Bulan Mei ini usianya genap 53 tahun. Kehadirannya selama itu sangat berjasa bagi dunia, terutama para ibu. Ya, dialah pil kontrasepsi pencegah kehamilan. Berkatnya, mencegah kehamilan semudah menelan pil-pil tersebut setiap hari.
Pil
kontrasepsi atau yang biasa kita sebut sebagai pil KB mengalami perjalanan yang
berliku-liku dalam eksistensinya. Tak sedikit pro dan kontra timbul atas
kehadirannya. Pro karena pil ini mampu mengontrol kelahiran bayi dan menolong
para ibu. Adapun kontra karena pil ini dianggap sebagai pembunuh ribuan hingga
jutaan calon bayi.
Margareth Sanger
Perjalanan
pil KB berawal dari seorang aktivis wanita yang bernama Margareth Sanger. Profesinya
yang merupakan seorang perawat dokter kandungan membuatnya sering membuat dia
melihat proses aborsi, kelahiran, hingga kematian ibu saat melahirkan. Bahkan
kematian ibunya saat melahirkan bayi yang dikandung untuk ke-18 kalinya membuat
dia berpikir tentang pengaturan kehamilan oleh wanita. Sanger berpendapat bahwa
setiap wanita mempunyai hak dan kebebasan untuk memilih kapan dia ingin hamil
dan kapan dia tidak ingin hamil. Dan tentu saja kebebasannya ini tidak harus
mempengaruhi aktivitas seksual bagi dia dan pasangannya.
Tak
hanya itu, Sanger juga sangat prihatin dengan banyaknya anak yang dilahirkan
seorang wanita membuat anak-anak tersebut tidak bisa diurus dengan baik. Belum
lagi ancaman kesehatan hingga kematian sang ibu dalam setiap proses kelahiran bayi
serta aborsi yang dilakukan para ibu saat tidak ingin mempunyai bayi.
Perjuangan
Sanger dalam mewujudkan cita-citanya ini sangat keras. Berkali-kali dia
mendapatkan ancaman dari berbagai pihak. Bahkan untuk hal ini, dia sempat
mengganti namanya menjadi Bertha Watson. Suaminya pun, William Sanger, sempat
dipenjarakan karena menyebarkan artikel-artikel yang dibuat Margareth.
Setelah
perjuangan yang sangat melelahkan, akhirnya di tahun 1960, Margareth Sanger
berhasil membuat suatu pil kontrasepsi yang praktis digunakan untuk para
wanita. Di tahun ini juga, Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat
(FDA) memperbolehkan penjualan pil ini. Dengan hak yang diberikan FDA, Margareth
Sanger pun mulai memperkenalkan pil tersebut ke berbagai Negara. Termasuk Eropa
dan Asia.
Apa
Sebenarnya Pil KB Itu?
Pil KB
sebenarnya adalah pil yang berisi hormon-hormon reproduksi. Pil KB terbagi
menjadi 2 jenis, yaitu Pil KB kombinasi (Combined Oral Contraceptives = COC)
dan Pil KB Progesteron.
Pil KB
kombinasi mengandung 2 jenis hormon reproduksi wanita, yaitu estrogen dan
progesteron. Estrogen sendiri adalah hormon seks yang diproduksi oleh rahim
wanita dan mempunyai fungsi dalam merangsang pertumbuhan organ seks sekunder
kewanitaan, seperti payudara dan rambut kelamin. Estrogen juga mengatur siklus
menstruasi. Tak hanya itu, estrogen berperan penting dalam menjaga kondisi
dinding vagina dan elastisitasnya, memproduksi cairan yang melembabkan vagina,
serta menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita. Adapun progesteron adalah
hormon yang berperan dalam siklus menstruasi dan proses kehamilan.
Mekanisme
kerja dari pil KB kombinasi dalam mencegah kehamilan adalah dengan cara mencegah
pematangan dan pelepasan sel telur; mengentalkan lendir leher rahim, sehingga
menghalangi penetrasi sperma; serta dengan cara membuat dinding rongga rahim
tidak siap untuk menerima dan menghidupi hasil pembuahan sel telur dengan
sperma.
Pil KB progesteron (Mini
pill = Progesterone Only Pill = POP) hanya berisi progesterone saja. Pil KB
ini bekerja hanya dengan mengentalkan cairan leher rahim dan membuat kondisi
rahim tidak menguntungkan bagi hasil pembuahan sel telur dan sperma.
Pengaruh Pil KB terhadap Kehidupan
Lebih
dari setengah masyarakat di Amerika Serikat (52%) percaya bahwa pil KB
merupakan perkembangan dunia medis yang paling berarti dalam kurun 50 tahun ini.
Hal tersebut didasarkan pada hasil polling yang dilakukan oleh kantor berita CBS pada
tanggal 4 dan 5 Mei 2010 yang lalu. Kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa pil
KB sudah mengubah kehidupan wanita pada khususnya dan masyarakat Amerika
Serikat pada umumnya. Tak hanya itu, pil KB sangat membantu wanita dalam
memasuki dunia karir.
Masih
dari hasil polling tersebut dikatakan
bahwa kehidupan wanita menjadi lebih baik dengan adanya pil KB. Baik dilihat
dari segi kesehatan pribadi wanita tersebut, tanggung jawab terhadap keluarga,
hingga peningkatan pendidikan dan karir wanita tersebut.
Lima
puluh satu persen responden mengatakan bahwa pil KB meningkatkan kuantitas dan
kualitas aktivitas seksual dengan pasangan. Hal ini tentu saja karena dengan
adanya pil KB, ketakutan dan kekhawatiran dalam beraktivitas seksual menjadi
berkurang. Efektivitas pil KB dalam mencegah kehamilan di Amerika Serikat
sendiri adalah sebesar 58%.
Perkembangan
Pil KB di Indonesia
Perkembangan pengendalian
kelahiran bayi dengan cara oral di Indonesia sebenarnya sudah lama dilakukan.
Namun bukan dalam bentuk pil, melainkan dengan penggunaan jamu-jamu/cara-cara
tradisional. Penggunaan pil KB di Indonesia sendiri bahkan hingga saat ini masih
dipenuhi dengan berbagai anggapan keliru. Padahal, seiring dengan berkembangnya
penelitian di bidang kesehatan, pil KB ternyata mempunyai andil yang sangat
besar terhadap tingkat kesehatan penggunanya.
Seperti diungkapkan ahli kandungan dari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, dr Frizar Irmansyah, SpOG (K), banyak informasi terbaru soal pil KB yang belum ketahui masyarakat. Selain itu, mitos-mitos yang kadung melekat pun sudah saatnya untuk diluruskan.
¨Selama ini, penggunaan pil KB memang masih terbatas pada kebutuhan pencegahan kehamilan dan konsumsinya hanya untuk pasangan yang menikah. Stigma di kita kerap menilai negatif wanita yang memakai pil KB sebelum menikah,¨ ungkap dr Frizar.
Pemakaian pil KB pada wanita remaja atau lajang memang belum umum di Indonesia. Sedangkan di luar negeri, fenomena ini sudah biasa terjadi. Hal ini dilakukan bukan hanya sebagai pencegahan kehamilan tetapi juga untuk mengatasi gangguan penyakit kewanitaan tertentu. Misalnya saja haid yang terlalu banyak dan jerawat yang tak kunjung sembuh. Kedua penyakit ini sebenarnya dapat diatasi dengan pemberian pil KB dan hasilnya terbukti efektif dan efisien.
Seperti diungkapkan ahli kandungan dari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, dr Frizar Irmansyah, SpOG (K), banyak informasi terbaru soal pil KB yang belum ketahui masyarakat. Selain itu, mitos-mitos yang kadung melekat pun sudah saatnya untuk diluruskan.
¨Selama ini, penggunaan pil KB memang masih terbatas pada kebutuhan pencegahan kehamilan dan konsumsinya hanya untuk pasangan yang menikah. Stigma di kita kerap menilai negatif wanita yang memakai pil KB sebelum menikah,¨ ungkap dr Frizar.
Pemakaian pil KB pada wanita remaja atau lajang memang belum umum di Indonesia. Sedangkan di luar negeri, fenomena ini sudah biasa terjadi. Hal ini dilakukan bukan hanya sebagai pencegahan kehamilan tetapi juga untuk mengatasi gangguan penyakit kewanitaan tertentu. Misalnya saja haid yang terlalu banyak dan jerawat yang tak kunjung sembuh. Kedua penyakit ini sebenarnya dapat diatasi dengan pemberian pil KB dan hasilnya terbukti efektif dan efisien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)