Habis Covid 19, Terbitlah Gatal Jamur!

Hola manteman, apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat, ya. Alhamdulillah, saya dan keluarga saat ini juga dalam keadaan sehat wal afiat. Walaupun belum 100% fit, saya dan keluarga selalu semangat. Yakin deh, besok lusa, kami akan kembali pulih seperti sedia kala. Insya Allah.

Ya, gak fitnya saya dan kluarga, itu karena Covid 19. Sejak awal bulan Juli 2021 lalu, qodarullah, saya dan keluarga, setelah hampir 1,5 tahun lamanya berhati-hati dari virus corona, eh akhirnya terpapar juga. Gak tanggung-tanggung, 7 orang penghuni rumah semuanya kena secara bergantian. Dan ya, setelah melewati rasa sakit dan ketidakenakan yang hampir 1,5 bulan terjadi, akhirnya kami dinyatakan sembuh. Semoga saja infeksi covid 19 ini cukup terjadi sekali saja kepada kami. Teman-teman mah, sehat-sehat selalu, ya!

Hal Tidak Enak Lain Setelah Sembuh dari Covid 19

Ini kemudian hal yang terjadi kepada saya. Malu sebenernya saya cerita. Abisnya, ini terjadi karena kejorokan saya selama kena covid 19. Tapi lagi-lagi, pada akhirnya semua terselesaikan. Apakah itu?

Begini, selama kena covid, setiap hari badan saya terasa demam. Belum lagi sakit kepala, otot pegal-pegal, mual, muntah-muntah, diare, lemas, anosmia, susah tidur, dan juga hilang selera makan. Karenanya, selama hampir 2 minggu, kerjaan saya cuma berbaring di tempat tidur. Turun dari tempat tidur saya lakukan hanya jika kebelet ke toilet saja. Mandi gimana? Boro-borolah, kulit kena air saat buang air pun rasanya gak enak. So, selama 2 minggu saya tidak mandi-mandi. Hadeuh, jorok banget, ya?! 😁

Tak hanya itu saja. Selain selama 2 minggu gak mandi, saya juga jarang ganti baju. Mungkin hanya 3-4 kali saja. Di luar underwear, ya. Itu mah selalu ganti tiap hari. Kenapa jarang ganti baju? Alasannya ya sama. Saya demam, dan kedinginan. Terusnya juga saya menganggap badan saya gak sebau saat sehat. Saya anggap sih karena saya memang minim sekali beraktivitas. Jadinya badan gak keringetan. Padahal mungkin sebenernya bau juga. Toh waktu itu saya anosmia. Gak bisa mencium bau apa-apa. Dan penghuni rumah juga gak ada yang komplen. Hehehe, jelas begitu ya, toh serumah kan memang pada anosmia. Jadinya walaupun bau, gak ada satu pun yang bisa mencium baunya.

Di akhir masa isoman saya baru sadar. Kejorokan saya dalam hal gak mandi selama hampir 2 minggu itu dan juga jarang ganti baju, ternyata berbuntut hal yang gak enak. Iyap, kulit badan saya gatal-gatal. Terutama bagian lipatan-lipatan dan juga bagian yang tertutup baju berlapis-lapis itu. Dan begitu saya mandi, baru deh kelihatan. Bagian yang gatal-gatal itu tampak seperti ruam kemerahan. Mana ada bagian yang basahnya pula. Persis ruam popok pada bayi. Dan itu gataaaal banget. Kalo ikut naluri sih, maunya saya garuk sepuas-puasnya. Tapi ya susah juga. Soalnya kalo digaruk perihnya bukan main.

Beruntung Ada Canesten!

Ini yang akhirnya bisa meredakan gatal-gatal di kulit saya. Betul, Canesten. Begitu saya sadar kulit saya kena jamur, suami langsung beliin Canesten di apotek. Cuma dalam waktu 3-4 hari saja, si gatal jamur itu pun hilang.

Tentu saja demikian, sebab Canesten memang sudah dipercaya keluarga saya sejak lama sebagai obat yang bisa meredakan infeksi jamur. Dari mulai kutu air, panu, kadas/kurap, hingga ruam popok karena jamur. Kandungan Clotrimazole 1%-nya efektif menyembuhkan gatal-gatal ini. Mengatasi jamur hingga ke akar!

Bukan hanya karena kandungan Clotrimazole 1% dan juga khasiatnya saja yang saya dan keluarga percaya dari Canesten ini. Tetapi juga karena Canesten merupakan produk dari PT Bayer Indonesia. Tahu semua kan, ya produk-produk dari PT Bayer Indonesia. Dijamin berkualitas!

Cara pemakaiannya gampang, tinggal dioleskan saja krim Canesten ini secukupnya, pada daerah kulit yang gatal, 2 - 3 kali sehari. Karena jamur di kulit saya tidak terlalu parah, jadinya perkembangan penyembuhan sudah terlihat di hari ke-2. Dan hari-hari setelahnya gatal-gatal pun hilang. Begitu gatal-gatal hilang secara total, penggunaannya pun saya hentikan. 

Untuk gatal jamur yang parah sih, penggunaan Canesten bisa dilakukan lebih lama. Bahkan minimal selama 2 minggu. Hal ini untuk memastikan bahwa infeksi jamur sudah teratasi. Asal digunakan sesuai dengan anjuran, Canesten ini pasti aman di kulit kita. 

Jika terjadi iritasi atau reaksi yang negatif, ada baiknya diganti dengan obat yang lebih tepat. Atau bisa menghubungi dokter kulit. Ah ya, Canensten ini tidak dianjurkan untuk digunakan pada wanita hamil dan ibu menyusui, ya. Jika teman-teman yang masuk kategori ini, dan kemudian mengalami gatal jamur, pengobatan akan lebih baik jika atas saran dari dokter.

Jaga Selalu Kebersihan dan Kesehatan Tubuh!

Terinfeksi Covid 19 memang sangat tidak enak. Seringan-ringannya gejala yang terasa, tetap saja berbeda dari flu biasa. Itu sebabnya, supaya kita bisa terhindar, sebisa mungkin kita selalu disiplin dengan protokol kesehatan 5M, yakni rajin Mencuci tangan, selalu memakai Masker saat ke luar rumah (bahkan sebisa mungkin double masker), Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Mengurangi mobilitas. 

Kemudian jangan lupa juga untuk divaksin secara full. Sekali pun terpapar covid 19, orang yang sudah divaksin, gejala yang terasa akan ringan. Dia juga cepat sembuhnya. Suami saya contohnya. Dalam waktu seminggu saja, gejala yang hanya batuk pilek saja bisa langsung sembuh.

Jangan abaikan pula kebersihan tubuh. Selain pandemi, penyakit lain juga merongrong kita. Gangguan jamur kulit misalnya. Selain jarang mandi dan jarang ganti baju, sering menggunakan baju atau celana ketat, serta sering telanjang kaki di lantai yang basah, juga bisa memicu timbulnya jamur kulit. Untuk mencegahnya, ya kebalikannya, rajin mandi dan rajin ganti baju, menghindari penggunaan baju atau celana ketat, serta menggunakan alas kaki saat berada di lantai yang basah. Sungguh, gatal-gatal karena jamur kulit ini sangat mengganggu.

Baiklah…

Nah teman-teman, itu cerita saya sepanjang saya kena covid 19 dan cerita gak enak setelahnya. Alhamdulillah sekarang semuanya sudah berlalu. Untuk covid 19, nauzubillah deh kena lagi. Pokoknya dari sekarang sampai nanti, saya dan keluarga harus lebih disiplin dalam menerapkan prokes 5M. Ada pun untuk penyakit lain, kurang lebih sama juga, yang intinya menjaga kesehatan dan kebersihan tubuh. Dan tentu, selalu bahagia supaya imun terus naik. Bukan begitu?

Jaga kesehatan selalu ya, teman-teman. Semoga saja pandemi lekas berlalu. Cerita juga dong bagaimana pengalaman teman-teman di masa pandemi ini. Apa ada yang kayak saya? Ada yang kena covid 19 juga? Atau malah kena penyakit jamur kulit juga? Hehehehe….