Cara (Ngawur) Menaikkan Angka Klout Score

Pagi tadi, saya cukup kaget ketika buka blog di laptop. Ritual setiap pagi yang saya lakukan untuk mengecek komentar di blog sebelum blog walking ini, tiba-tiba teralihkan pada nilai klout score yang terpampang di sidebar blog. Walah, segitu? Ucap hati saya tidak percaya. Tapi setelah F5 berkali-kali, si browser ternyata gak error. Dan jadilah, pagi ini lebih cerah dari biasanya. #lebay

Eits... tunggu, saya kasih disclaimer dulu, ya. Judul di atas mungkin seperti angin segar. Padahal, hehehehe… cuma sekadar curhat. Di postingan ini, teman-teman gak bakalan dapet kejutan wow tentang kaitan klout score saya dengan job yang bejibun. Iya, untuk para buzzer, blogger, atau selebtwit ternama, klout score memang berbanding lurus dengan rate card dan suburnya kerjaan. Tapi buat saya, klout score hanyalah sebatas angka untuk gaya-gayaan. Ya… sambil berharap ada yang mau ngelirik si emak blogger yang apalah-apalah ini, boleh-boleh aja kan? Hihihi.... So, siapkan hati dan mental untuk kuciwa, ya. Postingan ini mah murni curhat dari si saya, yang gak sengaja, di sepanjang umurnya, bisa dapet klout score sebesar itu. Iyalah, gak lagi bikin GA, gak abis menang lomba, eh tiba-tiba datang jurig tumpak kuda (hantu naik kuda yang artinya rezeki yang tidak disangka-sangka). *Tutup muka sambil ngintip para pembaca yang klout score-nya jauh lebih fantastis*

Kenapa sih, kok riweuh amat ngurusin klout score?

Begini, sebagaimana kita tahu, sebagai pekerja digital, siapa pun, termasuk saya, pasti sangat akrab dengan klout score. Standar yang dijadikan patokan besarnya 'pengaruh' si pekerja digital tersebut di dunia maya, terwakilkan dengan angka tersebut. Dan makanya, untuk para agensi, klout score sering dijadikan pertimbangan untuk memberi job. Semakin besar angkanya, semakin besar kemungkinan mendapat pekerjaan. Pun sebaliknya. Katanya sih, saya kurang tahu juga. Buat saya mah enggak. Atau semoga saja belum. Untuk saat ini, nilai klout score lebih berfungsi pada hal yang sifatnya gaya-gayaan. #tetep :))

Tapi, walopun cuma sebatas gaya-gayaan, boleh dong si saya yang apalah-apalah ini ngasih tip ke teman-teman untuk bisa dapet klout score yang lumayan? Berdasakan pengalaman saya sendiri. Mau gak saya kasih tip? Mau ya... mau ya... mau yaaa? *Maksa* Ini dia cara (ngawur) menaikkan angka klout score.

Buat akun media sosial yang dipakai klout untuk menilai skor. Dari mulai Facebook, Twitter, Blogger, Flickr, Foursquare, Google+, Instagram, Last.fm, Linkedin, Pinterest, tumblr, Wordpress, Youtube, hingga Yammer. Saya punya hampir semua akun itu, kecuali Yammer. 

Selalu ngapdet di semua akun media sosial tersebut akan lebih baik. Tapi saya tidak melakukannya. Saya hanya aktif di Facebook, Twitter, Instagram, Google+, Pinterest, Linkedin, dan Blogger saja. Selebihnya terakhir ngapdet mungkin 1 – 2 tahun yang lalu. Tapi gak apa-apa, skor yang tinggi bisa dicapai hanya dengan mengandalkan akun media sosial popular, asal kita rajin apdet dan mendapat tanggapan. Baik itu like, komen, RT, reply, share atau yang lainnya. 

Saya hanya aktif di 5 media sosial di atas

Saya mendapat nilai yang paling besar dari Facebook, yaitu sebesar 71%. Padahal saya jarang banget ngapdet status. Apdetan Facebook saya biasanya selalu dari tautan Instagram dan juga apdetan blog. Dan ternyata, itu berhasil. Nih contoh gambarnya ada di bawah. 

Apdetan blog di Facebook yang medapat score impact yang lumayan

Apdetan Instagram yang ditautkan ke Facebook, mendapat score impact yang lumayan

Apdetan Instagram juga tak hanya dihitung dari apdetan yang ditautkan ke Facebook, interaksi apdetan kita dengan teman-teman di Instagramnya sendiri dihitung. Dan Instagram adalah penyumbang nilai kedua bagi nilai klout score saya. Lumayanlah 16% juga. Dan selebihnya adalah Twitter, Linkedin, dan Google+. 

Apdetan Instagram yang secara umum stabil dalam hal score impact

Pada dasarnya, dua cara di atas sudah mewakili semua cara dalam usaha naikin klout score, yaitu membuat akun media sosial yang menjadi patokan penilaian Klout dan juga aktif ngapdet akun-akun media sosial tersebut. Yang jadi permasalahan adalah interaksi yang terjadi di dalam apdetan kita itu. Apakah banyak yang komen, banyak yang like, banyak share, banyak yang reply, banyak yang RT, atau tidak? Nah agar apdetan kita direspon, begini tip (yang tak kalah ngawur) dari saya.

Facebook tetaplah media sosial yang paling popular. Karenanya, manfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan cara berikut.

• Rajin ngapdet dengan apdetan yang bikin orang sukarela memberikan jempol dan penasaran kalo tidak komen. Tahu lah ya seperti apa apdetan yang macam begini. Temen-temen blogger mah jago dalam urusan ngapdet. Kecuali saya tentunya. Saya mah, sering bingung kalo mau ngapdet teh. Makanya jarang ngapdet status Facebook. Wkwkwkwk…
• Balas komen teman-teman di jam padat WIBF (Waktu Indonesia Bagian Facebook). Tujuannya supaya apdetan tersundul ke home atau beranda teman-teman Facebook kita. Jadinya kan memperbesar kemungkinan teman yang baru lihat untuk ikut komen.
• Tautkan semua akun media sosial lain dengan Facebook. Misalnya Instagram, Twitter, Pinterest, dan lain-lain. Sebabnya udah dibahas di atas. Selain dihitung di akun-akunnya secara langsung, interaksinya di Facebook pun juga dihitung. Tapi tetep ya, apdetan yang ditautkan yang bikin orang penasaran untuk komen dan sukarela untuk like. 
• Hati-hati dengan banyaknya tweet-tweet gak jelas (misalnya saya kalo lagi galau atau tanggal tua), kultwit, atau livetwit yang ditautkan ke Facebook. Sebab tak semua teman kita ngerti dengan hal ini. Jadinya mereka bisa nganggap itu spam, yang mungkin berujung pada di-unfollow-nya kita oleh mereka atau di-remove dari pertemanan. Solusi dari masalah ini bisa dengan cara kulonuwun atau permisi terlebih dahulu. Semoga saja, teman-teman kita menjadi maklum adanya.
• Jangan pelit untuk memberi jempol, berkomen, me-reply, meng-RT, dan men-share apdetan-apdetan teman. Walopun di dunia maya, hubungan timbal balik masih berlaku di sini. Tapi jangan juga jadi spam like atau berharap terlalu banyak untuk dibalas. Melakukannya dengan ikhlas pasti akan memberikan hasil yang baik.
• Untuk apdetan gambar atau video, mengapdetnya di Instagram akan lebih baik. Biar interaksi di kedua media sosial ini dihitung oleh Klout. 

Twitter juga tak kalah dengan Facebook. Bahkan malah, agensi-agensi pemberi job review lebih banyak ‘pasang mata’ di Twitter daripada di Facebook. So, gunakan Twitter sebaik-baiknya juga.

• Rajinlah ngapdet Twitter dengan cuitan-cuitan yang (lagi-lagi) ‘menggoda’ untuk di-reply, di-RT, atau di-like. Sekali pun itu cuitan kegalauan. Banyak bukan selebtwit yang cuitan-cuitannya penuh kegalauan malah justru banyak di-RT dan bejibun followers-nya? *Untuk tip ini, saya masih belajar (a.k.a gagal terus). 
• Untuk TwitPic, again, saya lebih suka apload di Instagram yang ditautkan ke Twitter. Dihitung dua kali lagi, dong. Di Instagram dan di Twitter. Tapi, itu pun kalo ada interaksi, ya teman-teman.
• Agar cuitan banyak di-reply dan di-RT, mention teman-teman kita. Cepatnya arus TL Twitter membuat cuitan kita mudah tenggelam. Tapi dengan mention teman-teman, cuitan kita akan sangat mungkin di-reply dan di-RT. Dan bukan tidak mungkin, cuitan kita akan memanjang hingga besoknya, lusanya, besok lusanya, dan seterusnya.
• Jangan terlalu banyak ngapdet juga. Ini bisa dianggap nyepam oleh teman-teman kita. Mungkin gak sampai di-unfollow, tapi dengan cara di-hide. Di-hide dari TL teman-teman Twitter juga cukup merugikan. Jadinya kan, peluang cuitan kita yang mungkin suatu saat bermutu untuk di-RT dan di-reply, menjadi hilang. 
• Oh ya, agar bisa dapat follower banyak, jangan malu atau gengsi untuk follow duluan, ya. Pastikan juga kita sabar menunggu untuk difolbek. Kalo pengen cepet, mention aja orangnya dan minta folbek. 

Instagram adalah media sosial penyumbang kedua terbanyak untuk Klout Score saya. Untuk Instagram sih, saya percaya, teman-teman tahu harus bagaimana.

• Pastikan foto yang kita aplod adalah foto yang bagus. *Tip yang ini saya gak menguasai. Saya mah aplod ya aplod aja. Dan Istagram lebih saya anggap sebagai album foto.
• Buat caption yang menarik yang membuat orang komen dan love
• Tambahkan hestek popular. Dengan begitu, foto kita masuk ke foto popular. Dan ini biasanya akan memancing orang lain yang bukan teman kita untuk ngasih love.
• Ikutan #uploadkompakan, #setorbarengan, #jepretandshare, #uploadforfun, atau yang sejenisnya. Mengikuti kegiatan-kegiatan ini membuat foto yang kita aplod mendapat banyak tanda love, sejelek apa pun foto kita. Dan ini bagus untuk klout score.
• Seperti Twitter, di sini juga kita jangan  malu atau gengsi untuk follow duluan. 
• Jangan juga pelit ngasih tanda love dan komen. Di sini juga berlaku hubungan timbal baik.

Google+, Linkedin, Pinterest, dan akun media sosial lainnya juga jangan dianggurin. Meski saya tak terlalu banyak ngerti untuk media sosial-media sosial ini, saya berusaha memanfaatkannya.

• Selalu share apa pun ke Google+, Linkedin, dan Pinterest. 
• Jangan pelit untuk ngasih komen dan +1 pada postingan temen di G+; komen dan like pada Linkedin; serta tanda love untuk postingan temen. Tujuannya seperti yang sudah dijelaskan di atas.
• Jangan malu dan gengsi untuk add dan follow akun-akun temen kita.

Nah, seperti itulah kayaknya cara (ngawur) menaikkan angka klout score yang sudah saya lakukan. Gada yang istmewa, ya, apalagi pake bantuan tongkat sihir. Intinya mah, kita harus usaha dan memaksimalkan kesempatan yang ada. Oke, mungkin ada cara lain yang lebih jitu dari teman-teman? Yuk sharing, yuk….