga yang timbul setelah seharian berpuasa. Akan
tetapi dibalik makanan tersebut, tersimpan gula-gula sederhana yang dengan
cepat menjadikan darah kaya akan gula. Kita biasa menyebutnya sebagai kenaikan
gula darah atau kenaikan glukosa darah. Pada saat gula darah naik, tubuh kita
biasanya akan lemas, pusing, banyak berkeringat, ngantuk, dan juga sakit
kepala. Belum lagi jika kolaknya memakai santan. Santan yang merupakan lemak akan
lebih susah dicerna di dalam perut. Selain tentunya bisa menyebabkan diare dan
kegemukan.
Pilihan yang disarankan sebagai
pengganti makanan yang manis-manis (misalnya kolak) adalah makanan berkarbohdrat
kompleks seperti kurma. Hal ini karena makanan berkarbohidrat kompleks tidak
langsung diserap layaknya gula sederhana. Butuh proses untuk bisa memecahnya
menjadi glukosa. Jadi kadar gula darah tidak langsung naik drastis dan perut
juga bisa kenyang karena seratnya.
Asam
lemak esensial
Bagi sebagian kalangan, berpuasa
tidaklah berat dalam menahan lapar. Hal yang terberat justru adalah menahan
haus. Ya, bayangkan saja jika dalam hari-hari biasa di siang hari bisa minum
air hingga 8 gelas, dan tiba-tiba di bulan puasa, di siang hari tidak minum
sama sekali. Ini pasti mengagetkan tubuh secara drastis. Dan tentu tubuh akan
sangat kehausan.
Minum air dalam jumlah yang banyak saat
berbuka dan sahur juga tidak menjadi penyelesaian. Setelah minum banyak, kita
biasanya akan bolak-balik ke kamar mandi untuk pipis. Dan dalam sekejap, kita
akan haus lagi.
Ada cara yang efektif agar tubuh
tidak mudah kehilangan cairan. Cara tersebut adalah dengan mengonsumsi makanan-makanan
yang kaya akan lemak esensial atau EFA (essential fatty acid) seperti GLA (gamma
linoleic acid). Ya, hal ini karena
asam lemak esensial dapat menambah kekenyalan dinding sel tubuh. Dan ini
berpengaruh besar pada kemampuannya mengikat air. Dengan kata lain, air tidak
akan mudah dikeluarkan tubuh dan tubuh tidak akan mudah kehausan.
Jenis-jenis
makanan yang mengandung asam lemak esensial seperti GLA misalnya saja adalah sayuran hijau berbiji. Buncis, kacang
panjang, kacang polong dan oyong merupakan contoh yang bisa ditemui dimana-mana.
Tak hanya sayuran, daging ikan yang kaya akan omega3 juga mempunyai fungsi yang
sama. Jika diperlukan, konsumsilah suplemen yang mengandung banyak GLA walaupun
mengonsumsi makanan yang mengandung zat tersebut lebih disarankan.
Adapun
makanan yang berlemak jenuh sangat tidak disarankan. Selain tidak sehat untuk
tubuh juga bisa mengakibatkan tubuh ngantuk di siang hari. Hal ini karena
dibutuhkan energi yang besar untuk mencerna lemak ini. Dengan begitu, tubuh
akan kekurangan energi dan akhirnya ngantuk.
Makanan kaya serat
Makanan
yang kaya serat sangat dianjurkan dikonsumsi saat sedang berpuasa. Selain untuk
memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral sehari-hari, makanan kaya serat juga
mempunyai fungsi sebagai pelancar proses pencernaan agar tidak sembelit (susah
buang air besar). Contoh makanan kaya serat ini misalnya saja sayur-sayuran,
buah-buahan, dan jug agar-agar.
Tak
hanya itu saja, mengganti konsumsi nasi beras putih dengan nasi beras merah
juga sangat dianjurkan. Hal ini karena nasi beras merah mempunyai kadar serat
yang tinggi dengan vitamin B1 yang lebih banyak dan juga kadar gula yang lebih
sedikit. Dan pasti, ini lebih menyehatkan.
Makanan pedas dan kaya bumbu
Jika
dalam keseharian kita terbiasa menyantap makanan pedas dan kaya bumbu, pada
saat bulan puasa, sebaiknya makanan tersebut dihindari. Hal ini bukan tanpa
alasan. Ini tentu saja karena makanan-makanan seperti itu bisa memicu produksi
keringat yang berlebihan. Dan ini jelas mengurangi kadar air di dalam tubuh
(dehidrasi) yang berakibat pada munculnya rasa haus yang terus-terusan.
Jangan lupa susu!
Menu
seimbang empat sehat lima sempurna tak hanya berlaku di hari-hari biasa saja.
Saat berpuasa pun, menu nan menyehatkan ini wajib masuk dalam menu berbuka dan
sahur. Nasi, lauk, sayur, buah, dan tentu saja susu.
Zat
gizi baik dalam susu sangat bermanfaat saat puasa. Misalnya saja kalsium yang
bermanfaat bagi tulang dan otot. Ya, kalsium bisa menghindarkannya tulang dan
otot dari kejang dan cedera. Tak hanya itu saja, susu juga bisa membuat tubuh
selalu segar dan tidak lemas saat sedang berpuasa.
Pastikan
selalu tubuh kita tercukupi semua kebutuhannya. Hal ini agar ibadah puasa kita
bermanfaat bagi tubuh dan juga khusyuk dalam beribadah. Semoga kita semua bisa
menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya dan ibadah puasa kita diterima
Allah swt. Amin YRA.
Dimuat di HU Pikiran Rakyat, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)