Bulan Februari 2016 lalu, saya bikin Give Away. Temanya tentang The Unforgettable Bandung. Iya, tentu saja karena saya orang Bandung, saya kepengin tahu pengalaman-pengalaman blogger lain yang tak terlupakan, saat mereka di Bandung, tentang Bandung, atau mungkin impian mereka dengan Bandung. Alhamdulillah, selama 3 minggu lamanya, peserta give away yang tercatat ada 81 orang. Dan karena sponsornya lumayan banyak, saya pun akhirnya menentukan pemenang sebanyak 18 orang, di awal bulan Maretnya. Lima belas orang mendapatkan hadiah yang saya kirim ke alamat masing-masing dan 3 orang mendapatkan hadiah yang harus diambil sendiri.
Saat merencanakan give away, saya tak pernah mengira bahwa proses pengiriman hadiah akan membuat saya kaget. Iyalah, barang-barang dari sponsor yang banyak, yang kemudian saya bagi-bagi, dan saya kemas menjadi paket-paket hadiah ternyata membuat bingung dan waswas. Waduh! Lima belas paket hadiah yang besar-besar itu, ongkos kirimnya pasti akan menguras isi dompet saya. Begitu pikir saya. Bukan… bukan saya pelit, tapi realistis saja, mengingat tanggal yang sudah masuk ke pertengahan bulan. Maklumlah freelancer, pertengahan bulan itu artinya tanda program pengencangan ikat pinggang sudah harus dimulai. Nah lalu, gimana atuh nasib pengiriman 15 paket hadiah give away ke para pemenang, ya?
Saya Biasanya Ngecek di Website JNE
Mengirim paket bukanlah hal yang baru buat saya. Beberapa kali, saya pernah mengirimkan barang ke beberapa tempat. Karena biasa dikirim barang dari orang lain via JNE, saya pun akhirnya menggunakan JNE dalam mengirimkan barang-barang saya. Dan saya puas karenanya.
Website JNE |
Sebelum mengirim barang, saya biasanya mengecek biaya/ongkos kirim di website JNE. Untuk satu – dua barang, pengecekan ini tentu tidaklah sulit dan menguras waktu. Lain halnya dengan mengecek 15 paket hadiah give away yang saya buat beberapa waktu lalu itu. Serius, buat saya, mengecek ongkos kirim untuk 15 paket hadiah give away yang akan saya kirimkan itu di website JNE sungguh sangat susah. Sebab dua anak balita saya yang sedang aktif-aktifnya, membuat waktu ‘nongkrong’ di depan laptop menjadi sukar didapat.
Untung Ada MyJNE
Beruntung awal Maret lalu saya tahu kalau JNE punya aplikasi di smartphone. Namanya MyJNE. Iya, meski sudah jarang ‘menyentuh’ laptop, saya kan tetap apdet dengan internet via smartphone. Iya dong, gak boleh kalah atuh sama abege-abege atau mahmud-mahmud. Emak 4 anak yang lagi rempong dengan dua balitanya juga tetep harus apgred ilmu via internet. Dan smartphone adalah satu-satunya andalan. So, untuk mengecek biaya kirim kelima belas paket hadiah yang akan saya kirim ke para pemenang give away blog saya, saya pun mengeceknya di MyJNE.
Kenapa biaya kirimnya harus dicek? Kan gak bikin isi dompet nambah juga? Dicek atau tidak, tetep aja kan harus ngeluarin ongkos kirim?
Begini, saya mengecek ongkos kirim demi ketenangan jiwa *halah*. Yang tahu isi dompet saya kan saya sendiri. Nah, begitu tahu kira-kira berapa ongkos kirim yang akan saya keluarkan, saya tentu jadi tahu berapa sisa isi dompet saya. Dan jika sudah tahu berapa sisa isi dompet saya, nantinya saya tidak akan kaget lagi. Sehingga dalam menghabiskan sisa hari di bulan itu, saya bisa ancang-ancang dalam menyusun menu, apakah masih bisa menu ber-daging atau kah menu ber-tahu dan ber-tempe? Hehehe…
Semudah Fesbukan…
Aplikasi smartphone apa yang Anda anggap paling mudah? Kalau saya sih, Facebook-an (baca: fesbukan). Nah, mudahnya aplikasi MyJNE kurang lebih seperti kita sedang fesbukan. Tinggal tap ini, tap itu, apa yang kita mau, jreng jreng… nampak di layar smartphone. Dan yang saya lakukan beberapa waktu yang lalu, yaitu mengecek ongkos kirim, kurang lebih seperti diagram abal-abal yang saya buat di bawah ini.
Saya ketik nama kota asal saya, yaitu Bandung, lalu ketik kota tujuan, kemudian tap CHECK TARIFF. Dalam dua – tiga detik, ongkos kirim dari paket yang akan kita kirim tersebut (per kilogramnya) terpampang jelas di layar smartphone. Begitu terus saya lakukan untuk tiap paket hingga kelima belas paketnya. Dan agar saya bisa tahu berapa total ongkos kirimnya, saya jumlahkan saja semuanya. Oh ya, karena setiap paket berbeda-beda beratnya, saya dalam hal ini hanya mengira-ngira. Saya kan gak punya timbangan digital. Masa iya saya pake timbangan badan. Takut keakuratannya ngaco banget. Hehehehe…
Ketakutan saya ternyata tidak terbukti. Dan sebaliknya, saya justru menjadi tenang dan senang. Yupp, setelah menghitung kisaran ongkos kirim yang akan saya keluarkan via MyJNE, saya jadi tenang. Dan begitu kasir JNE menghitung total ongkos kirim yang harus saya keluarkan, saya menjadi senang. Iyalah, siapa yang gak senang atuh kalo ternyata ongkos kirim yang harus saya keluarkan ternyata setengah dari perhitungan saya. Kok bisa? Saya kan menghitungnya berdasarkan berat yang saya asumsikan sendiri. Sedangkan kasir JNE menghitungkan secara riil dari timbangan. Dan ongkos perkiraan saya, jauh di atas ongkos riil. Yeay, gak jadi deh menghabiskan sisa bulan Maret dengan menu tahu dan tempe terus menerus. Wkwkwkwk…
Perhitungan ongkos kirim hasil perkiraan dan perhitungan riil, bedanya lebih dari 2x lipat |
MyJNE Gak Cuma Menghitung Ongkir Saja
Betul, MyJNE tidak hanya menyajikan menu menghitung tarif ongkos kirim (Check Tariff) saja. Kita juga bisa mengecek pengiriman paket (tracking); Agen JNE di sekitar kita (JNE Nearby); My COD, dan My COD Wallet.
1. Search by Air Waybill
Menu yang satu ini merupakan sebuah fitur MyJNE untuk melakukan pengecekan (tracking) kiriman. Pengecekan ini bisa dilakukan dengan 2 cara. Cara yang pertama yaitu dengan memindai (scanning) kode batang (barcode) yang ada di resi pengiriman. Adapun cara yang kedua adalah dengan memasukan nomor AWB. Dari hasil yang muncul bisa dilihat apakah kiriman baru diterima agen (Manifested), sedang transit (On Transit), dalam proses (On Process), atau sudah diterima di alamat yang dituju (Delivered).
Pengecekan (tracking) kiriman dengan input nomor WAB |
Pengecekan (tracking) kiriman dengan cara scanning barcode |
2. MY SHIPMENT
Menu yang satu ini merupakan sebuah fitur MyJNE yang mencatat semua bentuk pengiriman yang melalui akun kita, baik kita sebagai pengirim (shipper) maupun kita sebagai penerima (consignee). MyJNE bisa mencatat semua bentuk pengiriman yang melibatkan kita berdasarkan nomor telepon (nomor ponsel) yang kita daftarkan.
Catatan pengiriman yang melibatkan akun kita di fitur MY SHIPMENT |
3. JNE Nearby
Menu yang satu ini merupakan sebuah fitur MyJNE untuk mencari agen JNE yang ada di dekat kita. Dengan mengintegrasikan Google Maps di dalamnya, fitur JNE Nearby ini sangat memudahkan kita dalam menemukan agen JNE yang paling dekat dengan posisi kita saat itu. Sekali pun kita sedang berada di tempat yang tidak kita kenal sama sekali. Sebagai orang yang jarang ke mana-mana, fitur JNE Nearby ini sangat membantu saya. Saya yang biasanya menitipkan paket untuk dikirim di agen JNE dekat kantor suami, jadi tahu kalo ternyata, di dekat rumah saya juga ada agen JNE. So, langsung aja saya kirim paket-paket melalui agen JNE yang ada di dekat saya itu.
Agen JNE di sekitar rumah saya di fitur JNE Nearby |
4. My COD (Cash On Digital)
Menu yang satu ini merupakan sebuah fitur MyJNE untuk melakukan pembayaran transaksi secara langsung melalui aplikasi tersebut. My COD bisa dibilang semacam rekening bersama. Untuk fitur yang satu ini, saya belum terlalu paham, sebab saya belum pernah mencobanya.
5. My COD Wallet
Menu yang satu ini merupakan sebuah fitur MyJNE sebagai pelengkap dari fitur My COD. Fitur ini bisa dibilang sebagai wadah menyimpan uang yang bisa digunakan sewaktu-waktu. Fitur My COD Wallet juga belum saya pahami, sebab saya belum pernah mencobanya
Fitur My COD dan My COD wallet |
Nah, itulah menu-menu yang ada di aplikasi MyJNE selain menu pengecekan ongkos kirim (Check Tariff). Selain menu My COD dan My COD Wallet, saya sudah mencoba semuanya. Buat saya, menu-menu ini sangat berguna banget. Misalnya saja mengecek status pengiriman paket hadiah give away yang saya kirimkan.
Anda Juga Pasti Perlu MyJNE
Saya sudah mendapat banyak manfaat dari aplikasi MyJNE, yaitu mencari tahu besarnya ongkos kirim yang harus saya bayarkan; mengetahui status-status barang yang saya kirim; catatan pengiriman paket yang melalui akun saya; dan juga mengetahui agen JNE terdekat yang ada di sekitar saya. Padahal, saya orang biasa-biasa saja. Saya sangat yakin, Anda atau siapa pun itu pasti juga akan mendapatkan banyak manfaat dari aplikasi ini. Terlebih jika Anda adalah pelaku bisnis online. Sudah pasti, aplikasi MyJNE akan menjadi sobat dekat Anda.
Jika Anda belum mencobanya, saya sarankan Anda untuk mencobanya. Saya jamin, Anda akan suka dan akan mendapat banyak manfaatnya. Sebab MyJNE, aplikasi sederhana yang banyak manfaatnya. Gak percaya? Buktikan sendiri saja!
iya teh, pernah tes aplikasi mau kirim selimut buat mamah perlu 70 ribu-an... kan cuma dikira-kira... pas bawa ke agen, nyodorin uang masih ada kembalian... alhamdulillah. Terus ngecek barang juga lebih gampil... tapi tetep masih penasaran sama MyCOD-nya...
BalasHapusAku belum coba aplikasi ini. Jadi penasaran mbak
BalasHapusWah... asyik kalo lebih murah ya mbak. Hehehe.... susahnya kalau lebih mahal-semoga tidak terjadi deh
BalasHapusWah bermanfaat bgt bikin mudah gampang ngirim dan ngecek pengirimannya yah...
BalasHapusWah kayanya simpel ya soalnya saya belum pernah coba nih aplikasi ini.
BalasHapusSaya sudah datang ke sini, membaca dan melakukan penilaian terhadap tulisan ini.
BalasHapusTerima kasih telah berkenan untuk ikut dalam GA yang kami adakan
Semoga sukses yaaa ...
Salam saya
nh18
Saya pun langganan JNE, emang memudahkan yaaa
BalasHapusKarena suami juga punya toko online, JNE termasuk andalan keluarga kami untuk urusan pengiriman :D
BalasHapus