Teman-teman, beberapa waktu lalu ngikutin berita di televisi dan internet, gak? Itu tuh, soal rush money. Pasti ngikutin, ya. Duh, saya mah dek-dekan deh ngikutinnya. Bukan apa-apa, takut dolar naek, euy. Tahu sendiri, ya, dolar naek tea atuh bikin pusing. Sembako bakal pada naraek, barang-barang lain pun ikut-ikutan. Pokokna mah, dijamin bikin ibu-ibu rumah tangga macam saya pusing ngatur-ngatur duit. Tapi Alhamdulillah deh, rush money berhasil dicegah, dan kekacauan ekonomi yang ditakuti, gak terjadi.
Ngomong-ngomong soal rush money, jadi kepikiran soal investasi. Iya, lagi-lagi saya ngomongin investasi. Duh, walopun sebenernya ngomongin investasi itu selalu jadi keingetan dosa-dosa saat gak bisa ngatur uang, tapi ya tetep kudu dihadepin, ya. Apalagi saya punya 4 anak. Biaya hidup dan biaya pendidikan mereka yang setinggi langit di angkasa, jelas kudu bikin saya berinvestasi. Dan sampe sekarang, saya belom berinvestasi apa-apa.
Kemaren sih sempet investasi reksa dana sedikit. Tapi karena gak ngerti, baru jalan 6 bulan langsung saya tarik kembali. Ada juga sedikit emas, tapi ya gitu, dalam bentuk perhiasan. Bukan logam mulia yang dipake orang-orang untuk berinvestasi. Jadinya gitu, kalo butuh sedikit uang aja, pasti si perhiasan emas akan dijual. Beuh... gak bagus banget ya habitnya?!
By the way, selain ngikutin berita-berita seperti rush money tadi, meskipun belom bisa berinvestasi secara long term, saya sesekali baca-baca berita perkembangan investasi di tanah air. Iya, gagayaan memang. Tapi, lumayan lho nambah pengetahuan. Ya, semacam penyeimbang aja supaya pengetahuan saya, isinya gak gosip dari si minceu semua. Wkwkwwk….
Mau nanbah pengetahuan dengan berita soal perkembangan investasi di tanar air juga? Jangan salah berselancar ke mana-mana. Hari gini kan banyak banget berita hoax. Langsung aja ke sumbernya langsung yang bisa dipercaya. Iya, itu BKPM yang merupakan kepanjangan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal. Di sana berbagai macam perkembangan berita mengenai investasi di dalam negeri dikupas secara objektif.
Salah satu berita di BPKM yang paling saya suka itu adalah mengenai investasi di sektor pariwisata. Beberapa kali baca artikel yang ada di sana, saya sering dibuat tak percaya. Iya, ternyata sektor pariwisata ini menarik banget buat para investor. Gak cuma investor dalam negeri, tetapi juga investor dalam negeri. Misalnya saja Negara Tiongkok yang saat ini sangat tertarik dengan pariwisata di kawasan Indonesia bagian timur.
Sebagai rakyat biasa, saya jelas seneng dengan hal itu. Asalkan kerjasamanya saling menguntungkan, dan tetap menjaga nilai-nilai keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa. Harapannya, semoga saja investasi-investasi seperti ini menjadikan pembangunan di seluruh wilayah nusantara merata. Sebab sangat bikin miris dengan ketimpangan yang terjadi selama ini. Sementara di kota pembangunannya begitu pesat, di pelosok-pelosok malah sebaliknya.
Sebagai rakyat biasa, saya jelas seneng dengan hal itu. Asalkan kerjasamanya saling menguntungkan, dan tetap menjaga nilai-nilai keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa. Harapannya, semoga saja investasi-investasi seperti ini menjadikan pembangunan di seluruh wilayah nusantara merata. Sebab sangat bikin miris dengan ketimpangan yang terjadi selama ini. Sementara di kota pembangunannya begitu pesat, di pelosok-pelosok malah sebaliknya.
Waduh, kok saya malah ngelantur ke mana aja, ya. Sok-sokan banget ngomongin investasi dan pembangunan. Hehehehe… gapapalah ya. Sesekali perlu. Jangan cuma urusan domestik rumah tangga dan gosip saja yang dibahas. Hal serius juga harus tahu. Bukan begitu? :D
Memulai investasi susah-susah gampang mbak yaa. . Harus banyak belajarr dan baca"sebelum mulai terjun berinvestasi. Biar lebih mantap. . Satu lg yg penting, niat yg kuat 😁😄
BalasHapusIyap. Heheheh...
HapusInvestasi buat masa depan, perlu banget mba Nia :)
BalasHapusIya banget. Apalagi untuk yang banyak anak kayak saya..
Hapusinvestasi memang penting. Tapi setuju, untuk cari tau di tempat yang bisa dipercaya :)
BalasHapusWah, sebelum investasi mampir dulu ke BPKM ya mba :)
BalasHapus