Mahasiswi Baru, Menuntut Ilmu Tak Kenal Waktu

Hore! Akhirnya tiba juga tanggal 8 Agustus 2019. Hehe, iya... saya kan nunggu banget tuh tanggal 8 Agustus kemarin. Ada yang tahu kenapa? Wkwkwk... bener banget, apa lagi cobak kalo bukan nonton film Mahasiswi Baru. Yang tayang perdananya memang 8 Agustus kemaren itu. Seperti yang saya harapkan di curhatan saya, abis nonton trailer-nya di link ini.

https://www.niaharyanto.com/2019/07/mahasiswi-baru-ketika-nenek-jadi.html

Manteman udah pada nonton film Mahasiswi Baru? Apa, belom? Duh... kok belom. Ayo buruan nonton. Rame deh. Kata saya sih, ini salah satu film Indonesia terbaik di tahun ini. Bakalan nyesel kalo gak nonton.

Nah manteman, sesuai janji saya, yang jika udah nonton bakalan nulis tentang filmnya, maka kali ini, saya bakal cerita tentang film Mahasiswi Baru. Simak terus ya, pokoknya seruuuu banget;

Tentang Dunia Perkuliahan

Iyes, sesuai judulnya, film ini bercerita tentang dunia perkuliahan. Tepatnya kehidupan mahasiswa-mahasiswi baru di Universitas Cyber Indonesia. Yang setting-nya berada di kota Jogja.

Widyawati, di film ini berperan sebagai Lastri. Seorang Oma berusia 70 tahun yang mendaftar sebagai mahasiswi baru di kampus tersebut. Bersama dengan Sarah (Mikha Tambayong), Danny (Morgan Oey), Erfan (Umay Shahab), dan Reva (Sonia Alyssa), Lastri menjalani kesehariannya berkuliah di sana. Suka, duka, hingga gokil, mereka lalui bersama.

Heran dengan oma-oma 70 tahun yang bisa berkuliah? Tadinya saya juga begitu. Tapi setelah nonton, saya mendapatkan jawabannya. Masuk akal dan tidak terlalu mengada-ada.

Oma Lastri saat hari pertama jadi mahasiswi baru

Problematika Kehidupan

Konflik di film ini tak hanya terjadi dalam urusan perkuliahan. Dalam kehidupan pribadinya, Oma Lastri juga mengalami lika-liku. Bahkan sebuah kejadian penting di kehidupan pribadinyalah yang mendorong Oma Lastri bersikeras untuk berkuliah lagi.

Ah ya, Oma Lastri tinggal bersama dengan Dokter Anna (Karina Suwandi), putri tunggalnya. Dan juga Amri (Izur Muchtar) menantunya. Ada pun suaminya konon sudah meninggal sejak lama.

Karakter-karakter Unik

Mengikuti jalan cerita film ini pasti tak terlepas dari melihat karakter-karakter unik para pemainnya. Dari Oma Lastri sendiri, hingga ke teman-teman kampus se-gank-nya. Ada karakter yang mewakili anak milenial yang kekinian, yang sedikit-sedikit membuat live story di media sosial. Ada karakter anak milenial kritis pejuang keadilan dengan petisi online. Ada karakter modis yang manis. Hingga karakter mahasiswa pinter. Ceplas-ceplosnya, komedi-komedi segarnya, dan berbagai permasalahan dari setiap karakter pemainnya membuat film ini seru. Jujur, selama 96 menit menonton, saya tak sedetik pun merasa bosan. Sebaliknya, saya merasa durasinya sangat terasa singkat. Tahu-tahu udahan aja. Huhuhu… padahal masih kepengen nonton!

Ah, hampir lupa! Di film ini, Slamet Rahardjo juga ikut main. Beliau berperan sebagai Dekan dari kampus Universitas Cyber Indonesia. Karakter beliau di film ini juga lumayan penting. Banyak sekali andilnya di dalam cerita dan juga ngakaknya saya saat nonton film ini.

Rasanya Campur Aduk!

Saat lihat trailer-nya, saya kira film ini hanya menyuguhkan cerita komedi. Ternyata saya salah. Iya memang, di sepanjang film, saya dan penonton-penonton lain pada ngakak terus-terusan. Tapi jangan salah, ada juga lho adegan-adegan lain yang membuat perasaan diaduk-aduk. Bahkan saya dibuat nangis. Iya, nangiiiiis!

Serunya genk Oma Lastri

Yang bikin perasaan diaduk-aduk, dari ketawa-ketawa hingga nangis, selain dialog-dialognya dan juga adegan-adegannya, itu adalah score film-nya. Iya, musik yang mengisi adegan-adegannya. Duh… saya suka banget! Ada musik bersemangat yang bikin ngekek; ada musik selow yang bikin termehek-mehek; dan ada juga musik romantis yang bikin berbunga-bunga. Lengkap banget pokoknya. Gara-gara nonton film ini nih, saya jadi searching-searching dan nambahin lagu-lagunya ke playlist di hape saya. :))))

Penuh Pesan Moral

Secara umum, film ini memang bergenre komedi. Namun pun begitu, humor-humor yang terlontar dari tiap pemain sarat dengan pesan moral. Tak menggurui tapi cukup jleb dengan kehidupan kita sekarang ini. Untuk para orang tua, untuk anak-anak milenial, untuk para mahasiswa, untuk para dosen, dan untuk berbagai kalangan, pesan-pesan moral yang tersirat dan tersuratnya sangat patut untuk diambil hikmahnya.

Ya bener, film ini bisa ditonton semua kalangan. Tiga belas tahun ke atas. Dan akan lebih seru kalo ditonton banyakan. Mau itu sama temen kuliah, temen sekolah, keluarga, temen kantor, atau pun yang lainnya. Biar ngakaknya semakin asyik.

Well…

Hmmm… apa lagi, ya? Gak mau spoiler ah. Sayang banget! Biar teman-teman langsung nonton dan lihat sendiri seperti apa seru dan ramenya film ini. Monty Tiwa, sang sutradara, buat saya sudah sukses menghadirkan film bermutu, namun ringan dan mudah dicerna berbagai usia.

Saya sendiri sangat berharap kalo film ini bisa ditonton banyak orang. Sebab ya itu tadi, selain sangat menghibur juga bergizi. Kaya akan nilai-nilai kehidupan yang kekinian.

Akting para pemainnya juga bagus. Natural dan tidak berlebihan. Untuk Tante Widyawati sih, saya salut banget. Total deh aktingnya. Energik dan lincahnya Oma Lastri sangat dijiwai oleh Tante Wadyawati.

Oke deh manteman, segitu aja cerita saya tentang film Mahasiswa Baru ini. Jangan lupa nonton ya. Mumpung sekarang masih tayang di banyak bioskop di seluruh Indonesia. Kapan lagi coba bisa nonton film bermutu kalo enggak sekarang. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa!

Selfie abis nonton! :)))