“Mi, udah dua minggu puasa, kok kita gak pernah makan di luar?!” ucap si sulung Reihana.
“Iya, ngirit,” jawabku.
“Ah Umi. Kangen pizza, nih!” ucap dia lagi.
"Tar kalo punya voucher gratisan," jawabku sambil nyengir.
Seperti itu kira-kira percakapan antara aku anakku, Reihana, di hari ke-14 Ramadan yang lalu. Seperti yang ditulis di atas, hingga hari itu, bahkan hingga sebulan penuh, aku dan suami gak pernah sekali pun ngajak anak-anak makan di luar.
Iya, Ramadan tahun ini memang gak biasa. Gak seperti tahun-tahun sebelumnya. Sejak hari pertama, aku dan suami mengubah banyak ‘ritual’ di bulan puasa. Alasannya? Mengikuti tantangan Lomba #ResolusiLebaranku dari Cermati.
Serius! Kami melakukannya karena itu. Sebab di tahun-tahun sebelumnya, kami justru melakukan hal yang sebaliknya. Kami sangat royal dalam hal ngeluarin uang untuk kebutuhan puasa dan lebaran.
Benar, awalnya kami menjalankan pengiritan-pengiritan itu, hanya sekadar untuk melakukan tantangan Lomba #ResolusiLebaranku saja. Tetapi setelah dijalanin, kami justru menikmatinya.
Seperti apa #ResolusiLebaranku di bulan Ramadan dan Lebaran yang sudah lewat itu?
- Resolusi Makanan dan Kue-kue Lebaran
#ResolusiLebaranku yang pertama adalah makanan. Kenapa? Sebab makanan adalah ‘perampok’ terbesar dalam budget keuangan. Bayangkan saja, dalam keseharian, makanan untuk 7 anggota keluarga (aku, suami, 4 anak, dan ibuku), anggarannya sudah cukup besar. Apalagi ketika Ramadan dan menjelang lebaran. Berbagai macam makanan yang memenuhi rumah, membuat anggaran menjadi bengkak.
Resolusi makanan membabat semuanya. Tak ada lagi aneka macam menu untuk tiap individu. Tak ada lagi makan di luar. Semua anggota keluarga makan makanan yang sama di rumah saja. Makanan untuk lebaran juga demikian. Semuanya sebatas makanan-makanan khas lebaran saja.
- Resolusi Baju Lebaran
Baju lebaran memang hanya tradisi. Tapi meski begitu, aku selalu memegang teguh tradisi ini. Ucapan bapaklah yang membuatku demikian.
Baju baru itu tradisi yang menyenangkan. Selama tidak dipaksakan, baju baru akan menjadi sebuah pemicu bagi anak-anak untuk berpuasa. Tak ada salahnya juga jika kita memberi reward bagi tubuh setelah bersusah payah sebulan berpuasa. Dan lagian, bukankah sudah menjadi sunat rasul juga jika di hari Idul Fitri, kita memakai pakaian terbaik? Tidak harus baru memang, tapi jika kita mampu membeli yang baru, tak ada salahnya.
Resolusi baju lebaran yang aku terapkan bisa dilihat dari sisi jumlah. Jika dulu, setiap anggota keluarga dibelikan baju lebaran lebih dari 1, bisa sampai 4 atau 5 pasang per orang, maka di lebaran kemaren tidak. Anak-anak hanya dibelikan 2 pasang saja. Aku sendiri dan suami, jujur gak beli baju lebaran. Aku pakai baju hadiah dari lomba, sementara suami hadiah dari seorang teman.
- Resolusi Berbagai Printilan Menjelang Lebaran
Menjelang lebaran, banyak printilan rumah yang mendadak bermasalah. Sofa mendadak kucel; cat rumah kusam; televisi rusak; ponsel-ponsel ketinggalan zaman; dan lain-lain. Dengan alasan 'memulai dari yang fitri’, printilan-printilan itu pun kemudian diganti dengan yang baru.
Tapi itu terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Di bulan Ramadan dan lebaran tahun ini, tak satu pun dari printilan-printilan itu yang diganti. Resolusi printilan-printilan membuat semuanya baik-baik saja.
- Resolusi untuk Orang Tua dan Keluarga
Resolusi yang satu ini kebalikan dari resolusi yang lain. Bukan pengiritan tapi justru peroyalan. Iyalah, sekaya apa pun orang tua kita, kita tetap berkewajiban untuk memberinya. Mereka mungkin tak memintanya, tapi itu tak menggugurkan kewajiban kita. Membelikan mereka pakaian, sandal, sarung, atau bahkan baju lebaran untuk adik-adik kita, dengan uang dari hasil jerih payah keringat kita, akan membuat orang tua bahagia. Kita harus selalu ingat, ada andil doa mereka di dalam keberhasilan dan kesuksesan hidup kita.
- Resolusi Zakat dan Sedekah
Yang ini juga tidak seperti resolusi yang lain. Kita jangan banyak hitung-hitungan. Meski belum bisa melaksanakan resolusi ini dengan sebaik-baiknya, aku dan suami sudah menganggarkan zakat dan sedekah sejak awal Ramadan. Besarnya mungkin masih jauh dari cukup. Tapi semoga saja, dari tahun ke tahun, kemampuan serta keikhlasan kami dalam mengeluarkannya, semakin bisa mengalami peningkatan.
Sumber gambar: www.islampos.com via Cermati |
- Resolusi untuk Kebutuhan Tak Terduga
Lebaran kali ini bertepatan dengan masuknya anak-anak di tahun ajaran baru. Itu berarti, selain baju lebaran, anak-anak juga butuh seragam baru, sepatu sekolah baru, serta peralatan tulis – menulis yang baru.
Untuk yang satu ini, aku setuju banget dengan artikel Cermati: 5 Hal yang Perlu dan Tidak Perlu Dihemat (Part 2). Beneran, untuk urusan edukasi alias pendidikan anak-anak, aku tidak ingin berhemat. Aku akan berikan yang terbaik, sekali pun harganya mahal. Edukasi atau pendidikan adalah investasi untuk masa depan.
Beruntung program #ResolusiLebaranku sudah banyak menghemat uang kami. Jadinya, untuk berbagai kebutuhan anak-anak sekolah, kami tak lagi membongkar tabungan seperti biasanya. Sisa resolusi lebaran bisa kami gunakan.
Semoga...
Itulah #ResolusiLebaranku. Bisa dibilang, ini justru revolusi keuanganku. Sebab semuanya hampir mengubah prinsip finansialku. Semoga, semuanya bukan hanya dilakukan di saat Ramadan dan lebaran kemarin saja. Apalagi hanya sebatas menjalankan tantangan lomba. Tapi lebih jauh dari itu. Prinsip-prinsip itu juga bisa diterapkan dalam keseharian. Tentunya dengan selalu membuat anggaran keuangan, terutama pascalebaran. Seperti yang tercantum di artikel cermati: 5 Hal yang Harus Jadi Resolusi Keuangan Lebaran Anda. Nah teman-teman, itu #ResolusiLebaranku, bagaimana resolusi lebaranmu?
Referensi
- https://www.cermati.com/artikel/5-hal-yang-perlu-dan-tidak-perlu-dihemat-part-2
- https://www.cermati.com/artikel/5-pengeluaran-yang-harus-anda-persiapkan-menjelang-lebaran
- https://www.cermati.com/artikel/agar-bermanfaat-utamakan-thr-untuk-hal-hal-berikut
- https://www.cermati.com/artikel/5-cara-bijak-memakai-uang-thr
- https://www.cermati.com/artikel/5-hal-yang-harus-jadi-resolusi-keuangan-lebaran-anda
Catatan
Artikel memuat 798 kata (tanpa caption gambar dan tanpa Referensi).
Wah...mantap nih Mbak resolusi Lebarannya.. Beda jauh ya dgn kebiasaan Lebaran2 tahun sebelumnya... Semoga sukses dgn GAnya ya..
BalasHapusIya, Mak. Jauh banget sama puasa dan lebaran tahun-tahun sebelumnya. Aamiin, makasih...
HapusBetul itu mbak..biasanya setiap bulan puasa, makanan jadi ngedadak diada-adain. Malah jadi boros. Tahun ini saya juga buat resolusi keuangan, salah satunya mengurangi buka bersama di luar. Semoga kita bisa terus konsisten menjalaninya ya mbak.. :)
BalasHapusAamiin. Iya, semoga gak cuma di bulan puasa dan lebaran aja resolusinya bisa dijalanin, ya. Bulan biasa juga...
Hapusmantap mak resolusi lebaran dikau...kenapa harus ada sate ama ketupat itu...gagal fokus...hahaha
BalasHapusHehehe... yuk bikin resolusi untuk 11 bulan yang lainnya...
HapusAlhamdulillah dompetku kembali fitrah :))
BalasHapusHehehe... dulu begitu, Mak. Abis lebaran, dompet ikut2an fitrah. Sekarang Alhamdulillah enggak. Semoga nanti-nanti juga gitu. :D
HapusIya..knp ya kalau puasa jd laper mata n pengen makan diluar..beli ini itu... taun ini aku jg ngurangin bgt. Bukber diluar 1x tok yg lain dirumah... soalnya pengen tertib tarawih ke masjid juga hehehe...
BalasHapusEniweii... goodluck ngontesnya :)
Nah iya, boros di bulan Ramadan itu karena lapar mata, bukan lapar perut :D
Hapussaya gak bikin resolusi apa-apa, sih. Tapi kayaknya bujet terbesar abis buat liburan hihihi
BalasHapusIya, Mak Myra mah jalan-jalan mulu... *kabita, euy* :D
Hapusmantep bgt resolusinya... kebayang deh dgn jumlah anggota keluarga sebanyak itu, memang hrs pinter2 mengelola keuangan ya :)
BalasHapusHihihi... jadinya bukan resolusi, tapi revolusi. Begitulah, Mak, rumahku mah sejuta umat... :D
HapusJadi makan di liuar kalo punya voucher gratisan ??? hahahhaha
BalasHapusBetul Mas Cumi. Kan ngiritnya puooool :)))
HapusResolusi yang jadi revolusi ya? Hehe..
BalasHapusDuit emang kalau gak pandai diatur bisa jadi masalah... apalagi kalau habis terpakai untuk yang tersier dibanding kebutuhan primer dan sekunder :)
Revolusi, maaak... :)))
Hapusnanti kalau dapaet vocer gratisan bener banget tuh mbak :) anak-anak sampai hafal
BalasHapusHihihi... betul betul betul...
Hapusresolusi makanannya sudah nambah berapa kilo mbak e :D
BalasHapussemoga menangg aamin
Hehehe.... Aamiin...
HapusHebat resolusinya!! Memang kadang hal2 yang kecil itu ternyata pengaruhnya besar ya, jadi memang harus selalu diperhitungkan. Sukses resolusinya.
BalasHapusSelamat Lebaran juga, mohon maaf lahir batin..
Iya banget, Noniq. Maaf lahir bathin juga, ya....
Hapusmantap nih Mbak resolusi lebarannya :)
BalasHapusHabisnya, dipikir2, kalo abis lebaran itu keuanganku tekor banget. Jadinya kudu diresolusi...
Hapusbagus sekali resolusinya mbak,,, resolusi makannya bagi ku agak berat mgk karena habis lebaran rata-rata mau meluapkan selera hehe karena udah sebulan nahanhehe
BalasHapusUntungnya keluargaku keluarga besar. Makanan banyak yg ngasih... :D
HapusSelamat ya mbak jadi jawaranya, keren deh tulisannya
BalasHapusBener, makanan 'perampok' dalam hal anggaran keluarga. Tulisannya bagus pisan Teh Nia... Selamat, nya ;)
BalasHapusSelamat Mak Nia untuk juara Resolusi lebarannya. :)
BalasHapusLebaran berdekatan dengan tahun ajaran baru. Orang tua yang anaknya mau masuk sekolah mestinya baca tulisan ini juga hehe.
BalasHapusBener juga yaa... Pendidikan mah gk boleh dihemat. :D mak jleb deh
BalasHapusSaya ucapkan terima kasih informasinya, semoga informasi yang Anda berikan bisa menjadi infomrasi yang bermanfaat dunia dan akhirat
BalasHapusish keren mak tips nya.. mksh ya:)
BalasHapusmakasih gan infonya dan salam sukses
BalasHapus