Jaga Impian dan Cita-cita Orang-orang Tersayang dengan Flexi Life!

Hari itu saya seneng banget. Seorang sahabat lama semasa SMA meng-add saya di Facebook.  Sejak lulus SMA lho, kami tak saling berkontak. Entah bagaimana dia menemukan saya. Sebab sebelumnya, sesering apa pun saya search nama dia, tak sekali pun saya menemukan hasil.

Kebahagiaan saya semakin bertambah ketika akhirnya kami bisa berbincang via inbox. Dia yang kuliah di Sekolah Tinggi Administrasi Negara (STAN), pada akhirnya sukses. Lulus dengan predikat yang bagus, dan lalu bekerja di kantor pajak yang diidam-idamkannya. Tak sampai di situ, dia juga mendapat suami yang sama-sama bekerja di kantor dinas pajak. Dan kini mereka dikaruniai 3 orang putri.

Kerja Keras Sang Ibu

Bicara tentang sahabat saya tersebut jelas membuat saya mengingat kembali kejadian belasan tahun sebelumnya. Masa ketika ayahnya yang menjadi tulang punggung keluarganya, meninggal secara mendadak. Sehingga ibunya yang hanya seorang buruh pabrik, banting tulang kerja lebih keras, demi untuk menamatkan sahabat saya sekolah dan kuliah di STAN, plus juga adik-adiknya.

Ya, ayahnya tak meninggalkan harta apa pun. Baik warisan, atau pun uang asuransi. Kegigihan ibunyalah yang pada akhirnya membuat si sahabat saya berhasil dan sukses seperti sekarang. Ibunya bekerja di pabrik siang dan malam; berjualan ikat rambut rajutan yang dibikin sendiri, serta berjualan kue-kue kecil di warung-warung. Dan benar, hasil memang tak akan mengkhianati usaha. Kerja keras sang ibu membawa keberhasilan bagi sahabat saya, dan juga adik-adiknya.

Jaminan, Itu yang Dibutuhkan Masa Depan!

Pengalaman sahabat saya jelas membawa pelajaran yang sangat berharga. Kondisi fisik yang terlihat bugar dari ayah sahabat saya, tak menjadi jaminan keberlangsungan hidup yang nyaman di masa depan. Terlebih untuk anak-anak. Risiko kematian dari si pencari nafkah tetaplah besar. Jika punya harta simpanan, tabungan, atau investasi sih mending. Tapi jika seperti sahabat saya itu, tentu ceritanya akan sama. Orang-orang tercinta yang ditinggalkan harus berjuang lebih keras untuk bisa tetap hidup.

Berkaca dari sana, kini saya menyadari pentingnya sebuah jaminan. Khususnya jaminan yang bisa memproteksi diri dari kemungkinan terburuk. Saya tak mau, jika keuangan dan cita-cita masa depan keluarga, terutama anak-anak saya, menjadi hancur jika hal tak terduga terjadi kepada saya dan juga suami sebagai pencari nafkah. Karenanya, saya butuh asuransi jiwa.

Banyak yang bilang jika asuransi itu merupakan investasi yang tak menguntungkan. Buat saya, asuransi itu adalah 'senjata' yang merupakan hal pengantisipasi dan berjaga-jaga jika risiko terburuk itu datang. Dan buat saya, supaya asuransi ini tak mahal, maka saya prefer untuk memilih kebutuhan jaga-jaganya untuk saat ini saja. Toh di masa sekarang, asuransi ini banyak macamnya.

Bukan, asuransi ini bukan untuk saya nikmati sendiri. Saya justru melihat asuransi ini sebagai bukti cinta kita untuk orang-orang yang kita sayangi. Supaya cita-cita mereka di masa depan bisa tetap tercapai, sekali pun hal buruk menimpa kita.

Asuransi merupakan bukti cinta saya kepada orang-orang yang saya cintai ini

Kenapa Harus Asuransi Jiwa?

1. Sebagai Jaminan Masa Depan Jika Hal Tak Terduga Terjadi

Ini yang paling utama. Saya tidak mau jika saya atau suami saya tiba-tiba meninggal, anak-anak saya tak bisa meneruskan hidup sebagaimana yang diinginkan. Saya tak ingin anak-anak putus sekolah, harus bekerja sebelum waktunya, atau pun menunggu belas kasihan keluarga. Apa pun yang terjadi, mereka harus tetap menjalani hidup layaknya saya dan suami masih ada.

2. Uang Kecil untuk Uang Besar

Premi asuransi jiwa bermacam-macam. Bisa dipilih yang kecil, yang sesuai dengan kemampuan. Dibayarnya pun dalam kurun waktu tertentu. Misalnya per bulan, per semester, atau per tahun. Jatuhnya jadi kecil. Dan jika dilihat, kemudian dibandingkan, dari premi yang kecil itu akan memberikan uang pertanggungan yang besar. Yang jika turun, bisa cukup untuk menghidupi anak-anak saya. Atau juga bisa dipakai untuk modal usaha.

3. Bukti Cinta untuk yang Tersayang

Ini sangat benar. Uang pertanggungan asuransi jiwa merupakan bukti cinta untuk orang-orang tersayang. Bukti bahwa sepeninggal kita, kita masih peduli dengan yang kita tinggalkan. Supaya masih bisa melanjutkan hidup sesuai dengan rencana yang diharapkan. Dan bukan sebaliknya.

Ini Yang Bisa Jadi Pilihan

Saat sedang buka-buka media sosial, sebuah iklan yang melintas, yang dibintangi Hamish Daud membuat saya tertegun. Saya pun mendengarkan apa yang diucapkan Hamish. Saya terharu dibuatnya. Saya pun lalu searching tentang asuransi ini. Saya lalu berkesimpulan bahwa Flexi Life inilah contoh dari perlindungan jiwa yang saya butuhkan. Sebab dari apa yang saya baca, Flexi Life itu perlindungannya ultra fleksibel. Dan dalam hal ini, Flexi Life menjadi yang pertama di Indonesia dengan perlindungan hingga 5 Miliar tanpa cek medis.

Dengan Flexi Life, kita bisa mengatur sendiri premi, perlindungan, dan masa pembayaran premi secara online; kemudian juga Flexi Life memberi jaminan harga yang optimal; perlindungannya hingga 5 miliar tanpa cek medis; klaimnya bisa dilakukan secara online; bisa dimulai selama 1 tahun; dan juga merupakan produk dari Asuransi Astra Life yang sudah tak diragukan lagi kebonafidannya.

Prinsip dari murahnya premi ini adalah risiko di usia lebih muda yang pasti lebih kecil, sehingga kita tidak perlu membayar biaya ‘jaga-jaga’ secara berlebih. Kita cukup bayar sesuai dengan yang dibutuhkan saja.

Oh ya, asuransi Flexi Life kini juga memiliki Flexi Critical Illness. Yaitu asuransi penyakit kritis yang bisa membuat kita mengatur sendiri pembayaran premi sesuai risiko kita saat ini. Asuransi ini bisa melindungi kita dari risiko 3+1 penyakit kritis yang paling sering dialami, yaitu penyakit stroke, jantung, kanker, dan kanker tahap awal. Tak hanya itu saja, Flexi Critical Illness juga memberikan perlindungan hingga 2 miliar tanpa cek medis. Komitmennya bisa tahunan dan bisa otomatis diperpanjang hingga usia kita 85 tahun. Efisien preminya, sebab sesuai dengan risiko setiap tahun.

Pengalaman Membeli Flexi Life

Beberapa minggu yang lalu saya membeli Flexi Life secara online. Gampang banget ternyata. Gak sampai setengah jam, saya sudah bisa memiliki polis asuransinya. Saya hanya tinggal membuka https://ilovelife.co.id/, dan lalu mengikuti tahapan-tahapan yang ada di sana sampai selesai, maka akhirnya, saya pun berhasil memilikinya.

Teman-teman ingin tahu seperti apa mudahnya tahapan beli asuransi Flexi Life? Berikut ini saya uraikan tahapan-tahapan yang saya lakukan saat beli Flexi Life.

1. Buka website ilovelife.co.id, dan klik “Lihat Detail”

2. Lalu klik “Cek Sekarang”

3. Lalu klik “Ayo Mulai!”

4. Isi pertanyaan, pilih Ya/Tidak

5. Melengkapi data dan mengisi Uang Pertanggungan 50.000.000

6. Klik pilih pembayaran Tahunan dan klik “Ambil”. Di sana akan terlihat premi dari Flexi Life yang cukup terjangkau

7. Melengkapi data diri dan upload KTP. Setelah itu, klik “Lanjut” dan lalu melengkapi nomer telepon dan alamat  yang diperlukan, setelah itu klik “Lanjut”

8. Memasukkan data penerima manfaat klaim dan pilih besar  Presentase yang akan diterima. Lalu klik “Tambahkan”

9. Mengecek data yang sudah dimasukkan

10. Lalu klik “Saya Setuju” untuk S&K. Lalu klik Lanjut

11. Memilih Virtual Account Permata untuk pembayaran supaya mudah. Dan lalu klik “Lanjut”

12. Klik “Ya”

13. Siap membayar uang premi sesuai yang disebutkan melalui Virtual Account Permata

14. Ah ya, jika teman-teman mau beli juga kayak saya, jangan lupa untuk masukkan nama sesuai KTP dan sesuai yang diinput ketika mendaftar Flexi Life, ya. Terus, masukkan juga kode promo BLOGNIA46

Well…

Nah gimana, gampang kan? Iya banget! Yuk kita mulai berjaga-jaga dari sekarang. Jangan sampai impian dan cita-cita orang tersayang lenyap hanya karena kita belum mengantisipasinya. Dan pastikan, alat untuk berjaga-jaganya sesuai dengan kebutuhan kita saat ini. Flexi Life dari Asuransi Astra Life bisa menjadi pilihan.

Oke teman-teman, sampai di sini curhatan saya. Semoga bermanfaat, dan sampai jumpa!