Manteman, kalo lagi buka Instagram, apa sih yang manteman rasain? Kalo saya, jujur, sedih dan ngenes. Abis itu mupeng. Iya, sedih dan ngenes liat feed Instagram sendiri yang acak-acakan dengan foto serta tone yang gak terkonsep. Abis itu mupeng lihat feed Instagram orang lain yang rapi serta enak dipandang mata. Pantes aja mereka followers-nya bisa bejibun. Tanpa diminta pun, mereka akan dengan senang hati untuk follow. Huhuhu... kalo sudah begini, hancur sudah deh impian untuk jadi seorang selebgram. *Hahahaha*
Karena penasaran, saya pun bertanya pada beberapa teman yang punya feed dan foto-foto Instagram yang bagus. Jawaban mereka pada akhirnya membuat saya tahu diri. Selain konsep, mereka ternyata menggunakan kamera yang bagus. Dari hape keren semacam iPhone, kamera mirrorless, hingga kamera DSLR. Belum lagi aplikasinya Photo Editor-nya. Kebanyakan, mereka membeli aplikadi si premium yang berbayar. So apalah saya. Bisa dibilang, saya mah cuma bubuk detergent yang langsung hilang saat dikasih air. Dan sampe lebaran kuda, feed serta foto-foto Instagram saya gakkan pernah bisasebagus mereka.
Tapi, apa yang saya duga ternyata gak sepenuhnya bener. Di acara Sharing Session yang dibuat oleh Dapur Hangus dan Dydie The Kitchen Hero beberapa waktu lalu di Hotel Grand Tjokro, dijelaskan semuanya oleh Teh Ika Rahma dari Dapur Hangus mengenai foto-foto Instagram beliau yang cakep-cakep. Dan dari penjelasannya secara tersirat gak disebutkan secara mutlak kalo foto yang bagus selalu dihasilkan oleh kamera yang bagus. Dan saya Tarik kesimpulan sendiri, foto yang bagus pun bisa dihasilkan oleh kamera hape yang biasa-biasa saja. Termasuk kamera hape saya. Asal tahu jurusnya.
Jurus Tepat menguasai Fotografi
Ini yang ternyata gak saya tahu. Cara membuat foto bagus yang Instagrammable. Beruntung Teh Ika menjelaskan semuanya. Terutama soal foto makanan yang keren. Mau tahu apa saja jurus menguasai fotografi agar foto kita cantik dan lalu mendatangkan banyak follower atau bahkan menghasilkan rupiah? Yuk terus disimak tulisan saya ini.
Begini, di acara yang bertajuk From Hobby to Money beberapa waktu lalu itu, Teh Ika menyebutkan 3 jurus di dalam membuat foto, terutama foto makanan yang bagus. Tiga jurus tersebut di antaranya adalah Lighting, Understanding Food, dan juga Pick The Right Props.
Untuk Lighting, Teh Ika bilang bahwa cahaya adalah kunci utama foto makanan yang bagus. Cahaya yang akan menghasilkan foto yang bagus, itu arahnya dari samping dan juga belakang. Cahayanya juga harus harus rata dan juga detail. Dan itu tidak didapat dari cahaya yang arahnya dari depan. Cahaya dari depan akan membuat detail dan tekstur makanan gak kelihatan.
Tapi, cahaya dari belakang kan bias membuat backlight yang akhirnya membuat foto tampak gelap? Menurut Teh Ika, backlight berguna di dalam menunjukkan bentuk. Dengan perpaduan sidelight alias cahaya dari arah samping, foto makanan akan terlihat sempurna. Sebab cahaya samping berguna di dalam memperlihatkan tekstur makanan. Jadilah foto tidak gelap seperti yang kita bayangkan.
Teh Ika juga bilang kalo cahaya depan tidaklah haram digunakan di dalam memoto makanan. Asal intensitasnya gak lebih besar dari back atau sidelight. Bantuan reflektor juga bisa digunakan untuk menghasilkan cahaya yang cukup.
Jurus kedua, yaitu Understanding Food, maksudnya adalah mengenali waktu terbaik makanan yang menunjukkan kondisi paling cantik untuk difoto. Misalnya kapan castangel terlihat menggoda, kapan bolu menunjukkan bentuk paling cantik, dan lain-lain. Semua makanan ada masa atau waktu optimalnya. Dan setiap makanan kebanyakan berbeda-beda. Untuk hal ini, selain bisa bertanya pada ahlinya juga bisa dicari dari Google.
Jurus terakhir, yaitu Pick The Right Props, itu maksudnya adalah peralatan dan perlengkapan yang digunakan. Misalnya piring, gelas, foto, bunga, sendok, talenan, pisau, atau yang lainnya. Memilih sesuai target dan tujuan sangat diharuskan. Sebagai contoh, memilih property yang digunakan di dalam foto makanan anak tentu berbeda dengan property yang digunakan di dalam foto makanan untuk umum. Di dalam foto makanan anak-anak, kita bisa memainkan warna dan menambahkan mainan yang biasa dipakai anak.
Untuk menghasilkan foto yang bagus, kita juga bisa memainkan Shape. Misalkan bulat, lonjong, kotak, garis, dan lain-lain. Ada pun masalah penataan objek serta property tambahan bisa digunakan S komposisi, diagonal, triangle, dan pattern tertentu.
Sharing Session dari 5758 Coffee Lab
Acara di Grand Tjokro hari itu tak hanya mengenai fotografi. Ada juga sharing session dari Mbak Desy Budiyanti yang merupakan Class Manager 5758 Coffee Lab, Bandung. Pada kesempatan kali itu, Mbak Desy menceritakan awal mula bisnis 5758 Coffee Lab dan yang lainnya. Karena 5758 Coffee Lab sering kali berhubungan dengan influencer, maka beliau juga menceritakan berbagai hal mengenai social media. Ini sangat menarik perhatian saya.
Kenapa demikian? Tentu sebab saya juga sering berhubungan dengan social media. Mbak Desy yang sering memilih influencer dari kalangan blogger kebetulan menceritakan kriteria influencer dari kalangan blogger yang menjadi pilihannya. Dan ini bisa dijadikan patokan saya secara umum.
Menurut Mbak Desy, menjadi influencer itu harus bersifat positif. Dia mampu berbuat baik di segala media sosialnya. Dalam artian tidak banyak melakukan hate speech, tidak banyak menjelek-jelekkan pihak lain, tidak ikut di dalam pusaran hoax yang sedang berkembang, dan banyak lagi. Dari penuturan Mbak Desy saya bisa menyimpulkan bahwa jadi influencer itu kudu bisa branding diri sendiri secara positif. Sebab brand nantinya akan merepresentasikan diri kepada influencer tersebut. Oh ya jangan lupa, pastikan kita selalu bisa berinteraksi dengan follower kita. Sebab sekarang, trend dari dunia influencer tidak lagi berpatokan pada banyaknya follower. Sebab follower bisa dibeli. Tetapi interaksi dan juga engagement.
Sharing Session dari DeNu Cokelat
Setelah sharing dari Mbak Desy, saya dan peserta acara saat itu kemudian mendengarkan sharing dari Mbak Amelia Devita yang merupakan pemilik Denu Cokelat, Amel. Ibu yang akrab disapa Mbak Amel ini bercerita mengenai bagaimana dia membangun bisnisnya dari nol hingga sebesar sekarang. nah karena beliau sering meng-endorse selebgram/influencer, saya mencatat poin-poin penting seputar ini yang secara umum hampir sama dengan apa yang saya catat dari Mbak Desy. Ya, beliau memilih influencer berdasarkan interaksi dan engagement. Dan bukan dari jumlah follower lagi. Ada pun hal yang saya catat dari Mbak Amel mengenai bisnisnya adalah mengenai strategi bisnis Denu Cokelat. Strategi bisnis yang dilakukannya meliputi cara online dan offline. Online meliputi Instagram (Instagram ads, paid promote, endorse, giveaway, lomba), Facebook, Line, dan Website. Ada pun offline meliputi pameran, sponsorship, pickup point, serta GoFood.
Segudang Ilmu yang Berbonus Review
Ini yang bikin tambah seneng dari acara Sharing Session di Grand Tjokro beberapa waktu lalu itu. Selain dapet banyak ilmu dari para pembicaranya, saya dan beberapa teman Blogger Bandung juga berkesempatan icip-icip dan review makanan serta minuman yang ngehits dan andalan di restoran hotel Grand Tjokro yang nama restorannya adalah Street Girl and Friends (SGF).
Ayam Taliwang (80K)
Makanan yang satu ini tampilannya sangat menarik. Cukup catchy dalam hal penataannya. Ayam, sambel, nasi putih, dan lalap disajikan melingkar dalam satu wadah. Jangan tanya soal rasanya. Hidangan ayam khas Lombok ini cukup spicy. Iya, rempah-rempah pada ayamnya sangat terasa di lidah. Untuk para penggemar pedas macam saya, menu Ayam Taliwang bisa jadi pilihan yang tepat.
Sop Buntut (98K)
Menu yang satu ini pas banget disantap saat hari dingin atau kapan pun oleh siapa pun yang merasakan dinginnya cuaca Bandung. Iya, sebab sup hangat yang bisa bikin perut nyaman ini merupakan salah satu andalan SGF. Teman-teman yang suka daging buntut, wajib banget menjajal sop buntut ala resto Hotel Grand Tjokro ini. Dagingnya yang lembut dan besar-besar, beserta bumbunya yang pas, pasti tak akan bisa teman-teman lupakan.
Nasi Bakar (68K)
Ini menu yang paling saya suka. Sebb, sebagai orang Sunda, saya sangat bangga makanan kesukaan saya dan memang merupakan makanan khas Ttatar Sunda, menjadi salah satu andalan SGF. Cita rasa nasi bakar yang selama ini saya kenal sangat terasa di menu ini. Nasinya wangi, rasanya enak, dan dagingnya banyak. Dengan tambahan sambel dan lalap, saya sangat setuju kalau nasi bakar, menjadi menu baru di sana. Kalau teman-teman main di seputar Cihampelas, mampir deh ke SGF. Dan lalu pesan menu ini. Dijamin deh teman-teman percaya kalau Nasi Bakar SGF itu raos pisan!
Udang Mayonaise (85K)
Selain menu Ayam taliwang, menu Udang Mayonaise juga merupakan menu yang unik buat saya. Selain karena tampilannya, juga karena rasanya yang baru saya rasakan. Rasa menu ini sesuai dengan tampilannya yang menggugah selera. Daging udangnya yang besar-besar, cukup krispi namun tetap empuk. Dipadu dengan bumbu mayonnaise membuat menu yang satu ini cukup fardu dijajal para pencinta sea food. Teman-teman salah satu pencinta makanan laut? Sok geura sumping ka SGF. Dan lalu pesan menu Udang Mayonaise. Dijamin gak akan mengecewakan.
Aneka Minuman
Sesudah menyantap hidangan andalan di SGF, rasanya gak akan paripurna jika tanpa minuman yang enak dan seger. Pada kesempatan kali itu, saya dan teman-teman berkesempatan mencicip 4 jenis minuman yang ada di sana. Minuman tersebut antara lain adalah Fresh Strawberry Juice (27K) yang segar; Virgin Mojito Crushed (32K) yang merupakan perpaduan minuman bersoda, lemon, daun mint, dan juga lemongrass; Grass Comb (32K) yang seger karena tersusun dari teh, madu, lemon, lemongrass, dan serai; serta Thai Iced Tea (27K) segar yang kini sedang booming.
Baiklah...
Oke teman-teman, segitu saja curhat saya kali ini. Semoga bermanfaat buat teman-teman, ya. Jangan lupa, kalau main ke Bandung, dan berada di sekitar Cihampelas, mampir ke SGF ya. Dan lalu cobain menu-menu yang jadi andalan di sana. Harganya worth it banget dengan rasanya. Sampai jumpa!
Teh Ika Rahma ini emang keren pisan foto - fotonya, saya suka ngiler kalau liat foto2nya
BalasHapusFoto di ig Teh Nia mah cakep atuh beda sama saya hahha makasih ya resume nya jadi nambah ilmu dan ngacay liat Ayam Taliwang😍
BalasHapusTernyata banyak jurus jitu dibalik foto yg bagus ya. Salah fokus sama berbagai minuman yg disajikan
BalasHapusfoto2 yang bagus begini emang bikin postingan makin ketje ya.... dan ternyata ga susah juga triknya :)
BalasHapusharusnya aku juga dateng nih ke acara inihuhuhuhuhuuhuh cuma bentrok :(
BalasHapusIni makanan dan minumannya bikin laper beneran. Apalagi yang virgin mojito itu, segeeeer banget minum itu saat hawa panas2 gini glek :D
BalasHapusAku pengen ikut lagi acara-acar kayak gini. Banyk ilmunya.
BalasHapusBener kata mbak Ika. Lighting itu bagian terpenting. Aku kalo foto pasti mengandalkan lighting alami alias matahari haha
BalasHapusHarus sering latihan kalau begini, ya. Karena kalau cuma dibaca, bisa lupa lagi :D
BalasHapus