Siang itu, sepulang sekolah, Radit membuka pakaian seragamnya dengan terburu-buru. Setelah memakai pakaian biasa, dia melesat pergi ke luar rumah.
“Dadah, Umi!” ujarnya sambil berlari.
Saya cuma melongo. Tak keburu bertanya, saya pun akhirnya menatap Radit yang ternyata belok ke rumah temannya.
“Oooh… mau main, toh!” ucap saya dalam hati.
Satu jam kemudian, Radit pulang ke rumah. Dengan wajah yang merah padam akibat tersengat sinar matahari, keringat yang bercucuran, dan nafas terengah-engah, dia menghampiri saya. Radit pun bercerita penuh semangat.
“Mi, tadi Aa balap sepeda sama teman-teman. Dan Aa menang. Keren, kan?”
“Wah, hebat! Eh, emang Aa gak capek, abis sekolah terus balap sepeda?” tanya saya.
“Enggak, dong. Malah Aa seneng banget,” jawabnya penuh antusias.
Wajah ‘Bermain’ Anak Itu Sungguh Tak Ternilai Harganya
Ya, seperti itulah ekspresi Radit setiap kali bermain dan pulang bermain. Semringah tanpa beban. Meski bau keringat, meski wajah merah padam, dan meski baju kotor tak terhingga, senyumnya merekah bak bunga di musim semi.
Sepertinya tak hanya Radit, semua anak pasti akan seperti itu. Bahagia, tertawa, bebas, dan lepas saat mereka bermain. Dan ekspresi wajah ‘bermain’ mereka itu, tak bisa dijumpai kapan pun selain ketika mereka bermain. Coba saja tengok video di bawah ini! Wajah ‘bermain’ mereka begitu berharga, bukan?
“Dadah, Umi!” ujarnya sambil berlari.
Saya cuma melongo. Tak keburu bertanya, saya pun akhirnya menatap Radit yang ternyata belok ke rumah temannya.
“Oooh… mau main, toh!” ucap saya dalam hati.
Satu jam kemudian, Radit pulang ke rumah. Dengan wajah yang merah padam akibat tersengat sinar matahari, keringat yang bercucuran, dan nafas terengah-engah, dia menghampiri saya. Radit pun bercerita penuh semangat.
“Mi, tadi Aa balap sepeda sama teman-teman. Dan Aa menang. Keren, kan?”
“Wah, hebat! Eh, emang Aa gak capek, abis sekolah terus balap sepeda?” tanya saya.
“Enggak, dong. Malah Aa seneng banget,” jawabnya penuh antusias.
Wajah ‘Bermain’ Anak Itu Sungguh Tak Ternilai Harganya
Ya, seperti itulah ekspresi Radit setiap kali bermain dan pulang bermain. Semringah tanpa beban. Meski bau keringat, meski wajah merah padam, dan meski baju kotor tak terhingga, senyumnya merekah bak bunga di musim semi.
Sepertinya tak hanya Radit, semua anak pasti akan seperti itu. Bahagia, tertawa, bebas, dan lepas saat mereka bermain. Dan ekspresi wajah ‘bermain’ mereka itu, tak bisa dijumpai kapan pun selain ketika mereka bermain. Coba saja tengok video di bawah ini! Wajah ‘bermain’ mereka begitu berharga, bukan?
Dulu, saya termasuk orangtua yang paranoid jika anak bermain di luar rumah. Saya takut, kalau-kalau, anak saya jatuh dan terluka, kotor, atau sakit gara-gara cuaca, lingkungan atau bahkan tertular temannya yang sedang sakit. Tapi untunglah, keluhan Radit suatu kali, tentang kemampuan larinya yang tidak sehebat teman-temannya yang biasa bermain di luar rumah, menyadarkan saya. Dan jadilah kini, anak-anak saya termasuk Radit, bisa bermain di luar rumah kapan pun mereka mau.
Di Balik Ekspresi Wajah ‘Bermain’ Itu…
Saya baru tahu bahwa bermain (aktif) itu ternyata sangat penting untuk anak-anak. Manfaat bermain yang saya kira hanya bagus untuk kemampuan fisik anak saja, ternyata salah. Tak hanya untuk fisik, bermain, bagi anak-anak juga sangat banyak manfaatnya. Bahkan, bisa mengasah fungsi eksekutif pada anak. Itu lho, fungsi dari serangkaian proses mental yang membantu menghubungkan pengalaman dengan aksi.
Menurut DR Ashok Jansari, seorang psikolog saraf klinis dari University of East London, Inggris yang juga dilibatkan dalam proyek #KidsToday, fungsi eksekutif yang terasah dari anak-anak yang bermain, itu sangat banyak. Mereka belajar mengenai kegigihan, kreativitas, organisasi, kontrol diri, ketekunan jiwa, keterampilan sosial, mandiri, bahkan rasa percaya diri.
Dan sebaliknya, anak yang jarang bermain itu akan cenderung tidak bahagia, wajahnya tidak ceria, tidak semangat, jika ditanya akan mengeluarkan jawaban-jawaban verbal/nonverbal yang asal bunyi tanpa ekspresi bahagia, mudah marah (dan mungkin sering tantrum), sering mengeluh sakit perut tanpa alasan medis, bahkan anti-sosial (susah bergaul) serta sering mendramatisasi banyak hal.
Nah!
Nah ayah, bunda, yuk kita terus hadirkan ekspresi wajah ‘bermain’ anak-anak kita setiap hari. Tak perlu takut kotor, debu, keringat, sakit, atau pun luka. Dengan tetap memantau mereka tanpa menyuruh dan melarang ini-itu, anak-anak kita pasti akan sehat secara fisik dan mental. Bukankah anak-anak yang demikian itu dambaan kita semua?
Di Balik Ekspresi Wajah ‘Bermain’ Itu…
Saya baru tahu bahwa bermain (aktif) itu ternyata sangat penting untuk anak-anak. Manfaat bermain yang saya kira hanya bagus untuk kemampuan fisik anak saja, ternyata salah. Tak hanya untuk fisik, bermain, bagi anak-anak juga sangat banyak manfaatnya. Bahkan, bisa mengasah fungsi eksekutif pada anak. Itu lho, fungsi dari serangkaian proses mental yang membantu menghubungkan pengalaman dengan aksi.
Menurut DR Ashok Jansari, seorang psikolog saraf klinis dari University of East London, Inggris yang juga dilibatkan dalam proyek #KidsToday, fungsi eksekutif yang terasah dari anak-anak yang bermain, itu sangat banyak. Mereka belajar mengenai kegigihan, kreativitas, organisasi, kontrol diri, ketekunan jiwa, keterampilan sosial, mandiri, bahkan rasa percaya diri.
Dan sebaliknya, anak yang jarang bermain itu akan cenderung tidak bahagia, wajahnya tidak ceria, tidak semangat, jika ditanya akan mengeluarkan jawaban-jawaban verbal/nonverbal yang asal bunyi tanpa ekspresi bahagia, mudah marah (dan mungkin sering tantrum), sering mengeluh sakit perut tanpa alasan medis, bahkan anti-sosial (susah bergaul) serta sering mendramatisasi banyak hal.
Nah!
Nah ayah, bunda, yuk kita terus hadirkan ekspresi wajah ‘bermain’ anak-anak kita setiap hari. Tak perlu takut kotor, debu, keringat, sakit, atau pun luka. Dengan tetap memantau mereka tanpa menyuruh dan melarang ini-itu, anak-anak kita pasti akan sehat secara fisik dan mental. Bukankah anak-anak yang demikian itu dambaan kita semua?
Tulisan ini diikutsertakan dalam #KidsToday #KidsTodayProject Blogger Competition
yang diselenggarakan Rinso Indonesia.
yang diselenggarakan Rinso Indonesia.
kalau kotor ada ahlinya ya mbak :)
BalasHapusPasti, Mbak. Rinso sudah pasti ahlinya pembersih pakaian kotor. :)
Hapuslihat aja wajahnya sumringah semua habis main,berarti seneng ^^
BalasHapusYupp... semua anak kalo sedang bermain, wajahnya pasti semringah banget. :)
Hapuskereeen...semoga menang maaak...anak2 memang harus rajin bermain, supaya berkembang dengan baik :)..cheers...
BalasHapusAamiin. Yuk kita biarkan anak-anak bermain sampai puas... :)
Hapusanak"nya bahagia sekali mbak :)
BalasHapusYa, kalo mereka lagi bermain, wajah bahagia mereka begitu terlihat. Semoga wajah bahagia itu juga bisa terlihat bahagia meskipun tidak sedang bermain saja. Ya, efek dari banyak bermain. :)
Hapushehehe.. anak2 memang kayak ga ada capeknya.. pernah sy lihat di taman, ada anak lari2 keringetan trus bilang capek ke Maknya, eh setelah minum, lihat temennya lari2an, langsung dia ngibrit ikutan lari juga... :)
BalasHapusBegitulah anak-anak, Mak. Gak ada capeknya kalo lai bermain. Beda kalo untuk sesuatu yang mereka gak suka. Pasti lebih dulu bilang capek. Itulah dunia anak-anak. Dunia yang menyenangkan. :)
Hapussenenggggg banget lihat anak-anak bermain,,,mereka selalu tersenyum tersenyum dan tersenyum :)
BalasHapusSenyum di saat bermain itu... priceless :D
HapusPantes si Vay itu kalau udah main, bahagiaaaaa banget.... terus kalau disuruh berhenti langsung manyun hehhehee...
BalasHapusJangan disuruh brenti. Biarin aja main sampe capek. Anakku kalo main itu sampe hari gelap, baru deh brenti.
HapusHehehe...
Paling suka dengan wajah anak-anak yang sedang bermain. Bebas, lepas, dan sangat berharga...
BalasHapusYa betul. Priceless...
HapusEkspresi anak2 itu jujur. Bisa dibedakan mana wajah bermain mana wajah belajar :)
BalasHapusBetul Mak Arin :)
Hapus