“Bukan, Rayi itu anak ketiga,” jawab saya.
“Wah, emang teteh punya anak berapa? tanyanya lagi.
“Empat,” jawab saya pendek.
“Euleuh… kirain teh, si teteh cuma punya 2 anak saja.”
Seperti itulah kira-kira percakapan saya dengan seorang ibu, di sekolah anak ketiga saya. Bukan kali itu saja ada ibu yang nanya hal serupa. Sebelumnya, baik di sekolah, atau di mana saja, saat saya bawa 2 bocah cilik, saya disangka baru punya 2 anak. Walopun awalnya saya pengen iseng bohong, pada akhirnya saya jujur. Saya sudah punya 4 anak. Dan kebanyakan dari mereka tidak percaya. Apalagi saat saya bilang kalo 2 anak saya yang besar sudah pada ABG (anak baru gede). Yang pertama sudah SMA, dan yang kedua sudah SMP.
Dulu saya pernah tanya kepada salah satu dari mereka yang heran itu. Kenapa gak percaya? Jawabannya sungguh bikin saya Ge-Er. Katanya saya seperti mahmud (mamah muda). Dan ketika saya minta mereka menebak usia saya, mereka kebanyakan menjawab 30-35 tahunan. Saya pun semakin Ge-Er.
Hahaha… iyalah, gimana gak Ge-Er, beberapa bulan lagi kan saya akan masuk usia 40 tahun. Sebuah usia, yang mungkin bagi beberapa perempuan dianggap ‘menakutkan’. Meski saya gak tahu kenapa, dianggap beberapa tahun lebih muda tentu sangat menyenangkan.
Happines Is Made, Not Found
Iyes! Saya adalah penganut ‘paham’ di atas. Happines is made, not found. Kebahagiaan itu kita yang menciptakannya, dan bukanlah ditunggu hingga mampir atau ditemukan saat momen tertentu. Kapan pun kita bisa bahagia. Saat single, saat sudah berpasangan, saat baru punya anak 1, saat anak sudah banyak, saat usia muda, saat usia tua, saat kaya, saat bokek, saat capek, dan saat-saat apa pun. Bahagia tidak ada hubungannya dengan waktu dan juga keadaan. Kapan pun kita bisa bahagia.
Itu mungkin rahasia saya yang membuat saya dianggap ‘masih muda’. Saya selalu berusaha untuk bahagia. Apa pun kesusahannya, saya tak pernah memasukkannya ke dalam hati. Segimana pun ruwetnya masalah, tidak saya izinkan untuk membuat saya stres. Sebab stres cuma akan merugikan saya. Saya susah, saya pusing, dan saya bisa sakit. Kalo sakit, siapa yang bakal ngurus suami dan anak-anak saya? Tidak ada! Untuk itu saya harus selalu sehat, harus selalu segar, harus selalu bugar, dan harus selalu fit. Dan semua bisa saya dapatkan kalo saya bahagia.
Sabar Adalah Koentji
Menciptakan kebahagiaan di setiap saat memang tidaklah mudah. Begitu pula buat saya. Mengurus segala tektekbengek rumah tangga selama 24 jam untuk suami dan 4 anak, dengan tanpa asisten rumah tangga, sekaligus menjadi freelancer yang gak jelas jam kerjanya, sangat berpotensi besar membuat saya stres dan gampang naik darah.
Bagaimana tidak, saat dikejar deadline tulisan misalnya. Saya harus memasak makanan si sulung yang sedang buru-buru untuk pergi les, membuat susu untuk si bungsu, membantu mengerjakan PR anak kedua, dan jugamengganti baju si anak ketiga yang basah kuyup karena main air. Kurang-kurang sabar, saya bisa 'ngamuk' saat itu juga.
Iya, sabar adalah koentji. Si magic word yang harus selalu saya pakai manakala sedang riweuh seperti itu. Tarik napas dalam-dalam, melakukan hal yang urgent terlebih dahulu, kemudian ke hal yang biasa, dan lalu mengakhirinya dengan senyum, membuat semuanya pada akhirnya bisa dilalui.
Untuk contoh di atas, hal pertama yang saya lakukan pasti adalah mengganti baju si anak ketiga. Supaya tidak masuk angin. Si sulung yang buru-buru akan les, saya suruh bikin makanan sendiri. Jika tidak mau, saya suruh nunggu sampai saya beres ganti baju si anak ketiga. Sementara menunggu, saya suruh si sulung membuatkan susu untuk si bungsu. Ada pun membantu mengerjakan PR si anak ketiga akan saya lakukan jika si anak sudah mencobanya dan benar-benar tidak bisa. Untuk situasi seperti ini, tak apa jika terdengar tangisan dari anak-anak. Ada kalanya mereka juga harus mengerti jika ibunya sedang sibuk dan tak bisa langsung mengerjakan apa yang mereka mau.
Gimana Cara Bagi Waktu?
Sama halnya seperti perempuan lain pada umumnya, saya tak melulu mengurusi kebutuhan keluarga terus menerus. Saya juga punya 'me time' untuk diri sendiri, dan saya pun menyediakan waktu untuk bersama teman-teman dan berkomunitas.
Jika ditanya gimana cara bagi waktunya, saya tidak punya waktu yang saklek. Kapan pun bisa, saya akan melakukannya. Misalnya saja untuk 'me time'. Ketika 2 bocah kecil anteng main, saya bisa langsung asyik menikmati waktu tersebut untuk 'me time'. Scrolling media sosial, membaca buku, atau pun mendengarkan musik sambil ditemani segelas kopi lengkap dengan biskuit, bisa jadi 'me time' yang membuat refresh di hari itu.
Saat anak-anak tidur, saya biasanya mengerjakan PR. Hehehe... iya, sebagai pekerja lepas, lebih tepatnya penulis lepas, saya beresin kerjaan saya selagi 2 bocah cilik saya tidur. Karena menulis juga merupakan hobi, mengerjakan kerjaan yang satu ini juga bisa dibilang sebagai 'me time'. Sangat stress releasing buat saya.
Waktu untuk teman-teman dan komunitas gimana? Di zaman digital seperti sekarang, berkomunikasi dengan teman tidaklah susah. Ngobrol via aplikasi chatting, baik personal mau pun di grup, sms-an, video call, atau pun telponan secara langsung bisa dilakukan kapan saja. Untuk bisa ngobrol secara langsung, mengingat kesibukan masing-masing, ketemu saat ada event atau gathering, itu sudah cukup buat saya. Dan tentu saja, ngopi-ngopi sambil makan camilan kecil, selalu sukses membuat keadaan menjadi lebih menyenangkan.
Untuk 'family time' kami tidak menyediakan waktu khusus. Sebab hampir setiap malam, setelah shalat magrib, kami biasanya selalu ngumpul di ruang tengah. Saya, suami, dan anak-anak. Kami menghabiskan waktu untuk makan malam bersama, nonton bersama, main game bersama, atau yang lainnya. Dan pasti, makanan-makanan kecil menjadi pelengkap kebersamaan di antara kami.
Hidup Bahagia Penuh Cinta Ala Saya
Tak ada hidup yang sempurna. Setiap hari kita selalu akan bertemu dengan cobaan. Setiap hari kita akan bertemu dengan ujian. Dan setiap hari kita bisa menjumpai rintangan.
Kita tak bisa menghindarinya. Tapi, saya memilih untuk bahagia. Saya memilih untuk melewatinya dengan senyum. Dan saya tak membiarkannya untuk membuat hidup saya saya sedih atau stres.
Hidup terlalu singkat untuk diisi dengan sedih. Hidup terlalu berharga untuk dipenuhi dengan stres. Kita bisa memilih bahagia. Life isn't about waiting for the storm to pass. It's about learning to dance in the rain.
Teman-teman percaya dengan quote: "Nothing brings people together like good food?" Dan quote "Good food is good mood"? Saya percaya banget. Makanan enak itu bikin suasana hati menjadi senang. Dan makanan enak itu juga membuat orang-orang berkumpul bersama. Coba aja lihat, saat kita bawa makanan, orang-orang di sekitar pasti jadi ngumpul untuk ikut menyantap makanan kita. Dan setiap bikin acara yang ngumpulin orang banyak, pasti saja ada makanan enak. Sehingga orang-orang yang ada di sana menjadi bahagia.i Jika begitu, setujukah teman-teman jika saya katakan bahwa hidup bahagia itu tak bisa lepas dari makanan enak? Itulah hidup bahagia penuh cinta ala saya. Berawal dari makanan enak.
Julie's Peanut Butter Sandwich Enak dan Bermanfaat, Lho!
Sabar Adalah Koentji
Menciptakan kebahagiaan di setiap saat memang tidaklah mudah. Begitu pula buat saya. Mengurus segala tektekbengek rumah tangga selama 24 jam untuk suami dan 4 anak, dengan tanpa asisten rumah tangga, sekaligus menjadi freelancer yang gak jelas jam kerjanya, sangat berpotensi besar membuat saya stres dan gampang naik darah.
Bagaimana tidak, saat dikejar deadline tulisan misalnya. Saya harus memasak makanan si sulung yang sedang buru-buru untuk pergi les, membuat susu untuk si bungsu, membantu mengerjakan PR anak kedua, dan jugamengganti baju si anak ketiga yang basah kuyup karena main air. Kurang-kurang sabar, saya bisa 'ngamuk' saat itu juga.
Iya, sabar adalah koentji. Si magic word yang harus selalu saya pakai manakala sedang riweuh seperti itu. Tarik napas dalam-dalam, melakukan hal yang urgent terlebih dahulu, kemudian ke hal yang biasa, dan lalu mengakhirinya dengan senyum, membuat semuanya pada akhirnya bisa dilalui.
Untuk contoh di atas, hal pertama yang saya lakukan pasti adalah mengganti baju si anak ketiga. Supaya tidak masuk angin. Si sulung yang buru-buru akan les, saya suruh bikin makanan sendiri. Jika tidak mau, saya suruh nunggu sampai saya beres ganti baju si anak ketiga. Sementara menunggu, saya suruh si sulung membuatkan susu untuk si bungsu. Ada pun membantu mengerjakan PR si anak ketiga akan saya lakukan jika si anak sudah mencobanya dan benar-benar tidak bisa. Untuk situasi seperti ini, tak apa jika terdengar tangisan dari anak-anak. Ada kalanya mereka juga harus mengerti jika ibunya sedang sibuk dan tak bisa langsung mengerjakan apa yang mereka mau.
Gimana Cara Bagi Waktu?
Sama halnya seperti perempuan lain pada umumnya, saya tak melulu mengurusi kebutuhan keluarga terus menerus. Saya juga punya 'me time' untuk diri sendiri, dan saya pun menyediakan waktu untuk bersama teman-teman dan berkomunitas.
Jika ditanya gimana cara bagi waktunya, saya tidak punya waktu yang saklek. Kapan pun bisa, saya akan melakukannya. Misalnya saja untuk 'me time'. Ketika 2 bocah kecil anteng main, saya bisa langsung asyik menikmati waktu tersebut untuk 'me time'. Scrolling media sosial, membaca buku, atau pun mendengarkan musik sambil ditemani segelas kopi lengkap dengan biskuit, bisa jadi 'me time' yang membuat refresh di hari itu.
Saat anak-anak tidur, saya biasanya mengerjakan PR. Hehehe... iya, sebagai pekerja lepas, lebih tepatnya penulis lepas, saya beresin kerjaan saya selagi 2 bocah cilik saya tidur. Karena menulis juga merupakan hobi, mengerjakan kerjaan yang satu ini juga bisa dibilang sebagai 'me time'. Sangat stress releasing buat saya.
Sesibuk apa pun, saya masih sempet ngumpul bareng temen dan komunitas |
Waktu untuk teman-teman dan komunitas gimana? Di zaman digital seperti sekarang, berkomunikasi dengan teman tidaklah susah. Ngobrol via aplikasi chatting, baik personal mau pun di grup, sms-an, video call, atau pun telponan secara langsung bisa dilakukan kapan saja. Untuk bisa ngobrol secara langsung, mengingat kesibukan masing-masing, ketemu saat ada event atau gathering, itu sudah cukup buat saya. Dan tentu saja, ngopi-ngopi sambil makan camilan kecil, selalu sukses membuat keadaan menjadi lebih menyenangkan.
Untuk 'family time' kami tidak menyediakan waktu khusus. Sebab hampir setiap malam, setelah shalat magrib, kami biasanya selalu ngumpul di ruang tengah. Saya, suami, dan anak-anak. Kami menghabiskan waktu untuk makan malam bersama, nonton bersama, main game bersama, atau yang lainnya. Dan pasti, makanan-makanan kecil menjadi pelengkap kebersamaan di antara kami.
Hidup Bahagia Penuh Cinta Ala Saya
Tak ada hidup yang sempurna. Setiap hari kita selalu akan bertemu dengan cobaan. Setiap hari kita akan bertemu dengan ujian. Dan setiap hari kita bisa menjumpai rintangan.
Kita tak bisa menghindarinya. Tapi, saya memilih untuk bahagia. Saya memilih untuk melewatinya dengan senyum. Dan saya tak membiarkannya untuk membuat hidup saya saya sedih atau stres.
Hidup terlalu singkat untuk diisi dengan sedih. Hidup terlalu berharga untuk dipenuhi dengan stres. Kita bisa memilih bahagia. Life isn't about waiting for the storm to pass. It's about learning to dance in the rain.
Teman-teman percaya dengan quote: "Nothing brings people together like good food?" Dan quote "Good food is good mood"? Saya percaya banget. Makanan enak itu bikin suasana hati menjadi senang. Dan makanan enak itu juga membuat orang-orang berkumpul bersama. Coba aja lihat, saat kita bawa makanan, orang-orang di sekitar pasti jadi ngumpul untuk ikut menyantap makanan kita. Dan setiap bikin acara yang ngumpulin orang banyak, pasti saja ada makanan enak. Sehingga orang-orang yang ada di sana menjadi bahagia.i Jika begitu, setujukah teman-teman jika saya katakan bahwa hidup bahagia itu tak bisa lepas dari makanan enak? Itulah hidup bahagia penuh cinta ala saya. Berawal dari makanan enak.
Julie's Peanut Butter Sandwich Enak dan Bermanfaat, Lho!
Iya benar, Julie's Peanut Butter Sandwich itu salah satu dari sekian banyak makanan enak yang pernah saya cicip. Gak heran deh jika camilan gurih dan renyah yang satu ini sering saya libatkan di berbagai kesempatan. Saat me time, saat kerja, saat bareng keluarga, atau saat apa pun. Julie's Peanut Butter Sandwich disuka siapa saja. Saya, suami, bahkan bocah-bocah balita saya.
Yang disuka dari Julie's Peanut Butter Sandwich itu adalah kuenya yang renyah, selai kacangnya yang gurih dengan rasa asli khas kacang. Jika peanut butter sandwich yang lain itu ada rasa manis-manisnya karena tambahan gula, maka Julie's Peanut Butter Sandwich itu gak ada. Jadinya tak ada rasa giung dan eneg dari selai kacangnya yang manis. Makan lebih dari 5 butir pun, fine-fine aja gak eneg. Karena hal inilah, anak-anak pun jadinya suka. Kebetulan memang anak-anak saya tak terlalu suka rasa manis. Julie's Peanut Butter Sandwich enak.
Lomba Foto Berhadiah dari Julie’s Peanut Butter Sandwich
Eh teman-teman, Julie’s Peanut Butter Sandwich lagi bikin lomba foto berhadiah tuh. Ikutan deh, kali aja ada rezeki teman-teman di sana. Caranya juga gampang banget. Teman-teman cuma beli Julie’s Peanut Butter Sandwich kemasan 90 gram di Indomaret. Jangan lupa struknya disimpen, ya buat barang buktinya. Nah lalu, abadikan momen seru teman-teman dengan tema Buah Tangan #PenuhCintaDariJulies. Terus upload deh ke Instagram atau fanpage Julie’s Peanut Butter. Selain dapet enaknya Julie’s Peanut Butter Sandwich, teman-teman juga bisa berkesempatan menangin hadiahnya. Antara lain Modena Microwave senilai Rp5.000.000 + Shopping voucher senilai Rp1.000.000 dan paket produk untuk juara 1; Cooking set senilai Rp2.000.000 + shopping voucher Rp1.000.000 dan paket produk untuk juara 2; serta shopping voucher senilai masing-masing Rp250.000 dan paket produk untuk 10 pemenang hiburan.
Anak-anak suka Julie's Peanut Butter Sandwich |
Yang disuka dari Julie's Peanut Butter Sandwich itu adalah kuenya yang renyah, selai kacangnya yang gurih dengan rasa asli khas kacang. Jika peanut butter sandwich yang lain itu ada rasa manis-manisnya karena tambahan gula, maka Julie's Peanut Butter Sandwich itu gak ada. Jadinya tak ada rasa giung dan eneg dari selai kacangnya yang manis. Makan lebih dari 5 butir pun, fine-fine aja gak eneg. Karena hal inilah, anak-anak pun jadinya suka. Kebetulan memang anak-anak saya tak terlalu suka rasa manis. Julie's Peanut Butter Sandwich enak.
Tanggal kedaluwarsa Julie's Peanut Butter Sandwich yang tertulis jelas |
Bahan-bahan Julie's Peanut Butter Sandwich yang halal menjamin biskuit ini halal, meskipun di kemasannya belum dipasang logo halal MUI. |
Hal yang menggembirakan dari makan Julie's Peanut Butter Sandwich itu adalah manfaat selai kacangnya pada tubuh kita. Di prevention.com dikatakan bahwa di dalam selai kacang itu terdapat vitamin E, magnesium, potassium, zat besi, Seng, dan vitamin B6. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kacang itu sangat bermanfaat di dalam menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan penyakit kronis lain. Bahkan di dalam artikel yang diposting di Journal of the American Medical Association ditemukan bahwa mengonsumsi sekitar minimal 2 sendok makan per minggu itu bisa menurunkan risiko diabetes hampir 30%.
Wah, makan selai kacang ternyata menyehatkan, ya. Dan dengan mengonsumsinya dari Julie's Peanut Butter Sandwich, kita dapet enaknya. Enaknya dapet, sehatnya dapet. Dan yang paling kita rasakan secara langsung, terlebih yang disukai keluarga itu jelas adalah enaknya.
Lomba Foto Berhadiah dari Julie’s Peanut Butter Sandwich
Eh teman-teman, Julie’s Peanut Butter Sandwich lagi bikin lomba foto berhadiah tuh. Ikutan deh, kali aja ada rezeki teman-teman di sana. Caranya juga gampang banget. Teman-teman cuma beli Julie’s Peanut Butter Sandwich kemasan 90 gram di Indomaret. Jangan lupa struknya disimpen, ya buat barang buktinya. Nah lalu, abadikan momen seru teman-teman dengan tema Buah Tangan #PenuhCintaDariJulies. Terus upload deh ke Instagram atau fanpage Julie’s Peanut Butter. Selain dapet enaknya Julie’s Peanut Butter Sandwich, teman-teman juga bisa berkesempatan menangin hadiahnya. Antara lain Modena Microwave senilai Rp5.000.000 + Shopping voucher senilai Rp1.000.000 dan paket produk untuk juara 1; Cooking set senilai Rp2.000.000 + shopping voucher Rp1.000.000 dan paket produk untuk juara 2; serta shopping voucher senilai masing-masing Rp250.000 dan paket produk untuk 10 pemenang hiburan.
Yuk ah ikutan. Hadiahnya terlalu keren untuk dicuekin. Saya juga mau ikutan ah. Kali aja ada rezeki buat lebaran nanti. Oh ya, untuk syarat dan ketentuan lebih lengkapnya, klik aja link yang ini, ya --> http://bit.ly/BuahTanganPenuhCintaDariJulies
Nah!
Oke teman-teman, itu kayaknya secuil curhat saya tentang hidup bahagia. Yang terpenting, kita tahu prioritas, kita positive thinking, dan kita tak membiarkan hal-hal negatif masuk ke dalam diri kita. Bahagia itu kita yang ciptakan. Bahagia itu milik segala bangsa. Hehehe... mau itu bangsa orang kaya, orang muda, orang tua, orang rumahan, orang kantoran, atau pun yang lainnya. Yuk ah kita hidup bahagia. Biar selalu awet muda, selalu sehat, dan bebas dari stres. Sampai jumpa di curhatan saya selanjutnya.
Hebat mba..4 anak. Aku 2 aja, klo mereka udah ribut..apalagi rebutan sesuatu yang padahal dua-duanya udah punya...serasa pengen ngamuk..
BalasHapusBener bnget, ibu itu jam kerjanya 24 jam. Biar ga stresa biasanya aku setrika sambil liat film, tengah malam me time..mbaca novel atau BW gini..
Anak2 sekolah..ngeblog.
Soalnya klo ga gitu, liat never ending story..alias cucian yang muter aja siklusnya...cuci, jemur, setrika ga ada habisnya..stress
Aku belom cobain biskuit ini ,,kayaknya enak yoo.
BalasHapusSubhanallah saya selalu salut sama Wanita yang punya anak lebih dr 1 Teh, semoga sehat dan hepi selalu ya
BalasHapusWah, kebetulan saya pecinta biskuit sandwich kacang model gini. Ini di indo/alfa dah ada belum ya Teh? Pengen buat ngemil bareng suami dan anak. Soalnya kami sekeluarga pecinta kacang! Hehehe...
BalasHapusEnak banget ya biskuitnya, bentuknya bulat-bulat bikin ngunyah-ngunyah bahagia juga
BalasHapusSaya suka banget sama judulnya, karena cara orang untuk hidup bahagia memang disesuaikan sama kehidupannya.
BalasHapusNah ini. Tul banget mba. Bahagia itu dibuat ya bukan dicari.. ngoming2 sandwich saya biasanya emamg nyari yg rasa kacangnya asli. Kalau berasa pemanis buatan biasanya langsung skip. Hmm boleh dicoba ini di julies butter peanutnya. Awwww.. mau Modenanya. Kalau ikut bakalan menang ga ya.. :-)
BalasHapusOwh jadi inilah rahasia kebahagiaan bu Nia, saya contek yak..
BalasHapusYummy, saya sangat suka biskuit dengan rasa selai kacang.. Ini pilihan saya dan keluarga.
BalasHapusWah julie's bisa bikin awet mudah.. hahaha.. bersyukurlah dibilang mahmud dan maaih muda. Saya dibilang neneknya Adek Fi.. hiks
BalasHapusmbaaa...dirimu sabar banget. kalau aku kayaknya bisa ngomel duluan kalau riweh trus anak2 gak kooperatif. tp me time emang penting yaa...u menjaga insanity
BalasHapussaya juga termasuk salah satu orang yang menganggap Mba Nia itu masih 35 tahun loh, gak kelihatan banget kalo Mba Nia udah mau 40 tahun.
BalasHapusbtw tentang Julie's Peanut Butter Sandwich itu, jadi pengen nyicip juga, udah ada di supermarket di sini belum yaa? Gajian nanti mau tak cari ahhh :)
Emang teteh mah awet muda, wajahnya bersih dan selalu senyum. Hihihi. Bahagia selalu ya teh. Sambil aku mau nyoba cari Julie's di minimarket, siapa tau bisa bawa pulang hadiah
BalasHapusWaahh keluarga besar yaa teh, seneng deh lihatnya, wajahnya bahagia semua..
BalasHapusAku juga gak nyangka awalnya Mbak Nia beranak 4 hihihi. Awet muda yaaaaa.
BalasHapusQuote: "Nothing brings people together like good food?" Dan quote "Good food is good mood"? ----> oke banget niiihhh
Memang benar mba, saya sendiri kalau pulang ngantor, udah tuh, uwel uwelan ama bocils sampe mereka tidur jam 9. Kalau lembur rasanya tuh gimana gitu kangen hehe.. pulang ke rumah, abis mereka bobo baru deh ngerjain lain2 hal termasuk ngeblog. Sebagai hobi :D :D
BalasHapusBiskuitnya cocok nih jadi teman saat minum teh dan kopi.Saya mau masukin biskuit ini ke list belanja bulanan
BalasHapusAku setuju mba dengan kata-kata kebahagiaan bisa diraih kapanpun. . Aku malah merasakan hidupku sempurna disaat sudah menikah dan punya anak. Apalagi begitu baca artikel ini , aku jadi makin yakin cemilan buat anak2ku. . Tqu ya mbaaa . Membantu banget nihhh
BalasHapusSabar adalah koentji. Noted mbak, hehe. Apalagi kalau harus sabar menunggu waktu me time sambil menikmati Julie's peanut butter sandwich ini.
BalasHapusmantap mba... nampaknya enak.. aku mau beli aaah produknyaa...
BalasHapus