Temen-temen, masih inget gak cerita saya tentang Martabak Bandung yang Juara? Itu tuh, cerita soal blind test beberapa martabak manis di kota Bandung yang konon terkenal. Ada Martabak An (yang beralamat di Jl. Jend. Sudirman), Martabak As (yang beralamat di Jl. Kebon Kawung), Martabak Can (yang beralamat di Jl. Kebon Kawung), Martabak Ha (yang beralamat di Jl. Pasir Kaliki), Martabak SF (yang beralamat di Jl. Burangrang), Martabak Go (yang beralamat di Jl. Cibadak), Martabak Bo (yang beralamat di Jl. Cijerah), serta merek martabak lain yang agak asing di telinga saya, dan tentu saja Martabak Tropica. Meskipun selera itu berbeda, tapi karena poin yang dibandingkan itu jelas, bahkan Pak Bondan Si Food Reviewer yang kondang dengan jargon 'MakNyus' setuju, Martabak Bandung yang Juara itu Martabak Tropica. Lupa dengan apa saja yang diperbandingkan dan hasilnya pada kesempatan blind test yang lalu itu? Yuk, baca lagi semuanya di SINI.
Oke, untuk martabak manis Bandung, fix, saya tidak penasaran dengan yang lain lagi. Semua martabak terkenal di Bandung sudah saya coba. Ngapain lagi coba nyicip martabak biasa, kalau kita sudah tahu yang juara. Dari martabak klasiknya hingga ke martabak kekiniannya.
Martabak Markobar Versus Martabak Tropica
Sebagai penyuka martabak, satu saja kepenasaranan saya. Martabak Markobar atau yang biasa disebut Markobar saja. Betul, martabak yang satu ini pengin saya cicip banget. Seperti apa sih rasanya? Apakah rasanya sedahsyat ketenarannya?
Beruntung, Hari Minggu lalu (31 Juli 2016), saya kesampaian juga mencicipinya. Pemilik Kedai Martabak Tropica dan juga Pak Bondan Winarno mengajak saya untuk menyantap martabak ini. Seperti halnya saat blind test terhadap martabak-martabak terkenal di Bandung beberapa waktu yang lalu, Pak Bondan kali itu juga datang atas keinginan sendiri. Beliau sama sekali tidak diundang untuk datang. Kebetulan, Pak Bondan yang kini bermukim di Bali sedang ada keperluan di Jakarta. Jadilah Minggu sorenya, Pak Bondan mengunjungi Kedai Martabak Tropica.
Setali tiga uang, sambil menyantap Markobar, kami pun (yaitu saya, Pak Bondan, pemilik Kedai Martabak Tropica, dan beberapa orang teman) membandingkannya. Antara Markobar dan Martabak Tropica. Tepatnya Markobar 8 Rasa dengan Martabak Tropica 6 Rasa. Kenapa yang dipilih Martabak 6 Rasa dari Kedai Martabak Tropica? Sebab Martabak Tropica 6 Rasa inilah yang paling mirip. Ada pun jika dibandingkan dengan yang sama 8 Rasa, ukuran Martabak Tropica jauh lebih besar. Penasaran dengan hasil perbandingan Markobar dengan Martabak Tropica yang Pak Bondan dan saya lakukan? Berikut ini rincian Markobar Vs Martabak Tropica.
1. Tampilan
Hal pertama yang kami lakukan jelas adalah melihat tampilannya. Keduanya berbentuk bulat dan sekilas, ukurannya tidak jauh berbeda. Tetapi jika dilihat lebih dekat, Martabak Tropica 6 Rasa sedikit lebih kecil daripada Markobar 8 Rasa. Mungkin perbedaan diameternya sekitar 1 cm saja. Ada pun jumlah topping-nya, keduanya cukup banyak dan cukup memuaskan.
Ah ya! Selain membawa Markobar yang lengkap dengan topping, dibawa juga Markobar yang tidak diberi topping. Enak tidaknya martabak manis kan sebenernya berawal dari adonan. Sebab topping itu pabrikan. Rasanya pasti sama untuk merek dan kualitas yang sama.
Untuk warna, Markobar warna adonannya cenderung kuning pucat. Sedangkan Martabak Tropica itu kuning cantik. Di poin ini, Pak Bondan tidak banyak membahasnya. Toh Pak Bondan kan tidak tahu bahan-bahan yang digunakan Markobar. Yang mungkin bahan-bahan inilah yang membuat warna adonan berbeda. Kuning cantik warna adonan Martabak Tropica sendiri merupakan warna yang muncul dari bahan-bahan alami dan berkualitas premium yang digunakannya. Tanpa pewarna tambahan. Buat saya, adonan Martabak Tropica terlihat lebih bagus dibandingkan Markobar. Lebih menggoda selera. Perbedaan tampilan yang lain adalah adonan Markobar tanpa topping terlihat sedikit lebih tipis dibandingkan adonan Martabak Tropica.
2. Rasa
Hal kedua, kami lalu membandingkan rasa. Seperti sudah disinggung di atas, karena rasa topping itu sama (asalkan nama merek dan kualitas sama; misalnya sama-sama Kit Kat, Silverqueen, atau apa pun), maka yang dibandingkan adalah rasa adonan martabaknya. Di mata Pak Bondan, sebelum beliau mencicipinya, adonan Markobar yang tipis itu terlihat bantat serta belum matang. Dan begitu dicicipi ternyata iya. Memang sedikit bantat dan belum matang. Bahkan saat dimakan lengkap dengan topping-nya, kesan bantat dan kurang matang tetap terasa. Berbeda dari Martabak Tropica yang tebal mengembang dan matang pas. Untuk pinggirannya, Martabak Tropica 6 Rasa juga lebih renyah dibandingkan dengan Markobar.
Untuk tingkat rasa manis, adonan Markobar sedikit lebih manis dibandingkan Martabak Tropica. Jadi mungkin, bagi beberapa orang, saat makan Markobar yang sudah lengkap dengan topping-nya, sepotong pun bisa terasa giung atau terlalu manis. Lain halnya dengan Martabak Tropica. Sepotong tak terasa giung.
3. Harga
Seloyang Markobar 8 rasa harganya Rp80.000,00. Sedangkan seloyang Martabak Tropica 6 Rasa harganya Rp65.000,00. Dengan ukuran yang hanya terpaut 1 cm pada diameternya. Ada pun Martabak Tropica 8 Rasa, harganya Rp120.000,00. Tetapi ukurannya jauh lebih besar. Mungkin berbeda sekitar 5-6 cm pada diameternya. Perbedaan harga yang sepadan untuk ukuran yang jauh lebih besar.
Oh ya! Markobar memiliki topping yang tidak bisa dipilih sendiri. Saat beli, ya sedikasih yang membuatnya. Jika ingin memilih 1 jenis topping, kita akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp10.000,00. Memilih 2 jenis topping, ya nambah Rp20.000,00. Dan seterusnya. Lain halnya dengan Martabak Tropica. Kita bisa pilih topping sesuka hati. Ada 40 pilihan topping. Dari topping klasik hingga ke topping kekinian. Tak ada biaya tambahan untuk itu. Dari kesemuanya bisa dibilang, Markobar lebih mahal daripada Martabak Tropica.
4. Kemasan
Markobar 8 Rasa |
4. Kemasan
Markobar memakai kemasan box kertas biasa (dus). Di box kemasan tidak tercantum keterangan kertas itu sudah food grade atau belum. Dan sebaliknya. Martabak Tropica, box kemasannya sudah food grade. Tak ada kekhawatiran zat kimia berbahaya dari kertas yang bisa menempel ke martabaknya. Sekali pun saat martabak masih panas.
Jadi...
Setelah mencicip dan membandingkan sendiri Markobar dan Martabak Tropica, saya tentu kini sudah tidak penasaran lagi. Di mata dan lidah saya, Martabak Tropica tetap JUARA.
Ya, lagi-lagi, selera memang bisa berbeda. Teman-teman mungkin berbendapat lain. Tapi saya tanya, sudahkah teman-teman mencicipi Martabak Tropica? Jika belum, coba teman-teman singgah di Kedai Martabak Tropica, di Jalan Burangrang nomor 30, Bandung. Jika lidah teman-teman sudah merasakan sendiri Martabak Tropica, masihkah teman-teman berpendapat yang sama? Atau malah jadi sependapat dengan saya? Yuk, buktikan sendiri saja, Martabak Markobar Vs Martabak Tropica.
Pak Bondan Winarno yang tengah menyantap Martabak Tropica dan Markobar |
Baca Yang Ini Juga
Whoaaaa...pagi-pagi udah ngiler martabak hahahaha...
BalasHapusItu topingnya menggiurkan dan bertaburan banget siiih, jadi gemes :))
Kapan ajakin aku kesono Teeeeeh, hehehe..
Aaahh ngajak perang kamu teh bahas gini
BalasHapusmartabak tropica tetap lebih baik yah Mba Nia :)
BalasHapusDari tampilan juga kelihatan mana yang lebih menggiurkan. Aaah pengen martrop lagiiii 😍
BalasHapusmbak ini dijakarta belum ada ya?>??
BalasHapusDi Jakarta sudah ada, seberang rs cikini. Bahkan kalau tidak salah buka di Jakarta dulu baru di Bandung
HapusPenasaran ih... Mau da dikirim ke rumah :))
BalasHapusSelalu ngiri tiap mba post ttg martabak manis. Krn yg post disini selalu ga ada.. hiks
BalasHapusWah ngiker liatnya
BalasHapusHadeeuh, malem-malem liat martabak, jadi pengeen..
BalasHapusBelum pernah ngerasain martabak tropika, nih! Nanti nyobain ah...bener gak giung kan? Saya kurang suka yang giung-giung, Teh.
terlalu menggiurkan, malam2 gini liat martabak, bisa bikin gagal diet neh
BalasHapusPengen martabak tropica belum kesampean... huhuhu
BalasHapus