Tempat itu ukurannya tak lebih dari 3x3 meter persegi saja. Tapi kenangan yang diberikannya, sangat besar dan berpengaruh banyak dalam hidupku. Bahkan hingga hari ini. Tanpa tempat itu, aku mungkin tak akan seperti sekarang.
Pertama kali masuk tempat itu, mungkin sekitar bulan Juni tahun 1999. Saat itu adalah hari sesudah pelantikan angkatan kami. Hari di mana kami, secara resmi masuk menjadi anggota himpunan. Ya, seperti itulah kebanyakan ritual di kampus kami. Junior akan masuk menjadi anggota himpunan setelah setahun sebelumnya diberi pembinaan. Dan di akhir tahun, hampir sebulan, junior tersebut harus mengikuti diksar. Meski berat, tapi kegiatan ini, benar-benar sangat berkesan dan juga bermanfaat. Terutama untuk jurusanku yang banyak kuliah lapangannya. Diksar membuat kami tahu bagaimana ‘bergaul’ dengan alam.
Buatku, tempat yang kami sebut sebagai himpunan itu adalah segalanya. Maksudnya, setelah resmi jadi anak himpunan, terutama setelah angkatanku jadi pengurus, himpunan menjadi tempat ‘hidup’ di kampus, selain di ruang kuliah. Sebelum masuk kuliah, pasti ke himpunan. Setelah kuliah, nongkrong di himpunan. Apalagi saat bolos, himpunan selalu jadi tempat nyumput yang paling nyaman. Pokoknya, selalu… himpunan, himpunan, dan himpunan.
Sebenernya, himpunan bukanlah tempat asri yang indah apalagi mewah. Kesan mendalam yang dirasakan, tentu adalah karena suasana yang diberikan anak-anak himpunan itu sendiri. Nyanyanyian gak jelas, genjrang-genjreng gitar gak karuan, ketawa-ketiwi ke sana ke mari, baeud-baeudan akibat salah paham, hingga serius-seriusan di kala musim ujian tiba. Sungguh, kini semuanya membuatku sangat rindu. Andai saja ada mesin waktu, aku pasti milih sehari saja untuk bisa merasakan suasana itu lagi di himpunan.
Setelah adik angkatan naik jadi pengurus, aku justru semakin enjoy di himpunan. Tak adanya beban di pundakku sebagai pengurus himpunan membuat aku bisa ngapa-ngapain aja di himpunan. Ya, sebelomnya kan harus jaga image. Ya, biar adik angkatan gimana gituuu. Wkwkwkwk….
Hal yang paling gak akan pernah bisa aku lupakan dari himpunan, tentu adalah pertemuan dan perkenalanku dengan seseorang. Ya, di sanalah untuk pertama kalinya, aku bertemu dia. Si akang yang satu itu. Si mantan kahim yang dulu jutek, jaim, dan alim itu.
Kini, 13 tahun sudah berlalu. Si akang jutek itu sudah jadi ayah dari anak-anakku. Banyak hal yang terjadi di tempat itu. Sejak sebelum bahkan hingga sesudah menikah. Tentu saja, sebab aku menikah dengannya bahkan ketika aku belum lulus kuliah. Ah... sungguh, mengenang tempat itu benar-benar membuat aku sangat rindu. Terima kasih himpunan, berkatmu, aku menemukan jodohku. :)
Pertama kali masuk tempat itu, mungkin sekitar bulan Juni tahun 1999. Saat itu adalah hari sesudah pelantikan angkatan kami. Hari di mana kami, secara resmi masuk menjadi anggota himpunan. Ya, seperti itulah kebanyakan ritual di kampus kami. Junior akan masuk menjadi anggota himpunan setelah setahun sebelumnya diberi pembinaan. Dan di akhir tahun, hampir sebulan, junior tersebut harus mengikuti diksar. Meski berat, tapi kegiatan ini, benar-benar sangat berkesan dan juga bermanfaat. Terutama untuk jurusanku yang banyak kuliah lapangannya. Diksar membuat kami tahu bagaimana ‘bergaul’ dengan alam.
Buatku, tempat yang kami sebut sebagai himpunan itu adalah segalanya. Maksudnya, setelah resmi jadi anak himpunan, terutama setelah angkatanku jadi pengurus, himpunan menjadi tempat ‘hidup’ di kampus, selain di ruang kuliah. Sebelum masuk kuliah, pasti ke himpunan. Setelah kuliah, nongkrong di himpunan. Apalagi saat bolos, himpunan selalu jadi tempat nyumput yang paling nyaman. Pokoknya, selalu… himpunan, himpunan, dan himpunan.
Sebenernya, himpunan bukanlah tempat asri yang indah apalagi mewah. Kesan mendalam yang dirasakan, tentu adalah karena suasana yang diberikan anak-anak himpunan itu sendiri. Nyanyanyian gak jelas, genjrang-genjreng gitar gak karuan, ketawa-ketiwi ke sana ke mari, baeud-baeudan akibat salah paham, hingga serius-seriusan di kala musim ujian tiba. Sungguh, kini semuanya membuatku sangat rindu. Andai saja ada mesin waktu, aku pasti milih sehari saja untuk bisa merasakan suasana itu lagi di himpunan.
Setelah adik angkatan naik jadi pengurus, aku justru semakin enjoy di himpunan. Tak adanya beban di pundakku sebagai pengurus himpunan membuat aku bisa ngapa-ngapain aja di himpunan. Ya, sebelomnya kan harus jaga image. Ya, biar adik angkatan gimana gituuu. Wkwkwkwk….
Hal yang paling gak akan pernah bisa aku lupakan dari himpunan, tentu adalah pertemuan dan perkenalanku dengan seseorang. Ya, di sanalah untuk pertama kalinya, aku bertemu dia. Si akang yang satu itu. Si mantan kahim yang dulu jutek, jaim, dan alim itu.
Kini, 13 tahun sudah berlalu. Si akang jutek itu sudah jadi ayah dari anak-anakku. Banyak hal yang terjadi di tempat itu. Sejak sebelum bahkan hingga sesudah menikah. Tentu saja, sebab aku menikah dengannya bahkan ketika aku belum lulus kuliah. Ah... sungguh, mengenang tempat itu benar-benar membuat aku sangat rindu. Terima kasih himpunan, berkatmu, aku menemukan jodohku. :)
temen sekampus ya mbaa, sesama aktivis hehe, tadinya aku mau cerita tempat bertemu pertama aku sama ayahnya anak2 tapi ngga jadi :D
BalasHapussama utk urusan juteknya, ya. Dulu suami saya adalah satu2nya senior yang jutek sama saya pas masa opspek hahaha
BalasHapusHMI kah? Hahaha jadi inget banyak banget lho temen2 kampusku yg punya ending cerita kayak Mak Nia inih. Dan sekretariat pasti jd kenangan tersendiri. Hiks jd inget sm masa muda n seseorang di sekretariat :P
BalasHapusMb himpunan apa itu? Hmi atau himpro himpunan profesi kayak minat di kuliahan gitu? Aku jg lebih suka dihimpunan gt drpd bem hehehe...
BalasHapusihik....yg jodohnya dihimpunan cieee :")
aaarrrkkkkk...so sweeeettttt....alhamdulillah ya sesuatu mak,13 tahun dnegan anak2 yang menyenangkan hohoho.....so sweetttt ^^
BalasHapusow ow... himpunan oh himpunan...
BalasHapus*senyumsenyumsendiripenuhmakna :D
Cinlok di himpunan ituuuu. .. Uhuuylah, ya.
BalasHapusSeakan, tiap hari males pulang ajah. :D
ecieeee.... ceritanya cinta lokasi nih... :)
BalasHapusini mah bukan kampusku rumahku lagi, tp himpunanku rumahku hihihi...
BalasHapusjadi cinlok ya mbak hehehe. tahun 99 aku baru lulus
BalasHapusuhuuuyy... yg ketemu jodoh di himpunan ni yeee... sama ya kayak diriku, ketemu jodoh gara2 aktif di organisasi kampus :)
BalasHapusTerima kasih telah berpartisipasi dalam GA ini. Good luck.
Langsung jadi MCK ya mak, Mahasiswa Cinta Kampus He he :). Gut lak ngontesnya
BalasHapus