Jika ada yang bertanya, apa hikmah yang dirasakan dari pandemi saat ini? Tanpa ragu-ragu, saya akan menjawab: Rajin Memasak! Ya, sejak awal masa pandemi, hal yang kentara berbeda di rumah saya, selain diam di rumah aja, dan selalu shalat berjamaah, adalah saya yang jadi rajin memasak. Saya yang tadinya sering beli makanan jadi, di masa pandemi, setiap hari pasti memasak. Alasannya tentu saja untuk menghemat uang belanja, dan juga karena faktor kebersihan.
Menghemat uang belanja jelas, karena memasak sendiri itu jauh lebih murah. Misalnya ayam goreng yang biasanya dibeli 10 ribu per potong, saat masak sendiri, untuk sekilo, dengan biaya bumbu, paling mahal jatuhnya 50 ribu. Dan itu bisa sampai 8-10 potong besar-besar. Ada pun faktor kebersihan, ini juga jelas. Memasak sendiri kan kita sendiri yang mengolahnya. Jadinya tentu saja lebih bersih. Dan pastinya, makanan yang masuk ke tubuh orang-orang rumah lebih terjamin.
Perubahan Kebiasaan dan Perubahan Konsumsi Masyarakat di Masa Pandemi
Saya ternyata gak sendirian. Fenomena lebih rajinnya para ibu memasak sendiri juga terjadi di rumah-rumah lain. Bahkan bisa dibilang hampir semua rumah tangga melakukannya. Dan alasannya pun kurang lebih sama. Karena faktor berhemat dan juga kebersihan.
Fakta tersebut saya ketahui dari webinar peluncuran program Bango Pangan Lestari yang dilakukan Selasa, 25 Agustus 2020 lalu. Acara yang dipandu Nirina Zubir ini, menghadirkan beberapa narasumber sebagai pembicaranya. Ada Bapak Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng, yang merupakan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia; ada Ibu Hernie Raharja, yang merupakan Director of Foods and Beverages PT Unilever Indonesia, Tbk; ada Bapak Rusli Abdullah, yang merupakan pengamat pertanian dan peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF); ada Mbak Oshin Hernis, yang merupakan Head Of Communications Sayurbox; serta ada Mas Aria Alifie Nurfikry, yang merupakan Vice President of Marketing TaniHub.
Ketahanan Pangan Vs Kesejahteraan Petani Indonesia di Masa Pandemi
Dalam webinar tersebut disinggung juga peningkatan kebutuhan masyarakat akan bahan pangan yang terus meningkat. Terutama di masa pandemi. Hal ini bisa kita rasakan sendiri bukan bagaimana perilaku kita yang terus di rumah saja dan inginnya makan terus menerus? Nah hal ini juga terjadi secara global. Jadinya, kebutuhan akan bahan pangan mengalami peningkatan. Dan jika dibuat grafiknya, kebutuhan akan bahan pangan ini menjadi juaranya jika dibandingkan dengan kebutuhan hal lain di masa pandemi.
Akan tetapi, hal ini ternyata tidak sebanding dengan kesejahteraan petani kita. Masa pandemi yang membuat kita semua susah ke mana-mana juga membuat para petani susah pula mendistribusikan hasil pertaniannya. Jadinya, mereka menjualnya ke pasar-pasar terdekat dengan harga seadanya. Simpelnya, asal laku saja. Dan bahkan, pernah juga kan kita dengar dari berita, ada petani yang membuang hasil pertaniannya? Nah itu terjadi karena ongkos distribusi yang besar dan tidak sebanding dengan harga jualnya.
Jika hal seperti ini dibiarkan terus-menerus, kesejahteraan para petani pasti akan semakin memburuk. Bukan mustahil, pada akhirnya, paa petani menyerah untuk bertani lagi. Efek dominonya, bahan pangan akan menjadi langka. Sehingga pada akhirnya, ketahanan pangan negara kita menjadi terganggu. Dan kita sebagai konsumennya, sudah pasti akan kesulitan untuk mencari bahan pangan.
Peluncuran Program Bango Pangan Lestari
Unilever menyadari dengan benar permasalahan tersebut. Karenanya, Unilever yang memiliki komitmen global sampai tahun 2050 untuk menjadi katalisator, bagi upaya peningkatan ketahanan pangan dengan menciptakan sistem pangan yang lebih baik, yang kemudian sejalan dengan komitmen tersebut, meluncurkan program BANGO PANGAN LESTARI.
Program ini sendiri merupakan payung besar bagi keseluruhan inisiatifnya dalam menggalakkan pertanian yang berkelanjutan, sebagai bentuk dukungan Bango terhadap strategi pemerintah untuk meningkatkan kualitas industri pertanian dan tercapainya ketahanan pangan di Indonesia. Dan untuk mewujudkan komitmen tersebut, ada 2 hal yang dilakukan oleh Unilever.
Yang pertama adalah diversifikasi konsumsi makanan. Dalam hal ini, Unilever mengarahkan perubahan pola makan masyarakat menuju lebih banyak bahan pangan berbasis nabati; kemudian memproduksi bahan makanan bergizi dan terjangkau yang memiliki cita rasa tinggi; menawarkan bahan makanan yang terfortifikasi dengan zat gizi untuk mengatasi kesenjangan nutrisi yang mengkhawatirkan; mempromosikan penggunaan bahan-bahan dari sumber yang berkelanjutan dan bekerja sama dengan seluruh pihak di seluruh value chain untuk mendorong keanekaragaman bahan pangan nabati; serta memanfaatkan terobosan dalam hal sains dan teknologi dalam proses manufaktur dan inovasi guna memenuhi kebutuhan konsumen.
Yang kedua adalah diversifikasi produksi pangan. Dalam hal ini, Unilever ingin membangun fondasi yang kuat untuk Praktek Pertanian Berkelanjutan, sehingga dapat mempersembahkan makanan yang sehat dari planet yang sehat pula ke seluruh masyarakat di berbagai belahan dunia.
Kedua program Unilever ini juga merupakan bentuk dukungan Bango terhadap program-program Kementrian Pertanian RI dalam upaya mewujudkan sistem pertanian yang maju, efisien, tangguh, dan berkelanjutan.
Tantangan Ketahanan Pangan di Indonesia
Dalam pelaksanaannya, Unilever menghadapi 3 masalah besar yang menjadi tantangan ketahanan pangan di Indonesia saat ini. Tantangan tersebut di antaranya adalah kualitas sumber pangan yang kurang maksimal, jumlah petani yang terus berkurang, dan lahan pertanian yang semakin terbatas.
Kualitas sumber panga yang kurang maksimal, penyebabnya adalah pengetahuan petani yang masih minim. Jadinya, kualitas hasil pangan tidak maksimal. Ada pun jumlah petani yang terus berkurang, diakibatkan oleh regenerasi yang lambat. Generasi muda banyak yang tidak tertarik menjadi petani. Dan profesi petani dianggap kurang menjanjikan. Sedangkan lahan yang semakin terbatas itu karena banyaknya lahan pertanian yang dialihfungsikan menjadi pabrik atau perumahan, karena dianggap lebih menguntungkan.
Menurut data Kementan RI tahun 2020, rata-rata luas lahan sawah berkurang sebanyak 650 ribu hektar per tahun. Dan menurut data Bank Dunia pada tahun 2017, lahan di Indonesia yang digunakan untuk pertanian itu hanya 31,5% saja.
Inisiatif Bango untuk Pertanian Indonesia
Dalam upaya menghadapi tantangan permasalahan ketahanan pangan tersebut, Bango Pangan Lestari melakukan 3 inisiatif untuk pertanian Indonesia. Kesemuanya sudah dilakukan dan akan terus berkelanjutan di masa depan. Berikut ini inisiatif-inisiatif tersebut.
1. Pengembangan sistem pertanian yang berkelanjutan
Program-program yang sudah jalan antara lain kerja sana antara Kecap Bango dengan Universitas Gajah Mada dalam mengembangkan kedelai hitam Mallika. Kemudian juga kerja sama dengan Promoting Rural Incomes through Support for Markets in Agriculture (PRISMA) dalam studi mengenai sistem pemupukan dan irigasi yang mampu menjawab tantangan perubahan iklim di Indonesia.
2. Perlindungan kesejahteraan petani dan keluarganya
Untuk hal ini, contoh nyata yang sudah dirasakan adalah kerja sama Bango dan Universitas Gajah Mada dan mitra lainnya dalam “Program Pengembangan Petani Kedelai Hitam”, hingga 2018 telah memberikan manfaat dan menyejahterakan kehidupan 10.500 petani dengan cakupan area seluas 3.900 hektar, yang tersebar di wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Kemudian ada juga “Program Saraswati” yang memberdayakan buruh tani wanita, istri petani, dan kelompok wanita dalam kegiatan pemilahan kedelai hitam.
3. Penggalakkan regenerasi petani
Program regenerasi petani melalui “Program Petani Muda” sudah dilakukan sejak akhir 2019. Dan tentu, ini akan terus berlanjut ke depannya. Bersama dengan The Learning Farm, program ini melakukan pembinaan intensif bagi para pemuda potensial mengenai cara bercocok tanam yang efektif untuk hasil panen yang maksimal dan kesejahteraan yang lebih terjamin.
Kolaborasi Bango Pangan Lestari dengan E-commerce
Dalam upaya mengantisipasi distribusi hasil pertanian yang sulit di masa pandemi, dan menimbang pada perubahan perilaku belanja konsumen yang kini lebih suka belanja online, Bango Pangan Lestari pada akhirnya membuat kolaborasi dengan e-commerce Sayurbox dan TaniHub Group. Bentuk kolaborasinya bertujuan mengajak masyarakat untuk mendukung para petani Indonesia. Ada pun caranya yaitu dengan membeli bahan makanan melalui kedua platform e-commerce ini.
Tak hanya sampai di situ saja, berbagai program pelatihan juga akan diberikan kepada para petani melalui kolaborasi ini. Dengan begitu, jaringan mitra petani semakin luas, dan pengetahuan petani juga demikian. Akhirnya, kejahteraan petani pun bisa meningkat.
Kita semua juga bisa ikut andil mendukung para petani Indonesia ini. Untuk hal ini, kita hanya cukup mengunjungi website www.bango.co.id/bangopanganlestari. Dan di sana, kita bisa membeli pangan hasil pertanian secara online. Belanja di Sayurbox dan TaniHub melalui link tersebut juga membuat kita bisa mendapatkan voucher belanja.
Oke!
Gak nyangka ya, kita yang selama ini begitu membutuhkan bahan pangan untuk kebutuhan sehari-hari, ternyata kesejahteraan produsen penghasil pangannya tidak baik. Apalagi di masa pandemi kayak sekarang. Mereka tidak bisa memasarkan hasil pertaniannya secara luas.
Beruntung deh ada program Bango Pangan Lestari yang berkolaborasi dengan Sayurbox dan juga Tanihub. Jadinya para petani bisa menjangkau banyak konsumen di berbagai wilayah yang ter-cover 2 e-commerce tersebut. Semoga saja ya, banyak yang memanfaatkan kolaborasi ini. Supaya kesejahteraan para petani bisa lebih baik.
Buat teman-teman yang ingin belanja sayur dan buah, atau hasil pertanian lainnya, bisa banget deh mengunjungi link Bango Pangan Lestari di atas tadi. Selain bisa mendapat voucher belanja, juga ikut berpartisipasi dalam meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia.
Oke, sampai di sini tulisan saya. Semoga bermanfaat, dan sampai jumpa di tulisan lainnya!
Aku mulai agak bisan masak nih jadi biasanya suka cari-cari resep buat inspirasi salah satunahy di web Bango ini juga.
BalasHapusBagus juga ya ada program Bango Pangan Lestari yang bisa memberdayakan petani
Bagus sekali program ini ya..terutama buat kami yg bergerak di sektor pertanian. Bagaimana cara bekerja sama dlm bidang pengadaan produksi sayur mayur ini ya?
BalasHapusBaru ngeh kalau Bango ini Unilever hehehe.
BalasHapusSi Malika itu ya Mba.
Keren banget ya programnya, melestarikan pangan nasional nih, dan sangat membantu petani banget nih.
Semoga ke depannya makin banyak brand yang lebih peduli ke petani seperti Bango ini :)
Langkah nyata yg dilakukan BANGO ini patut diapresiasi banget!
BalasHapusSetuju dgn Unilever yang mengarahkan perubahan pola makan masyarakat menuju lebih banyak bahan pangan berbasis nabati; kemudian memproduksi bahan makanan bergizi dan terjangkau yang memiliki cita rasa tinggi; menawarkan bahan makanan yang terfortifikasi dengan zat gizi untuk mengatasi kesenjangan nutrisi yang mengkhawatirkan;
Setuju. Sejak pandemi harus semakin berhitung. Makanya saya makin sering masak sendiri. Ya tentunya seneng banget kalau menggunakan bahan-bahan dari pertanian Indonesia. Semoga petani Indonesia jadi sejahtera, ya
BalasHapusSedih yah ketika salah satu masalahnya petani yang semakin berkurang :( itu karena alasannya apa yah mba??
BalasHapusAku selama ini setia menggunakan Bango tapi baru tahu ada banyak kontribusi positif yang dilaukan oleh Bango dan kita pun juga bisa berpartisipasi
BalasHapusProgram Bango Pangan Lestari berkolaborasi dengan Sayurbox dan juga Tanihub. Wah, ini sih kolaborasi yg mantaabbb. Karena bisa mewujudkan mimpi para petani, jadinya bisa menjangkau banyak konsumen di berbagai wilayah yang ter-cover 2 e-commerce tersebut.
BalasHapusSaya jadi bingung, padahal kebutuhan pangan kita meningkat selama pandemi, lah kenapa produk petani menurun ya? Ada yang perlu dibenahi sepertinya ya Mbak. udah-mudahan dengan bantuan Bango, produk petani sampai juga ke konsumen seperti layaknya produk pertanian korporasi besar yang memang sudah baik distribusinya
BalasHapusTiga inisistatif bango keren sekali, apalagi ditambah dengan kolaborasinya bersama ecommerce 👍
BalasHapusKecap di rumah.. programnya bagus ya mba. Alhamdulillah membantu para petani. Seringnya masak bacem ayam dan tempe. Iyaa setuju jauh lebih murah masak dibanding beli ya.. dan kebersihannya kita tau juga..
BalasHapusAhha, sepakat banget Teh, jadi rajin memasak aku jugaaa. Ampe sekarang belom berani lagi beli masakan yang biasa langganan.Entalah, masih ragu aja , jadi weh mau ga mau masak lebih aman buat keluarga.
BalasHapusNah suka banget dengan profram Bango, apalah=gi 3 inisiatif Bango buat para petani. Ah, mendukung banget, plus kolaborasi dengan ecommerce yang keren semoga bisa mensejahterakan para petani dan semuanya ya.
Sedih baca tantangan ini
BalasHapuskualitas sumber pangan yang kurang maksimal, jumlah petani yang terus berkurang, dan lahan pertanian yang semakin terbatas
Tapi harapan masih ada ya dengan kepedulian seperti yg Bango lakukan, di antaranya mendukung pertanian berkelanjutan.
wuaaah....beruntung aku dari dulu udh pakai kecap cap bango ini juga mba. semoga ketahanan pangan di indonesia semakin baik dan baik lagi ya mba.
BalasHapusPastinya akan ada banyak petani yg terbantu dengan adanya program ini. Semoga beneran merata dirasakan manfaatnya ya Teh.
BalasHapusStok kecap Bango di rumah saya juga masih ada, persiapan nyate Iduladha kemarin hehehe
Keren sekali Bango, peduli dengan petani sebagai bagian dari industri ini. Dengan program berkelanjutan, petani pun bisa menghasilkan kedelai hitam Malika untuk Bango yang semakin berkualitas...secara jangka panjang, kualitas untuk produk bango pun menjadi terjaga
BalasHapusBango juga keren banget ya berkolaborasi dengan e commerce, saling bersinergi dan saling maju bersama, semacam simbiosis mutualisme.
BalasHapusBtw saya baru tahu nih sayurbox dan tanihub, menarik nih buat dikulik-kulik :)
BANGO ini memang luar biasa ya. Program2 kemasyarakatannya selalu jitu dan mengena langsung ke publik. Salut buat Bango. Semoga Bango Pangan Lestari dapat menjadi bagian penting dari bangkitnya usaha para petani
BalasHapusBagus banget ya "Program Petani Muda' yang dimulai tahun 2019 ini. Tentu petani2 makin diberikan kiat2 usaha dan teknis penanaman secara efektif supaya hasilnya lebih banyak. Nah, kesejahteraan mereka juga pasti meningkat. Kalau soal rasa, kecap Bango memang ga ada duanya, percaya banget :) Kepo deh sa,a e-commerce nya. Meluncuuuuurrr ah!
BalasHapusBerbagai permasalahan pertanian di Indonesia yang harus diselesaikan. Pandemi malah membuat semakin pelik. Semoga program ini bisa membantu pemerintah menyelesaikan permasalahan yang ada.
BalasHapusJadi makin bangga aku sebagai pecinta bango, apalagi dengan adanya program Bango Pangan Lestari kyk gini. Otw belanja ke sayurbox ahh 😍
BalasHapusKecap fav ku nih Bango, rasa manisnya pas, kental dan nagih 😀😀😀
BalasHapusKarena itu harganya lebih mahal dan diburu banyak ibu rumah tangga
Alhamdullilah Unilever sebagai distributor sangat peduli dengan keberlangsungan pangan Indonesia ya?
Wah bagus banget ya programnya ya Teh... Semoga saja jadi bisa membantu petani dengan signifikan. Semoga programnya menjadi inspirasi yang lain untuk lebih peduli..
BalasHapusIya sedih baca berita kalau harga sayuran dan ayam merosot drastis, kok bisa padahal kita semua mengonsumsinya, salah regulasi atau gimana ya Teh semoga keadaan membaik bagi petani dibantu Bango...
BalasHapusSalut buat Bango dengan Bango Pangan Lestari. Di mana kita bisa membeli pangan hasil pertanian secara online langsung dari mereka lewat belanja di Sayurbox dan TaniHub . Ada voucher belanja pula, yeayy!
BalasHapusSelalu salut dengan program nya Unilever yang perhatian banget dengan masyarakat Indonesia, jempol deh. Setuju banget kalau petani nggak dibantu bakal terpuruk mesti ada kolaborasi.
BalasHapusKolaborasi yang apik antara bango dan E-Commerce. Semoga manfaatnya bisa dirasakan banyak pihak. Dan kita pun bisa mendukung dengan cara menjadi pelanggan setia bango :)
BalasHapussaat pandemi begini, saya dan suami yg sering banget makan malam di luar rumah...jd mendadak hemat. tapi akhirnya saya kudu rajin masak, deh. biar makin mantap, kecapnya bango jugaa...turunan dari mama, hihi
BalasHapusHayuklah kita belanja melalui Sayurbox dan Tanihub agar bisa membantu para petani untuk tetap berdaya selama masa pandemi ini.
BalasHapusProgram Bango Pangan Lestari ini bagai oase bagi para petani di tengah situasi pandemi yang serba susah sekarang. Semoga banyak petani yang merasakan manfaatnya
BalasHapusTentunya masakan semakin enak dan sedap deh kalau dicampur dengan kecap Bango Aku juga pakai ini di rumah
BalasHapusSalut dengan Unilever, dengan komitmen global sampai tahun 2050 untuk menjadi katalisator .. jadi, ini sebenernya berkesinambungan kayak duluan mana ayam apa telur gitu ya?
BalasHapusBtw sebenernya Bango bisa meluaskan pandangan dan mendorong lebih loh, gimana kalau menyorotin para petani muda yang bertani di rumah? Karena kita tahu kan, saat ini banyak sekali yang bercocok tanam di rumah sejak pandemi melanda?
Bener banget hikmah dari pandemi ini aku juga jadi rajin banget masak. Semua jadi kepengen di olah. Btw, bango ini kecap yang wajib ada keberadaannya di dapurku. Ntar deh coba mampir di link bango pangan lestari.
BalasHapusKecap bango juara ya.
BalasHapusProgramnya sangat membantu para petani..
Sukses buat bango
Keren banget kolaborasi bango dengan ecommerce.
BalasHapusSaya seneng kalau corporate2 di Indonesia semakin concern dengan petani yang jadi penopang pangan nasional
Pandemi ini mengajarkan kita banyak hal atas perubahan yang terjadi. Perubahan ekonomi yang jelas terlihat sih menurutku, karena banyaknya perubahan dari beberapa sektor. Terlebih ini juga berimbas pada para petani kita karena biasanya mengandalkan hasil panen mereka, semenjak pandemi mengalami penurunan.
BalasHapusMelihat usaha Bango ini aku senang sekali dengan programnya karena membantu para petani untuk bangkit dari perubahan ini.
Aku tuh semenjak pandemi lebih sering melakukan belanja bahan pangan lewat online, termasuk lewat Sayurbox ini. Apalagi sayuran dan buah yang aku cari selalu ada.
BalasHapusDengan adanya Bango Pangan Lestari semoga nanti kita bisa menuju ke ketahanan pangan yang mantap ya.
BalasHapusMemang sudah selayaknya, semua stokholder bersinergi agar kesejahteraan para petani bisa menjadi lebih baik lagi dan lagi.
BalasHapusTerutama di masa pandemi.
Kita semua harus berusaha berbagi energi positif.
Bersama, Kita Bisa!
Progran ini simbiosis mutualisme banget ya mba. Udaah petani didukung kerja kerasnya. Terus berbagai usaha jg terbantu krn program ini. Smg berjalan terus hingga beberapa tahun.
BalasHapusKolaborasi yang cukup menginspirasi sebagai bentuk langkah mendukung kesejahteraan petani sekaligus
BalasHapusmendorong pertanian dengan sistem berkelanjutan baik yang telah dijalankan maupun kedepannya
Wah aku juga seneng bisa ikut acara launchingnya ini mbak, nambah wawasan banget dan jadi pengen ikut bantu petani jg
BalasHapusAku suka Bango. Selain warnanya pekat dan cocok buat masak ayam kecap, rasanya juga sedap ada gurihnya.
BalasHapusAyo ayo, sejahterakan petani Indonesia dengan belanja di Bango Pangan Lestari
Wah, bagus banget ini kolaborasinya. Mendukung para petani secara langsung. Waini ada vocer belanjanya juga ya, asik intip dulu
BalasHapusIya juga ya teh biasana aku juga sering banget jajan sekarang mah bekel dari rumah hehehe..keren deh nih program bango semoga kesejahteraan petani tetap diperhatikan
BalasHapusSeandainya sektor pangan dan pertanian di negeri kita dikuatkan maka kita akan menjadi negara yang mandiri dan tidak tergantung asing.
BalasHapusAku salut dengan program unilever Bango Pangan Lestari yang berusaha mensejahterakan petani dan peduli dengan mereka di saat pandemi. Tapi beberapa tahun sebelumnya sudah salut saat unilever mengembangkan kedelai Malika
BalasHapusTernyata di balik bertumpuknya kebutuhan pangan kita, yang sepertinya selalu ada di saat kita membutuhkannya, ada nasib petani yang kurang baik ya. Semoga melalui transaksi di Tanihub dan Sayurbox kita bisa membantu para petani.
BalasHapusProgram yang dilakukan Bango bagus sekali.
BalasHapusDan aku bangga sebagai konsumen Bango yang setia sejak bertahun-tahun lamanya.
Prihatin ya, Teh dengan keadaan petani di kita. Kesejahteraannya kurang terjamin. Semoga program Unilever ini bisa memperbaiki kesejahteraan petani
BalasHapusAku di rumah juga pakai kecap Bango mbak :D
BalasHapusWah bagus nih kolaborasinya sama tanihub dan sayurbox ya? Aku bbrp kali nih beli buah di tanihub. Kalau lewat sayurbox blm pernah. Coba deh ntr coba :D
Ternyata Bango ini banyak sekali programnya ya.. Kalau soal rasa sih ga usah diragukan lagi
BalasHapusBango keren, nggak salah pilih kecap aku selama ini
BalasHapusSalut dengan program Bango Pangan Lestari ini. Semoga makin banyak petani kita yang terbantu. Sudah kecapnya andalan, kampanyenya untuk bergerak bantu petani pun bikin para petani senang.
BalasHapusPilihan aku tuh mba menggunakan Bango. Bikin masakan jadi enak dan teryata bango berperan juga untuk kelestarian pangan ya
BalasHapusDiversifikasi makanan bisa kita lakukan mulai sekarang. Sarapan tak hanya dg nasi, tapi bisa diganti singkong hangat. Rasanya sama2 kenyang dan jg lezat
BalasHapusAq juga masak pake kecap bango lebih gurih euy dan enak lgi
BalasHapusAda banyak cara yah mba untuk memantu para petani kita salah satunya dengan berbelanja ditanihub dan sayur box... belum pernah coba, untuk domisili surabay bisa gak yah mba??
BalasHapusSuka banget deh sama bango ini, pertama kecapnya jg dibuat dari kedelai malika petani lokal sekarang juga ikut serta dalam membantu mensejahterakan pwpeta lokal.
BalasHapusHarusnya kita konsumen juga ikut membantu kesejahteraan para oetani dengan membeli produk lokal ya mba
Beli sayur via sayur box dan tanihub bisa meng over seluruh wilayah Indonesia atau masih di area tertentu aja ya kak? Depok udah bisa belum nih?
BalasHapusIni kecap andalanku di rumah hehehe. Mulai dari kecap manis sampai kecap pedasnya, lengkap semuaa hehehe
BalasHapusAku juga dirumah pake kecap bango pasti enak banget kalo pake kecap bango yah kak
BalasHapus