Jika ditanya, apa yang membuat saya tenang saat pergi ke luar rumah; tanpa ragu-ragu, saya akan menjawab UANG! Ya benar, saat pergi ke mana-mana, hati saya akan sangat tenang jika saya membawa uang. Semakin banyak uang di dompet saya, semakin tenang pula hati saya. Dengan membawa uang, rasanya hidup saya terjamin. Jangankan untuk membeli ini dan itu, kalau pun misalnya saya menabrak gerobak cendol, saya akan tetap merasa tenang. Sebab uang di dompet saya bisa menjadi solusi dari berbagai masalah.
Tapi itu dulu. Mungkin sekitar 10 tahun yang lalu. Sekarang tidak demikian. Malah sebaliknya. Uang yang ada di dompet, jika saya bepergian ke luar rumah, itu jumlahnya sangat minim. Mungkin, tak lebih dari seratus ribu rupiah saja. Itu pun dalam bentuk uang recehan 10 ribuan, 5 ribuan, 2 ribuan, seribuan, dan lima ratusan rupiah. Uang yang dulu menjadi penenang hati telah diganti kedudukannya oleh ATM dan juga smartphone.
Kartu ATM dan Aplikasi Keuangan Mobile, 2 Soulmate Saya!
Betul, 2 benda inilah yang kini selalu menemani saya pergi ke mana-mana. Mau itu pergi belanja-belanja, jalan-jalan, atau sekadar nongkrong di kafe, 2 benda ini jadi andalan. Dalam sekali gesek atau klik, semua tagihan pun dalam sekejap terlunaskan. Dari mulai naik kendaraan umum, beraktivitas, hingga naik kendaraan umum lagi untuk pulang. Dan jika dihitung-hitung, saya bahkan tak mengeluarkan uang tunai sepeser pun. Semua transaksi yang melibatkan uang, saya penuhi dengan cara cashless.
Kartu ATM membantu saya saat belanja, membayar makanan, serta saat butuh uang tunai. Ada pun aplikasi keuangan mobile sangat menolong saya dalam urusan membayar tagihan. Tagihan listrik, telepon, internet, pulsa, belanja online, transfer uang, hingga top up saldo Gopay, terselesaikan dengan aplikasi keuangan mobile. BCA Mobile (mBCA), Sakuku, dan juga Flip adalah contoh aplikasi keuangan mobile yang paling sering saya gunakan.
Dulu beberapa kali saya juga menggunakan e-money. Saya menyukainya karena bisa dipakai belanja di minimarket dekat rumah. Tapi kini saya menggunakan e-money hanya untuk membayar tol saja. Lainnya tidak. Sebab kartu ATM dan aplikasi keuangan mobile sudah cukup memenuhi kebutuhan keuangan saya.
Amankah Pake Kartu ATM dan Aplikasi Keuangan Mobile?
Suatu kali, saya pernah beli pulsa melalui aplikasi keuangan mobile. Saldo rekening saya terpotong tapi pulsa tak juga sampai. Meski cuma 50 ribu rupiah, hal ini membuat saya galau. Saya pun langsung menghubungi call center dari aplikasi keuangan mobile tersebut. Dan mbak CS-nya menerima keluhan saya dan meminta saya untuk menunggu. Besok harinya saldo rekening saya kembali normal. Sedangkan si pulsa yang saya beli dibatalkan transaksi pembeliannya. Saya pun mencoba membeli lagi dengan cara yang sama. Alhamdulillah kali itu berhasil, dan hingga sekarang, tak pernah lagi saya mengalami kejadian serupa.
Saat melakukan transfer uang ke rekening lain (beda bank), via ATM, saya juga pernah mengalami gangguan. Lagi-lagi masalahnya sama. Transaksi tidak terjadi, tapi saldo rekening terpotong. Mana tak ada kertas tanda bukti transaksi pula. Tapi setelah mengadukan ke CS Bank-nya, dalam waktu kurang dari seminggu, uang saya balik lagi.
Kejadian-kejadian yang saya tuliskan di atas saya yakin banyak terjadi kepada orang lain. Dan saya yakin juga, mereka mendapat solusinya. Tentu saja demikian, sebab semodern apa pun teknologi, akan ada saja celah error. Termasuk dalam bidang Ekonomi dan Keuangan Digital. Baik itu dari sumber dayanya, maupun dari mesin-mesin pendukungnya. Sekali pun ke depannya mungkin akan terjadi lagi, saya dan orang-orang lain juga tidak akan pernah kapok. Toh ada Call Center dan CS yang bisa saya hubungi, yang bisa menyelesaikan permasalahannya. Sejauh ini, saya bisa bilang bahwa menggukanan kartu ATM dan aplikasi keuangan mobile itu AMAN!
Iyes, Menggunakan Kartu ATM dan Aplikasi Keuangan Mobile Itu Aman, Asal…
Nah ini, ada beberapa hal yang saya lakukan agar saya selalu bisa aman dalam bertransaksi digital. Sebab sekecil apa pun uang saya, saya tentu selalu pengen aman dan terjamin. Berikut ini hal-hal yang saya lakukan tersebut.
- Selalu mengganti PIN kartu ATM secara berkala. Biasanya sih setiap 3 bulan sekali. Dengan nomor yang tidak mudah ditebak. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan ada orang yang tahu dengan nomor PIN kartu ATM saya.
- Menggunakan kartu ATM di mesin ATM terpercaya. Misalnya yang ada di tempat ramai, di depan Bank-nya langsung, serta di mesin EDC minimarket/supermarket/toko-toko terpercaya. Hal ini saya lakukan untuk menghindarkan skimming. Beberapa waktu yang lalu, teman saya ada yang kena. Dia menarik tunai uang di ATM, tapi uangnya tidak ke luar. Padahal saldo rekeningnya sudah terpotong.
- Menyimpan dengan baik kartu ATM. Jika terjadi kehilangan, atau tertelan mesin ATM, saya langsung melaporkan ke CS-nya untuk melakukan pemblokiran kartu. Hal ini dilakukan untuk mencegah kehilangan saldo rekening.
- Menyimpan dengan baik semua kertas bukti transaksi. Meskipun mungkin terlihat tak berguna, ini sebagai upaya berjaga-jaga jika ada keluhan dari pihak mana pun.
- Selalu teliti dengan saldo terakhir dari rekening. Ini untuk mengantisipasi kalau-kalau ada terjadi transaksi di luar sepengetahuan saya.
- Untuk aplikasi keuangan mobile, saya lebih memilih aplikasi yang dibuat oleh Bank yang saya pakai. Kalau pun di luar bank, saya memilih aplikasi yang punya rate yang bagus. Dan tentu mendapat banyak review yang bagus-bagus pula dari penggunanya.
- Sama halnya dengan kartu ATM, untuk aplikasi keuangan mobile, saya juga rutin mengganti password/PIN dengan menggunakan PIN/Password yang tidak mudah ditebak.
Well…
Tak pernah saya menyangka sedikit pun jika akhirnya saya bisa berubah pikiran sejauh sekarang. Iya, saya yang dulu selalu membawa uang tunai dalam jumlah yang relatif besar untuk ini itu jika ke luar rumah, kini tidak lagi. Sebaliknya, saya justru kini membawa uang cash seminim mungkin. Selain memang saya mengandalkan kartu ATM dan aplikasi keuangan mobile, ini juga saya lakukan untuk meminimalkan risiko kejahatan. Seperti pencopetan misalnya.
Nah, itu dia cerita dan pengalaman saya tentang keuangan digital beserta keamanan bertransaksinya. So far, saya senang dan nyaman menggunakannya. Tentu saja karena kepraktisan dan kemudahannya. Teman-teman punya pengalaman serupa? Yuk sharing dengan saya, apa aja sih manfaat yang teman-teman dapatkan dari menggunakan transaksi keuangan secara digital? Bagaimana pula pengalaman teman-teman dalam mengantisipasi sisi keamanan di dalam bertransaksi secara digital? Siapa tahu kan, ada teman-teman lain yang sedang ragu untuk beralih ke dunia transaksi keuangan digital, dan kemudian tercerahkan berkat pengalaman teman-teman.
Oke teman-teman, sampai di sini cerita saya. Sampai jumpa di tulisan saya selanjutnya. Sampai jumpa!
Saya cashless lover, haha. ciyus didompet saya mah jarang ada uang cash, paling gede 100rb itu pun jarang hahah, karena keenakan pake debit atau emoney sih.
BalasHapusSekarang tuh aplikasi keuangan digital semakin memudahkan sekali ya teh.
BalasHapusaku pun sama teh, males banget buat bawa uang tunai banyak2. apalagi udh ada ATM dan aplikasi keuangan, mau belanja tinggal gesek, yg paling penting sih pastiin saldonya cukup wkwk..
BalasHapusKecanggihan teknologi emang harus dimanfaatkan dengan bijak ya teh bukan utk ditakuti, semoga kita senantiasa teliti dan bijaksanaš
BalasHapusSaya dari awal ada dan bisa bertransaksi digital senang banget. Dari mulai bayar listrik aja udah gampangin banget, efisiensi waktu adalah segalanya.
BalasHapusSama teh.... cuma yang bikin nyesek kalo saldo tinggal miris ketemunya atm yang pecahan 100 ribu. Amsyong deh, hahahah.
BalasHapusTransaksi digital memang praktis ya. Iya, saya juga ganti password secara berkala
BalasHapusAlhamdulillah... selama ini pakai atm,mobile banking, dompet digital aman sentosa.. sekarang emang paling enak dan aman malah bawa duit sedikit. Sisanya udah serba digital. Lebih praktis.
BalasHapusTransaksi digital selain memudahnkan juga keamanannya kini lebih maksimal ya teh, masing-masing bank memiliki standar tertentu dalam meningkatkan keamaanan produk perbankannya.. jadi masyarakat semakin lebih nyaman dan aman bertransaksi secara digital
BalasHapusSama. App mobile banking udh pegangan banget. Semua urusan bayar2 di situ. Termasuk makan-makan di luar rumah. Palingan jajan di PKL2 ama warung aja yg mesti cash.
BalasHapusWah aku jadi diingetin nih buat ganti password di aplikasi keuangan mobile, dari bikin belum pernah ganti š
BalasHapusKalau saya masih fifty fifty cass okey digital oge okey masih kknvensional aku mah..
BalasHapusZaman digital uang pun jd digital ya sekarang...saya masih jarang pke yg digital2 kecuali atm sama kartu flazz buat tol. Bnyk punya kartu emoney saldo bbrp ribu sisa belanja senua ..hahaha...
BalasHapusKarena kurang lebih kerja di dunia perbankan selama 7 tahun, jadi pengalaman2 Mba Nia diatas itu kerjaan saya setiap harinya.
BalasHapusBetul siy Mba, transaksi dengan menggunakan kartu ATM dan aplikasi keuangan banyak manfaatnya, salah satunya jadi lebih hemat pula.
Bener banget mbak bawa uang cash terllau banyak rawan pencopetan dan rawan cepwt habis klo saya sih wkwkwk. Untuk di kota2 besar merchat dan moda transportasi sangat mendukung cashless lifestyle. Di Makassar lifestyle kek gini baru happening, baru tahun ini bayar tol pakai e-money.
BalasHapusTeteeeh,
BalasHapusAku juga sekarang kalo jalan jarang bawa duit banyak2 soalnya suka jadi 'gatel' pengen diabisin, jadi paling bawa buat parkir doang deh hahaha.
Nah, yang ganti PIN secara rutin itu yang kadang aku suka males nih Teeeeh
Sekarang aku juga jarang pegang uang cash, seringnya pakai kartu debit dan mobile itu huhuhu
BalasHapusSekarang emang jamannya cashless ya teh. Widya sendiri jarang pegang uang cash lebih dari 100ribu. Lebih enakan transaksi non-tunai, selain praktis juga pastinya lebih aman :D
BalasHapus