FWD Cancer Protection, Produk Asuransi Khusus Kanker yang Mudah Beneran

Siang itu, di masa sebelum pandemi, saya naik angkot menuju terminal Leuwi Panjang. Karena tempat duduk di sebelah sopir kosong, saya yang memang lebih suka duduk di depan, langsung saja menuju ke sana. Dan eh, kebetulan, sopir angkotnya ternyata bekas tetangga saya. Ya, kami pun akhirnya ngobrol ke sana ke mari.

Perbincangan kami pun sampai pada ke topik mengenai istri tetangga saya itu. Tetangga saya bilang, istrinya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Katanya sih, karena kanker payudara yang berlarut-larut. Padahal sejak awal pun, si kanker istrinya sudah terdeteksi. Akan tetapi karena pengobatan yang mahal, dan pekerjaan tetangga saya yang hanya sopir angkot, yang katanya penghasilannya tak seberapa, sang istri tak mendapatkan pengobatan medis yang layak. 

Istri Tetangga Saya Tidaklah Sendiri

Mengingat kembali cerita tetangga saya mengenai istrinya yang meninggal karena kanker membuat saya berpikir, istri tetangga saya pasti tidaklah sendiri. Ada ribuan, atau bahkan ratusan ribu penderita kanker yang seperti ini. Keadaannya berlarut-larut tanpa mendapatkan pengobatan medis yang layak. Dan bahkan mungkin hingga meninggal.

Tentu saja, masalahnya ada pada biaya. Pengobatan kanker kan, jika dijumlahkan dari awal, hinga ke titik sembuh, itu sangatlah besar. Dan pasti, golongan orang seperti tetangga saya, akan kesulitan dengan hal ini.

Dari web https://www.ifwd.co.id saya baru tahu, di tahun 2018, di Indonesia konon ada 349.000 kasus baru kanker. Dan kematian kanker itu mencapai angka 207.000. Dari kecenderungan ini, WHO memprediksi bahwa pertumbuhan kasus kanker selama kurun waktu 2020-2040 itu akan mencapai nilai 575.000 di tahun 2040. Duh… angka-angka yang sangat menyeramkan, bukan?

Tak berhenti sampai di situ, berdasarkan data BPJS Kesehatan di tahun 2018, pembiayaan pengobatan kanker dengan BPJS Kesehatan itu mencapai Rp2,7 triliun. Dan jumlah kasusnya itu mencapai 1,79 juta kasus. Jutaan lho, bukan lagi ratusan ribu!

Dari angka tersebut, bisa ditarik kesimpulan, 54% kasus kanker itu terjadi pada wanita dan sisanya, yaitu 46%, itu terjadi pada pria. Dengan tingkat usia 45-59 tahun (36%), dan lalu 60-74 tahun (32%), serta 30-44 (15%).

Kenapa Kasus Kanker dan Tingkat Kematian Akibat Kanker di Indonesia Begitu Tinggi?

Menurut riset, hingga saat ini kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia. Tak hanya itu saja, jumlah penderita kanker ini, di Indonesia, dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan. 

Menurut banyak ahli, tingginya angka penderita kanker di Indonesia dan juga tingginya jumlah kematian akibat kanker itu disebabkan oleh masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap faktor risiko yang bisa menjadi pemicu kanker. Padahal, kanker sebenarnya merupakan penyakit yang dapat dicegah, asalkan kita tahu dan paham dengan faktor risikonya. Atau setidaknya, kankernya tidak berlarut-larut hingga ke stadium yang lebih lanjut.

Memangnya Berapa Biaya Pengobatan Kanker?

Murah-mahalnya biaya pengobatan memang relatif. Belum lagi jika dilihat dari jenis pengobatan, tipe, dan kelas rumah sakit. Nilainya pasti akan bervariasi. Akan tetapi, karena pengobatan kanker itu dilakukan secara kontinyu, alias harus terus menerus, maka pengobatan kanker banyak dibilang mahal.

Dikutip dari Harian Kompas, saya jadi tahu bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 52 tahun 2016, tarif Indonesian-Case Based Groups untuk pasien kanker rawat inap di rumah sakit pemerintah tipe A, itu bisa mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah. Ada pun untuk biaya rawat inap pasien, misalnya pasien leukimia ringan, tarif kelas 1 memakan biaya Rp17.347.800,-. Kemudian pengobatan radioterapi ringan tarif kelas 1, itu memakan biaya Rp6.012.500,-. Sedangkan pengobatan kemoterapi yang umum dipakai oleh pasien kanker, itu memakan biaya hingga Rp4.520.200,- untuk kemoterapi ringan, dan Rp11.515.700,- untuk kemoterapi berat. Nah untuk pencangkokan sumsum tulang belakang, yang biasa dilakukan pada pasien leukemia, itu bisa memakan biaya hampir 100 juta rupiah.

Harapan Baru untuk Penderita Penyakit Kanker

Wuih, biaya pengobatan penyakit kanker ternyata memang lumayan mahal, ya. Itu yang disebutkan baru untuk sekali pengobatan saja. Padahal kan, pengobatan kanker itu harus intensif, dan berkali-kali. Bisa dipastikan, total biaya yang dikeluarkan akan sangat besar.

Beruntung kini ada produk yang namanya FWD Cancer Protection dari FWD Insurance. Sebuah produk asuransi khusus kanker yang bisa dibeli secara online. Ya, asuransi kanker online. Produk ini bisa menjadi harapan bagi para penderita kanker. Bahkan untuk golongan yang kurang mampu. Kenapa demikian, sebab preminya mulai dari harga yang sangat terjangkau, yaitu mulai dari Rp10.000 per bulan. Produk ini hadir dengan proses digital end-to-end, mulai dari pembelian hingga proses klaim.

FWD Cancer Protection memberikan manfaat 100% uang pertanggungan jika pasien didiagnosis menderita kanker. Perlindungan ini akan diterima jika terjadi risiko. So, si pasien tidak perlu lagi khawatir dengan biaya-biaya tak terduga. Jadinya, pasien hanya akan fokus pada proses pemulihan penyakitnya.

Jenis-jenis kanker yang termasuk ke dalam pertanggungan FWD Cancer Protection di antaranya adalah kanker payudara, rahim, saluran tuba, vulva, vagina, serviks uteri, usus besar, rektum, alat kelamin pria, testis, paru-paru, hati, perut, nasofaring, serta kandung kemih.

FWD Cancer Protection, Produk Asuransi Mudah Beneran!

Ini yang menjadi pembeda FWD Cancer Protection dari produk asuransi lain. FWD Cancer Protection memberikan kemudahan yang mudah beneran. Pengajuan bisa dilakukan secara online via website e-commerce FWD Life dan ifwd.co.id. Ada pun klaim, nanti juga bisa dilakukan secara online di aplikasi FWD MAX. Dan tadi itu, premi per bulannnya dimulai dari harga yang sangat terjangkau, Rp10.000,-.

Saya yakin, jika semua orang tahu, bahkan golongan orang yang kurang mampu seperti mantan tetangga saya yang sopir angkot itu tahu, pasti semua akan membeli produk ini. Pengajuan yang ribet, klaim yang susah, hingga biaya premi yang mahal, tidak ada di dalam FWD Cancer Protection ini. Segala biaya yang diperlukan di dalam pengobatan kanker bisa mengandalkan asuransi ini. Tapi tentu, semua sesuai dengan syarat dan ketentuan yang ada di dalamnya.

Mencegah Selalu Lebih Baik Daripada Mengobati

Ini memang semboyan klasik, mencegah lebih baik daripada mengobati. Tetapi itu benar adanya. Terlebih untuk penyakit kanker. Mencegah datangnya penyakit ini akan jauh lebih baik. Mengingat pengobatannya yang relatif lama dan intensif, serta mahal, dan juga tingkat kematian kasus yang tinggi.

Benar, penyakit kanker bisa dicegah. Caranya yaitu dengan menyadari, mengetahui, dan menghindari faktor risikonya. Faktor risikonya antara lain paparan zat kimia dan radiasi secara berlebihan; virus, seperti human papilloma virus (HPV); paparan sinar matahari terus menerus; obesitas, hormon, atau peradangan; kebiasaan merokok dan juga gaya hidup, seperti meminum alkohol, seks bebas, dan lain-lain. 

Selain memahami faktor risiko, mendeteksi sedini mungkin munculnya penyakit ini, dari gejalanya juga wajib dilakukan. Apalagi jika memiliki garis keturunan keluarga yang memiliki kanker. Supaya jika sudah ada tanda-tandanya, bisa segera diobati dan tidak sampai ke stadium lanjut. Pastinya, hal ini akan membuat pengobatan menjadi lebih ringan dan biaya yang juga tak terlalu besar. Tingkat kesembuhan juga semakin tinggi.

Hal penting lainnya yang juga merupakan upaya pencegahan adalah persiapan dana proteksi, dalam hal ini asuransi, baik untuk diri sendiri atau pun keluarga. Apalagi jika kita dan keluarga memiliki faktor risiko yang besar. Dana proteksi yang bisa melindungi diri dan keluarga itu wajib punya. Supaya ke depannya kita bisa hidup tenang dan tidak khawatir dengan biaya pengobatan jika penyakit ini muncul.

Sehat Fisik, Sehat Finansial

Siapa pun pasti tak ingin kena penyakit. Terutama penyakit kanker. Akan tetapi kita tidak pernah tahu, akan seperti apa tubuh kita besok hari. Yang bisa kita lakukan hanyalah menjaga kesehatan. Dengan menerapkan pola hidup yang baik, dari mulai mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi, istirahat dan tidur yang cukup, berolahraga teratur, hingga menghindari hal-hal yang merugikan (seperti alkohol, seks bebas, dan juga rokok). Jika demikian, maka bisa dipastikan fisik kita akan sehat. Ada pun jika kita punya faktor risiko genetis, kita bisa mengantisipasinya dengan mendeteksi sedini mungkin gejala yang muncul. 

Kesehatan fisik saja tidaklah cukup. Menghadapi kehidupan yang sangat berisiko seperti sekarang juga harus sehat finansial. Pendapatan yang kita miliki tak hanya diprioritaskan untuk kebutuhan primer dan sekunder saja. Tetapi juga harus bisa menjadi payung pelindung kita di masa depan. Bentuknya bisa tabungan, investasi, dan juga asuransi. 

Tabungan dan investasi bisa ditarik kapan saja ketika kita membutuhkan. Keduanya tetap bisa digunakan untuk hal-hal yang konsumtif. Jadinya, keduanya tidaklah pas untuk dijadikan payung perlindungan. Asuransilah yang bisa. Kita mendapatkan manfaatnya hanya ketika benar-benar membutuhkan perlindungan itu. 

Sudah tak zaman lagi asuransi yang ribet dan mahal. Kini asuransi begitu mudah, praktis, dan terjangkau. Pembelian secara online, klaim yang mudah via aplikasi, dan harga premi yang dimulai dari harga yang setara semangkok bakso adalah contohnya. Jadi, tak ada alasan lagi bagi kita semua untuk membeli asuransi. FWD Cancer Protection dari FWD Insurance adalah salah satu contohnya.

Well…

Semakin hari, hidup semakin penuh risiko. Ke mana pun kita pergi, bahaya terhadap diri merongrong dari mana saja. Kita yang mungkin asalnya ‘bersih’ dari faktor risiko penyakit, bisa tiba-tiba ‘tercemar’ dan menjadi berisiko tinggi.

Menerapkan pola hidup sehat, menjaga kesehatan fisik, serta menjaga kesehatan finansial adalah antisipasi yang cerdas di dalam menghadapinya. Supaya hidup kita dan keluarga senantiasa berbahagia. Yuk selalu jaga kesehatan fisik dan finansial diri dan keluarga!

Referensi 

• https://www.ifwd.co.id/asuransi-kanker/cancer-protection 
• https://health.kompas.com/read/2020/01/08/190000768/jadi-penyakit-mematikan-berapa-biaya-pengobatan-kanker- 
• https://health.kompas.com/read/2020/02/04/102900368/kenali-5-faktor-risiko-kanker-sebelum-terlambat?page=all