Laman

1.12.13

Di Solo... Semua Ada!

Berbicara mengenai Solo, entah kenapa, pikiran saya langsung teringat pada teman-teman saya yang berasal dari kota ini. Meski sifatnya berbeda-beda, ada kesamaan yang sangat jelas di antara mereka. Ya, kesamaan itu tak lain dan tak bukan adalah keramahan dan tutur katanya yang halus serta lemah lembut. Selalu. Tak hanya perempuan, teman-teman lelaki pun begitu. Dan sejak saat itu, hampir dipastikan, setiap kali saya bertemu dan berbincang dengan orang baru yang berlogat Jawa dan tutur kata yang halus dan lemah lembut serta ramah, pikiran saya langsung menebak, “dia pasti orang Solo”. Walaupun sekali dua kali salah, tebakan saya sering benar adanya.

http://3.bp.blogspot.com/
Kesan positif lain yang tergambar di benak saya jika membayangkan kota Solo adalah Joko Widodo alias Jokowi. Yupp! A Rising Star yang beberapa waktu lalu sukses menjadi Walikota di kota Solo ini rasanya tak bisa dipisahkan dari kota tempat lahirnya ini. Kesuksesannya membangun kota Solo sehingga membuatnya terpilih menjadi walikota terbaik ketiga di dunia di awal tahun 2013 lalu dan kemudian mendapat banyak dukungan rakyat Jakarta untuk menjadi gubernur di ibu kota, sungguh sangat memukau siapa saja. Belum lagi kesederhanaan, ketegasan, dan metode ‘blusukan’ yang begitu melekat di dalam dirinya. Semua semakin menambah kesan positif saya terhadap kota Solo.

Percakapan yang panjang dan lebar beberapa waktu lalu untuk mengenal kota Solo dengan seorang teman asli Solo, cukup membuat saya melongo. Karena selain keramahan, kelemah-lembutan, dan juga Jokowi, ternyata ada banyak hal menarik lain yang tidak saya ketahui tentang kota Solo.

Solo, Sebuah Surga Para Pencinta Kuliner
Ini fakta di urutan pertama yang paling membuat saya semringah ketika mendengar penuturan cerita sahabat saya itu. Yayaya… sebagai pencinta kuliner dan tukang jajan sejati, menarik-tidaknya sebuah tempat itu, pertama-tama dilihat dari makanan-makanannya. Dan Solo masuk ke dalam kategori tempat dengan aneka makanan yang menjadi salah satu daya tariknya. Bahkan bisa disebut sebagai surga kuliner.

Dari cerita teman saya itu, terungkaplah berbagai macam makanan bernama asing yang belum saya tahu bentuk dan juga rasanya. Ada Cabuk Rambak, Tengkleng, Sate Kere, Selat Segar,  Tahu Kupat, Bakmi Toprak, Nasi Liwet, Timlo Solo, Sambel Tumpang, Gul-Gor, Sate Buntel,  Pecel Ndeso, Wedangan, Serabi Solo, Intip, Dawet Ayu, Gempol Pleret, Wedang Dongo, Rambak Petis, hingga Tahok. Aduh… dari penjelasannya saja, saya sudah ngiler dibuatnya.

Saking penasarannya, saya pun langsung cari tahu mengenai makanan-makanan ini. Thanks to Mbah Google. Berkatnya, semua yang saya butuhkan, akhirnya saya dapatkan. Dari mulai bentuknya, tampilannya, sejarahnya, tempat belinya, hingga penjelasan lengkapnya. Pokoknya, jika nanti si sahabat atau siapa saja yang bertandang ke Solo, kebetan oleh-oleh dari saya akan selalu menyertainya. Apalagi jika saya yang ke sana. Perburuan akan makanan-makanan ini, sudah menjadi agenda utamanya. Berikut ini adalah beberapa contoh makanan yang membuat saya ngiler itu.

Cabuk Rambak adalah makanan dengan menu utama ketupat yang berbungkus janur atau daun kelapa. Makanan yang biasa dijajakan berkeliling kampung ini banyak ditemui pada saat perayaan sekaten. Halaman Masjid Agung Keraton merupakan tempat yang paling mudah mendapatkannya. Jika ketupat biasa itu menggunakan bumbu kacang atau kari, maka Cabuk Rambak bumbunya adalah wijen yang digoreng bersama santan kelapa, cabai, bawang putih, kemiri dan gula merah. Penambahan karak (kerupuk yang terbuat dari beras) pada makanan ini, dijamin membuat rasanya semakin maknyuuuss

Penyuka daging kambing seperti saya pasti takkan melewatkan Tengkleng. Makanan sejenis gulai kambing dengan kuahnya tanpa santan ini dijamin memuaskan selera makan. Dagingnya, tulang-tulangnya, bahkan hingga seluruh bagian tubuh kambing seperti jeroan dan lain-lainnya, akan tandas habis hanya dalam waktu sekejap. 

Sate ini tidak seperti sate yang selama ini saya makan. Sebab sate ini terbuat dari ampas kedele sisa pembuatan tahu. Karenanya, sate ini disebut sebagai Sate Kere. Tapi jangan salah, walaupun namanya kere, rasanya kaya. Perendaman sate dalam bumbu khas sebelum pembakaran membuat satu ini menjadi salah satu makanan yang kudu dijajal manakala singgah di kota yang juga dikenal sebagai Surakarta ini. 

Selat yang satu ini bukanlah sejenis laut kecil pemisah dua pulau. Selat ini merupakan sejenis makanan khas kota Solo. Nama lengkapnya adalah Selat Segar. Camputan salad yang berisi irisan daging, rebusan wortel, buncis, telur pindang, dan kentang yang diberi dressing berupa mayonaise serta kuah kecap memberikan sensai yang sangat segar luar biasa. Anda yang menggemari masakan barat tetapi juga cinta masakan Indonesia, Selat Segar patut dicoba.

Selain Tengkleng, sajian daging kambing yang unik dari kota Solo lainnya adalah Gul-Gor atau Gule Goreng. Bedanya dari gule kambing biasa adalah daging kambingnya yang berkuah santan kental dimasak diatas anglo atau kompor arang sampai kering. Bisa dipastikan, daging kambing menjadi lebih empuk dengan rasa yang enak, gurih, dan juga khas. 

Sate yang satu ini juga tidak sama dengan sate lainnya. Namanya Sate Buntel. Daging kambingnya yang dicincang halus kemudian diberi bumbu bawang dan merica, lalu dibuntel atau bungkus dengan lemak kambing membuat makanan ini bernama demikian. Jangan ditanya soal rasanya. Penambahan kecap, irisan cabe rawit, bawang merah, serta irisan kol dan tomat membuat sate ini memanjakan lidah yang menyantapnya. 

Makanan yang satu ini konon sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Namanya Serabi Solo. Tak seperti serabi yang biasanya dimakan bersama kuah gula atau taburan oncom pedas dengan bentuk yang bulat dan tebal, serabi Solo bentuknya seperti piring. Di sekelilingnya dipenuhi kerak. Dengan taburan toping coklat, nangka, atau irisan pisang, serabi ini nikmat disantap sebagai makanan cemilan.

Cari Tempat-tempat Bersejarah? Ke Solo Ajah!
Percakapan mengenai keistimewaan kota Solo dengan seorang teman waktu itu, berlanjut pada tempat-tempat bersejarahnya. Sungguh, saya baru tahu jika tempat bersejarah yang ada di Kota Solo ternyata tak hanya Keraton Surakarta Hadiningrat saja. Puluhan tempat bersejarah di kota ini semakin membuat saya ingin segera mengunjunginya. Ada Candi Sukuh, Candi Cetho, Candi Monyet, Galeri ASDI, Keraton Surakarta Hadiningrat, Kampung Wisata Batik Kauman Solo, Kampung Wisata Batik Laweyan, Monumen Pers, Museum Keraton Solo, Museum Batik Danar Hadi, Museum Radya Pustaka, Museum Keraton Surakarta/Museum Sasana Pustaka, Museum Pura Mangkunegaran/Museum Rekso Pustaka, Museum Pers, Museum Lukis Dullah, Museum Manusia Purba Sangiran, dan masih banyak lagi. Berikut ini adalah beberapa contoh dari tempat-tempat bersejarah yang ingin sekali saya kunjungi.

Keraton Surakarta Hadiningrat atau yang kini disebut sebagai Keraton Kasunanan Surakarta tentu merupakan tujuan wisata sejarah yang pertama. Bukan ke Solo namanya kalau tidak singgah di tempat ini. Tentu saja karena keraton ini merupakan ikon kota Solo yang tak bisa dipisahkan. 

Keraton Kasunanan Surakarta

Keraton Kasunanan Surakarta merupakan saksi dari pernah berjayanya Kerajaan Mataram Islam. Layaknya gaya khas sebuah tata kota tua, Keraton Kasunanan Surakarta terletak dalam satu kompleks dengan Alun-Alun dan Masjid Agung. Berkeliling dengan menggunakan becak untuk menjelajahi seluruh kompleks keraton bisa dijadikan pilihan. Dijamin, setiap bagian dari Keraton ini akan memukau siapa pun yang datang ke sana.

Batik Solo sangat terkenal ke mana-mana. Tak hanya di seantero nusantara, negara-negara di luar negeri pun tahu dengan keindahan batik yang berasal dari kota ini. Sebagai warga negara Indonesia, saya tentu sangat bangga. Karenanya, berwisata sejarah ke sentra-sentra pembuatan batik di Solo sudah menjadi agenda saya. 

Kampung Wisata Batik Kauman Solo adalah salah satunya. Kampung yang punya kaitan erat dengan sejarah perpindahan keraton Kartosuro ke Solo yang kemudian berubah nama menjadi Kasunanan ini sangat unik. Tentu saja karena batik kauman mewarisi secara langsung inspirasi membatik dari Ndalem Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Berdasarkan bekal keahlian yang diberikan abdi dalem, masyarakat kauman menghasilkan karya batik dengan motif-motif batik yang sering dipakai oleh keluarga kraton.

Kampung Batik Kauman
Sumber gambar: http://terasolo.com/wp-content/uploads/2013/10/suasana-kampung-batik-kauman.jpg

Ada tiga bentuk batik di kampung ini, yaitu batik klasik motif pakem (batik tulis) yang merupakan batik unggulan, batik murni cap, dan model kombinasi antara tulis dan cap. Selain batik, di kampung batik Kauman juga banyak bangunan bersejarah. Misalnya saja rumah joglo, limasan, hingga bangunan kolonial yang merupakan perpaduan budaya Eropa dan juga budaya Jawa. 

Saya sangat suka dengan artefak-artefak purba. Dan solo mempunyai tempat bersejarah yang berisikan benda-benda kepurbakalaan itu. Namanya adalah Museum Manusia Purba Sangiran. Sesuai namanya, museum ini berisikan jejak manusia purba yang ditemukan di wilayah Sangiran. Sangiran sendiri merupakan daerah yang termasuk ke dalam wilayah kota Solo. Di museum dan situs Sangiran ini dapat diperoleh informasi yang sangat lengkap mengenai pola kehidupan manusia purba di Jawa. Dan jelas, informasi ini banyak menyumbang pada perkembangan dunia ilmu pengetahuan.

Museum Manusia Purba Sangiran

Solo, Tempat Kaya Akan Seni dan Budaya
Solo sebagai tempat yang kaya akan warisan seni dan budaya tidak bisa diragukan oleh siapa saja. Karenanya, saat berwisata ke sana, dengan mudahnya kita pasti akan menemukan banyak sekali tempat dari simbol-simbol seni dan budaya. Sebagian tempat wisata seni dan budaya juga melingkupi tempat wisata sejarah. Ada Keraton Surakarta, Istana Mangkunagaran, Museum Radya Pustaka, Museum Galeri Batik Kuno Danarhadi, Kampung Wisata Batik Kauman Solo, Kampung Wisata Batik Laweyan, Museum Lukis Dullah, Galeri ASDI, Taman Sriwedari, Pasar Buku Sriwedari, Teater Arena, Pasar Barang antik Triwindu, Pasar Keris dan Cenderamata Alun-Alun Utara Kraton Solo, Pasar Klewer, Pasar buku kuno, Pasar Legi, dan banyak lagi.

Teman saya yang berasal dari Solo itu sangat tahu jika saya sangat cinta dunia teater. Karenanya, saat bercerita mengenai tempat wisata seni dan budaya, dia menyarankan saya untuk mendatangi Teater Arena. Ya, Teater Arena memang merupakan tempat yang bisa menjadi gambaran tempat wisata Solo yang kaya akan seni dan budaya. Berbagai pertunjukan seni sangat bisa diakomodasi di tempat ini, sebab sarana dan prasarananya sudah sangat menunjang. Area lighting dan sound system control-nya yang bagus, ruang ganti, ruang akses properti, hingga daya tampungnya yang berkisar hingga 300-an penonton sudah pasti bisa menghadirkan tontonan berkualitas yang bisa dinikmati siapa saja. 

Aneka pentas di Teater Arena

Museum Galeri Batik Kuno Danarhadi adalah tempat ber-taste seni tinggi lainnya yang berada di Solo. Museum yang menempati bekas bangunan klasik campuran Jawa dan Eropa yang dikenal sebagai Ndalem Wuryaningratan, di tepi Jalan Slamet Riyadi, Solo ini memiliki koleksi batik yang mencapai 10.000 potong. Tak hanya berisi batik biasa saja, di museum ini juga  terdapat Batik Keraton, Batik Belanda, Batik Cina, Batik Hokokai, Batik Indonesia, hingga Batik Saudagaran. Luar biasa! Untuk bisa mengumpulkan batik-batik bernilai rupiah yang sangat mahal ini, sang pemilik sudah melakukannya selama kurun waktu 30 tahun lebih. Dan 1.500 potong di antaranya, diperoleh dari koleksi pribadi seorang kurator Museum Troupen, Belanda. Wow!

Museum Galeri Batik Danarhadi

Di Solo, Banyak Tempat Wisata Alam yang Beraneka Ragam
Setelah berwisata kuliner, wisata sejarah, serta wisata seni dan budaya, menyambangi kota Solo rasanya tak afdol jika tidak berwisata alam. Betul banget! Di solo juga terdapat banyak sekali tempat wisata alam yang memberikan view pemandangan indah. Tentu saja semuanya akan membuat kita merasa fresh dan semakin mensyukuri anugerah Tuhan. Ada Air Terjun Jumog, Air Terjun Segoro Gunung, Air Terjun Parang Ijo, Air Terjun Grojogan Sewu, Kawasan Wisata Tawangmangu, Kawasan Wisata Selo, Sungai Bengawan Solo, Solo Selo Borobudur, Waduk Cengklik, Waduk Gajahmungkur, Sondokoro, Gunung Kemukus, Agrowisata Lembah Hijau Jaten, Mata Air Cokro, Mata Air Ponggok, Taman Air Tlatar, Taman Satwataru, Taman Sriwedari, Taman Balekambang, Taman Tirtonadi, Taman Sekartaji, dan lain-lain. Dari penjelasan teman, saya sangat ingin berwisata ke tempat-tempat di bawah ini.

Sungai yang satu ini sangat melegenda. Sampai-sampai, seniman Gesang mengabadikannya di dalam sebuah lagu. Yupp! Sungai terpanjang di Pulau Jawa ini tidak lain dan tidak bukan adalah Sungai Bengawan Solo. Seperti halnya mengunjungi Keraton Surakarta, singgah di kota Solo rasanya tidak sahih jika tidak ke Bengawan Solo. 

Sungai Bengawan Solo dan Waduk Gajah Mungkur
Sumber gambar 1 dan 2

Waduk Gajahmungkur rasanya tidak terlalu asing di telinga saya. Karenanya, jika berkesempatan datang ke Solo, tempat ini pasti menjadi tujuan wisata saya. Selain alamnya yang segar, dan juga pemandangan airnya yang adem, event pariwisata Gebyar Gajah Mungkur yang dilaksanakan setiap Hari Raya Idul Fitri di tempat ini sangatlah menarik. 

Selain Itu, di Solo Juga…
Cerita mengenai beraneka tempat wisata yang dimiliki Solo sudah tentu menarik hati siapa pun. Tapi tidak berhenti sampai di situ saja. Solo masih punya segudang daya tarik yang mampu menghipnotis kita untuk datang ke sana. Event-event yang diselenggarakan di sana, transportasi yang ada di kota Solo, kawasan wisata belanja, sarana beribadah, hotel-hotel, keamanan, hingga keramahan penduduknya, membuat kota Solo layak menjadi tujuan wisata.

Event-event yang ada di kota Solo yang banyak menarik para wisatawan domestik dan juga mancanegara misalnya saja Gerebek Sudiro, Rock in Solo, Pentas Matah Ati, Solo Batik Carnaval, SIEM (Festival Musik Etnik Bertaraf Internasional) dan masih banyak lagi.

Adapun kawasan wisata belanja di kota Solo misalnya saja adalah Pasar Klewer, Pasar Gede, Solo Square, Pasar Klitikan Notohardjo, Pusat Grosir Solo (PSG), Beteng Trade Center (BTC), Ria Batik, Pasar Kliwon, Pasar Barang Antik Triwindu, Pasar Keris dan Cinderamata Alun-alun Keraton Solo, dan Kampoeng Batik Laweyan.

Sebuah sudut di Pasar Klewer
Sumber gambar: http://photo.kontan.co.id/photo/2012/09/13/459871481p.jpg

Ya, di Solo... Semua Ada!
Yayayaya... di Solo, semua yang bisa memuaskan segala kebutuhan itu ada dan tersedia. Karenanya, tagline kota Solo, “Spirit of Java”, tepat disandangkan pada kota ini. Sehingga jika ada wisatawan yang belum tahu mengenai Jawa, tinggal datang saja ke Solo. Segalanya bisa tergambarkan di dalam kekayaan kota Solo itu sendiri. Hmm... sepertinya, liburan kali ini, saya sudah tahu akan pergi ke mana. Betul sekali! Solo... ya Solo. Yuk ke Solo!


Referensi
http://tentangsolo.web.id
http://id.wikipedia.org/wiki/Joko_Widodo
http://news.detik.com/read/2013/01/08/093840/2135816/10/jokowi-dinobatkan-sebagai-walikota-terbaik-ketiga-dunia
http://www.tempatwisatamu.com/2013/08/daftar-tempat-wisata-di-solo-lengkap.html
http://www.pariwisata.wonogirikab.go.id/home.php?mode=content&id=172
http://surakarta.go.id/konten/solo-culinary-destination
http://surakarta.go.id/konten/kampung-batik-kauman
http://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Fosil_Sangiran
http://chic-id.com/teater-arena-taman-budaya-jawa-tengah/
http://soloexplore.blogspot.com/2008/06/galeri-batik-kuno-danar-hadi.html

28 komentar:

  1. Semoga menang Mba.
    Etapi Candi Prambanan bukannya di Yogyakarta ya mba. CMIIW

    BalasHapus
  2. Maak tulisanmu lengkap banget...jadi aku kehabisan bahaan...hehe selamat semoga menang ya mak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe.... ya soalnya, di Solo emang segala ada.
      Makasih, Maaaak. SUkses untukmu juga. ^^

      Hapus
  3. Aku ikut tapi gak semangat & di blog traveling yg baru, entah boleh apa nggak. Ide & foto2 udah diforsir utk ABFI, waktu itu juara 1. Kayak ada tentangan moral untuk mengulang cerita yg sama meski di-rewrite, akhirnya cuma mungutin yg belum diceritain saja sedikit2. Semoga menang ya mak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waw keren. Iyalah pasti jadi bingung cerita apa.
      Makasih, Maaak. :)

      Hapus
  4. Ya Allaaah, mbak Nia rajin banget ikut lomba. Saluuuuuuut aku. Aku banyak yang kulewati karna laagi dateline thesis, hiks...
    Gutlak ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... itu karena tema kali ini sangat menggoda :D

      Hapus
  5. Gudheg itu khasnya Jogja Jeng. Sukses lombanya ^^

    BalasHapus
  6. Komplit sekali tulisannya. Jadi ngiler waktu baca yang seputar kuliner :)
    sukses dengan lombanya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Makasih.
      Solo memang surganya pencinta kuliner :)

      Hapus
  7. Di Solo semua ada ya mbak keuali pak jokowi kalau sekarang :) Good luck ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betuuul sekali. Aamiin. Tengkyu :)

      Hapus
  8. wuih lengkap, keren!
    jd bikin saya pgn ke solo :D

    BalasHapus
  9. sebagai satu tempat ditemukannya jejak kehidupan manusia purba sangiran, wajarlah kalau solo layak disebut sebagai salah satu pusat budaya indonesia,
    selamat berkontes ria, semoga juara bisa diraih yaaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali. Aamiin. Makasih banyak :)

      Hapus
  10. aku belum pernah mampir ke solo, hanya numpang lewat beberapa kali saat menjelajah ke tanah jawa,
    selamat berlomba, semoga menjadi yang terbaik...salam dari Makassar :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama, Mas. Singgah secara resmi mah belom. Cuma mampir dan lewat-lewat sebentar. Makasih banyak, Mas :)

      Hapus
  11. Wow... lengkap dan detil seperti biasa.
    Keren banget nih Mak.
    Semoga menang (lagi).. :)

    BalasHapus
  12. bagus dah,, mengundang teman2 sekalian gabung di http://ilmumedia.blogspot.com/ thanks ya.. Good Luck bagi yang ikut lomba,,

    BalasHapus
  13. aku kuliah di jogja tapi belum pernah wisata ke solo :D, makasih mbak referennya, semoga menang aku dukung...

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  15. Solo memang memberikan kesan sebagai tempat wisata seni dan budaya yang di dukung dengan obyek-obyek yang menarik. Dari daerah kawasan wisata kuliner dan tempat wisata belanja yang unik. Komplit dan semuanya ada di Solo. Kalau sudah ke Solo semuanya memang komplit dan pantas di kunjungi.

    Salam,

    BalasHapus
  16. Kalau ke Solo, saya pengen ke pusat batiknya karena belum pernah ke sana :)

    BalasHapus
  17. jadi pingin ke solo lagi..hihi...

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)