Laman

18.3.21

Mengintip 5 Ide Unggulan Influencer Marketing Ala Tim IDN Creator Network


Teman-teman blogger atau influencer, pernah bertanya-tanya gak sih tentang dinamika influencer marketing? Saya sering. Walau pun bukan ahli, dan bahkan buta banget soal ini, saya sering deh melihat fenomena pergerakan dunia influencer marketing. Dari yang dulu terlihat di Facebook, Blog, Twitter, Youtube, hingga ke Instagram. Bahkan kini sudah banyak merambah ke Tiktok. Sebagai blogger yang juga pengguna media sosial, yang juga kebetulan pernah dilibatkan di dalamnya, jelas hal ini sangat menarik.

Poin-poin yang Harus Diperhatikan dalam Influencer Marketing

Dulu, ketika pergeseran influencer marketing terjadi, saya hanya mengira-ngira dari sisi ramenya saja. Orang-orang pada pake Facebook, brand otomatis menggunakan Facebook sebagai media untuk influencer marketing. Saat Twitter ‘meledak’, brand beralih ke sana. Begitu seterusnya. Saat sebuah media sosial ramai, brand pasti juga ada di dalamnya. Tapi ternyata saya salah, dalam melaksanakan influencer marketing, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Ya, demikian yang diungkapkan Yohana Sitompul, Digital Strategy Manager di IDN Creator Network. Menurut beliau, “ada poin-poin yang harus diperhatikan. Pertama, marketing objective. Kita harus paham apa tujuan dari pengadaan sebuah campaign melalui influencer marketing: apakah untuk awareness, conversion, promo, atau product launch? Kedua, target audiens. Dengan mengetahui target audiens brand, akan lebih mudah bagi kita untuk menentukan platform mana yang cocok untuk brand tersebut: Instagram, Twitter, Tiktok, Podcast. Namun, perlu ditekankan bahwa creator marketing platform jangan terus-terusan Instagram-minded. Everything is always evolved, we always need to adapt. Pada kenyataannya, shift memang perlahan terjadi: dari Instagram ke Tiktok, misalnya.”


Nah tuh, catet apa yang diungkapkan Yohana Sitompul di atas. Pertama, marketing objective, tujuan dari marketing influencer tersebut. Apakah untuk awareness, conversion, promo, atau product launch. Dan kemudian target audiens. Dengan tahu target audiens ini, jadi lebih gampang di dalam menentukan platform yang cocok untuk melaksanakan influencer marketing-nya. Apakah itu Instagram, Twitter, Tiktok, atau Podcast. Dan tentu ini gak melulu mengacu pada Instagram. Mau gak mau, walau pun dulu Tiktok, katakanlah dianggap norak, sekarang sudah jadi media yang potensial untuk influencer marketing. Semua brand wajib beradaptasi jika ingin bertahan dan maju.

5 Ide Campaign Unggulan IDN Creator Network

Yohana Sitompul juga mengungkap 5 ide campaign yang selalu diunggulkan IDN Creator Network. Apa saja itu? Ini dia!

  1. Yang pertama adalah hyperlocal KOL (Key Opinion Leader). Yaitu KOL yang berada di kota-kota kecil yang tersebar di seluruh Indonesia. Ini ternyata salah satu jawaban keheranan saya. Kenapa sih ada agensi yang nyari KOL dari kota-kota kecil? Kan kebanyakan produk itu yang adanya di kota. Ternyata, ini karena KOL yang berada di kota-kota kecil dinilai memiliki kedekatan yang lebih dengan para audiens mereka, jadinya lebih targeted. Toh pada akhirnya, semua produk juga pasti ingin terdistribusi hingga ke kota-kota kecil.
  2. Yang kedua adalah Always On. Yaitu ketika sebuah brand terus menjalankan campaign-nya secara berkelanjutan untuk suatu periode waktu tertentu. Untuk yang satu ini, saya sih melihatnya pada brand-brand besar, ya. Mereka melakukan ini karena memiliki budget marketing yang memang besar.
  3. Yang ketiga adalah Agile Campaign. Yaitu ketika agensi membantu memilihkan platform mana yang potensial untuk brand melakukan influencer marketing berdasarkan track dan cek media sosial yang sedang ramai digunakan. 
  4. Yang keempat adalah National KOL. Ini mungkin bisa dibilang kebalikannya dari hyperlocal KOL. National KOL lebih terfokus di kota-kota besar yang ada di Indonesia. Sudah pasti, acuannya ya karena national KOL memiliki influence yang lebih luas dan besar.
  5. Yang terakhir adalah Vertical Domination. Yaitu influencer marketing yang mengarah pada penggunaan KOL dalam jumlah yang sangat masif. Sering nih ya kita melihat yang begini. Satu konten yang sama dibagikan misalnya oleh 200 KOL dalam jangka waktu sekian hari. Vertical Domination pada umumnya dipakai untuk brand yang sedang meluncurkan produk baru, atau sedang melaksanakan campaign promo. 

Well...

Hmmm… menarik ya apa yang diungkapkan Yohana Sitompul mengenai ide campaign unggulan IDN Creator Network. Boleh-boleh nih, teman-teman yang terjun dalam dunia bisnis, atau bahkan pelaku UMKM melakukan teknik ATM (amati, tiru, dan modifikasi) pada apa yang dilakukan Tim IDN Media. Tentunya, semua dilakukan dengan berbagai pertimbangan yang matang terlebih dahulu.

Dan untuk teman-teman influencer, ide unggulan ini bisa jadi motivasi di dalam mengoptimalkan media sosial yang teman-teman miliki. Jika mungkin, dioptimalkan semuanya. Tetapi jika tidak, fokus saja pada yang diminati dan dikuasai.

Oke deh teman-teman, sekian tulisan saya kali ini. Semoga bermanfaat!



35 komentar:

  1. Duh, emang kalau bisa dioptimalkan semua platformnya ya. Saya IG dan twitter udah lama dianggurin, nggak diupdate, di tengok pun jarang

    BalasHapus
  2. Bener banget ya, yang namanya bisnis, dana terbesar itu ada di marketing.
    Saya melihat dari bisnis MLM yang terlihat mewah selalu, padahal itu memang dari dana marketing yang disiapkan.

    Kalau bisnis konvensional, memang langsung terjun ke konsumen, melalui berbagai campaign :)

    BalasHapus
  3. Ini nih, hyperlocal KOL (Key Opinion Leader)yang sering terlupa

    karena sering ngobrol dengan temen yang pingin bikin konten dan bingung

    padahal bikin aja, termasuk mereka yang di kota kecil

    BalasHapus
  4. Wah, keren nih ilmu yg mantap jiwa banget dari tim IDN Media.
    Bisa banget kita terapkan sebagai content creator ya Mba

    BalasHapus
  5. Ternyata bidang kerja influencer itu macem-macem ya. Aku sering mikin, siapa ya yang ada di belakang agensi-agensi besar. Yang memetakan mesti pakai media sosial apa, marketingnya gimana, perlu KOL kayak gimana, dsb.

    BalasHapus
  6. wah iya, mantap nih ide unggulan influencer dari IDN media
    jadi tahu harus optimasi sosmed dari mana, makasih sharingnya mbak

    BalasHapus
  7. Yang nomor 5 itu yang paling sering digunakan brand-bran denga budget besar ya mbak. Kampanyenya massive hingga bikin orang mau nggak mau harus melihat produk mereka terus di berbagai media content creator

    BalasHapus
  8. Idn creator network keren banget sih kak, pantes mereka bisa merambah ke kita-kita kecil juga karena kesolidan teamnya juga ya. Trims mbak artikelnya bermanfaat sekali

    BalasHapus
  9. Ide nya IDN ini ciamik banget yah mba. Penting banget nih buat teman-teman yang perusahannya atau perusahaan tempat bekerja nya garap ide-ide campaign ini. Aku juga mau ATM ide nya IDN nih mba ;)

    BalasHapus
  10. Kalau bisa memang agency memilih media sosial mana yg hendak dituju ketika melakukan campaign ya mbak agar bisa tepat sasaran

    BalasHapus
  11. Setuju banget tujuan influencer marketing itu utk awareness apalagi kl brand² yg berkaitan dengan produk menjaga kesehatan di masa pandemi, bisa mengedukasi masyarakat ya Mba

    BalasHapus
  12. 5 idenya keren sih ini, jadi bisa luas dan berdampak banget kalau buat campaign.

    BalasHapus
  13. Trend medsos memang selalu mengalami pergeseran. Sekarang sih sepertinya mulai bergeser ke tiktok juga ya. Konten yang berupa video yang lucu dan menghibur sepertinya lebih disukai saat ini. Lebih mudah diingat juga...

    BalasHapus
  14. Target audiens menurut saya yang paling penting disini yaaa,karena kalau kita tidak tahu target maka influencer marketingnya pasti akan gagal

    BalasHapus
  15. Jadi strategi yang tepat dari brand itu juga memberikan efek yang bagus bagi brandnya yang Mba kalau mau ada campign

    BalasHapus
  16. Rumus ATM memang manjur ya Mba. IDN Media ini kan group bisnisnya juga banyak yah, mantul deh pokoknya.

    BalasHapus
  17. Keren sekali konsepnya ya mba. Optimalisasi media sosial nih ya g harus selalu dilakukan

    BalasHapus
  18. Soal hyperlocal kol itu aku baru tau. Iya juga sih.. Brand pasti pengen produknya terdistribusi rata sampai ke kota kecil ya makanya butuh bantuan hyperlocal kol hehe

    BalasHapus
  19. Nice sharing ka, yang penting itu konsisten dalam melakukan branding itu sendiri

    BalasHapus
  20. Idealnya sih bisa mengoptimalkan semua medsos memang, tapi apa daya karena waktu dan tenaga yang terbatas aku juga memilih 3 medsos yang feedbacknya paling bagus untuk aku.

    BalasHapus
  21. Wah, satanya merawat medsos dengan maksimal nih, karena makin banyak brands yang cari KOL dengan kualifikasi bagus. Thank mbak ulasannya

    BalasHapus
  22. Tren penggunaan medsos memang terus bergeser ya. Sekarang lagi ramai Tiktok kayaknya, tapi aku belum pernah menggunakannya. Makasih ulasannya, Mbak.

    BalasHapus
  23. Aku suka banget sih sama 5 campaign IDN, simole tapi ngena banget gtu. Kaya menjangkau audiens yg dari kota" kecil jadi lebih targeted. Nice info Kak, Thank you!

    BalasHapus
  24. Thanks sharingnya mbaa, banyak hal yang menginspirasiku keren banget. Keren emang tim IDN media ini. Kadang udah dapet ilmunya tapi gak tergerak melakukannya hehe

    BalasHapus
  25. aku lebih yang memfokuskan pada media yang aku suka mba, ig dan blog, bahkan untuk fb aku gak instal karena gak pernah update juga disana, thanks mba sharingnya jadi ngerti istilah-istilah baru untuk campaign saat ini

    BalasHapus
  26. Kangen juga sama istilah-istilah di atas tentang influencer marketing, udah setahunan gak berkutat sama dunia ini. Makasi buat reviewnya teh

    BalasHapus
  27. Influencer zaman sekarang ini sudah canggih sekali dalam melihat pasar.
    Dan ide dari IDN bisa kita ATM untuk memberikan impact yang bagus untuk sosmed yang kita kelola dalam rangka meng-influence pasar kita.

    BalasHapus
  28. paragraph terkahirnya memang saya harus fokus ngembangin platform sosial media niy mba Nia, karena sekarang sosmed jadi sarana utama buat mereka promo produknya selain blog. dan ini mungkin berkaitan dengan campaign nomor 3

    BalasHapus
  29. makasih sharingnya kak jadi nambah ilmu, keren banget konsepnya kak.

    BalasHapus
  30. Semua brand wajib beradaptasi jika ingin bertahan dan maju...
    Nah ini penting untuk mencari platform media sosial yang sedang tren...

    BalasHapus
  31. Everything is always evolved, we always need to adapt. Pada kenyataannya, shift memang perlahan terjadi: dari Instagram ke Tiktok. Bisa jadi kalau muncul sosmed baru akan beralih lagi nih

    BalasHapus
  32. seru banget ya perkembangan jaman sekarang, sebagai geneerasi yang melek social media emang penting banget buat ngikutin perkembangan jaman soal ini

    BalasHapus
  33. baru tau nih kalau ada banyak jenisnya yaa.. aku nggak terlalu paham karena aku nggak pernah ngehandle project buat campaign hehe

    BalasHapus
  34. Waahh section dari masing-masing KOL yah, duh kalo UMKM masih PR nih bun buat beginian.

    BalasHapus
  35. Wah, makasih mba infonya. Kalo punya brand mau endorse mungkin akan segera praktekkan.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)