Pagi itu adalah saat yang gakkan pernah saya lupakan. Ketika sedang beli nasi kuning untuk sarapan, seorang teman bersama istrinya, melintas di hadapan saya. Saking terkejutnya, saya gak sempat menyapa. Saya terus melongo sampai mereka hilang dari pandangan.
Yang membuat saya terkejut adalah keadaan teman saya itu. Teman yang kesehariannya aktif berolahraga sejak kecil, pagi itu belajar berjalan dengan tongkat, dibantu istrinya. Konon, si teman saya itu terkena stroke.
Saya Terancam!
Saya tak percaya dengan semuanya. Dia yang saya kenal aktif berolahraga, rasanya tak mungkin kena stroke. Dari sini, saya jadi mikir: “jika dia bisa begitu, apalagi saya. Sudahlah jarang berolahraga, makan pun sembarangan.”
Yang membuat saya terkejut adalah keadaan teman saya itu. Teman yang kesehariannya aktif berolahraga sejak kecil, pagi itu belajar berjalan dengan tongkat, dibantu istrinya. Konon, si teman saya itu terkena stroke.
Saya Terancam!
Saya tak percaya dengan semuanya. Dia yang saya kenal aktif berolahraga, rasanya tak mungkin kena stroke. Dari sini, saya jadi mikir: “jika dia bisa begitu, apalagi saya. Sudahlah jarang berolahraga, makan pun sembarangan.”