Laman

20.11.16

Hoax Oh Hoax


"Mi, Dede Yusuf teh siapa?" Tanya anak kedua saya.
"Itu, bintang film yang pernah jadi wakil gubernur Jabar, Emang kenapa nanyain dia?" Saya balik nanya.
"Katanya meninggal, ya?" tanya dia lagi.
"Kata siapa?" saya balik nanya.
"Broadcast BBM," jawabnya.

Seperti itulah percakapan saya dan A Radit siang itu. Karena jarang nonton TV, saya pun langsung Googling mencari tahu kebenaran kabar yang ditanyakan anak kedua saya tersebut. Tak berapa lama, berita yang dimaksud akhirnya saya dapatkan. Seperti dugaan, kabar meninggalnya Dede Yusuf yang disampaikan A Radit cuma hoax belaka. Iya sih ada yang meninggal namanya Dede Yusuf. Tapi dia bukanlah Dede Yusuf sang aktor di tahun 1980-1990an itu. Yang meninggal adalah Dede Yusuf yang lain. Yang saya sendiri tidak tahu siapa.

Bukan sekali dua kali saya mendengar dan membaca kabar seperti ini. Sering sekali saya mendengar dan membaca kabar serupa. Tak hanya kabar tentang kematian, bahkan berita sepele, seperti kehilangan ayam, sering kali dibesar-besarkan. Tak sampai di situ saja. Dengan ditambah dengan judul yang 'WAH' dan memakai nama besar artis atau tokoh penting, jadilah berita tersebut viral dan menyebar ke segala bentuk. Dari mulai share di Facebook, hingga ke broadcast berbagai aplikasi chatting. Sudah barang tentu, pada akhirnya, hal ini membuat geleng-geleng kepala. Untung saja kabar semacam Dede Yusuf meninggal segera diklarifikasi sang tokoh, jika tidak, mungkin bisa mengakibatkan kerugian. Tak hanya kerugian materil, kerugian imateril mungkin bisa dirasakan sang tokoh dan juga keluarganya.

Saya sering heran dengan kabar-kabar hoax seperti ini. Kok bisa ya ada yang membuatnya? Sebab kalau gak ada yang buat, kan gak mungkin berita tersebut ada. Terus yang lebih mengherankan, eh kenapa juga, udah tahu itu hoax, kok diteruskan sehingga bisa menyebar? Saya kira, itu sih kurang kerjaan banget. Mending kalau beritanya biasa-biasa saja, lha kalau fitnah? Duh… gak takut dosakah yang membuat? Berita-berita hoax ini kan kebanyakan mengandung sisi negatifnya. 

Buat saya, berita-berita hoax gampang sekali disikapinya. Yang pertama, yang saya lakukan pas menerimanya tentu adalah dengan membacanya secara detail. Apabila ada yang aneh, misalnya lebih cenderung menonjolkan sisi negatif atau terlalu memuji sesuatu, saya pasti akan langsung menilai berita tersebut sebagai hoax. Untuk memastikannya, saya kemudian akan Googling berita tersebut. Dengan kata kunci yang ada di berita tersebut, dengan mudah saya akan mendapat konfirmasi kebenarannya.

Sebenernya ada satu semua langkah di atas bisa dilewati begitu saja dengan mudah. Caranya yaitu dengan melihat nama atau web atau situs dari berita tersebut. Pada umumnya, berita-berita hoax dibuat web atau situs berita baru yang namanya aneh-aneh. Portal berita inilah, itulah. Dan jelas banget ya, situs atau web tersebut hanya bertujuan mendapat banyak klik dan share. Duitlah yang menjadi tujuan utamanya.

Untuk selalu apdet dengan berita-berita terbaru, saya lebih percaya pada portal berita yang namanya sudah besar. Yang pasti-pasti ajalah, ya. Males banget kalo harus melirik situs atau web yang gak jelas. Sebab bukannya menambah pengetahuan, eh jadinya malah bikin ‘bodoh’. Rugi banget, kan?

Kabar Terkini Online Sindonews adalah salah satu portal berita yang menjadi langganan saya dalam mengapdet berbagai kabar. Dari mulai berita ekonomi, kesehatan, olahraga, politik, lifestyle, hingga tekonologi, baik skala daerah, nasional, sampai ke internasional saya baca di sini. Yang jelas-jelas kebenarannya aja deh. Dan tentu yang tak memihak ke sana atau ke mari. menambah pengetahuan banget.


Teman-teman, yuk hindari menyebarkan berita-berita hoax. Selain karena gak berguna dan hanya menguntungkan pihak pembuat, berita hoax ini rentan banget bikin fitnah dan perpecahan. Pokoknya, sebelum menyebarkankannya, membaca terlebih dahulu dengan teliti, dan lalu menghentikan penyebarannya hanya sampai di kita, sepertinya adalah langkah yang paling tepat untuk dilakukan. Bukan begitu?

8 komentar:

  1. Iya ya Mbak, memang harus hati2 kalo mo share suatu kabar. TAkutna hoax

    BalasHapus
  2. hari gini, baca berita apapun gak boleh langsung percaya ya mbak... harus difilter..

    BalasHapus
  3. Dosanya berlipat ganda tuh pembuat hoax ya teh..

    BalasHapus
  4. lagi musim banget nih teh yang hoax hoax an

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)