Manteman, kalo ulang tahun, dapet rezeki lebih, menang undian, atau abis jadian sama kecengen di zaman baheula, biasanya pada ngerayainnya dengan cara apa sih? Apa sama kayak saya? Iya, saya mah kalo ngerayain ini itu pasti aja dengan cara makan-makan. Kalo sama sahabat, namanya traktiran makan atau jajan. Nah kalo sama keluarga, namanya syukuran. Ngundang para tetangga untuk berdoa bersama, yang diakhiri dengan acara makan-makan juga.
Pengaruh Lingkungan
Ya! Kalo dipikir-pikir, kayaknya, kebiasaan merayakan kebahagiaan dengan makan-makan ini memang pengaruh dari lingkungan. Bagus sih tujuannya. Berdoa bersama sebagai wujud syukur kepada Tuhan YME. Dan juga berbagi rezeki yang sudah diberikan Tuhan bersama sodara serta tetangga sekitar.
Tapi, untuk saya pribadi sekarang ini, jika mendapatkan kebahagiaan, saya tak lagi merayakannya dengan cara makan-makan. Kenapa? Sebab badan saya yang sudah mulai gampang sekali gemuk. Ditambah dengan catatan riwayat kesehatan keluarga yang lumayan menakutkan. Sodara yang kena serangan jantung; almarhum ayah yang kena stroke akibat diabetes; hingga banyak teman-teman seusia yang sudah memiliki penyakit akibat kolesterol tinggi, asam urat, dan juga tekanan darah tinggi; mau enggak mau membuat saya harus menjaga pola makan yang sehat. Walopun itu makan-makan perayaan atas sesuatu yang sifatnya hanya sesekali.
Sebuah tulisan dari seorang ahli diet dan nutrisi beberapa waktu yang lalu semakin menyadarkan saya. Kurang lebih seperti ini, “berilah reward kepada diri sendiri dalam bentuk sesuatu yang produktif, dan jangan malah membuat diri sendiri berisiko terhadap sesuatu yang membahayakan, misalnya penyakit.”
Sejak saat itu, saya pun mulai mengurangi kebiasaan makan-makan sebagai bentuk perayaan terhadap diri sendiri. Saya menggantinya dengan cara menghadiahi diri saya sendiri dengan membeli baju-baju baru, sepatu baru, make up baru, tas baru, dan berbagai barang yang membuat saya lebih produktif. Iya, memakai barang-barang baru akan membuat diri menjadi lebih semangat. Dan jika sudah lebih semangat, maka diri pun akan jadi lebih produktif.
Reward untuk Diri Sendiri
Setiap kali mendapat kebahagiaan atau berhasil mewujudkan prestasi tertentu, saya memberi reward kepada diri sendiri dengan cara berbelanja keperluan diri sendiri. Bukan, ini bukan bentuk dari konsumerisme, sebab apa yang saya beli adalah barang yang benar-benar berguna buat saya. Dan tentu saya pakai. Bukan merupakan koleksi yang hanya saya simpan di lemari saja.
Terus, kalo kebahagiaan atau pencapaian prestasinya sering, gimana? Apa belanjanya jadi sering juga? Definitely yes! Ini sudah bentuk kesepatakan dengan diri sendiri. Tubuh yang sudah bersusah payah bekerja untuk mencapai suatu titik, sangat patut untuk diberi reward. Dan ini sangat worth it, sebab dengan begitu maka diri akan semakin terpacu untuk lebih produktif lagi.
Lho, itu kan konsumerisme? Jelas bukan! Konsumerisme menurut saya adalah belanja tanpa tujuan dan tanpa sebab. Beda banget sama saya yang belanja sebagai reward untuk lebih produktif lagi.
Rayakan Kebahagiaan dengan Mempercantik Penampilan
Saya paling suka ngomongin ini. Hehehehe… iyalah, perempuan mana sih yang gak suka belanja? Apalagi buat saya. Belanja berarti saya sedang merayakan kebahagiaan. Apa pun itu. Apa saja yang biasanya saya beli sebagai bentuk reward kepada diri sendiri? Ini dia pilihan-pilihan saya.
1. Baju atasan yang cantik namun sedikit maskulin
Kata orang, saya itu tomboy. Walopun udah jadi emak-emak, saya tetap kelihatan tomboynya. Entahlah, saya tidak ngerti soal itu. Tapi memang, untuk baju, saya lebih suka yang tidak terlalu feminin. Baju yang cantik namun sedikit maskulin adalah pilihan saya. Seperti Twee Herringbone Shirt di bawah ini.
Menurut saya, kemeja ini cantik. Dan sepertinya, cocok untuk saya. Warnanya juga saya banget. Hehehehe, iya, saya mah gak suka warna baju yang terang. Selain karena kulit saya yang eksotis kecokelatan, juga karena biasanya baju berwarna gelap akan memberi kesan ramping di tubuh orang gendut. Betul, saya pengin terlihat lebih langsing.
2. Bawahan berwarna gelap
Sama halnya dengan atasan, saya juga sukanya yang gak terlalu feminin. Misalnya seperti yang ada ornamen kecewek-cewekan. Tidak, saya tidak terlalu suka. Saya sukanya bawahan polos dengan warna gelap. Kayak celana Giordano Celana Panjang Wanita Rinse Wash. Jika dipadukan dengan atasan yang tadi saya pilih, udah deh, cakep banget. Dan tentu, sesuai dengan selera saya.
3. Sepatu Casual
Saya pencinta sepatu casual. Mau apa pun atasan dan bawahannya, sepatu saya pasti casual. Sekali pun saya pergi kondangan. Enggak tahu kenapa, sih. Udah suka aja dari sananya. Tapi casualnya juga harus yang flat. Saya gak bisa pake high heels, euy. Kapok karena pernah keseleo, dulu saat masih kerja kantoran.
Sepatu tali flat seperti sepatu Beajove Ruby Sandals Grey di atas, adalah sepatu yang saya sukai. Selain nyaman di kaki, juga gak bikin kaki gerah. Cantik, kan sepatunya?
4. Sling Bag is A Must
Yap, tas pilihan saya selalu jatuh pada bentuk sling bag. Sling bag-nya pun biasanya yang saya pilih adalah sling bag yang sporty. Apa pun bahannya. Contoh sling bag yang saya suka adalah seperti yang di bawah.
Elle Sling Bag Wanita Earth Tone di atas terlihat cantik, ya?! duuuh, aku jadi ngiler!
5. Aksesories-aksesories Lain
Untuk jam tangan, saya lebih suka jam tangan yang strap-nya berwarna perak. Misalnya jam LEE Watch. Cantik dan elegan.
Gimana?
Itu dia barang-barang yang saya sukai. Dari atas sampai bawah. Gimana menurut teman-teman, cantik bukan? Hehehe… mungkin biasa aja di mata teman-teman. Gapapa, ini kan soal selera. Yang dianggap keren menurut saya, belom tentu di mata orang lain. Pun sebaliknya. Saling menghormati aja lah, ya….
Baiklah,
Oke, itu dia cara-cara merayakan kebahagiaan versi saya. Gimana dengan teman-teman, dengan cara apa teman-teman merayakan kebahagiaan? Yuk ah kita sharing. Sekalian saya cari temen yang seleranya sama kayak saya. Tapi apa pun itu, apa pun cara kita merayakan hidup dan kebahagiaan, kita harus bisa mengontrolnya. Selain bisa memberikan kebahagiaan yang lebih, terkadang juga bisa berakhir buruk dan tak sesuai harapan. Misalnya jika cara perayaan dilakukan dengan cara makan-makanan. Bukan tidak mungkin, jika dilakukan terus menerus, itu akan menjadi bom waktu. Menimbulkan penyakit yang tidak terasa, namun akhirnya terakumulasi menjadi penyakit serius.
Tetap sehat, tetap produktif, dan tetap jadi diri sendiri, ya. Yuk kita rayakan semua keberhasilan dengan sebaik-baiknya. Jika gak punya ide atau perlu tips di dalam merayakan kebahagiaan dan keberhasilan, gampang! Liat saja Inspirasi Fashion dan Inspirasi Gaya Hidup yang ada di iStyle. Sampai jumpa!
Kalau habis menang apa gitu, suka gatel pengen beli baju buat sendiri. Langsung lah meluncur ke olshop... sayangnya pas dateng rata2 bajunya kekecilan. Untung lah di rumah sudah punya gadis yang memang masih langsing wkwkwk
BalasHapusduhhh tasnya lucu bangettttt.. ingin deh. pas mau lebaran, beli tas baru saja ahhhhh.. baju cukup yang tahun lalu, xixiix
BalasHapusNaksir sepatunya, mba Nia. Akupun suka yang flat. Nggak bikin pegel kaki, meski jalan jauh.
BalasHapusCocok nih.paling saya fokus ke alas kaki, jam tangan, juga sling bag utk aktivitas ringan yg tak perlu bawa banyak.
BalasHapusHahaha, bener banget teh nia, sekarang aku jadi FTM, dan kalau pakai baju bagus sering diinterogasi anak-anak mau ke mana, padahal nggak ke mana-mana, cuma pengen menghargai diri sendiri aja
BalasHapusPenting juga memperhatikan penampilan, apalagi kalau pekerjaan itu berkaitan dengan banyak orang. Dengan begitu tetap pede dan nyaman bekerja
BalasHapusSaya biasanya merayakan sesuatu dengan makan durian. Tapi boleh juga nih referensi belanjanya. Makasih yaaa.
BalasHapusTulisan ini & barang2 ini mewakili saya nih hahaha..Tapi saya nggak suka belanja-belanja senangnya beli barang yang baik biar awet. Makanya nggak terpengaruh sama diskon-diskon. Tapi kalau udah butuh dan ada uang. Hajar! jangan sampai ke bawa mimpi itu tas, sepatu dan baju hahaha...perempuan ity memang harus tahu siapa dirinya. Termasuk mengapreasiasinya dalam bentuk sekecil apapun. Karena yang paling banyak menderita penyakit-penyakit seperti diabetes itu justru perempuan.
BalasHapusIya setuju harus memberi reward diri sendiri biar lebih terpacu lagi, kalau saya miriplah sama teh Nia belaja yg perlu aja, baju kan perlu secara kita sering prg ke acara2 ya... :) Sepatunya suka banget tuh :)
BalasHapusJamnya bagus mba, aku ga pernah bisa awet sama jam tangan. Bahkan ga ada lagi bangkainya. Hilang entah kemana...
BalasHapusSekarang kayaknya waktu yg tepat tuk mepercantik diri, apalagi lagi banyak diskon dan bonus cashback di marketplace :)
BalasHapusMemperganteng juga bisa kali ya, hehehe.
Hapuswah klo aku masi suka makan/2 teh hahaa secara masih kurus bae 😂🤣
BalasHapusMata saya tertuju sama tasnya, saya termasuk yg cuek soal pakaian tapi suka pake aksesoris
BalasHapusitu atasan yang agak maskulin bisa jadi ide buat baju lebaran, hihihi
BalasHapussuka deh ama style ini. ringkas dan minimalis
BalasHapusDulu sering beli sling bag klo ada rezeki habis gajian..
BalasHapusBiasa aku lari beli buku mb wkwkw atau ya kadang perawatan diri juga sesekali 😊
BalasHapusNaksir sandal sama tasnyaaaa :D
BalasHapusDuh aku kmrn liat iLOTTE jd serasa pengen belanja, apalagi skrng ada website inspirasinya jd terinspirasi mau belanja apa aja #eeeeeeeh
Kalau saya laki mah, paling beli sesuai dengan kebutuhan dan hobi saja kak
BalasHapus