Hansaplast Spray Antiseptik, Obat Pembersih Luka Gak Pake Perih

Tiap anak itu unik. Begitu kata orang-orang. Begitu juga kata saya. Sebagai ibu dari 4 anak, saya tentu tak sedikit pun meragukannya. Tapi, di antara sekian banyaknya keunikan mereka, ada pula kesamaannya. Yang dari mulai anak pertama hingga anak keempat, memiliki sifat itu. Misalnya saja adalah sifat lebay terhadap luka.

Ya, semua anak saya, paling parno dengan luka. Sekecil apa pun lukanya, saat dibersihkan dengan alkohol dan lalu diberi obat luka, mereka pasti nangis kejer. Dan begitu mandi, sekali pun si luka ditutup plester, mereka akan meronta-ronta takut kena air.

Saya tahu, saya kurang tepat jika menyebut itu sebagai sesuatu yang lebay. Mereka merasa perih dan kesakitan saat lukanya dibersihkan alkohol. Tapi ya gimana, supaya lukanya bersih dan tak menimbulkan infeksi, hal itu tetap harus dilakukan.

Jangan Bersihkan Luka dengan Alkohol!

Ngomong-ngomong soal menggunakan alkohol untuk membersihkan luka, saya baru tahu kalo itu ternyata tidak tepat. Selain menimbulkan perih karena mengiritasi luka, alkohol juga membuat sel kulit hidup di sekitar luka menjadi mati. Tak hanya kuman-kumannya saja.

Menurut dokter ahli luka, yaitu dr. Adisaputra Ramadhinara (Certified Wound Specialist Physician), Rasa perih yang menyengat saat luka diberi alkohol dan iodine itu tidak berhubungan dengan efektifitas penyembuhan luka. Keduanya hanya akan membuat kulit kering yang akhirnya memperlambat proses epitalisasi (penutupan luka dengan pembentukan sel-sel epitel baru).

dr. Adisaputra Ramadhinara
(Sumber: Ig @dokterluka)

Terus harusnya gimana dong penanganan kita terhadap luka? Menurut dr. Adisaputra Ramadhinara, begini cara memperlakukan luka yang baik dan benar.

1. Bersihkan luka secara fisik dan biologis dengan menggunakan antiseptik yang aman yang menunjang penyembuhan luka.
2. Tutup luka dengan plester.
3. Bersihkan luka kembali setiap mengganti plester.

Waduh, selama ini saya salah banget ternyata. Saya jarang banget pake plester. Paling banter pake plester itu saat luka mau kena air, seperti mandi. Saya kira, luka yang terpapar udara bebas bakal lebih cepat sembuhnya. Dan selama ini, saya juga selalu pake alkohol serta iodine untuk membersihkan dan mengobati luka. Cuma mitos ternyata ya!

Etapi, bukannya kalo pake plester itu, luka bakalan lembab dan lalu benyek karena kulit gak bisa bernapas? Masih menurut dr. Adisaputra Ramadhinara sih, ya pinter-pinter aja pilih plesternya. Kita kudu pilih plester yang breathable. Yang menutup luka tetapi tetap membuat luka bernapas.

Mitos juga katanya kalo luka ditutup plester bakal jadi sarang kuman. Sebaliknya, plester itu menutup luka dalam rangka meminimalkan risiko luka kena infeksi akibat masuknya kuman dari udara luar. Lagi-lagi, pemilihan plester yang tepat, yang mengandung zat antiseptiklah yang harus dilakukan.

Polyhexanide (PHMB) Sebagai Pembersih Luka

Mencermati lagi penanganan tepat terhadap luka, khususnya di langkah pertama, yaitu bersihkan luka secara fisik dan biologis dengan menggunakan antiseptik yang aman yang menunjang penyembuhan luka, menurut dr. Adisaputra Ramadhinara itu mengacu pada obat pembersih luka yang mengandung Polyhexanide (PHMB). Kenapa demikian, sebab PHMB tidak meninggalkan noda, tidak berbau, dan tidak menimbulkan rasa perih.

Masih menurut beliau, beliau tidak merekomendasikan pembersih luka yang meninggalkan noda karena warnanya hanya akan menutupi luka dengan warna yang bukan warna asli luka tersebut. Jadinya, keadaan luka yang sebenarnya tidak bisa terlihat. Obat pembersih luka yang mengandung Polyhexanide (PHMB) inilah yang lebih baik.

Struktur polyhexanide

Memangnya Ada Obat Seperti yang Disebutkan?

Hansaplast membuat inovasi ini dengan meluncurkan pembersih luka yang praktis dan tidak menimbulkan rasa perih, yaitu Hansaplast Spray Antiseptik. Polyhexanide (PHMB) yang merupakan zat antiseptik yang banyak digunakan oleh para dokter di klinik dan rumah sakit karena tidak membuat perih, tidak meninggalkan noda, dan tidak berbau menjadi kandungan utama Hansaplast Spray Antiseptik. Hansaplast sudah memformulasikan zat ini agar bisa tersedia dalam bentuk produk OTC (Over The Counter), yang boleh djual bebas tanpa resep dokter.

Hansaplast Spray Antiseptik

Cara penggunaannya sangat mudah. Kita hanya tinggal menyemprotkannya dari jarak kurang lebih 10 cm ke seluruh area luka dan mengulanginya jika perlu, kemudian mengeringkannya secara perlahan di area sekitar luka. Praktis banget!

Wah, harus punya nih Hansaplast Spray Antiseptik. Anak-anak saya yang lebay terhadap luka, gak bakalan lagi teriak-teriak kesakitan saat lukanya dibersihkan dan diobati. Hansaplast Spray Antiseptik kan gak bikin perih. Jangankan si sulung, bahkan si bungsu yang biasanya paling susah diobati kalo luka, dan sekaligus juga yang paling sering terluka, gak kan lebay lagi.

Penggunaan Hansaplast Spray Antiseptik yang praktis

Oke!

Baiklah teman-teman, sampai di sini tulisan saya. Teman-teman punya pengalaman serupa dengan anak-anak teman-teman yang lebay terhadap luka? Coba deh pake Hansaplast Spray Antiseptik. Mereka pasti gak bakal banyak drama lagi. Anti perihnya bakalan disukai mereka. Sampai jumpa di postingan berikutnya!