Hari itu sepertinya adalah hari yang gak akan dilupakan Zaudan. Tak seperti biasanya yang harus saya bangunkan untuk sekolah, sejak pagi betul, matanya sudah melek dan minta segera mandi. Dari bahasa tubuhnya terlihat, Zaudan sangat tak sabar. Keseruan yang bakal dirasakannya hari itu membuat dia exciting. Meskipun kecemasan juga tak bisa dia sembunyikan.
Ya, hari itu adalah hari perayaan 17 Agustusan di sekolah Zaudan. Sesuai janji ibu-ibu gurunya, di hari itu akan diadakan berbagai lomba yang harus diikuti semua murid-muridnya. Yaitu murid TK tersebut, termasuk Zaudan. Jelas, perlombaan-perlombaan yang akan diikuti inilah yang membuat Zaudan harap-harap cemas (H2C) bahkan sejak H minus 2.
Bertaut Jari Kelingking
Sesaat menjelang perlombaan pertama, yakni Lomba Makan Kerupuk, Zaudan terlihat tegang. Ketakutan dan kecemasan akan kekalahan begitu terlihat jelas di wajahnya. Di saat seperti itu, saya mencoba menenangkannya. Saya peluk, dan lalu saya berbisik di telinganya.
“Gak menang juga gak apa, asalkan Zaudan berani untuk ikutan.”
Zaudan pun mengangguk. Senyum tipis kemudian menghiasi wajahnya. Saya lalu mengacungkan jari kelingking saya. Dan begitu pula Zaudan. Jari kelingking kami pun lalu saling bertaut. Sebuah kebiasaan kami, saya dan Zaudan, untuk saling berjanji. Dan kali itu, Zaudan berjanji untuk mengikuti semua perlombaan 17 Agustusan di sekolahnya. Sedangkan saya, berjanji untuk melihat Zaudan berlomba dan tak marah atau kecewa jika Zaudan kalah. Kami deal untuk hal itu.
Beratnya Menerima Kekalahan
Satu demi satu perlombaan diikuti Zaudan dengan baik. Meski tak satu pun lomba yang dimenangkannya, saya tak sedikit pun merasa kecewa. Melihatnya bisa mengikuti lomba-lomba tersebut saja, saya sudah merasa bangga. Sebuah pencapaian yang besar buat Zaudan yang pemalu.
Tapi tidak demikian halnya dengan Zaudan. Garis kesedihan dan kekecewaan sedikit tergambar di wajahnya. Dan begitu semua perlombaan usai, sambil memeluk saya, mata Zaudan berkaca-kaca. Dari mulut mungilnya terucap, “maaf Ma, Zaudan gak bisa menang.”
Saya lalu tersenyum. Saya usap mata Zaudan yang hampir basah dan juga rambutnya. “Lho kok nangis? Kan, tak menang tak apa, asalkan berani untuk ikutan. Zaudan hebat kok udah ikutan. Daripada nangis karena gak mau ikutan kayak temen yang lain,” jawab saya mencoba menenangkan.
Akhirnya Zaudan pun tenang. Senyum ceria kembali tersungging di mulutnya. Saya pun lega. Kami pun lalu saling berpelukan.
Berprestasi Tak Selalu Menyandang Medali
Yupp, anak yang berprestasi tak selalu harus jadi juara di kala berlomba. Bisa menerima kekalahan dengan ikhlas, tanpa sedih yang berkepanjangan itu juga sebuah prestasi besar. Sebab buat anak-anak, mengontrol emosi tidaklah mudah. Apalagi ketika teman-teman dekatnya memegang piala atau medali atas kemenangan dalam perlombaan yang sama.
Anak berprestasi di mata saya lebih universal. Tak melulu hanya pada hal yang besar, tetapi juga hal-hal kecil di dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja seperti beresin mainan setelah dia bermain, mengelap lantai basah yang ketumpahan air saat dia minum, makan sendiri sampai habis, menyiram wc saat dia buang air, mengerjakan PR tanpa banyak meminta bantuan, hingga tak lupa berdoa saat dia hendak melakukan apa pun. Hal-hal seperti itulah justru yang lebih saya apresiasi.
Kenapa demikian? Sebab buat saya, semua hal ‘kecil’ tersebut merupakan bekal bagi anak-anak untuk bisa survive dan mandiri. Hal-hal besar kan berawal dari hal-hal yang kecil. Dan itu termasuk salah satu kecerdasan yang mesti dikuasai anak.
Semua Kecerdasan Berawal dari Nutrisi
Semua bentuk kecerdasan tentu berawal dari asupan nutrisi. Zaudan tentu tak akan bisa beresin mainannya jika fisiknya lemah atau sakit akibat asupan nutrisinya yang buruk. Begitu pun juga dengan belajar. Zaudan tak akan bisa belajar hal-hal baru di sekolahnya, jika otaknya tak mampu mengolahnya. Jelas, di sini nutrisi sangat berperan penting.
Untuk hal tersebut, saya sebisa mungkin memberi Zaudan nutrisi yang seimbang. Baik makronutrisinya seperti karbohidrat, lemak, dan protein; mau pun mikronutrisinya seperti vitamin dan mineral. Dan memberi Zaudan susu adalah salah satu cara saya menyempurnakan kebutuhan nutrisi tubuh Zaudan. Alhamdulillah sih, Zaudan memang suka dengan susu. Sehari bisa sampai 3 gelas.
Beberapa waktu lalu, saat ikut belanja bulanan, Zaudan minta dibelikan susu baru. Susu vidoran Xmart 5+ Rasa Madu. Karena kandungan nutrisinya bagus, saya setuju untuk membelikannya. Dan ternyata benar, susu pilihan Zaudan kali ini sangat disukainya.
vidoran Xmart 5+ adalah susu untuk tumbuh kembang anak. Kandungan asam lemak esensial dan sumber serat pangan inulinnya baik untuk pencernaan anak. Formula Nutriplex yang kaya kandungan berbagai nutrisi pentingnya juga dapat mengoptimalkan pertumbuhan anak. Dan tak lupa, vidoran Xmart 5+ ini juga mengandung Cod Liver Oil (minyak hati ikan kod) yang berasal dari perairan laut dalam (bebas kontaminasi dan tinggi nutrisi). Ternyata susu bagus gak harus mahal, ya. Yang terpenting, kebutuhan nutrisi dan gizi anak harus terpenuhi dalam susu tersebut.
Mau Anak Berprestasi? Yuk Ikutan Lomba Ini
Dalam rangka menyambut Hari kemerdekaan, vidoran Xmart mau mengajak anak-anak usia balita sampai 8 tahun untuk ikut Lomba Menyanyikan lagu Hari Merdeka (17 Agustus) #SemangatAnakvidoran.
Cara mengikutinya gampang banget, yaitu dengan merekam video saat anak menyanyikan lagu Hari Merdeka ciptaan H. Mutahar. Baik dengan smartphone atau pun gadget lainnya. Nyanyinya boleh sendiri. Tapi tentu akan lebih seru lagi jika sama Mama, Papa, adik, atau kakak.
Gimana mekanisme? Berikut ini ketentuannya.
- Semangat Anak vidoran adalah kampanye yang mengajak orang tua dan anak Indonesia mengabadikan momen kebersamaan dengan menyanyikan lagu Hari Merdeka karangan H. Mutahar sebagai wujud semangat kemerdekaan.
- Seluruh peserta adalah warga negara Indonesia dan berdomisili di Indonesia, memiliki anak berusia maksimal 8 tahun dan dapat dibuktikan dengan identitas diri berupa kartu identitas (KTP/SIM).
- Periode kegiatan ini mulai dari 1 Agustus – 17 September 2017.
- Mekanisme Semangat Anak vidoran:
- ‘Like’ Facebook Fanpage Anak vidoran, ‘Follow’ Twitter @anakvidoran dan Instagram @anak.vidoran.
- Beli produk susu vidoran apa saja.
- Abadikan momen bersama si kecil menyanyikan lagu Hari Merdeka karangan H. Mutahar.
- Upload videonya ke Facebook atau Instagram.
- Mention @anakvidoran dan sertakan hashtag #SemangatAnakvidoran.
- Wajib menggunakan atribut merah putih dan menyertakan kemasan susu bubuk vidoran Xmart 1+, 3+, atau 5+.
- Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu video.
- Peserta boleh menggunakan alat musik sebagai alat bantu menyanyi.
- Kriteria pemenang adalah ekspresi dan kreativitas dalam penampilan membawakan lagu. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.
- Hadiah yang akan diberikan berupa 10 voucher belanja masing-masing senilai Rp 1.000.000 dan bingkisan produk untuk 10 video terbaik pilihan juri.
- Pemenang akan diumumkan pada akhir periode di Facebook, Twitter, dan Instagram Anak vidoran.
- Pemenang akan dihubungi penyelenggara untuk verifikasi data diri. Kandidat Pemenang wajib memberikan dan/atau mengisi data diri dengan benar dan lengkap, paling lambat 1 (satu) minggu setelah dikonfirmasi pihak Penyelenggara
- Penyelenggara berhak melakukan verifikasi data kandidat pemenang dan berhak membatalkan status pemenang jika diketahui data yang diterima palsu.
- Pengiriman hadiah akan dilakukan maksimal 90 (Sembilan puluh) hari setelah konfirmasi kelengkapan data dilakukan.
- Dengan mengikuti kegiatan ini, seluruh peserta dianggap telah menyetujui syarat dan ketentuan yang berlaku.
- Pihak penyelenggara berhak untuk mengubah dan/atau memodifikasi syarat dan ketentuan kegiatan ini dari waktu ke waktu dengan atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
- Pihak penyelenggara berhak mendiskualifikasi peserta dan/atau pemenang yang menurut penyelenggara tidak memenuhi dan/atau melanggar syarat dan ketentuan kegiatan ini.
- Keterangan lebih lanjut dapat menghubungi Facebook, Twitter, atau Instagram Anak vidoran.
- Hadiah tidak dapat dialihkan, ditukar barang lain, atau diganti dengan uang, dan dipindah-tangankan.
- Setiap hasil video dan data yang diikutsertakan dan dikirimkan dalam program ini menjadi hak milik vidoran dan penyelenggara berhak untuk mempergunakannya sesuai dengan kepentingan program.
- Program ini tidak dikenakan biaya apa pun. Pajak ditanggung penyelenggara. Hati-hati penipuan. Keputusan Penyelenggara tidak dapat diganggu gugat.
Gimana, lomba #SemangatAnakvidoran menarik, bukan? Yuk ikutan. Semoga beruntung.
Well…
Memiliki anak yang berprestasi memang membanggakan. Tak mesti prestasi yang diapresasi melalui piala atau medali saja. Cerdas dan tangkas di dalam menjalani kehidupannya, sebagai bekal dia untuk bisa hidup mandiri juga merupakan sebuah prestasi. Dan sebagai orang tua, kita wajib men-support-nya agar bisa lebih berkembang.
Yuk moms, dads, kita support anak-anak kita dengan cara terbaik yang bisa kita lakukan. Baik dengan pemenuhan perhatian kita kepada mereka, mau pun dengan pemenuhan asupan nutrisi untuk tumbuh kembangnya. Anak yang sehat dan berprestasi tentu akan menjadi kebanggaan kita juga. Iya, kan, ya?
pengen ikutan ih :p tapi anaknya mau ga y?nanti yang heboh mamaknya doang hahaha
BalasHapusIkutan atuh. Saya ge nu banyak nyanyi malah emaknya. :))
HapusIya Mak.
BalasHapusSalfa pun sudah berani tampil nyanyi saja sudah juara di hati saya.
Salam kenal kakak Zaudan...
Salam kenal, Salfa. :)
HapusSetuju banget. Apresiasi tak hanya dalam bentuk piala saja. Aku untuk hal hal kecil juga memberikan apresiasi :)
BalasHapusIyaaaaa banget. :)
HapusSetuju bangeeeet teh, berprestasi nggak melulu soal medali. Bagi saya tuh, anak udah turut aktif dalam satu kegiatan adalah keistimewaan sendiri. Nggak menang nggak masalah, yang penting mereka menikmati apa yang dilakukan. ^^
BalasHapusIyes, setuju banget.
HapusAku percaya tiap anak bisa mencapai prestasinya masing2 walau tanpa tanda penghargaan :)
BalasHapusBetuuuuul....
Hapuswah anak2ku sdh dewasa semua, hiii semua anakku sangat percaya diri kalau iktan lomba apapun. Malah trelalu PD
BalasHapusWuih keren. Ajarin dong cara biar anak bisa pede gitu. :D
HapusSepakaat bangeeet mbaaak, berprestasi tak melulu punya banyak medali. Tp lebih bagaimana anak bsa menjadi mandiri, bertanggung jawab dan tertanam kebaikan dihatinya 😊 saya jd rindu ayah ibuk mbak yg selalu berpesan hal tersebut 😄
BalasHapusSalam buat ayah dan ibu, Nduk. :)
Hapuswaaaah keren. great note!
BalasHapusTengkyu, Mbak Dian...
Hapussaya setuju dengan itu,, bukan medali yg jadi ukurannya.
BalasHapus*Toss*
HapusSukaa ceritanya teh...masa depan anak kan bukan orang tua yg mengukirnya. Biar anak pede aja dulu
BalasHapusBetuuuul banget.
HapusPenting juga bagi anak belajar meneria kekalahan dari lomba2 tujuhbelasan ya Mbak. Semangat terus ya Zaudan, besok2 ikut lomba lagi
BalasHapusIya, dia sekarang nanya kapan 17 Agustusan lagi. Pengen ikut lomba lagi katanya. :D
HapusWah, iya nih anakku suka banget susu ini loh
BalasHapusSama, anakku kebetulan sangat suka susu. Termasuk susu vidoran Xmart ini.
Hapusbisa menahan emosi jika punya keinginan yang belum dipenuhi bagiku itu juga prestasi ya mbak :)
BalasHapusLomba nyanyinya seru juga, semoga bisa ikutan :D
terimakasih infonya mak
Sama-sama...
HapusSuka terharu kalo ada anak yg sampe bilang "maaf ma, aku ga bisa menang" ...
BalasHapusPadahl kita sebagai orang tua hanya pengen dia berani ya mba.. Tp kdg si anak jg pgn bikin kita bangga dengan menangnya dia.. Itu yg bikin terharu :)
Iya, aku juga terharu :)
HapusSetuju teh... malahan piala di rumah mah rarusak da... ga ada yg dipajang parotong hihi....
BalasHapusHihihi...
HapusZaudan hebat! Menang kalah mah biasa ya.
BalasHapusBtw, Makasih infonya teh Nia.
Makasih. Sama-sama...
Hapusiya, yang penting jadi juara sejati, dengan atau tanpa piala/medali
BalasHapusBetul banget...
Hapussoal prestasi anak memang menjadi dambaan semua orang tua pada anak-anaknya, meskipun kita tahu prestasi itu tidak berarti medali, apalagi jika asupan nutrisinya menggunakan produk vidoran Xmart 5+ Rasa Madu, tentu makin makjleb deh sianak.
BalasHapusBetul, Mang...
HapusPerlombaan Agustusan bisa menjadi ajang untuk mengasah mental sang anak, agar berani tampil didepan umum. Seberapa kuat kepribadiannya dalam berlomba. Memang dan kalah, sekedar hiburan belaka.
BalasHapusIya banget, Mas. Yang penting dia mau dan jadi pede.
HapusBetul,...cerdas dan tangas untuk bekal kehidupannya.
HapusSeru nih kalau ikutan, khusus yang udah punya anak ya, Teh..he
BalasHapusIya, hehehe...
HapusWah, ikut lombanya aah si Pijar
BalasHapusYuuuuk..
HapusSetuju mbak, mengajarkan anak tentang sportivitas itu penting banget. Di sekolah tempat aku ngajar ada satu anak yang gak mau kalah dan itu merepotkan dan sangat mengganggu. Padahal kalah itu bukan bukan berati jelek atau gimana2. Kalah itu adalah kemenangan yang tertunda.
BalasHapusBetul. Susah memang menanamkan kebiasaan untuk ikhlas saat kalah. Tapi ya harus dicoba. Hidup tak selalu tentang kemenangan ya, Mak.
HapusBaru tahu nih Vidoran ada produk susunya juga, selama ini kirain cuma produk vitamin :)
BalasHapusIya, baru. Dicoba deh. Enak. Anakku suka yang 5+
HapusJd pengen ikutan lomba nya juga nih..
BalasHapusYuuuuk...
HapusPinternya...
BalasHapusMakasih...
Hapusmeleleh lihat senyum Zaudan di foto terakhir :) manis sekali hehehee semoga beruntung ya Zaudan
BalasHapushttp://www.dajourneys.com/
Heheheh, Aamiin...
HapusSetuju banget bun, kita sebagai orang tua jangan memaksakan kehendak juga anak kita untuk jadi juara.Yang penting mereka sudah berani dan sportif
BalasHapusYap, bener banget.
Hapussetujuuu banget tante
BalasHapusberprestasi gak harus pake medali atau piala ya
*Toss* :D
HapusKalo Ais sampe segede ini gak.urusan menang kalah. Cuma kadang pengen dapet hadiahnya.*hloh..
BalasHapusHihi, anakku juga kadang gitu. Aku aja yang hadiahin jadinya. :D
HapusSemangat terus ya Zaudan, kamu tetep hebat 👍
BalasHapus