Laman

29.6.14

Yuk Berperan Serta dalam Program Pengendalian TB!

Seriusnya penyakit tuberkulosis tak bisa kita ragukan lagi. Penyakit ini tak hanya mengancam nyawa si penderitanya saja, tetapi juga kelangsungan hidup keluarga, tingkat kesehatan lingkungan sekitar, hingga beban negara terhadap dampak dari penyakit itu. Artikel-artikel mengenai tuberkulosis sebelumnya sudah sangat jelas membuat kita mengerti bahwa penyakit tuberkulosis tak bisa lagi dianggap remeh dan dibiarkan begitu saja ada di lingkungan kita tanpa pemantauan. Sebab dari 1 penderita tuberkulosisi aktif saja, puluhan calon penderita tuberkulosis baru akan sangat bisa dihasilkan.

Pengendalian penyakit tuberkulosis bukan hanya tugas dokter, suster, mantri kesehatan, atau pihak-pihak medis lainnya saja. Masyarakat luas juga berkewajiban di dalam proses pengendalian penyakit ini. Seperti apa bentuk peran serta masyarakat di dalam proses pengendalian penyakit tuberkulosis.

Pencari dan Pemantau Penderita yang Ada di Lingkungan Terdekat
Peran serta masyarakat dalam pengendalian TB bisa dilakukan dengan menjadi pencari dan pemantau penderita atau suspect penderita di lingkungan terdekat. Baik itu keluarga, maupun tetangga dekat atau jauh. Caranya tentu dengan memperhatikan mereka-mereka yang mempunyai ciri-ciri/gejala penyakit tuberkulosis. Jika sudah ditemukan, pastikan mereka melakukan pemeriksaan dan pengobatan secara tepat  di tempat yang tepat.

Menjadi PMO (Pengawas Minum/Menelan Obat)
Bagi masyarakat yang mempunyai keluarga dekat penderita tuberkulosis, menjadi PMO adalah peran yang paling bisa dilakukan. Mengapa harus keluarga dekat? Karena penyakit ini sangat sensitif sekali. Tak jarang, karena dianggap penyakit yang memalukan atau bahkan kutukan, keluarga menyembunyikan penderita dari kontak dengan lingkungan luar. Mending jika hal ini dilakukan sambil pengobatan rutin yang tepat. Jika tidak, hal ini justru menjadi sumber penularan yang berisiko.

Dengan menjdi PMO, kita tentu menjadi ujung tombak dari proses penyembuhan penyakit TB pada penderitanya secara langsung. Tugas kita di sini di antaranya saja adalah mengawasi dan memastikan semua obat dan saran yang diberikan tim medis dikonsumsi serta dilakukan oleh penderita. Sehingga kemungkinan resisten obat bisa dihindari.

Menjadi Tim Medis yang Kompeten
Untuk Anda yang memiliki skill, kemampuan, dan latar belakang pendidikan kesehatan yang cukup, berperan serta menjadi tim medis yang kompeten sangat bisa Anda lakukan. Meski tak terjun langsung sebagai tim medis yang menangani penyakit tuberkulosis, Anda bisa turut andil di dalam penyuluhan, pengawasan, dan perujukan penderita penyakit ini ke tempat-tempat yang ditunjuk. Tak perlu jauh-jauh hingga ke luar daerah, melakukannya secara intensif di masyarakat tempat Anda bertugas pasti memberi dampak dalam proses pengendalian tuberkulosis secara umum.

Berpartisipasi di Dalam Penyebaran Informasi Positif
Jika tak bisa menjadi pencari – pemantau penderita, menjadi PMO, atau pun menjadi tim medis yang kompeten, kita bisa menjadi agen penyebar informasi positif tentang penyakit ini. Sebagaimana kita tahu, meskipun zaman sudah modern, di banyak tempat, penyakit tuberkulosis masih dianggap kutukan dan memalukan. Mitos-mitos yang mengelilinginya pun tak kalah mengerikan, sehingga akhirnya, penyakit ini semakin menyebar luas dan semakin parah.

Dengan menjadi agen penyebar informasi positif mengenai penyakit tuberkulosis, kita di sini berarti memberikan segala macam fakta-fakta kebenaran tentangnya. Sejelek apa pun keadaannya. Tujuannya tentu agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi mengenai tuberkulosis di masyarakat.

Media yang bisa digunakan dalam penyebaran informasi positif ini misalnya saja adalah media cetak (dengan menulis artikel), media internet (blog), atau dengan media elektronik seperti tv dan radio. Penulis artikel, penyiar radio, presenter tv, blogger, dan semua yang bekerja di media-media ini bisa turut andil menjadi agen penyebar informasi positif tuberkulosis.

Menjadi Masyarakat yang Turut Menyukseskan Program Pengendalian Penyakit TB
Yang satu ini adalah kewajiban dari seluruh masyarakat Indonesia. Ya, agar program pengendalian penyakit tuberkulosis bisa sukses, seluruh lapisan masyarakat harus terlibat di dalamnya. Jika peran-peran di atas tak bisa kita lakukan, menjaga kesehatan diri sendiri, menjaga kesehatan keluarga, dan juga menjaga kesehatan lingkungan sekitar agar tidak tertular penyakit tuberkulosis sudah bisa dimasukkan ke dalam peran ini. Sebab dengan menghindarkan diri, keluarga, dan juga lingkungan dari infeksi penyakit tuberkulosis berarti kita sudah mengurangi beban pemerintah dalam menanggulangi penyakit ini. Dan jika setiap masyarakat melakukannya, calon-calon penderita tuberkulosis baru bisa dihindarkan. Sehingga pemerintah bisa fokus mengobati penderita tuberkulosis yang sudah ada. Jika sudah begitu, bukan mustahil, penyakit tuberkulosis pada akhirnya hilang dari bumi Indonesia.

Nah bagaimana, tidak susah kan untuk ikut berperan di dalam program pengendalian penyakit tuberkulosis? Yuk kita dukung pemerintah dalam program ini sekarang juga!

Referensi
  1. http://www.tbindonesia.or.id/
  2. http://www.depkes.go.id/
  3. http://www.who.int/tb/en/

4 komentar:

  1. yuuuk...mari kita dukung yaaa ..semoga menang ya mak...ini bentuk dukungan nyata dalam membantu memerantas TB di Indonesia..bravoo :)

    BalasHapus
  2. peran masyarakat memang penting juga yah :)

    BalasHapus
  3. datang berkunjung sambil ngabuburit

    BalasHapus
  4. pernanan masyarakat khususnya kepada keluarga atau teman terdekat ya informasi disampaikan

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)