Laman

2.2.13

Waspadai Penyakit-penyakit di Bulan Puasa


Bulan puasa merupakan kesempatan emas dalam mendulang pahala. Tak hanya ibadah yang besar, bahkan tidur orang yang berpuasa konon merupakan ibadah yang akan diberi pahala oleh Allah swt. Tapi tentu saja, puasa yang dijalani harus sesuai dengan syariat yang berlaku.
Dalam menjalankan puasa, seringkali tubuh kita mendapatkan banyak gangguan dan halangan. Gangguan dan halangan ini kadangkala mengurangi kekhusyukan kita dalam menjalani ibadah yang dijalankan sebulan dalam setahun. Akibatnya, kita hanya merasakan lapar dan haus saja.

 
Halangan dan gangguan di kala puasa itu banyak jenisnya. Mulai dari gangguan mulut hingga gangguan di ujung saluran pencernaan kita, yaitu usus besar. Untuk itulah, supaya puasa menjadi nyaman, aman, dan khusyuk, kita wajib mengenali, mewaspadai, dan mampu menyikapi segala gangguan pada tubuh tersebut. Apa sajakah gangguan yang sering menimpa tubuh kita pada saat puasa?
Sariawan
Sariawan adalah gangguan yang paling banyak terjadi selama kita berpuasa. Meski sepele, gangguan ini seringkali mengganggu. Ya, bagaimana tidak, penyakit yang timbul di rongga mulut ini sangat perih dan tak hanya dirasakan ketika siang hari saat kita berpuasa saja. Bahkan sesudah berbuka puasa pun, menyantap makanan yang seharusnya membawa kenikmatan tetap saja menyiksa.
Sariawan biasanya timbul akibat kulit dalam rongga mulut yang tergigit, mengonsumsi makanan atau minuman panas dan pedas, kekurangan vitamin C, kekurangan zat besi, kebersihan mulut yang tidak terjaga, hingga adanya kelainan saluran pencernaan. Namun pada saat kita puasa, sariawan terjadi biasanya karena tubuh kekurangan vitamin C. Untuk itulah, mengonsumsi vitamin C yang cukup saat berbuka dan sahur merupakan cara yang paling efektif dalam mencegah dan mengobati sariawan ini. Caranya bisa dengan mengonsumsi suplemen vitamin C secara langsung ataupun dengan makan buah-buahan yang kaya akana vitamin C seperti jambu batu dan jeruk.
Maag
Setelah sariawan, sakit maag adalah gangguan yang juga sering hadir mengisi waktu puasa. Penyakit yang satu ini tak hanya menghinggapi orang yang terbiasa dengan penyakit ini. Bahkan orang yang sebelumnya tak pernah mempunyai gejala sakit maag, bisa terjangkiti. Penyebabnya sederhana, yaitu karena lambung kaget dan belum terbiasa dengan pola makan yang berubah drastis. Alhasil, perut perih melilit dan juga kembung.
Untuk menyikapi penyakit yang satu ini, ada banyak cara yang bisa dilakukan. Misalnya saja mengonsumsi makanan yang aman yang tidak bersifat memancing pengeluaran asam lambung yang berlebih, seperti makanan asam dan pedas, serta kopi dan soda. Tak hanya itu, mengonsumsi obat maag sesudah berbuka dan sesudah sahur juga mampu mengurangi risiko munculnya penyakit maag di siang hari saat kita berpuasa.
Tekanan darah rendah dan kurang darah (anemia)
Tekanan darah rendah dan kurang darah (anemia) seringkali muncul saat kita berpuasa. Hal ini tentu saja karena tubuh kekurangan banyak zat selama berpuasa. Gejala yang muncul biasanya adalah keringat yang berlebihan, tubuh lemas, letih, lesu, tidak bertenaga, pucat, serta pusing saat bangun dari posisi duduk.
Untuk menyikapi kondisi tekanan darah rendah dan juga kurang darah (anemia) saat berpuasa, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Misalnya saja adalah mengonsumsi cairan isotonik ketika berbuka dan sahur dalam jumlah yang lebih banyak; mengonsumsi makanan penambah tekanan darah seperti sayur-sayuran hijau dan hati; serta jika diperlukan, konsumsilah suplemen penambah darah saat berbuka atau sahur.
Sakit kepala
Sakit kepala juga sering menyerang saat kita berpuasa. Penyebabnya bisa macam-macam, misalnya saja karena merokok dan minum kopi di siang hari; pekerjaan yang menuntut banyak tenaga; serta menahan rasa kantuk dan juga kurang tidur. Sakit kepala ini bisa semakin parah jika dibarengi dengan penyakit tekanan darah rendah.
Untuk gangguan sakit kepala saat puasa, berhentilah mengonsumsi kopi dan rokok selama puasa. Tak hanya itu saja, pengaturan pola tidur juga akan sangat membantu.
Gula darah rendah
Saat berpuasa, kadar gula dalam darah kita akan rendah. Pada saat itu biasanya muncul gejala lesu, pusing, lelah, susah berkonsentrasi, berkeringat, dan sakit kepala. Gejala yang sama seringkali muncul sesaat setelah kita berbuka. Hal ini terjadi karena kadar gula dalam darah secara drastik naik. Seiring waktu, kadar gula ini akan menurun. Ini tentu terkait dengan adanya hormon. adrenalin yang segera bekerja mengubah glukosa darah (gula darah) menjadi glikogen (gula otot).
Untuk mengantisipasi naik-turunnya kadar gula darah yang drastis saat berpuasa dan berbuka, dianjurkan untuk menyantap makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks saat berbuka dan sahur. Hal ini tentu saja karena karbohidrat kompleks tidak akan langsung dicerna tubuh menjadi gula. Tetapi secara perlahan-lahan disamping juga karbohidrat kompleks itu bisa membuat kenyang dalam waktu yang relatif lama. Sebaliknya jika mengonsumsi gula sederhana, misalnya makanan yang manis-manis, penaikan dan penurunan kadar gula darah secara drastis akan terjadi. Untuk yang diabetes sebaiknya dilakukan konsultasi dengan dokter yang berwenang.
Kejang otot (kram otot)
Pada saat puasa, otot kita seringkali terasa kaku. Hal ini terjadi karena tubuh kita kurang beberapa mineral yang terlibat dalam kelenturan otot. Mineral-mineral tersebut adalah kalsium, magnesium, dan juga kalium.
Untuk mengantisipasi kejang dan kaku otot saat puasa, konsumsilah makanan yang kaya akan mineral-mineral yang kurang tersebut. Misalnya seperti produk-produk susu, produk-produk daging, buah-buahan, serta sayur-sayuran.
Batu ginjal
Sebulan berpuasa tanpa makan dan minum di siang hari pasti menimbulkan perubahan kondisi tubuh. Kurangnya cairan di siang hari jelas akan mempengaruhi system ekskresi tubuh. tak terkecuali dengan ginjal yang berfungsi di dalam produksi air kencing. Jika tidak mendapat asupan air yang cukup, apalagi jika ditambah dengan konsumsi makanan berkalsium tinggi, bukan tidak mungkin, di saluran kencil bisa terbentuk batu ginjal. Dan ini tentu sangat berbahaya.
Untuk mengantisipasinya, minumlah air yang banyak saat berbuka dan sahur. Delapan gelas sehari bisa tetap menjadi patokan. Misalnya saja 5 gelas saat berbuka dan 3 gelas saat sahur.
Konstipasi (sembelit) dan diare
Susah buang air besar juga merupakan penyakit paling umum saat berpuasa. Jika dibiarkan terus-menerus, gangguan ini bisa menyebabkan penyakit lain yang tak kalah menggangu. Ya, penyakit itu adalah ambeien (haemorroids) dengan gejala rasa nyeri dan panas di lubang dubur. Adapun diare biasanya muncul jika saat berbuka atau sahur kita mengonsumsi makanan yang pedas, asam, dingin, atau yang lainnya.
Meskipun hal ini terjadi pada hampir semua orang yang berpuasa, mengantisipasi dan meminimalkannya merupakan tindakan yang bijak. Cara yang bisa dilakukan untuk sembelit adalah dengan cara memperbanyak konsumsi makanan berserat tinggi, nasi beras merah, sayur-sayuran, agar-agar, dan juga buah-buahan. Adapun cara untuk diare adalah dengan menghindari makanan-makanan penyebabnya.

Dimuat di HU Pikiran Rakyat, 2011



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)