Laman

9.8.16

Penyaluran Rumah Bersubsidi


Dari data kementrian PUPR, jumlah rumah subsidi yang telah terbangun hingga 2016 ini sebagian sudah terserap oleh masyarakat. Hal tersebut terlihat dari realisasi KPR baru di sektor komersial yang mencapai angka 23.358 unit dan juga KPR-FLPP atau KPR subsidi sebanyak 60.755 unit. Akan tetapi untuk pembangunan rumah khusus, hingga kini belum ada realisasinya. Termasuk rusunawa, rumah reintegrasi, hingga pembangunan perumahan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah.

Ada sejumlah kendala yang akhirnya menjadi penghambat program pembangunan satu juta rumah. Kementrian PUPR menyebutkan, pemerintah telah memberikan stimulus agar masyarakat dapat dengan mudah memiliki rumah. Namun nyatanya, jumlah rumah yang dibangun pengembang tidak sebanding dengan permintaan. Pengembang dinilai belum mampu memenuhi permintaan yang ada dari masyarakat.

Pemerintah sendiri sudah mengeluarkan dana sebesar Rp 23,3 triliun untuk membangun rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Anggaran tersebut juga berhasil disalurkan ke beberapa pihak melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP). 

Hingga kini, MBR penerima subsidi dengan jumlah terbanyak adalah para pegawai swasta yang mencapai angka 74,87 persen. Diikuti oleh pegawai negeri sipil atau ons dengan angka 12,27 persen, dan sisanya adalah profesi lain dan TNI/Polri. PPDPP sendiri dibantu oleh beberapa bank dalam penyaluran anggarannya. Kini sebanyak 24 bank yang menyalurkan KPR dengan skema FLPP. 

Bank BTN merupakan penyalur paling banyak dengan 89,31 persen atau sebanyak 296.620 unit rumah subsidi. Sementara Bank BTN Syariah menyalurkan sebanyak 6,17 persen atau 27.342 unit. Dan Bank BRI Syariah sebanyak 7.462 unit atau sebesar 1,68 persen. Katiga banyak ini, yaitu Bank BTN, Bank BTN Syariah, dan Bank BRI Syariah ini menjadi bank penyalur paling banyak di bandingkan dengan bank lainnya.

Di tahun 2016, Jawa Barat menjadi provinsi dengan realisasi penyaluran rumah subsidi sebanyak 1.984 unit. Diikuti Banten sebanyak 814 unit, Kalimantan Barat 408 unit, dan Jawa Timur 395 unit. Jawa Barat menjadi provinsi paling banyak realisasi penjualan karena tingginya permintaan di daerah tersebut. Tak heran, karena hal ini, harga rumah dijual di Bandung dan daerah lainnya di Jawa Barat menjadi terus meroket.

Tahun ini, Bank BTN, Bank BRI Syariah, dan Bank Papua menjadi bank dengan penyaluran tertinggi. Bank BTN menyalurkan 5.321 unit, Bank BRI Syariah 779 unit, sementara Bank Papua sebanyak 279 unit untuk rumah bersubsidi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)