Dulu, saat duduk di bangku SMP, saya pernah berkunjung ke rumah seorang teman. Rumahnya itu sangatlah megah. Bagaimana tidak, di sana-sini, teronggok perabot dan hiasan-hiasan dari kayu yang terlihat mewah. Jelas, saat itu saya menduga, perabotan dan hiasan-hiasan yang ada di sana pasti terbuat dari kayu yang berkualitas.
Sejak itu, saya berkeinginan yang sama. Jika punya rezeki, saya ingin rumah yang seperti itu. Dindingnya, lantainya, lotengnya, hingga semua aksesories rumah saya terbuat dari kayu. Tentu saja, kayunya adalah kayu jati Indonesia. Kayu terbaik dan terkuat yang pernah saya ketahui.
Menjelang dewasa, impian punya rumah megah yang isinya serba kayu itu sudah saya kubur dalam-dalam. Kenyataan yang terjadi pada hutan di negara kita, yang saya tonton dan baca dari berita, membuat saya sedih. Ya, katanya, negara kita yang notabene adalah paru-paru dunia, sebab luas hutannya yang merupakan penyumbang oksigen dunia paling besar, kehilangan sekitar 1,5 juta hektar hutan, setiap tahunnya. Bahkan menurut Greenpeace, kerusakan hutan di Indonesia mencapai 3,8 juta hektar per tahunnya.
Wuih, mengerikan sekali, bukan?! Duh, apa jadinya jika semua orang punya impian yang sama, seperti saya SMP dulu. Dan lalu semua orang berlomba-lomba mewujudkan mimpi itu. Bagaimana nasib hutan Indonesia? Bagaimana juga dengan kehidupan kita? Oksigen pastinya akan semakin tipis. Ditambah suhu bumi yang semakin naik, semua bentuk kehidupan di muka bumi sudah pasti akan terancam kepunahan.
Terima Kasih Para Aktivis Lingkungan!
Ini yang saya rasakan. Pemikiran saya banyak berubah berkat aksi yang banyak dilakukan para aktivis lingkungan. Dari gerakan menanam pohon, penyadaran pentingnya menjaga hutan, hingga berbagai aksi nyatanya. Sungguh, jika tak ada itu, pemikiran saya mungkin masih jahat terhadap hutan.
Saya kira yang tergugah hatinya tak hanya saya. Pasti banyak orang-orang lain yang merasa sama. Berubah pemikiran terhadap lingkungan, khususnya hutan. Iya dong ya, hutan itu kan banyak gunanya buat kita. Tak hanya kayu dan oksigennya saja. Bahan-bahan pangan dan juga obat banyak sekali yang dihasilkan oleh hutan. Dan sebaliknya, hutan sebenarnya tak butuh manusia. Jika pun manusia tak ada di muka bumi, keseimbangan kehidupan terus terjadi. Dan malah, hutan akan semakin subur.
Jadinya ya wajar sekali, jika hasil hutan banyak kita terima manfaatnya, sebagai timbal baliknya, kita lebih peduli dengan hutan. Toh sebenernya semuan untuk kebaikan manusia itu sendiri. Tanpa hutan, manusia bisa punah.
Kita Bisa Berkontribusi
Ini yang tak pernah saya pikirkan. Saya kira, karena saya bukan aktivis lingkungan, maka saya tak bisa berkontribusi terhadap hutan. Cukup dengan meminimalkan kebutuhan yang tak perlu akan hasil hutan. Supaya eksploitasi hutan tidak berlebihan. Seperti meminimalkan naik kendaraan pribadi agar BBM yang dipakai tak mubazir; menggunakan kertas dan tisu dengan bijak, serta jika mungkin melakukan gerakan 4R (Reuse, Reduce, Recyle, dan Replace); dan masih banyak lagi.
Ternyata saya salah. Kita semua bisa berkontribusi terhadap kelangsungan hutan. Tak hanya dengan jalan yang tidak langsung seperti yang disebutkan di atas. Tetapi bisa secara langsung ke hutan, bahkan pohon-pohonnya. Contoh nyatanya adalah dengan Adopsi Hutan.
Adopsi Hutan, Apa Itu?
Adopsi hutan adalah gerakan gotong royong menjaga hutan yang masih ada. Mulai dari pohon tegaknya, hewannya, flora eksotisnya, serta keanekaragaman hayati lain di dalamnya. Melalui adopsi hutan, siapa pun di mana pun bisa terhubung langsung dengan ekosistem hutan beserta para penjaganya.
Pernah dengar adopsi pohon? Itu adalah salah satu bentuk dari adopsi hutan. Dalam adopsi pohon, kita akan berkontribusi mengeluarkan sejumlah uang tertentu untuk biaya perawatan pohon itu. Ada adopsi pohon yang memang pohonnya sudah besar, di mana biasanya berupa pohon langka, pohon tua, atau pohon yang punya fungsi besar dalam suatu hutan). Ada adopsi pohon yang dirawat sejak kecil. Dan ada juga adopsi pohon sejak dari bentuk benihnya.
Dalam adopsi pohon, uang yang kita keluarkan digunakan oleh para penjaganya untuk merawat pohon tersebut. Para penjaganya biasanya merupakan penduduk setempat yang memang tahu dan mengerti keadaan serta kebutuhan pohon tersebut. Kita tak perlu datang langsung ke hutannya. Cukup dengan transfer saja.
Nah itu adopsi pohon. Adopsi hutan jauh lebih besar cakupannya dari itu. Seperti yang ditulis tadi, adopsi pohon meliputi segala yang ada di hutan. Kotribusi kita digunakan secara total untuk hutan tersebut. Mulai dari pohon tegaknya, hewannya, flora eksotisnya, serta keanekaragaman hayati lain di dalamnya. Melalui adopsi hutan, siapa pun di mana pun bisa terhubung langsung dengan ekosistem hutan beserta para penjaganya.
Ah ya, para penjaganya. Biasanya kan mereka merupakan penduduk sekitar. Dan mereka juga pada umumnya bermatapencaharian yang bergantung pada produk hutan. Nah di adopsi hutan, selain uang yang terkumpul digunakan untuk merawat dan menjaga kelestarian hutan, juga ada bagian untuk edukasi dan memberdayakan para penjaganya ini. Iya dong, supaya penduduk sekitar tidak terlalu bergantung pada produk hasil hutan. Jika terus-terusan kan pada akhirnya bisa merusak hutan itu sendiri. Wow, mulai sekali ya program adopsi hutan ini!
Caranya Gimana?
Ini sangat sederhana. Cara ikut bergotong royong dalam adopsi hutan ini cukup dengan mengeluarkan sejumlah uang yang kita punya. Berapa pun uang yang kita keluarkan akan sangat bermanfaat untuk hutan kita. Bahkan ada pilihan nominal yang bisa kita pilih. Ada 10 ribu rupiah, 20 ribu rupiah, 50 ribu rupiah, dan 100 ribu rupiah. Lebih dari itu tentu saja bisa.
Mau ikut program Adopsi Hutan? Masuk aja ke website https://harihutan.id/. Setelah itu scroll ke bawah dan cari Adopsi Hutan. Atau cari Adopsi Hutan di menu. Nanti teman-teman pasti akan langsung diarahkan untuk berkontribusi seperti gambar di bawah yang saya screen capture dari website tersebut.
Eh ya, ngomong-ngomong soal website Hari Hutan, ada yang tahu kapan Hari Hutan Indonesia? Yap benar, setiap tanggal 7 Agustus. Nah, tanggal 7 Agustus kemarin, ada program yang namanya Festival Hari Hutan Indonesia. Saya sendiri ikut nonton kegiatan live streaming-nya di Youtube. Menarik deh, banyak hal baru yang membuka insight saya tentang hutan.
Well…
Orang bilang, membantu itu bukanlah perkara mengenai mampu atau tidak mampu. Tetapi adalah urusan tentang mau atau tidak mau. Sebab jika sudah ada niat, itu pasti ada jalan. Dan untuk ikut bergotong royong jaga hutan juga demikian. Kita tidak harus mampu dulu. Kita hanya butuh kemauan. Toh sumbangannya bisa berapa pun, dan bisa mulai dari 10 ribu rupiah saja.
Masih ingin hidup dengan nyaman, sehat, dan damai? Masih punya impian mengenai anak cucu yang juga hidup nyaman, sehat, dan damai? Pasti, saya juga demikian. Dan untuk bisa mewujudkan hal yang seperti itu, salah satunya dengan menjaga keberlangsungan hutan. Untuk itu, yuk ikut gerakan Adopsi Hutan!
Waaahh, start from 10 ribu ajahhh?
BalasHapusENteng banget ini ya Mba
Yuk yuk kita lestarikan hutan Indonesia..!
Program ADOPSI Hutan ini keren buangeettt
BalasHapusbisa mengajak siapapun untuk berpartisipasi yaaa
start from 10K ringan bgt ye kaannn
Patut didukung nih gerakan Adopsi Hutan ya, saya dan keluarga terus membiasakan 4R (Reuse, Reduce, Recyle, dan Replace) yang bs kami lakukan dari rumah. Demi keberlangsungan hutan di masa depan ya
BalasHapusMudah sekali ya ..pilihan nominal yang bisa kita pilih, ada 10 ribu rupiah, 20 ribu rupiah, 50 ribu rupiah, dan 100 ribu rupiah..terjangkau banget. Lebih apalagi. Memang program Adopsi Hutan bisa membantu hutan lestari. Kapan hari di kantor suami ada program seperti ini dan dapat sertifikat buat yang berdonasi
BalasHapusBaru tahu loh, ada program adopsi hutan. Bagus banget tuh programnya, solusi cerdas buat kondisi hutan di Indonesia saat ini.
BalasHapusAku pernah adopsi pohon kak, tapi kalo adopsi huran baru denger. Bagus sekali ini programnya, andai semua orang di dunia ini ikutan gotong royong seperti ini.. pasti keadaan semakin baik
BalasHapusWah keren ada gerakan adopsi hutan
BalasHapusSelama ini banyak yang nyepelein hutan, padahal tanpa hutan mereka ngga bisa bernafas
Ah benar ya mbak, skrg klo mw menjaga hutan bisa ikut serta dalam program adopsi hutan ini yaa
BalasHapusSaya dulu juga memimpikan punya rumah kayu mbak, kelihatan eksotis gitu. Kelihatan kalau orang kaya hahaha...
BalasHapusMulai 10 ribu sudah bisa ikutan menyumbang untuk program adopsi hutan. Sangat ringan ya mbak
Dengan adopsi hutan bisa sekaligus menjaga dan melestarikan hutan agar tetap lestari dan terjaga
BalasHapusBaru tahu ada gerakan adopsi yang terkhusus di hutan. Sempat lihat webnya, menarik! jadi memupuk harapan pelestarian hutan terutama di Indonesia.
BalasHapusAku baru tahu lho tentang donasi hutan ini.
BalasHapusSemoga donasi yang terkumpul bisa digunakan secara tepat guna dan mampu membantu mengatasi masalah hutan.
Wah ini programnya bagus banget ya teh, karena memang kita harus andil dalam pelestarian hutan. Apalagi ini mudah banget ya tinggal adopsi melalui Kitabisa ya teh?
BalasHapusSaya baru tahu kalau ternyata setiap tanggal 7 agustus itu diperingati sebagai hari hutan indonesia.
BalasHapusProgram adopsi hutan ini bagus ya mbak, membuat masyarakat bisa berperanserta untuk melestarikan hutan
Kalo saya pengen turun langsung merawat pohonnya mba. Rasanya asik masuk hutan sambil ikut kegiatan yang sifatnya menjaga lingkungan
BalasHapusProgram yg kece banget, karena masyarakat Indonesia harus terus diingatkan tentang merawat hutan sebagai Sumber Daya Alam berharga buat kita semua.
BalasHapusApalagi start from 10 ribu, ringan bgt ya
wih keren mbak programnya. Dari tulisan mbak nia ini saya taunya. Hutan memang sangat penting bagi semua mahluk hidup, baik memanfaatkan secara langsun maupun tidak langsung
BalasHapusSebenarnya semua orang bisa membantu melestarikan hutan ya Mbak. Tidak harus ikut terjun masuk ke hutan tentus aja. Salah satunya dengan mengadobsi pohon dan rutin mengirim biaya untuk perawatannya salah satu sumbangsih dalam perawatan sumber hidup kita ini
BalasHapusAdopsi hutan ini lebih luas dari ajakan adopsi pohon ya, karena mempertimbangkan juga keanekaragaman hayati di hutan yang tidak hanya tumbuhan saja, tetapi memperhatikan hewannya juga. Menjaga hutan pun bisa dilakukan dengan ambil bagian di adopsi hutan ini ya
BalasHapusselain uang yang terkumpul digunakan untuk merawat dan menjaga kelestarian hutan, juga ada bagian untuk edukasi dan memberdayakan para penjaganya ini. Wah, berarti komplt ya..ga cuma mikirin hutan tapi juga masyarakat sekitar. Keren banget program adopsi hutan ini
BalasHapusSemua memang berasal dari kemauan ya mbak, meskipun mampu kalau tidak mau ya gak akan terjadi. Saya sendiri minim gunain barang barang dari kayu, kecuali tisu gak bisa ninggalin. Jadi inget pas kecil saya mainnya di hutan juga. Semoga ada banyak orang yang sadar dengan pentingnya hutan untuk dunia. Terimakasih artikelny ya...
BalasHapusWaaah Selamat Hari Hutan, Love hutan banget. Iya aku pernah denger juga adopsi hutan ini, semoga dengan adanya gerakan itu kita bisa ikut serta melestarikan hutan dan menjaganyaa dengan menyisihkan rezeki kita yaa.
BalasHapusTak kepoinn ahh webnyaa..
Bener teh, sedih skrg tuh liat pohon banyak ditebangin buat jadi mall, perumahan dan apartemen tp ga ada yang menanam kembali
BalasHapusNia, mdmang "mulia sekali" pfogram ini. Begul sekali berkontribusi itu masalahnya terletak pd niat dan keinginan yg tulus utk melestarikan hutan. Tq for sharing jd bunda tahu tentang adanya istilah ADOPSI POHON /ADOPSI HUTAN. Inzya Allah.
BalasHapusKeren ini programnya. Memang suka miris dengan kondisi hutan Indonesia. Padahal termasuk paru-paru dunia
BalasHapusMasyarakat kudu lebih paham tentang urgensi menjaga hutan.
BalasHapusJadii, kita bisa ambil bagian untuk ikut melestarikan Sumber Daya Alam di negri tercinta!
Di rumah malah menghindari perabot kayu.. di rumahku parah rayapnya. Ehehe. Wah ada Program adopsi hutan juga ya untuk jadi bagian yang bisa berdonasi menjaga hutan kita dari kepunahan
BalasHapusbaru tau teh ada adopai pohon, emang bener ya teh kalau bukan kita yang jaga hutan, siapa lagi, padahal hutan itu beneran paru-paru dunia yg membuat kita tetap bs bernafas
BalasHapusGak harus mahal untuk bisa bergotong royong mengadopsi hutan ya Teh. Emang sih sedih lihat kondisi hutan sekarang
BalasHapusMenarik banget nih program adopsi hutan dan adopsi pohonnya
BalasHapusSemoga makin banyak yang ikut serta utk menjaga paru-paru dunia.
Baru tahu tentang program adopsi hutan ini, Mbak. Saya jadi terinspirasi untuk ikut berpartisipasi sambil ajak anak-anak donasi juga dari uang saku mereka. Biar ada sense of belonging terhadap hutan Indonesia.
BalasHapusMenarik ini Mbak ... isa jadi ladang amal jariyah juga adopsi hutan ini dan semampunya kita ya mau berkontribusi berapa.
BalasHapusSaya pernah berkunjung ke salah saatu desa di Cianjur mba, di lereng gunung Parangrango, tempat konsep adopsi hutan ini mula2 diperkenalkan di Indoensia . Rasanya senang sekali masyarakat pinggir hutan bisa berdaaya lewat program ini. Selain bisa menggerakkan masyarakat program ini juga bagus untuk lingkungan. Sangat perlu didukung ya...
BalasHapusSaya berasal dari daerah yang kampungnya di kelilingi bukit, mba. Semakin ke sini semakin jelas perubahan yg terjadi, hutan semakin banyak yg beralih fungsi. Semoga semakin banyak yg terkeduk kesadaranya dengan berpartisipasi ikut program adopsi hutan ini.
BalasHapusSaya baru tahu tentang adopsi hutan ini, Teh. Ternyata kita semua bisa ikut menjaga hutan secara tidak langsung ya. Kita bisa ikut membantu dengan memberikan donasi kepada program adopsi pohon/hutan.
BalasHapusSetuju dengan pernyataan tentang berdonasi, bahwa bukan mampu atau tidak mampu tetapi mau atau tidaknya kita berdonasi.
Ga kebayang kalau hutan Indonesia, punah. Lalu bagaimana nasib oksigen dunia ya
BalasHapusSaatnya kita berkontribusi memang. Kalau bukan kita yang ikut menjaga, mau siapa lagi...
adopsi hutan berarti menjaga hutan ya..apalagi hutan semakin berkurang jumlahnya
BalasHapusAku baru tau tentang adopsi hutan ini.
BalasHapusSetujuu, membantu itu bukan perkara mampu atau tidak mampu ya, tapi mau atau tidak. Jika tiap orang 10 rb saja, jumlahnya akan jadi banyak berkali lipat jika banyak orang yg mau membantu.
Wah saya baru tahu ttg adopsi hutan ini. Oya, itu kontribusinya sekali atau berkala / rutin / selamanya ya?
BalasHapusBaru ngerti soal adopsi hutan ini, mbak. Sebuah pengetahuan baru buatku. Dan memang ya, adopsi hutan ini perlu. Kalau dipikir2, menunggu bibit baru pun butuh waktu lama. Kita juga butuh menjaga ekosistem yang sudah terbentuk lama.
BalasHapusBener y teh andai saja Ada kesadaran mengadopsi guys memelihara pasti hutan bakalan Aman ya gk Ada lg KarHutLa atau bencana lainnya
BalasHapusButuh peran bersama dari masyarakat untuk saling menjaga hutan, ya. Termasuk kita yag jauh dari hutan juga bisa berpartisipasi dengan cara ini
BalasHapusAdopt a forest yaaa mba... konsepnya oke dan semoga membantu menjaga bumi kita
BalasHapusAdopsi Hutan, program keren dan menarik yang bisa diikuti oleh semua orang sebagai bentuk melestarikan alam
BalasHapusBisa dimuali dg 10k untuk melestarikan hutan.. Duh, noted banget sih ini. Ms bs beli tanaman mahal2 tp lupa untuk melestarikan hutan sendiri.. Thanks remindnya mba
BalasHapusyess, we can save our forest with join in program adopsi hutan. its can make easy if we do it together. Is good project, i am support it
BalasHapusMinat banget saya bergabung untuk adopsi hutan ini. Semoga para donatur yang sudah menyumbang bisa membantu lingkungat adat para relawan hutan dan lingkungan hutan itu sendiri yang tetap terjaga.
BalasHapusAku baru tahu tentang adopsi hutan, nih. Alhamdulillah ya hanya dengan 10 ribu misalnya, kita sudah ikut berkontribusi menjaga kelestarian hutan :)
BalasHapusAyookk~
BalasHapusDulu zamannya anak-anak masih TK, diajakin udunan beli pohon untuk ditanam di hutan juga, teh...
Bahkan katanya sudah bekerjasama dengan BUMN, seperti Pertamina, Telkom.
Salut~
Bergerak bersama agar hutan kembali ke aslinya.
Yakin bunda sdh berkomentar tp koq gak muncul ya. Betul sekali soal memiliki niat baik apapun bukan tergantung dari bisa atsu tdk bisa tetapi adalah karena ada niat dan mau mengimplemetasikan niat itu.
BalasHapusSolusi banget ini program adopsi hutan, kadang kita nggak tau bagaimana cara menjaga hutan sementara kita jauh. Semoga banyak yang ikutan program ini ya.
BalasHapusAdopsi hutan jadi kebayang adopsi anak ya, merawat pohon juga bagaikan merawat anak-anak, dirawat dengan baik bisa memberi manfaat banyak untuk masyarakat,sisihkan uang untuk adopsi hutan
BalasHapusBaru tahu saya ada istilah adopsi hutan
BalasHapusTernyata kalau baca di atas dampaknya bisa luar biasa ya
Hmmm, mau stalking ah lebih dalam
Wah program bagus ini ya Teh.. Kalau sepuluh ribu tiap orang tapi banyakan yang menyumbang kan hasilnya lumayan. Jadi makin banyak yang bisa dilakukan dengan dana tersebut ya..
BalasHapusUnik n& bantu pelestarian hutan juga ya program adopsi hutan ini.. aku pikir adopsi itu ambil ternyata malah menjaga ya
BalasHapusAku sama bbrp temen juga adopsi pohon Teh. Baru maubjalan setaun ini. Semoga meski sedikit, bisa ikut berperan melestarikan hutan Indonesia
BalasHapusAlhamdulillah ya banyak gerakan seperti ini karena kalau dibiarkan aja gak ada program/ gerakan kyk gini hutan kita bisa habis. Sekarang aja ranking hutan kita menurun, kalau gak salah dari 2 ke posisi 6, artinya banyak hutan udah dibabat. Moga dengan kempen2 kek gini bisa bikin hutan di negeri ini bisa dinikmati oleh anak cucu kita aamiin
BalasHapusOh adopsi hutan maksudnya seperti itu ya berarti berdonasi untuk kegiatan perawatan dan pengolahan hasil hutan. Apa nantinya ada semacam report perkembangannya, teh?
BalasHapusMasya Allah..keren sekali yaa mbak program adopsi hutan ini. Semoga bisa banyak dana yang terkumpul dari program tersebut. Aamiiin..
BalasHapusAda juga ya istilah adopsi hutan gini. Aku pengen nyawa aman. Sehat semuanha gitu
BalasHapusSaya juga pingin punya rumah kayu tapi harganya ampuunnn, mahalnyaaa. Jadi galau ya, di satu sisi punya rumah kayu adem dan menyatu dengan alam, sementara bikin rumah kaca membuat suhu bumi jadi tinggi. Maunya cinta hutan, tapi juga mau suhu bumi rendah, hehe
BalasHapusKomentarku sebelumnya masuk kan yaa mba. Aku really appreciate program seperti ini yg kke bangeet
BalasHapusWah mksh tth udh nulis ini. Aku kd ngerti adopsi hutan itu apa. Kita sbg masyarakat awam bs mengadopsi hutan dg merawat dan menjaganya ya
BalasHapusTerimakasih mba Nia sudah dikasih tahu untuk melaksanakan adopsi hutan agar lingkungan dan bumi tetap terjaga dan terawat dengan baik. Jadi bisa ya dengan kitabisa
BalasHapusKesadaran agar peduli terhadap keberlangsungan hutan dan lingkungan yang terjaga kudu ditanamkan pada setiap individu ya Mbak. Biar semuanya aman dan baik-baik saja. Bagus nih program adopsi hutan. Semoga semakin luas masyarakat bisa terlibat.
BalasHapusSenangnya kalau udah ada beginian, program yang super duper keren ini mba Nia
BalasHapusmendukung sekali ada adopsi hutan macam gini. Makin terjaga lingkungan kita ya
Tidak perlu nunggu kaya untuk berkontribusi ya Teh pada program Adopsi Hutan ini..
BalasHapus