Teman-teman, pada punya impian besar yang kepengen diraih kayak saya, gak? Kalo boleh tahu, apaan sih itu? Saya mah gak muluk-muluk. Cuma pengen hidup bahagia tanpa utang, nyekolahin anak-anak sampe S2, dan punya bisnis untuk hidup di masa tua.
Hehehe... itu mah bukan cuma, ya?! Tapi goal hidup yang sangat besar. Dan pastinya, proses untuk mencapainya sangat tidak mudah. Butuh kerja keras tanpa henti, komitmen tinggi, dan daya tahan banting yang ekstra kuat. Doakan ya, semoga impian besar ini bisa tercapai. Saya doakan juga, impian besar teman-teman juga tercapai. Aamiin, aamiin ya rabbal alamin.
Talkshow Start-Up Smart: Financial Tips for Turning Your Hobby Into a Business
Menghadiri event Home Credit yang bertajuk 'Start-Up Smart: Financial Tips for Turning Your Hobby Into a Business', bareng temen-temen dari berbagai komunitas blogger di Bandung, beberapa waktu lalu membuat saya keingetan dengan impian besar yang saya sebutkan di atas. Sebab di event tersebut, sebelom dimulai, semua peserta diminta untuk menulis impian besarnya dan menempelkannya di papan yang sudah disediakan. Ada yang kepengen jalan-jalan keliling Eropa, ada yang kepengen punya bisnis sendiri, dan yang lainnya. Kalo aja saya gak ikut event tersebut, belom tentu deh saya keingetan dengan impian besar saya.
Dalam event tersebut hadir Mas Dipa Andika. Seorang Financial Planner yang juga mengelola Haha Corp. Sebuah talent agency yang menaungi komika-komika ternama di ibu kota, Seperti Ernest Prakasa, Ari Kriting, Ge Pamungkas, dan masih banyak lagi. Selain Mas Dipa, hadir pula Mohammad Takdis, owner dari Whatravel Indonesia. Keduanya berbincang mengenai tips mengatur keuangan. Terutama keuangan bisnis. Duh, apa yang mereka bicarakan banyak banget yang nampar saya.
Oh ya, sebelom talkshow dimulai, Mbak Freya dari Home Credit Indonesia dan MC Ucita Pohan membuka pembicaraan. Kata Mbak Freya, menurut survey, lebih dari 70% orang Indonesia itu gak bisa ngatur keuangan. Duh... aku kayaknya masuk deh ke golongan ini. Huhu... sedihnya!
Oh ya, sebelom talkshow dimulai, Mbak Freya dari Home Credit Indonesia dan MC Ucita Pohan membuka pembicaraan. Kata Mbak Freya, menurut survey, lebih dari 70% orang Indonesia itu gak bisa ngatur keuangan. Duh... aku kayaknya masuk deh ke golongan ini. Huhu... sedihnya!
Mbak Freya dan Ucita |
Dipa Andika Bilang…
Hal yang paling penting di dalam menjalankan bisnis yang berawal dari hobi adalah fokus. Ya, fokus pada apa yang kita suka. Dengan begitu, secapek apa pun, seruwet apa pun, kita akan tetap senang menjalaninya. Dan untuk urusan keuangan, pastikan kita memisahkannya dengan jelas antara keuangan bisnis dan keuangan pribadi. Sekali pun keduanya sama-sama uang kita. Begitu kata Mas Dipa.
Hal lain yang tak kalah penting, menurut Mas Dipa adalah catatan. Iyes, catat semua hal yang terjadi di dalam bisnis. Terutama hal yang menyangkut keuangan. Sekecil apa pun nominalnya. Begitu juga dengan dokumentasinya. Amankan semua bukti fisik tersebut, seperti faktur, nota, kwitasi, surat perjanjian, dan lain sebagainya. Jangan buru-buru dibuang. Minimal 5 tahun, yang pertimbangannya ke arah hal yang berbau pajak.
Setelah semua dijalankan dengan baik, kita juga harus membuat laporan alias report. Dan nantinya, ini menjadi bahan feedback untuk kelangsungan bisnis kita ke depannya. Ah ya, Mas Dipa juga menyarankan sekali bagi kita untuk menggaji diri sendiri dari bisnis yang kita kelola itu dengan nominal yang tetap setiap bulannya. Jika penghasilannya tidak tetap, bisa diambil rata-rata. Dan tentu, gaji ini nantinya masuk ke rekening pribadi.
Curhatan Adis
Talkshow siang itu berjalan sangat santai. Materi yang terlihat berat, dibahas dengan cara yang asyik. Tak melulu Mas Dipa yang bicara. Tak melulu pula Adis yang bicara. Keduanya saling mengisi, sehingga kami para peserta sangat menikmati talshow siang itu. Boro-boro merasa bosan, saya pribadi, ngerasa waktu talshow-nya terlalu sebentar.
Eh ya, dalam kesempatan hari itu, Adis bercerita tentang perjalanan bisnisnya. Bagaimana dia jatuh bangun dari satu bisnis ke bisnis yang lain. Sehingga akhirnya dia mantap di bisnis travel: Whatravel Indonesia.
Untuk urusan keuangan bisnis dan pribadi, Adis mengatur keuangannya per waktu. Ada rencana belanja per hari, per minggu, per bulan, hingga per semester. Dan tentu, keuangan pribadinya dipisah dari keuangan bisnisnya.
Untuk financial goal, Adis katanya kepengen punya deposito 10 M. Jadi untuk hidup, dia ngandelin bunga dari depositonya aja. Tapi dia tak pake uang tersebut untuk nyicil ini itu. Dia udah punya rumah, mobil, dan lain-lain. Wuih, salut deh sama Adis ini, masih muda tapi visinya sudah maju ke depan. Produktif dan kreatif!
Latte Factor
Nah, materi yang ini nih yang banyak nampar saya. Latte Factor. Yaitu hal-hal sepele yang dilakukan terus menerus. Jadinya, kalo dihitung, itu jumlahnya sangat lumayan. Dan kata Mas Dipa, Latte Factor inilah yang justru bikin kita terancam miskin. Misalnya saja kayak ngambil duit di ATM yang beda bank. Charge-nya mungkin cuma 7 ribu rupiah, tapi karena sering, itu sangat lumayan. Kemudian juga kita yang terlalu mengandalkan makan dengan jasa ojek online. Atau juga misalnya saat traveling. Beli oleh-oleh ini itu tanpa rencana yang jelas, Jadinya, ujungnya malah segala dibeli. Huhuhu… aku banget ini. Kalo dihitung, setiap bulannya, latte factor-ku justru sangat banyak menghabiskan rekening di saldo tabungan.
Untuk mengatasinya tentu saja dengan mulai mengurangi latte factor ini. Merencanakan segala sesuatu sekecil apa pun, hingga memberi susah diri sendiri di dalam mengambil uang. Misalnya dengan menabung dengan tanpa ATM. Jadinya diperlukan usaha yang besar, yang pada akhirnya membuat kita segan atau malas mengambil uang.
Jangan lupa juga untuk menyisihkan uang untuk investasi, sejak dari menerima uang gaji. Jangan sebaliknya dengan menunggu uang sisa di akhir bulan. Dalam hal mengatur uang ini, Mas Dipa memberi rumus mengatur keuangan.
Lalu bagaimana jika kita mendapat uang bonus? Bagaimana cara mengaturnya? Ini rumusnya!
Ah ya, Mas Dipa pun mewanti-wanti bagi kita untuk punya dana darurat. Yang namanya darurat, tentu itu ditujukan untuk hal-hal yang berada di luar jangkauan. Misalnya kecelakaan, tiba-tiba harus menikah, atau yang lainnya.
Yang Seru Lainnya…
Selain talkshow, event di hari itu juga diisi dengan aneka hal yang seru lainnya. Ada games nyari peserta dengan sisa pulsa dan kuota internet paling minim, lomba fashion show dari peserta yang dress code-nya sangat dominan warna merah, door prizes, hingga lomba IG story. Kesemua yang seru-seru ini dapet hadiah. Dan walopun aku gak menang, aku ikut hepi.
Tentang Home Credit Indonesia
Teman-teman udah tahu apa itu Home Credit? Home Credit Indonesia adalah perusahaan multifinance yang menyediakan jasa pembiayaan untuk barang-barang elektronik, handphone, gadget, kendaraan roda dua, furniture, laptop, TV, sampai aksesoris mobil.
Home Credit berdiri di Indonesia pada tahun 2013, di Jakarta. Awal tahun 2017, Home Credit berkembang tidak hanya di Jabodetabek, tetapi juga di Bandung, Makassar, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Malang, Denpasar, Pekanbaru, Medan, Batam, Palembang, Banjarmasin, Pontianak, Manado, dan Balikpapan. Dan ke depannya, Home Credit katanya akan mengembangkan layanannya ke seluruh kota-kota di Indonesia. Wow!
Oke!
Bener kata orang, kalo diisi dengan hal bermanfaat dan seru, waktu akan tak terasa berlalu. Begitu juga hari Sabtu itu di event talkshow FunAncial Bersama Home Credit Indonesia. Acara yang berlangsung dari pukul 9.30 pagi hingga pukul 13.00 siang, sangat tak terasa.
Iya sih, banyak banget rasanya dosa-dosa finansial saya yang terkuak. Tapi dari sana saya jadi tahu cara mengatasinya. Bismillah deh, semoga dengan bertambahnya insight baru dari Mas Dipa dan Mas Adis, saya jadi bisa mengatur keuangan. Dan siapa tahu kan, impian besar saya menjadi sangat mungkin untuk tercapai.
Untuk teman-teman di kota lain, tungguin deh acara serupa. Menurut Mbak MC Ucita Pohan sih, acara seperti itu bakal dibuat Home Credit Indonesia di berbagai kota. Jangan sampai ketinggalan ikut ya. Dijamin, acara ini tuh bakal nambah wawasan dan motivasi buat kita dalam hal mengatur keuangan.
Supaya gak ketinggalan, pantengin aja website-nya di https://www.homecredit.co.id/. Follow Instagramnya di https://www.instagram.com/homecreditid/; ikuti Facebook Fanspage-nya di https://business.facebook.com/homecreditid; follow akun twitternya di https://twitter.com/homecreditid; Subscribe akun Youtube-nya di http://www.youtube.com/channel/UCbFe7opCDSZ3sKLV42MtCfA, serta ikuti akun Linkedin-nya di https://www.linkedin.com/company/homecreditindonesia/.
Supaya gak ketinggalan, pantengin aja website-nya di https://www.homecredit.co.id/. Follow Instagramnya di https://www.instagram.com/homecreditid/; ikuti Facebook Fanspage-nya di https://business.facebook.com/homecreditid; follow akun twitternya di https://twitter.com/homecreditid; Subscribe akun Youtube-nya di http://www.youtube.com/channel/UCbFe7opCDSZ3sKLV42MtCfA, serta ikuti akun Linkedin-nya di https://www.linkedin.com/company/homecreditindonesia/.
Baiklah manteman, sampe di sini curhatan saya. Semoga bisa bertemu lagi, bermanfaat.
Mba bolak balik baca nyari rumus ngelola keuangannya kok gak nemu yah :)
BalasHapusNggak papa dong. Impian emang ga boleh cuma. Semoga terwujud semua harapannya ya
BalasHapusdulu ikutin Takdos - kalo ga salah dia ini yang pasang tarif dollar ya di blog-nya?
BalasHapuskagum karena passion yang kita seriusin memang membawa kita pada pundi pundi dollar yang gak habis habis
Kalau lihat bisnis yang dijalankan Takdis seperti enak karena jalan-jalan. Tetapi, sebetulnya gak mudah juga. Apalagi kalau pengelolaan keuangannya berantakan. Asik kayaknya bisa dapat tips langsung dari dia
BalasHapusbener banget, godaan org bisnis kadang keliatan untung dikit dah berasa jd org kaya wkkwk pdhl jalan masih panjang. Krn itu perlunya perencanaan dan pencatatan keuangan yang bagus ya mbak, dan tentu saja pemisahan rekening :D
HapusAhahaha, aku kok kaya disentil sama Teh Nia, kaena aku tuh enggak disiplin soal pengelolaan keuangan. Makasih sharenya Teh, manfaaat banget buat belajar
BalasHapusKemarin acaranya seru banget ya, Teh. Ngomongin topik yang agak berat (finansial) tapi disajikan dengan cara yang menyenangkan.
BalasHapusSaya juga salut dengan Adis, semuda itu sudah bisa memiliki bisnis besar dan aset yang "wow" banget :P
Bener juga kata Dipa Andika, kalau kita harus tetap fokus untuk bisa membangun bisnis dari hobi kita. Selanjutnya penting banget mengelola keuangan dengan cermat.
HapusBanyak ilmu yang bermanfaat di acara FUNancial itu, ya. Home Credit keren ngadain acaranya. Menghadirkan tokoh yang bisa menginspirasi sekaligus ngomporin. Hem, saya juga harus bikin target perencanaan keuangan agar bisa mewujudkan impian.
BalasHapus70 persen dan Latte Factor .... duh, keduanya menampar saya juga. Hiks.
BalasHapusEh, saya noted khusus di bagian "baju berwarna dominan merah", ya kan siapa tahu nanti Home Credit bikin acara di Makassar hehehe
acara talkshow kemarin seru banget ya teh, saya jadi semakin melek lagi nih masalah mengelola keuangan :D saya jadi kurangin jajan sekarang hehehe
BalasHapusMengelola keuangan itu gampang&gampang susah ya. Tapi banyakan susahnya kalo lebih sering memenuhi keinginan daripada kebutuhan :)
BalasHapusNyimpen uang sebagian untuk ditabung saat gajian itu sudah sering saya lakukan. Termasuk segera membayar uang bulanan. Coba kalau tidak?
BalasHapusKadang mengatur keuangan suka kita anggap mudah tapi pada praktiknya kadang ngejelimet. Makanya aku masih terus belajar mengatur keuangan dengan baik, apalagi sekarang ada tambahan pengeluaran untuk beberapa bulan kedepan.
BalasHapusAku beberapa tahun ke belakang, benar-benar merapikan kondisi keuanganku. Paling ngga bisa banget nahan soal belanja online. Promo2 itu menggoda sekali
BalasHapusWaw Adis itu calon mantu idaman deh hahaa.. maaf teh abisan kagum banget sama anak muda yang cerdas finansial literasinya sih hehe
BalasHapusAku suka sama artikelnya mbak jadi kerasa kebuka pikiran tentang keuangan emang fun banget ternyata yah
BalasHapusPenting banget ini, disiplin soal keuangan ini emang butuh proses ya mbak, ga bisa instan. Soalnya godaannya banyak banget hehe
BalasHapusWah Adis pengen unya deposito segede itu, Eh tapi aku penasaran lbh baik deposito atau reksadana ya hehe :D
BalasHapusBener juga nih buat freelancer atau pegawai swasta kan gak ada uang pensiun ya, jd mesti dipikirin bener ttg masa pensiunnya
Wah asyik nih bisa datang ke acara bertema finansial yang dikemas secara fun ini. Apalagi materinya juga mantap banget, tentang cara mengatur keuangan. Ini juga masih jadi PR besar buat saya yang masih suka keteteran dalam mengatur keuangan.
BalasHapuswah seru banget ya teh acaranya... menej keuangan itu susah2 gampang,,susahnya utk disiplin itu lho, gampangnya kalau sudah disiplin tinggal jalanin aja hahaha..
BalasHapusasik bener pada ikut event kayak gni kak
BalasHapusaku pun mulai atur keuangan pribadi kok udah dri lama
bahkan aku bikin lporannya hhee
skrg sih terbantu ada aplikasi buat nyatat pemasukan pengeluaran kak
Senang banget bisa belajar tentang literasi keuangan dan bisnis. Penting banget untuk belajar strategi bisnis terutama memisahkan keuangan pribadi dan bisnis. Jadi pengen buka peluang bisnis baru nih mbak.
BalasHapusBener kata mas Dipa ya Mbak, menjalani hobi yang jadi bisnis juga itu kudu fokus. Hmmmm, saya jadi merasa tertohok ni, harus lebih konsisten lagi. 😊 Semangaaat!!!
BalasHapusPenting bngt ya teh belajar literasi keuangan biar bisa mengelola benar2 keuangan keluarga..
BalasHapus30% untuk Investasi itu sudah saya lakukan setiap terima gaji. Yang belum bisa saya lakukan itu pas dapat THR atau dapat bonus lainnya. Untuk investasinya masih minim, merasa banget, aah, ini uang 'gaib', begitu.
BalasHapusDan iya, saya masih suka order makanan by ojol, malas keluar lah dari kantor, atau alasan lainnya. Terus suka narik uang di ATM yang banknya beda. Huhuhuhu, enggak kerasa emang kalau cuma sekali cuma 5-7rb, tapi kalau sering, hikss..
Seneng bisa ikutan acara ini, banyak hal yang bisa dipelajari dan diimplementasikan dalam perbaikan keuangan nih, termasuk saving dan dana daruratnya.
BalasHapusWahh.... insight baru nih! AKu termasuk yg selama ini rada ngeremehin yg disebut Latte Factor. Malah kadang protes krn pak suami peduli dg hal2 yg menurutku remeh begitu. ternyata mayan juga ya dampaknya.
BalasHapusDuh, berasa ditoyor berkali-kali nih sama Mbak Nia. Aku bener2 ga pandai mengelola keuangan, makanya sering keteteran di akhir bulan. Boro-boro investasi, bisa cukup tanpa ngutang aja syukur banget. Makasih sharingnya mbakque, ntar aku mau coba praktekin ah.
BalasHapusKeuangan bisnis dan keuangan pribadi emang wajib dipisah, ya. Kalau enggak ya bakalan amburadul.. hehehe..
BalasHapusSemua ilmunya penting tuh, tapi kalo gak dipraktikin ya percuma aja yaa.. Kayak aku nih susah manajemen keuangannya, hiks.
Seru dan bermanfaat nih pasti acaranya. Pulang2 dapat ilmu ya.
BalasHapusIya aku setuju, rata2 orang Indonesia itu blm paham betul ya bagaimana kelola keuangan.
Dan hal yg paling simple adalah catat pengeluaran sekecil apapun ya.
wah seru banget talkshownya.. Jadi dapet banyak ilmu baru seputar mengatur keuangan ya maaaak. Hihi. Makasi sharingnya, aku jadi dapet bocoran ilmu dikit dikit nih :D
BalasHapusGoals keluarga teteh mengingatkanku sama wawancaranya Dian Nitami dan pasangan, Anjasmara.
BalasHapusImpian mereka juga ingin financial freedom.
Tapi kok aga gak masuk akal yaa...?
Apalagi tinggal di kota besar.
Tapi asal tahu cara mengelola keuangan dengan benar, mungkin suatu saat financial freedom ini akan terwujud.
Aamiin~
Takdis belum 30 punya semua ga pake nyicil kecuali pasangan wkwkwk aku usia yang sama dulu masih mengais rezeki wkwkk
BalasHapusSalut banget ya teh sama Takdis ini belum 30 tahun udah punya semua dong dan financial goals dia mantul banget :)
BalasHapusalhamdulillah event serupa digelar di Surabaya dan saya ikutan. latter factor emang yg bikin uang habis. padahal dikit tapi kan sering jatuhnya banyak deh
BalasHapussaya nih masuk yang 70% pengelolaan keuangannya amburadul. Kalau dapat THR, ya langsung habis, kadang bingung juga duitnya kemana, tapi setelah dihitung-hitung ya emang udah pas dikeluarkan semua. Padahal harusnya 30% aja yang dihabiskan ya
BalasHapusBismillah, tahun depan aku mau bikin resolusi soal keuangan setelah pulang dai acara ini. Ga mau deh nanti di masa tua jadi kelimpungan gara-gara ga apik soal keuangan
BalasHapusSeru ya kalau mamak-mamak belajar mengatur keuangan. Secara sebagai direktur keuangan rumah tangga banyak pos-pos yang harus diisi dan diprioritaskan . Makasih ilmunya mba.
BalasHapusKeren yaa Takdis ini, financial goals banget 👍. Tapi pengaturan keuangan ini memang harus dilakukan agar gak lebih besar pengeluaran daripada pemasukan
BalasHapus