Laman

2.2.13

Saffron Dari Waktu Ke Waktu


Sejarah perjalanan Saffron dimulai sejak lebih dari 3000 tahun yang lalu. Dimulai dari pendomestikasian spesies liar, Crocus cartwrightianus yang dipilih berdasarkan panjangnya stigma. Spesies tersebut kemudian saling dikawinkan (breeding) dan menghasilkan spesies mutan steril triploid,  yang diberi nama Crocus sativus. Spesies ini baru muncul pada akhir zaman perunggu.
dokumentasi saffron
Para ahli percaya bahwa saffron baru terdokumentasikan di abad ke-7 sebelum masehi, berdasarkan catatan orang-orang Assyria yang terkompilasi di Ashurbanipal. Setelah itu, barulah dokumentasi tentang saffron banyak dibuat termasuk catatan orang Spanyol yang memakai saffron sebagai obat dari lebih 90 macam jenis penyakit. Dalam cerita lain disebutkan bahwa saffron sering dipakai dalam ramuan sihir untuk berbagai penyakit aneh.
            Secara perlahan saffron digunakan sebagai bumbu dan obat di kawasan Mediterania. Kebiasaan dan pembudidayaan tanaman ini kemudian menyebar ke daerah Eurasia yang berkesinambungan ke daerah Afrika dan Amerika Utara. Dalam beberapa dekade, pertanian tanaman ini meluas hingga ke daerah Oceania. Bangsa Mediterania bahkan membuat gambaran tentang saffron yang digunakan sebagai obat terapi pada sebuah lukisan yang dibuat pada sekitar tahun 1500-1600 SM. Hal ini memberi dampak penjelajahan bangsa Yunani yang kemudian berburu saffron ke Cicilia dengan tujuan mendapat saffron sebagai barang yang cukup berharga.
            Legenda lain menyebutkan bahwa Crocus sativus, bunga penghasil saffron, sebagai tanaman mempesona yang bisa menghasilkan harta. Mungkin benar adanya, karena saat itu, bangsa Mediterania kuno sudah dapat membuat parfum serta berbagai macam obat dan alat bersolek dari saffron yang bernilai jual cukup tinggi. Bahkan Ratu Mesir, Cleopatra, sangat menyenangi serbuk yang dihasilkan bunga Crocus ini.
Saffron masuk ke Perancis sekitar abad ke-8 SM. Di beberapa tempat saffron sudah banyak digunakan sebagai seduhan seperti teh yang berkhasiat sebagai pembuat rasa nyaman, melankolis dan aprodisiak.
            Zat pewarna dasar yang ada dalam saffron sendiri konon telah ditemukan pada 50 000 tahun yang lalu (zaman pra sejarah) oleh manusia purba saat itu dan tepatnya berada di Irak. Tak heran bila di abad sebelum masehi, saffron telah dipakai sebagai pewarna, baik pewarna makanan maupun pewarna kain.         Tulisan - tulisan tentang saffron semakin banyak tersebar, bahkan orang Yahudi memberi perhatian khusus pada saffron dengan diceritakan serbuk ini pada song of Solomon. Sedangkan orang Persia kuno semakin meningkatkan pembudidayaan tanaman ini di Derbena, Isfahan, dan Khorasan pada abad ke-10 sebelum Masehi.
            Pada masa pendudukan Asia, Alexander Agung memakai saffron dalam obat-obatan, makanan hingga air untuk mandi sebagai penyembuh luka-luka perang. Cara-cara ini ditiru para prajuritnya ketika pulang ke Yunani.
Saffron di China
            Teori yang menyebutkan saffron datang dari Asia selatan menjadi bahan konfik. Bagaimana tidak, orang-orang Kashmir dan China mengatakan bahwa saffron ada di daerah mereka antara 900 -2500 tahun yang lalu. Akan tetapi berdasarkan sejarah Persia kuno, saffron sudah ada disana sejak 500 tahun sebelum masehi dan itu mematahkan pendapat orang yang berkonflik, dan justru Kashmir mendapat pendomestikasian saffron semasa terjadinya invasi Persia dalam mengkolonisasi Kashmir. Sedangkan China mengadopsi saffron saat terjadi invasi Mongolia yang mendapatkannya dari Persia.
Buku teks China kuno yang menyebutkan saffron, salah satunya adalah Shennong Bencaojing volume 40 (Shennong’s Great Herbal, dikenal juga sebagai Pen Ts’ao atau Pun Tsao) di tahun 200-300 SM. Selain itu ahli pengobatan China, Wan Zen menyatakan bahwa saffron yang ada di China berasal dari saffron kashmir, dimana orang-orang menggunakannya dalam ritual keagamaan dan penghormatan kepada Buddha. Wan juga menjelaskan tentang penggunaan saffron saat itu.
Saffron di Eropa
Di Eropa, pembudidayaan saffron terjadi setelah kemunduran dan jatuhnya kekaisaran Roma. Saffron diperkenalkan ketika peradaban moorish menyebar ke Spanyol, Perancis dan Itali.
Ketika berlangsung masa kegelapan di abad ke-14, permintaan akan saffron melambung. Saffron harus diimpor melalui kapal-kapal Venesia dari Mediterania. Selama periode itu, terjadi masalah yang disebut sebagai perang saffron. Disini banyak terjadi pembajakan saffron. Saffron yang dibajak tadi menyebar ke berbagai wilayah diantaranya Basel yang kemudian menjadi tempat pembudidayaan. Budidaya dan perdagangan ini meluas ke Nuremberg yang akhirnya menjadi tempat pemalsuan saffron akan tetapi dalam beberapa waktu, hal tersebut dapat teratasi.  
Tak lama setelah kasus Nuremberg, penyebaran budidaya menyebar melalui Inggris terutama Norfolk dan suffolk yang dinamai sebagai Essex town of saffron walden. Hal ini dikarenakan panen yang dihasilkannya merupakan saffron berkualitas tinggi di Inggris yang menjadikan tempat itu sebagai pusat perdagangan saffron.
             Akan tetapi budidaya dan penggunaan saffron sebagai bahan bumbu eksotik di Eropa semakin tergeser dan mengalami pemunduran seiring meluasnya makanan-makanan eksotik lainnya seperti coklat, teh, kopi serta vanila. Hanya di Perancis selatan, Itali dan Spanyol keadaan ini tidak terjadi.
Saffron di Amerika
            Di tahun 1730, seorang Belanda keturunan Amerika (Pensilvania) mengembangkan budidaya saffron di Pensilvania. Ketika terjadi kolonisasi, bangsa Spanyol membawa saffron ini ke Amerika, sehingga di Philadelphia saffron masuk jajaran komoditi termahal yang sebanding dengan emas.
            Perdagangan saffron  di Karibia mengalami kejatuhan saat terjadi perang di tahun 1812. Hal ini terjadi karena kapal-kapal pengangkutnya banyak yang hancur akibat perang tersebut. Akhirnya orang-orang disana hanya menggunakan saffron sebagai kebutuhan interen saja, seperti untuk membuat masakan, kue, ataupun seduhan teh (tanpa ada perdagangan besar-besaran seperti sebelumnya). Pembudidayaan saffron di Amerika yang terus berjalan hingga zaman moderen seperti sekarang ada di Lancester County, Pensilvania


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)