Kecanduan Game Online Sebagai Salah Satu Penyakit

Seiring dengan perkembangan zaman, kini telah bermunculan berbagai jenis hiburan bagi para kaum milenial. Beragam hiburan kini telah muncul salah satunya adalah game. Permainan game sebenarnya sah–sah saja dimainkan untuk hiburan bagi para anak dan remaja. Apalagi kini game juga terus berkembang yang dulunya hanya berkutat game offline seperti Play Station yang dimainkan dengan satu atau dua orang saja.

Kini telah berkembang game online yang memungkinkan pemainnya untuk mengenal pemain lain dari berbagai daerah untuk saling mengenal. Hal tersebut dapat digunakan untuk membangun komunikasi yang lebih intensif dengan berbagai orang di penjuru negeri bahkan dunia.

Namun bagai pisau bermata dua, game online juga merupakan salah satu penyebab masalah kejiwaan bagi seseorang. Kerap kali game online memberikan dampak negatif bagi para penggunanya. Hal tersebut diakibatkan oleh pengguna yang terlalu di manjakan dengan berbagai fitur game online yang ada.

Ciri Orang yang Telah Kecanduan Game Online

Fitur-fitur game online kini memiliki tampilan grafis yang sangat memanjakan mata, seolah membius siapa pun yang memainkannya. Warna yang cerah dan bentuk yang amat sangat realistis mampu membuat para penggunanya seolah menatap makhluk yang terlihat menarik.

Saat ini World Health Organization (WHO) sebagai organisasi kesehatan dunia telah resmi menetapkan game disorder atau kecanduan game sebagai salah satu penyakit gangguan mental.

Bayangkan ketika seseorang yang telah mengalami kecanduan game rela membuang waktu berharganya hanya untuk menatap layar komputer demi bermain game. Seringkali kita bertanya-tanya kepada para pecandu game tersebut, mengapa mereka rela membuang waktu mereka hanya untuk bermain game? Dan alasan yang paling sering mereka lontarkan adalah mereka mendapatkan kesenangan dari kegiatan bermain game mereka.

Tentunya akan sangat masuk akal apabila kita memainkan game untuk mencari kesenangan. Namun pastinya kitaa akan sering melihat orang yang kecanduan tersebut sering melontarkan kata–kata umpatan ketika bermain game. Apakah mereka mengatakan kata-kata umpatan tersebut untuk mengutarakan kegembiraan mereka saat bermain game? Tentunya tidak. Pada faktanya mereka terus memainkan game online tersebut meskipun mereka tidak merasa senang.

Para pecandu game sama halnya seperti para pecandu judi. Apabila para pecandu game tersebut kalah maka mereka akan terus bermain hingga mereka mendapatkan kemenangan. Apabila mereka telah mendapatkan kemenangan maka mereka pasti akan terus penasaran dan ingin kemenangan yang lain. Hal tersebut akan terus berulang dan berulang, sehingga baik senang atau tidak menang atau kalah tidak akan membuat mereka berhenti memainkan game tersebut.

Pernikahan yang Tak Harmonis Akibat Game Online

Dikutip dari gumilar.net, akibat dari kecanduan game online tak hanya pada kaum remaja. Tetapi juga dapat menimpa seseorang yang sudah berumah tangga. Seseorang yang dapat mengalami kecanduan game pada suatu rumah tangga bisa saja dari pihak suami mau pun istri.

Sebuah keluarga dibangun dengan dasar kasih sayang dan komunikasi. Apabila salah satu atau bahkan kedua mempelai mengalami kecanduan game, tentunya rumah tangga tidak akan berjalan harmonis. Dibutuhkan peran dari suami mau pun istri untuk membangun sebuah rumah tangga yang sakinah mawadah warahmah.

Apabila suami mengalami kecanduan game maka ia tidak akan dapat mencari nafkah dengan baik, uang belanja yang digunakan untuk game, serta kewajiban mengurus anak dan istri yang terabaikan. Sedangkan apabila istri kecanduan maka  akan lalai atas tanggung jawab terhadap suami dan mengurus anak, serta seringnya timbul pertengkaran akibat buruknya komunikasi. Tak hanya game online, media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, Whatsapp, dan lain sebaginya tentunya juga akan memberikan dampak yang sama.

Seringkali kita memperhatikan apabila salah satu dari suami atau pun istri mengalami kecanduan akan game online, maka mereka akan lebih suka dengan dunianya sendiri dan mengacuhkan pasangannya. Dampaknya salah satu dari mereka akan merasa dicampakkan dan kemudian berakibat pada sulitnya mendapatkan waktu berkualitas kerena mereka tidak lagi bisa berbicara dari hati ke  hati, mereka hanya akan berbicara pada urusan domestik yang sebenarnya tidak akan ada habisnya.

Apabila Anda melihat pasangan lan yang memiliki hubungan lebih sehat pasti akan terlihat sangat rukun dan asik sehingga akan kerap menimbulkan rasa iri dan menyebabkab kita membanding-bandingkan pasangan kita sendiri dengan pasangan orang lain yang tentunya adalah sebuah dosa. Kondisi tersebutlah nantinya akan berakibat pada maraknya perceraian di era modern ini.

Apabila pasangan Anda berada pada tingkat kecanduan game online atau media sosial yang sudah parah, maka sebaiknya Anda mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Firdaus sebagai tempat rehabilitasi kecanduan game online yang terpercaya. Pondok pesantren Nurul Firdaus akan membimbing dan merehabilitasi para santrinya untuk terbebas dari kecanduan game online dengan menggunakan pendekatan agama dan metode ilmiah yang terpercaya.