Di penghujung tahun 2020, keluarga besar saya berduka cita. Keluarga paman, yaitu adik almarhum bapak, seluruh anggota keluarganya positif terinfeksi Covid 19. Totalnya ada 13 orang. Paman, bibi, 5 sepupu, 2 menantu paman, dan 4 cucu paman. Seminggu berselang setelah dites positif, paman saya pun meninggal dunia. Menurut dokter, paru-paru paman saya sudah rusak. Dipenuhi bercak-bercak putih. Itu sebabnya, saat kritis di rumah sakit, paman saya mengalami gejala sesak napas yang sangat parah.
Apa yang terjadi pada keluarga paman membuat keluarga besar shock. Bagaimana tidak, keluarga besar kami yang bisa dibilang hidup di kampung, yang selama ini adem ayem dari berita Covid 19, tiba-tiba menerima kenyataan sepahit itu. Padahal jika dilihat, anak dan menantu paman saya adalah tenaga kesehatan (nakes). Pastinya, keluarga paman disiplin di dalam menerapkan protokol kesehatan.
Kagetnya keluarga besar kami bukan hanya karena musibah yang menimpa keluarga paman. Tetapi juga pada kenyataan bahwa ternyata Covid 19 itu ada. Ya, sebagian besar anggota keluarga besar kami banyak yang tidak percaya dengan adanya Covid 19. Mereka asalnya yakin bahwa wabah ini merupakan rekayasa golongan tertentu. Jadinya, sebelum ada musibah pada keluarga paman, keluarga besar saya cenderung acuh tak acuh dan super santai menyikapi Covid 19. Gak pernah pakai masker, keluyuran ke mana-mana dengan bebas, hingga berkumpul tanpa menjaga jarak.
Jangan Kena Musibah Dulu Baru Sadar!
Ini yang harus kita semua ingat. Jangan kena musibah dulu baru kemudian sadar. Wabah Covid 19 itu nyata. Dan sekarang sudah masuk ke inner circle kita, yaitu keluarga. Jangan sampai karena sikap acuh tak acuh kita pada akhirnya membuat orang yang kita cinta menderita.
Keluarga paman saya tergolong ketat dalam menerapkan protokol kesehatan. Anak dan menantunya adalah nakes. Tapi akhirnya mereka kena juga, bahkan paman saya sampai meninggal. Dari sini bisa kita tarik kesimpulan bahwa ketika kita ketat menerapkan protokol kesehatan, akan tetapi lingkungan terdekat di sekitar kita acuh tak acuh, celah untuk kena Covid 19 itu tetaplah besar. Orang tanpa gejala (OTG) ada di mana-mana. So untuk bisa terhindar, setiap dari kita harus benar-benar sadar dan taat di dalam menerapkan protokol kesehatan.
Tingkatkan Imun dan Iman, Supaya Hidup di Era Pandemi Tetap Aman
Itu dia rumus simpel supaya hidup di masa pandemi tahun 2021 bisa tenang dan aman. Tingkatkan imun dan iman, supaya kita tetap aman.
Imun
Semua orang sepertinya sudah tahu apa itu imun. Ya, kekebalan tubuh. Dalam menangkal virus apa pun, apalagi virus Corona penyebab penyakit Covid 19, imun merupakan hal pertama yang harus kita miliki. Karena imun merupakan benteng pertahanan pertama yang akan menghadang virus masuk ke dalam tubuh. Dengan imun yang bagus, virus apa pun yang mencoba masuk ke dalam tubuh, tak akan sempat menginfeksi. Bahkan mungkin akhirnya bisa mati dengan sendirinya. Dan sebaliknya, jika imun tubuh jelek, virus yang tak terlalu ganas sekali pun bisa membuat tubuh menjadi sakit kepayahan.
Dari yang dilansir di Harian Kompas, berikut ini ada 10 cara yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan imun tubuh.
1. Menghindari stres
Ini hal pertama yang harus dilakukan supaya imun tubuh selalu bagus. Hindarkan stres. Stres bisa membuat metabolisme tubuh terganggu. Dan tak hanya itu, stres juga biasanya akan menggiring kita melakukan pola hidup yang tidak sehat, seperti makan makanan tidak bergizi, merokok, minum minuman berakohol, dan lain-lain.
2. Mengonsumsi makanan berserat dan mengandung antioksidan
Makan makanan berserat akan membuat sistem pencernaan menjadi lancar dan sehat. Serat juga mengikat lemak. Dan ini bisa mencegah obesitas. Pernah dengar jargon ‘segala penyakit berawal dari perut?’ Nah ini maksudnya! Jika perut alias sistem pencernaan bagus, penyakit-penyakit serius bisa dihindarkan. Dan sebaliknya. Coba saja kita teliti lebih jauh beberapa penyakit serius. Misalnya diabetes, tekanan darah tinggi, atau serangan jantung. Yang menjadi pemicu dari penyakit-penyakit tersebut kebanyakan adalah makanan dan pola makan yang tidak sehat. Dari kelebihan karbohidrat, lemak, kolesterol, garam, dan yang lainnya.
Ada pun antioksidan, sudah banyak dipercaya merupakan penangkal radikal bebas. Dan radikal bebas, saat masuk ke dalam tubuh, juga bisa membuat imun tubuh menurun.
3. Mengonsumsi makanan kaya akan vitamin dan mineral
Vitamin dan mineral sudah jelas ya manfaatnya buat tubuh. Segala macam metabolisme yang ada di dalam tubuh melibatkan vitamin dan mineral. Tanpa asupan vitamin dan mineral yang cukup, metabolisme tubuh terganggu. Metabolisme terganggu, imun tubuh pasti akan menurun. Selain itu, beberapa jenis vitamin juga berperan sebagai antioksidan, misalnya vitamin C. Beberapa jenis mineral juga punya kontribusi besar terhadap daya tahan tubuh.
4. Olahraga teratur
Olahraga dipercaya mampu meningkatkan kadar leukosit sel darah. Sedangkan leukosit darah ini memiliki fungsi pembunuh bakteri yang memasuki tubuh, peningkat kekebalan tubuh, serta peningkat respons antibodi dan T Cell. Berolahraga di bawah sinar matahari pagi akan membuat manfat olahraga semakin besar terhadap imun tubuh.
5. Tidur cukup
Tidur membuat sel-sel tubuh instirahat. Kurang tidur bisa membuat sel keletihan. Jika sudah begitu, tubuh akan mudah sakit. Ini artinya, imun tubuh akan menurun jika kurang tidur.
6. Menjaga kebersihan makanan
Makanan merupakan sumber nutrisi untuk tubuh. Jika tidak dibersihkan terlebih dahulu, yang masuk ke dalam tubuh tak hanya nutrisi, tetapi juga kotoran, bakteri, kuman, bahkan hingga virus. Jelas sekali ini akan membuat tubuh terancam. Imun tubuh pun menurun.
7. Menjaga asupan nutrisi dengan baik
Yang ini jelas banget ya. Nutrisi yang baik dan cukup sangat diperlukan tubuh untuk beraktivitas sehari-hari. Tanpa itu, segala macam gangguan akan dengan mudah terjadi.
8. Konsumsi makanan yang banyak mengandung air dan makanan hangat
Makanan berair dan hangat itu membuat nyaman tenggorokan dan perut. Dan sebaliknya, makanan kering serta dingin membuat tenggorokan ikut kering. Jika demikian, sistem pernapasan bisa terganggu.
9. Memperbanyak teman atau bersosialisasi
Walaupun masa pandemi membuat kita menjaga jarak dengan siapa pun, termasuk teman, bukan berarti kita membatasi pertemanan. Tetap berteman dengan menjaga jarak, dan dilakukan secara online masih bisa kita lakukan. Berteman dan bersosialisasi akan membuat suasana hati membaik. Dan ini jelas meningkatkan imun tubuh.
10. Berjemur
Sinar matahari, menurut dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Dr. dr. Prasetyadi Mawardi, Sp.KK (K) di jam-jam tertentu, misalnya pada jam 08.00-09.00 WIB atau pukul 11.00-13.00 WIB, itu mempunyai manfaat di dalam meningkatkan produksi vitamin D. Dan vitamin D ini bermanfaat untuk kekebalan tubuh.
Iman
Selain langkah-langkah tadi, iman juga sangat penting di dalam menghadapi masa pandemi. Rajin beribadah dan berdoa pastinya akan membuat hati menjadi tenang. Dengan iman kita juga menjadi yakin, bahwa semua yang terjadi adalah kehendak dari Yang Maha Kuasa. Dan harus yakin juga bahwa kekuatan doa bisa menghindarkan kita dari bahaya. Dan bukan mustahil juga jika pandemi segera berakhir karena kekuatan doa.
Untuk yang sakit, terutama yang positif Covid 19, iman juga membuat tenang. Hati akan tetap tawakal dan percaya bahwa penyakit yang diderita tidak terjadi begitu saja. Melainkan atas kehendak Tuhan. Iman bisa membuat tenang dan optimis untuk bisa sembuh.
Aman
Jika imun dan iman sudah bisa dijaga dan ditingkatkan, kita bisa merasa aman. Akan tetapi dalam menghadapi pandemi Covid 19, itu saja tidak cukup. Ada protokol kesehatan yang wajb kita laksanakan dengan disiplin, yaitu Prokes 3M: memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Nah jika semuanya sudah dilakukan, kita bisa tenang dan aman.
Selalu Waspada!
Itu dia beberapa langkah yang bisa dan wajib kita lakukan jika ingin tenang dan aman di masa pandemi di tahun 2021 ini. Tak hanya itu saja, kita wajib mewaspadai semua gejala Covid 19 yang mungkin terjadi pada diri kita. Sebab selain gejala yang sudah dikenali sebelumnya, kini muncul gejala baru. Bukan mustahil juga, ke depannya gejala ini akan semakin bervariasi, mengingat virus ini sudah banyak mengalami mutasi.
Yuk kita waspada terus, dan tingkatkan imun serta iman, supaya kita bisa tetap aman di masa pandemi tahun 2021 ini. Semoga juga pemberian vaksin yang konon akan efektif mencegah tubuh kita dari wabah ini bisa segera dilakukan. Tetap disiplin dengan 3M juga, ya!
Referensi
- https://health.kompas.com/read/2020/04/25/193100668/10-cara-meningkatkan-daya-tahan-tubuh?page=all
- https://www.instagram.com/pandemictalks/
IMUN, IMAN, AMAN.
BalasHapusWell noted, Teh
Iya nih, di lingkaran terdekatku ngga sedikit yg juga abai dgn corona.
Apapun itu, tetap semangaaatt ya
Duh...jangan sampai deh, kena musibah dulu baru sadar. Tahun 2021 ini masih harus waspada deh, walaupun vaksin sudah ditemukan.
BalasHapusKalau imun dan iman sudah bisa dikelola dengan baik, biasanya akan patuh dengan protokol kesehatan. Andai semua masyarakat seperti itu ya, Mbak. Jadi biar kata pandemi pun, masih bisa merasa lebih aman
BalasHapusPas pisan teh Nia :Tingkatkan imun dan iman, supaya kita tetap aman
BalasHapusKarena kerjaan. saya sempat ke Cilegon di bulan Agustus 2020
Dan bener, mereka cuek banget
Di Kantor Kelurahan cuma saya yang pakai masker
Mereka cuek aja cium tangan, bergandengan tangan, ga seperti ada pandemic
Aku sedih mbak baca ini, karena sebagian didaerahku masih ada yang abai, hal-hal yang seharusnya tidak diwajibkan untuk selebrasi, malah mengundang banyak orang , hmmmm. Tingkatkan imun dan iman serta batasi diri untuk keluar rumah kali ya mbak nia, gak tahu kan ya OTG bisa menyerang siapa saja
BalasHapusIya kadang kita baru sadar setelah ditegur dulu oleh Allah SWT dengan musibah...huhu... semoga kita bisa menjadikan pandemi ini momen yg membuat kita jauh lebih baik ..Aamiin Allohumma Aamiin...
BalasHapusTulisan ini mewakili hati saya banget nih.
BalasHapusHidup di lingkungan keluarga yang terlibat dalam bidang kesehatan, saya jadi banyak belajar soal pandemi. Benar-benar sesuatu yang mengajarkan banyak hal juga untuk semua manusia di muka bumi. Terutama bagaimana kita menghargai arti sebuah nyawa, pentingnya kemandirian, peduli akan orang lain, dan menjadi orang yang lebih tangguh lagi.
Semoga 2021 situasi akan jauh lebih baik lagi ya Mbak. Pandemi pun hangus dari muka bumi
akan ada banyak sekali nasehat yang penting selama pandemi ini. dan akan ada banyak orang yang masuk kuping kiri keluar kanan. semoga kita selalu dalam kondisi sehat dan bisa jumpa lagi yaa..
BalasHapusTahun lalu budeku juga kena covid 19, keluarga budeku termasuk yang ga menghiraukan wabah ini dan pas bude kena baru percaya (pijet dahi) Alhamdulillah sekarang bude sudah sembuh. Semoga kita selalu diberikan kesehatan dan keselamatan ya mba, aamiin
BalasHapusJaga imun dan iman, insyaallah aman ya mbak.
BalasHapusHari minggu kemarin ada teman kantor yang meninggal karena terpapar covid-19, setelah sekitar 2 minggu di rawat di RS.
Memang covid-19 ini nyata dan bahkan kini sudah muncul varian baru hasil mutasinya. Tetap harus waspada dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat
ah benar banget ini mbak
BalasHapusselain patuh pada prokes juga harus jaga daya tahan tubuh ya mbak
makanya aku sekarang rutin workout 30 menit per hari biar sehat
wah salut mbak, udah bisa rutin work out. Saya masih belum bisa, lebih banyak bolongnya dibanding isinya
HapusImun memang ternyata erat kaitannya dengan Iman ya Nia,
BalasHapussampe sampe kalau kita kurang iman, beda jauuuh pola pemikiran kita!
Covid itu nyata, om-ku meninggal di akhir Desember tahun 2020 ini :( dan itu bikin kami semua shock berat!
Aku khawatir di daerahku juga pada gak patuh dengan prokes. Jadi ya jaga diri sendiri aja. Nambah-nambah doa dan kedekatan diri sama Allah aja biar aman iman dan imunnya.
BalasHapusPenting banget meningkatkan imun tubuh ya! Semoga kita dan keluarga selalu sehat ya amiin.
BalasHapusJadi Remainder banget nih buat aku. Tadi sore aku baru nulis juga kurang lebih sama tapi gak sedetail dan sekeren ini sih.
BalasHapusImun dan Iman sangat dibutuhkan dalam kondisi apapun ya kak. Semoga kita semua bisa struggle dan diberi kesehatan ya.
BalasHapusKadang-kadang menurutku agak tipis memang batasnya antara waspada sama overthinking, sebagaimana juga kadang ada yang memilih untuk cuek sekalian dengan alasan supaya nggak kepikiran, tapi jadinya melonggarkan kewaspadaan.
BalasHapusMasih banyak yang abai dan cuek ya, hiks. Mereka menganggap tiada padahal nyata ada pisan, huhuhuh/
BalasHapusSetuju banget deh ini aku sama teh Nia, saat ini tuh pandeminya masih ada tapi rasanya orang masih banyak yang cuek ya bahkan abai dengan protokol kesehatan.
BalasHapusInnalillahi wa inna ilaihi rojiun.. semoga almarhum paman teh Nia diampuni segala dosanya dan diberi tempat terbaik di sisiNya...
BalasHapusAkupun merasakannya banget Covid ini nyata dan sekarang sedang diuji teh :')
Sebenernya pandemi ini menyadarkan kita untuk lebih peduli terhadap diri sendiri juga lingkungan ya mbak, yang lebih utama lebih mendekatkan diri kepada tuhan juga
BalasHapusNah aku setuju banget mba Nia terus mengingatkan pembaca di seluruh belahan dunia manapun soal 3M ini. Asli jangan sampai lengah, karena di sini kebanyakan udah pada santuy mba. Aku yang ketar-ketir
BalasHapusWah, thanks artielnya sangat informatih, teh :) Memang sih kita banyak yang sudah menerapkan prokes 3M bahkan sampai kayak burung dalam sangkar terus. Namun apa daya kalau masih bisa tertular virus corona juga hiks. Nih adikku masih di WA Kemayoran. Pi dua na nya teh biar lekas pulih :) Nuhun.
BalasHapusOlahraga yang teratur ini masih PR banget deh. Apalagi sejak di rumah aja bawaannya mager, pengen nonton Drakor aja seharian. Hehe
BalasHapusInna lillahi. Turut berdukacita ya, Mbak Nia. Keponakan saya di penghujung tahun 2020 juga ada yang meninggal kena covid. Usianya awal kepala 4 atau jelang kepala 4. 🥺
BalasHapusBnyak hal.yang harus diperhatikan memang ya. Saat ini saya berusaha menghindari berkumpul atau bertemu utk hal yang tak urgent tapi adaa saja yang ngajakin. Ujian .... 😩
Kadang jadi sebel kalo masih ada yang bilang Covid itu nggak ada. Wuaduh, kok bisa gitu lo. Gemes jadinya. Tu orang nggak bersyukur diberi kesehatan oleh Allah, imunitasnya juga masih bagus.
BalasHapusImun, Iman, Aman...
BalasHapusoke noted..
semoga kita semua selalu sehat ya mbak, dan pandemi ini segera berlalu
amin amin
Sehat sehat semua ya, teh. Semoga orang-orang menyadari bahwa kewaspadaan itu perlu sekali. Yuk hidup sehat dan berpikiran positif apapun keadaannya.Turut berduka cita ya, teh. Untuk keluarga paman.
BalasHapusIkut berduka untuk Pamannya ya, Mbak Nia...
BalasHapusSemoga keluarga lainnya sehat selalu ya, jauh dari bencana
Terima kasih sudah mengingatkan jangan sampai tunggu ada musibah dulu baru kita sadar ya kalau COVID itu nyata..nyesek kalau gitu pastinya
Terus tingkatkan imun dan imun dan semoga kita semua selalu dilindungi-Nya. Aamiin
Turut berduka atas kabar keluarganya Mbak.
BalasHapusmiris sih emang ya masih banyak yang menyepelekan Covid ini :(
semoga tahun 2021 ini kita bisa lebih waspada lagi, bisa menjaga kesehatan jiwa dan raga, Imun terjaga, Iman juga lebih ditingkatkan, Aamiin :)
membaca broadcast tentang covid-19 yang makin kuat dan bahaya, bikin makin khawatir tapi bukan berarti gegabah panik. harus tetap tenang, jaga daya tahan tubuh keluarga dan kesehatan mental juga
BalasHapusKonsumsi yang hangat untuk antisipasi dari penyebaran virus itu, memang pas sih terlebih lagi sekarang juga lagi musim hujan, jadi sangat bagus untuk dirutinkan konsumsi yang hangat
BalasHapussepakat teh, imun dan iman. sekarang covid terasa makin nyata sih menurut aku. saat sudah banyak lingkaran terdekat kita yang terkena dan positif. kadang krn kasat mata kita ga tahu dr mana kita bs kena. jd wajib jaga protokol dan meminimalisir yg ga penting2
BalasHapusInnalillahi.. semoga Almarhum paman husnul khotimah, dan keluarganya diberi kesehatan.
BalasHapusYa, begitulah, kami yang di desa memang masih banyak yg tidak peduli dg Covid. Banyak yang bilang katanya itu hanya ada di TV aja. Kan miris jadinya.
Setuju banget, di musim pandemi gini imunitas harus dijaga. Semoga saya bisa meluangkan waktu untuk olahraga dan bisa mengelola stres. Susah banget rasanya.
Ya Allah sedih, turut berdukacita Teh..uwakku, kakaknya ayah juga sekeluarga kena di Bogor Alhamdulillah sekarang sudah sehat dan kembali pulang ke rumah padahal kondisinya cuku serius hingga di ICU seminggu..semoga kita semua sehat selalu aamiin
BalasHapusSedih ya mba ketika orang-orang masih aja ngeyel dengan keyakinan bahwa Covid itu hanya konspirasi, hadeeeww... Kita yang punya anggota keluarga terkena Covid jadi kesel banget dengan orang-orang seperti itu. Yuk ah kita semua waspada, perhatikan imun, iman dan aman ini agar segera pergi tuh virusnya.
BalasHapusWajib deh hukumnya buat jaga konsumsi makanan. Jangan abaikan sedikitpun selama masa pandemi seperti ini. Sehat sehat ya mba
BalasHapusAku jg skrg jadi concern banget ke masalah mental teh. Pengen ngelosss aja semuanya ngga aku bawa ke pikiran yg sampe rudet hahha.
BalasHapusKakak ipar ku juga ada yg kena Covid-19, Alhamdulillah sudah pulih. Beneran deh, jangan anggap sepele Covid-19 walau kita merasa sehat tapi bisa jadi kita OTG yang bisa menularkan org lain yang sudah punya penyakit penyerta. Semoga pandemi segera berakhir ya.
BalasHapussayangnya masih ada orang yang enggak percYa dengan covid 19 ya mbak nia. terus ada juga orang yang berkomentar seakan dia sangat tahu tentang corona dan menyebarkan berita hoax
BalasHapusMakin hari pasien Covid-19 makin membludak ya mbk. Selain makan makanan yang bergizi, juga harus tetap olahraga, refreshing biar nggak stres ya mbk.
BalasHapusImun, aman dan iman
BalasHapus3 hal yang diajarkan teman juga di komunitas
Hal ini bisa jadi pegangan supaya tidak stress
Iman, imun harus beneran seimbang dan baik yah sekarang tuh. Makin hari makin banyak yang positif dan makin hari pula makin banyak yang abai, hiks
BalasHapusUjian banget yaa, teh..
BalasHapusTurut berduka cita teteh.
Memang kalau di kampung itu, gak ada Covid ceunah teh..
Uda paling males aja..ngadepin masyarakat yang begini.
Ya, balik-balik lagi, kita mesti memahamkan keluarga terkecil dulu dan lindungi diri dengan 3M itu yaa, teh.
Doa dan ikhtiar semakin dikuatkan.
Setuju dg 3M itu mba. Tp disisi lain kadang sy sk jenuh jg mba. Bukannya apa, kalo liat fenomena disosmed org pada koar2 ttg masker dsb. Tp mrk sendiri jg share jalan2, ngafe sm temen2 dsb. Which is masker dilepas. Almost dah. Kadang yg begini yg bikin org pada terinfluence ikutan 'labil'kan. Seolah masker cm jd formalitas. Ktk ngumpul toh dilepas jg. Sedih ngeliatnya. Huhu. Jd skrg lbh fokus jaga diri masing2 n apa yg bs kita kontrol aja.
BalasHapusYg bikin sedih tu skrg2 ini orang udah mulai cenderung cuek, pdhl ancaman covid-19 itu masih ada dan nyata! Turut berbelasungkawa ya mbak, semoga Almarhum paman dilapangkan kuburnya dan diterima amal ibadahnya.. 🙏🏻
BalasHapusPakdemya suami juga baru berpulang kemarin karena virus ini.. huhu. Yang usia lanjut dan punya penyakit bawaan tuh emang harus lebih hati hati lagi ya maaaak
BalasHapusMasya Allah, semoga dengan pandemi ni memberikan banyak pelajaran untuk manusia lebih mendekat lagi dg pencipta, dan tentunya lebih merasakan empati dengan sesama. :)
BalasHapusPandemi ini memang rasanya jadi semakin dekat dengan circle terdekat kita. Semoga yg diuji bisa kuat, sabar dan ikhlas. Selalu 3M ketika berada di area publik. Selain itu jg harus olahraga dan makan yg sehat untuk menjaga imun tubuh
BalasHapusInnalillahi wa inna ilaihi rojiun. Sekeluarga bisa kena semua. Sedih bgt ya Alloh.. Makasi udah diingetin untuk jaga imun, iman, dan aman.
BalasHapusAminnnn semoga kita selalu diberi kesahatan ..Iman dan Imun yang bagus ..dijauhkan dari segala penyakit dan marabahaya...
BalasHapusBener ya teh, dienggak enggak iman imun n aman itu penting banget. Apalagi kalau udah ada orang2 terdekat yang kena...
BalasHapusSemoga kita selalu terlindungi dari virus ini ya Mba. Memang iman itu lebih penting dari pada meyakini bahwa ini adalah konspirasi.
BalasHapusTeeeh, turut berbela sungkawa ya :")
BalasHapusKejadiannya mirip banget sama di kampungku. Sebagian besar nggak ada yang percaya sama covid. Dibilang sakit apa aja kok dicovidkan. Tapi di satu sisi, kalau ada bantuan terkait covid pada maju paling depan -____-
Sekira seminggu yang lalu ada warga desa sebelah yang meninggal karena covid. Pada ketakutan setengah mati lihat proses pemakaman oleh petugas per APD lengkap. Tapi sekarang yaaa udah balik santai lagi :(((
Aku udah ditahap bodoamat, yang penting aku menjaga diri dan keluarga sebisaku. Bismillah, semoga kita sehat2 terus ya Teh *pelukkk*