Memasuki Bulan Ramadhan, kegiatan Reihanaku bertambah. Liburan sekolah yang bertepatan dengan bulan Ramadhan kali ini, seperti biasa, diisi Reihana dengan Pesantren Kilat aliat SanLat. Sebagai ibu tentu saja aku mengizinkan Reihanaku untuk mengikuti kegiatan ini. Selain mengisi waktu libur dan waktu puasa, SanLat juga pasti akan membuat kecerdasan spiritual Reihanaku bertambah. Sudah pasti, ini adalah kegiatan positif tahunan yang selalu aku setujui dan ditunggu Reihanaku.
Akan tetapi saat melihat Jadwal SanLat-nya, aku sedikit ragu. Kasihan Reihanaku jika harus mengisi waktu puasanya dengan kegiatan yang full seperti itu. Gimana enggak, sejak Adzan Subuh hingga waktu Tarawih, jam-jam di antaranya penuh dengan kegiatan. Dari mulai shalat berjamaah, kuliah Subuh, tadarusan, hapalan Alquran, Sirah Nabawiyah, Tarikh, menonton film Islami, dan masih banyak lagi. Wow! Penuh banget, euy! Gimana nanti Reihana istirahat? Kapan jam tidurnya? Waduh!
Ya… ya… ya… Aku tahu, Reihanaku kini sudah masuk di kelas SanLat remaja. Dan bukan lagi kelas anak-anak seperti tahun lalu. Atau seperti adiknya. Tapi, tetap saja, aku kasihan padanya. Tubuh dan otaknya pasti akan sangat terkuras. Nanti badannya lemas. Nanti dia pusing. Nanti dia bisa sakit. Nanti puasanya batal. Nanti dia gak fokus. Nanti nilai-nilai SanLatnya jelek. Begitu pikiran jelekku saat itu.