Hidup Sehat dan Produktif diawali dengan Tidur yang Berkualitas

Tak semua orang tahu, kerja sebagai freelancer itu waktunya gak jelas. Saat kerjaan lowong, kita terkadang begitu santai. Setiap hari, kita kelihatannya rebahan terus. Tapi saat kerjaan banyak, kita begitu repot. Sampai-sampai, tiap malam kita begadang. Gak heran deh, jika banyak yang mengira kalo bekerja sebagai freelancer itu seperti ‘ngepet’. Gak ketahuan kerjanya kapan, tapi banyak dari mereka yang duitnya banyak terus. Hehehe… aamiin, semoga aku masuk kelompok ini.

Tapi di masa pandemi, yang begini gak hanya freelancer. Pekerja kantoran juga kayaknya sama. Karena banyaknya work from home (WFH), pekerja-pekerja ini juga jadi terjebak begadang. Salah satunya suami saya. Penyebabnya, mindset anak-anak yang tiap hari lihat bapaknya terus. Mereka merasa, bapaknya libur. Jadinya di siang hari, mereka banyak minta main bareng bapaknya. Dan bapaknya, gampang kasihan dengan abak-anak yang gak bisa ke mana-mana. So, kerjaan pun banyak dikerjakan saat malam hari.

Begadang Jangan Begadang…

Ya benar, saya dan suami banyak begadang. Dulu sih, saat badan muda dan fit, banyak begadang ini gak masalah. Gak banyak pengaruh ke tubuh. Tapi sekarang, suami yang masuk usia 45 dan saya 42 tahun, begadang ini sungguh jadi sumber masalah. Masuk angin, badan lemes, dan kepala pusing jadi keniscayaan. Belum lagi susah konsentrasi. Bener-bener deh, begadang yang bikin kita kurang tidur ini kudu mulai dihindari.

Bagi sebagian orang, kurang tidur ini mungkin mudah ‘dibayar’. Tidur saja yang banyak di siang hari, atau malam-malam besoknya. Namun buat saya dan bapaknya anak-anak, hal ini susah. Ngantuk memang datang, tapi tetep, susah tidur. Buat bisa tidur nyenyak, kami biasanya kudu banyak olahraga. Nah abis begadang, mana bisa berolahraga. Badan udah lemes duluan. 

Mungkin Kudu Nyoba yang Ini!

Ya, mungkin ke depannya kami gak akan susah tidur lagi. Sebab saya bisa nyoba Antangin Good Night. Tablet Herbal ini mungkin bisa jadi solusi saya dan suami untuk bisa tidur berkualitas. Teman-teman sudah tahu produk ini? Atau mungkin ada yang sudah nyoba?

Tablet Herbal Antangin Good Night saya kenal dari webinar yang bertajuk "Kesehatan dan Produktivitas Dimulai dari Tidur Berkualitas" yang diselenggarakan Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN) dan, beberapa waktu PT. Deltomed Laboratories yang lalu. Dalam kesempatan itu, Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si.(Herbal), yang merupakan Ketua Umum PDPOTJI, dan juga apt. Drs. Victor S. Ringoringo, S.E., M.Sc., yang merupakan Chief Business Development and R&D PT. Deltomed Laboratories berbicara mengenai pentingnya tidur berkualitas. Terutama di masa pandemi kayak sekarang. Sehingga untuk mendapat tidur yang berkualitas, jika diperlukan, saya bisa mengonsumsi Tablet Herbal Antangin Good Night.

Pentingnya Tidur Berkualitas

Sebelum berkenalan dengan Tablet Herbal Antangin Good Night, dalam webinar tersebut, terlebih dahulu Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si.(Herbal), yang biasa dipanggil dokter Inggrid, menerangkan banyak hal mengenai tidur yang berkualitas. Banyak banget insight baru yang saya dapatkan dari beliau. 

Yang pertama: peranan tidur sebagai sarana detoks bagi otak

Ya betul, tidur ini sangat penting untuk otak kita. Tidur membuat otak mampu mendetoksifikasi 'sampah-sampah' metabolisme; mampu membuang sel-sel saraf yang sudah tidak berfungsi; mampu membangun ikatan-ikatan sel saraf yang baru; mampu mereset keseimbangan neurotransmitter; serta mampu membuat sensitivitas reseptor neuritransmitter menjadi lebih baik.

Nah ini ternyata akar masalahnya. Pantesan ya kita sering kurang konsentrasi saat kurang tidur. Iya, kita lemot sekali. Sebab memang sel-sel saraf kita tidak optimal bekerja. Di otak kita masih banyak sel saraf yang sudah mati dan belum terbuang; neurotransmitternya pun gak bisa bekerja dengan baik. 

Neurotransmitter adalah senyawa kimiawi dalam tubuh yang bertugas menyampaikan pesan antara satu sel saraf ke sel saraf target di otot, kelenjar, dan bagian lain dalam tubuh. (Sehatq)

Yang kedua: kuantitas tidur versus kualitas tidur

Selama ini kita, eh saya ternyata salah kaprah. Tidur yang enak itu saya kira tidur yang lama, yakni sekitar 8 jam. Padahal ternyata, tidur yang sehat itu adalah tidur yang berkualitas. Yakni tidur nyenyak tanpa terbangun di tengah malam, atau hanya terbangun 1 kali dan lalu bisa tidur lagi dalam waktu 20 menit setelah terbangun. Lamanya malah bisa cuma 30 menit atau bahkan kurang. Tapi tentu, jika tidur yang berkualitas bisa lama, itu akan lebih baik. Jumlah jamnya per malam bisa beda tiap orang. Tapi secara umum, itu sekitar 6 – 9 jam.

Yang ketiga: tidur itu memengaruhi kesehatan kita

Hal ini jelas ya, kita semua pasti pernah merasakannya. Saya nih, dua minggu ke belakang merasakan itu. Badan tumbang. Dan menurut dokter Inggrid, tidur yang tidak berkualitas dan kurang tidur itu sangat memengaruhi kesehatan tubuh kita. Di antaranya saja bisa menurunkan imunitas; bisa menurunkan fungsi kognitif dan working memory span kita sebesar 38%; bisa membuat kita rentan mengalami moodiness dan depresi; bisa membuat kita rentan mengalami penuaan dini; serta bisa membuat selera makan kita akan junk food atau makanan-makanan yang tidak sehat menjadi naik. 

Yang keempat: permasalahan tidur

Ini yang kemudian disinggung dokter Inggrid. Masyarakat secara global itu mengalami gangguan susah tidur. Satu dari 3 orang di dunia mengalaminya. Dan dari sini, 31-75% dari masyarakat global tersebut mengalami masalah insomnia kronik. Ada pun di Indonesia, berdasarkan survei terhadap 2.944 responden yang berusia 18 – 24 tahun, itu ditemukan 2/3-nya mengalami kurang tidur. Padahal range umurnya masih muda. Gimana jika disatukan dengan yang usianya lebih dari itu, ya? Pasti jumlahnya akan sangat besar.

Lalu gimana dengan permasalahan tidur di masa pandemi? Dokter Inggrid pun menguraikannya. Bisa dilihat pada ilustrasi di bawah ini. 

Duh, aku kayaknya masuk yang angka 22% itu deh. Sejak pandemi, kualitas tidur kayaknya memburuk. Karena ketakutan akan pandemi. Ditambah pengelolaan waktu kerja yang buruk yang bikin banyak begadang itu. Kalo menurut dokter Inggrid sih, penyebab memburuknya kualitas tidur masyarakat di Asia Pasifik (APAC) selama pandemi itu karena penggunaan ponsel yang semakin intens, rasa khawatir berlebihan, dan stres. Dan karena penyebab inilah, insomnia yang terjadi memiliki istilah sendiri, yakni Coronasomnia atau Covidsomnia.

Dokter Inggrid juga menyebutkan banyak faktor lain yang membuat susah tidur. Dari mulai gangguan fisik, isu medis, gangguan psikologik atau psikiatrik, gangguan lingkungan, genetik, penuaan atau faktor usia, obat-obatan, hingga faktor begadang.

Herbal untuk Meningkatkan Kualitas Tidur

Ini yang menarik perhatian saya. Kita boleh saja kurang tidur atau mengalami masalah tidur yang tidak berkualitas. Namun kita bisa mengatasi hal tersebut. Salah satunya dengan menggunakan herbal. Ada banyak herbal yang memiliki manfaat di dalam meningkatkan kualitas tidur kita. Herbal tersebut misalnya saja adalah Passion flower, valerian, dan jahe.  

Dalam kaitannya sebagai herbal yang dapat meningkatkan kualitas tidur, berikut ini poin-poin pentingnya.

• Passion Flower berperan sebagai penginduksi tidur (sleep inducer).
• Valerian aman dan efektif menginduksi tidur dan mencegah gangguan tidur secara signifikan.
• Jahe memiliki aktivitas anti rhinovirus penyebab selesma, common cold, dan masuk angin.
• Passion flower, valerian, dan jahe dapat dikombinasikan untuk mendapatkan efek yang sinergistik. Efek tersebut adalah menginduksi tidur, meningkatkan total sleep time, memperbaiki kualitas tidur, serta membantu mencegah dan mengatasi efek buruk akibat kurang tidur seperti masuk angin dan penurunan imunitas.

Antangin Good Night, Solusi Praktis Meningkatkan Kualitas Tidur

Itu dia beberapa herbal yang mampu meningkatkan kualitas tidur kita. Akan tetapi, karena kita tidak tahu dengan dosis dan bagaimana cara meramunya, kita tidak bsa juga sembarangan mengonsumsinya. Bisa saja jika salah penanganan dan dosis malah membawa efek samping.

Untuk menghindari hal tersebut, mengonsumsi Tablet Herbal Antangin Good Night bisa menjadi solusi yang praktis. Penelitian yang sudah dilakukan PT. Deltomed Laboratories tentu sudah tidak diragukan lagi. Kita hanya tinggal mengonsumsinya sebanyak 2 – 4 tablet setiap kali hendak tidur. Tidur berkualitas pun bisa kita dapatkan.

Menurut Pak Victor, Tablet Herbal Antangin Good Night cukup efektif untuk membuat kita mendapat tidur yang berkualitas. Kandungan herbal yang sudah dijelaskan dokter Inggrid, yakni Passion flower, valerian, dan jahenya, sudah terbukti secara ilmiah. Jadinya aman untuk tubuh. 

Tak hanya ketiga herbal itu saja, Tablet Herbal Antangin Good Night juga mengandung Myristica (Myristica fragrans) dan sembung (Blumea balsamifera). Keduanya berkhasiat sinergistik juga. Dengan kombinasi ke-5 herbal ini, jadinya varian Antangin yang ini akan membantu kita dalam meringankan gangguan sulit tidur serta membantu meredakan gejala masuk angin dan menghangatkan badan.

Tak perlu takut juga jika dikonsumsi setiap malam. Tak akan ada efek ketergantungan yang diakibatkan Tablet Herbal Antangin Good Night ini. Bisa untuk semua usia juga. Coba saja dari dosis paling rendah yang dianjurkan.

Oke Deh!

Hmm… semoga deh, Tablet Herbal Antangin Good Night ini mampu membuat saya dan suami mendapatkan tidur yang berkualitas. Ganggu banget soalnya kurang tidur dan tidur yang gak berkualitas ini. Tapi tentu, sebelum mengonsumsinya, saya harus memperhatikan juga hal lain yang tak kalah penting. Dari menjaga kesehatan, mengonsumsi makanan dan minuman bergizi, menerapkan gaya hidup sehat, rajin olahraga, hingga yang lainnya. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang. Mematuhi PROTOKOL KESEHATAN 5M di mana pun kita berada. 

Tablet Herbal Antangin Good Night bisa didapatkan di mana saja. Kemaren, malah saya beli di apotek kecil deket rumah. Sudah banyak tersedia. Harganya cuma 5 ribu rupiah saja per strip (4 tablet). Untuk yang jauh dari toko obat, apotek, atau sejenisnya, Tablet Herbal Antangin Good Night juga bisa dibeli secaa online di marketplace. Baik di Tokopedia, Shopee, Lazada, Bliblii, atau pun JD.ID. Cari saja Deltomed Official Store. Untuk info lebih lanjut, teman-teman bisa langsung saja ke akun Instagram Antangin, yakni di link https://www.instagram.com/antangin_id/. 

Oke deh teman-teman, segitu tulisan saya tentang webinar yang saya ikuti bareng Antangin dan juga IIDN. Tetap jaga kesehatan dan semoga bermanfaat!