Tak cukup sampai di situ saja. Kita juga harus menjaga kesehatan dari dalam. Yakni dengan selalu menjaga imun tubuh agar senantiasa kuat. Caranya seperti yang sudah kita semua ketahui. Yupp, dengan selalu mengonsumsi makanan dan minuman bernutrisi; rajin berolahraga; cukup istirahat; menghindari stres; serta lebih mendekatkan diri kepada-Nya.
CLBK dengan Olahraga!
Ngomong-ngomong soal meningkatkan imun tubuh, sejak pandemi saya mengalami sedikit peningkatan kualitas hidup. Khususnya dari sisi kebugaran tubuh. Saya yang di awal pandemi sangat mager alias males gerak, yang akibatnya tubuh mengalami banyak keluhan, seperti asam urat dan kolesterol yang tinggi, serta berat badan meningkat drastis; kini tidak lagi. Semua terjadi karena saya banyak berolahraga.
Ya, saya CLBK dengan olahraga. Tepatnya olahraga lari. Kenapa saya bilang CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali), sebab dulu saya pernah rajin berolahraga. Tapi karena malas, akhirnya vakum ratusan purnama.
Beberapa bulan terakhir, aktivitas lari saya memadat. Ajakan teman untuk ikut tantangan di beberapa event lari virtual menggoda saya. Dari mulai tantangan lari 5 km, 10 km, hingga tantangan lari minimal 50 km dalam 1 bulan. Dan berkat ikut tantangan-tantangan tersebut, saya jadi semakin suka dengan lari.
Yang Saya Suka dari Lari
Kok suka lari, kan capek? Itu pertanyaan yang sering saya terima. Ya, lari memang capek. Tapi di balik rasa capek itu, ada banyak hal asyik yang membuat saya suka lari. Berikut ini di antaranya.
1. Endorphin releasing. Ini jelas, setelah lari, tubuh rasanya segar dan bahagia. Hal tersebut karena olahraga membuat tubuh mengeluarkan hormon endorphin (endorfin). Itu tuh, hormon yang punya kemampuan untuk mengurangi rasa sakit, membuat tubuh bahagia, dan sekaligus menurunkan kadar stres (Hellosehat). Hormon inilah salah satu dari yang menguatkan imun tubuh kita.
2. Stamina jadi lebih kuat. Ini pun jelas, sejak rajin lari, stamina saya jadi lebih bagus. Saya yang biasanya jalan kaki ke sekolah anak-anak yang jaraknya hanya 1,5 km begitu ngos-ngosan, sekarang tidak lagi. Ngerjain hal-hal domestik dan kerjaan nulis seharian, gak bikin cepet loyo kayak dulu.
3. Turun berat badan. Yang satu ini sebenernya gak terlalu kerasa. Sebab penurunannya sangat pelan. Tapi kalo dibandingkan dari sebelum saya rajin lari, lumayan penurunannya. Dari BB saya yang asalnya 70 kiloan, sekarang jadi 60 kg. Untuk saya yang tingginya hanya 161 cm, BB segini lumayan. Gak kurus, tapi juga gak gendut banget. Penurunan BB ini terjadi sekitar 1 tahunan sejak saya rutin lari lagi.
4. Gak susah tidur lagi. Saya itu sering kali susah tidur. Padahal di rumah segala hal dikerjain sendiri. Ngurus suami, 4 anak, dan segala urusan domestiknya. Gak punya asisten rumah tangga. Dan ngejar deadline kerjaan nulis juga. Tapi entah kenapa, biar pun begitu, saya susah tidur saat malam. Nah sejak rajin lari, jadi sebaliknya. Jam 8.30 malam, udah ngantuk banget. Lalu bangunnya jam 4 atau 5 pagi dalam keadaan segar.
5. Hidup lebih aktiff, dinamis, dan bersemangat. Hehehe, yang ini bukan berarti dulu sebelum lari saya gak semangat. Semua orang juga pasti semangat ya dalam menjalani hidup. Yang saya maksud, setiap harinya saya jadi lebih antusias. Apalagi kalo ada jadwal lari. Penyebabnya mungkin karena tingkat kesehatan saya lebih bagus. Asma gak pernah kambuh, kolesterol dan asam urat rendah, jarang kecapekan meski banyak kerjaan, dan lain-lain. Bahkan untuk ‘urusan kasur’, hehehehe, saya kini jadi lebih bersemangat. :D
Rahasia Lari yang Lebih Bertenaga
Ya ya, asyiknya lari memang saya suka. Tapi ada saatnya juga lho, saya merasa malas untuk memulainya. Takut duluan bakal kehabisan tenaga. Sehingga nantinya mogok di tengah perjalanan. Dan lalu bikin saya lemes seharian.
Tapi itu dulu, di awal-awal saya mulai lari lagi. Sekarang sih, saya tahu triknya, biar lari lebih bertenaga dan finish sesuai yang diharapkan. Terlebih jika larinya bersifat race. Sudah pasti, trik ini saya pakai. Trik tersebut tiada lain adalah dengan cara mengonsumsi produk yang bisa ‘mendongkrak’ tenaga. Jadi sebelum lari, saya mengonsumsinya terlebih dahulu.
Kratingdaeng Red Bull merupakan salah satu contoh produk yang bisa mendongkrak tenaga untuk lari. Saya sudah mencobanya. Dan benar, dengan minum Kratingdaeng Red Bull 30 menit hingga 1 jam sebelum lari, saya jadi lebih bertenaga. Sehingga target lari yang sudah saya buat bisa tercapai dengan baik.
Nutrisi dalam Sebotol Kratingdaeng Red Bull
Kok bisa sih Kratingdaeng Red Bull bikin saya sekuat itu saat lari? Kok bisa sih Kratingdaeng Red Bull bikin saya gak kecapekan saat lari? Seperti itu pertanyaan-pertanyaan keheranan saya saat pertama kali minum Kratingdaeng Red Bull. Langsung saja saya suuzon dengan kandungan yang ada di dalamnya. Apa jangan-jangan mengandung dopping?
Alhamdulillah, ke-suuzon-an saya terbantahkan oleh hasil pencarian yang saya ketikkan di Google. Katanya, Kratingdaeng Red Bull sama sekali tidak mengandung zat-zat yang termasuk ke dalam jenis doping. Zat aktif yang ada di dalam Kratingdaeng Red Bull adalah kafein. Dan kafein, sejak January 2014 sudah dihapus dari daftar zat dopping oleh organisasi World Anti-Doping (WADA). International Olympic Commitee (IOC) pun setuju dengan hal tersebut.
Selain kafein, nutrisi lainnya yang ada di dalam Kratingdaeng Red Bull di antaranya adalah Taurine, Lisin, Vitamin B6, Vitamin B12, Vitamin B3, Pro Vitamin B5, Kolin, dan juga Inositol. Kesemua kandungan ini membuat Kratingdaeng Red Bull pas untuk dijadikan suplemen kesehatan dalam bentuk minuman energi, atau energy drink.
Manfaat Kratingdaeng Red Bull
Manfaatnya dalam meningkatkan energi saat lari sudah saya dapatkan. Dan ternyata tak berhenti sampai di situ saja. Sebab memang mengonsumsi Kratingdaeng Red Bull bisa kapan pun yang kita mau. Dan tak hanya ketika saat hendak berolahraga saja. Saat akan beraktivitas, saat akan bekerja, saat hendak traveling, saat akan mengerjakan tugas, atau saat apa pun, Kratingdaeng Red Bull cocok-cocok saja dikonsumsi. Dan sudah pasti manfaatnya akan kita dapatkan.
Jangan takut ketagihan. Kratingdaeng Red Bull tidak mengandung zat adiktif. Efek samping Kratingdaeng dan efek samping minuman energinya tidak membahayakan. Kratingdaeng Red Bull justru membuat kita lebih konstentrasi dan lebih berenergi.
Ayo Bergerak!
Nah itu dia rahasia saya yang bisa kuat lari, yakni dibantu minuman energi jika dibutuhkan. Jangan takut, Kratingdaeng Red Bull tidak berbahaya selama dikonsumsi sesuai anjuran, yakni maksimum 3 botol sehari. Jangankan produk yang memang punya kandungan zat aktif, bahkan minum air putih pun jika dikonsumsi secara berlebihan, tentu bisa membahayakan tubuh, bukan?!
Kratingdaeng Red Bull bisa diperoleh dengan mudah di mana saja. Di warung-warung, minimarket, supermarket, atau bahkan di e-commerce Tokopedia, Blibli, Lazada, dan Shopee yang bertuliskan Official Store.
Oke deh manteman, sampai di sini tulisan saya. Ayo kita bergerak. Ya, olahraga! Apa pun bentuknya. Supaya tubuh senantiasa sehat dan bugar. Sesekali dan jika perlu, konsumsi energy drink untuk bantu hidup aktif dan dinamis. Sehat-sehat selalu!
Siap ikutan bergerak Mak, pantesan dirimu selalu aktif energik dan dinamis yaa ternyata rajin minum si Redbull ini. Kupikir sehari cukup sebotol ternyata bisa sampai 3x yaa cucok nih kalau byk kegiatan
BalasHapusBanyak juga hikmah di belakang pandemi ini ya Mbak. Kita mulai concern banget pada kesehatan. Kita ingin imunitas tubuh tetap terjaga sebagai benteng dari serangan covid. Olah raga membuat perfomance tubuh jadi meningkat. Belum lagi mengkonsumsi makanan sehat, vitamin dan supllement-nya. Sehat terus ya Mbak Nia
BalasHapusMinuman ini memang salah satu alternatif saat membutuhkan energi lebih.
BalasHapusBerasa banget manfaat dari berolahraga dengan rutin yaa, teh..
BalasHapusTerutama olahraga yang disukai, lari.
Aku ngliat teteh memang selalu penuh semangat dan energi. Salah satu kuncinya adalah konsumsi minuman berenergi yang kaya manfaat, Kratingdaeng Red Bull.
Wah Mbak Niaa ternyata punya rahasia stamina saat lari. Kratingdaeng Red Bull ya. Siapa tahu saya juga bisa lebih berstamina ya dengan Kratingdaeng Red Bull .
BalasHapusNaaaah sama mba, sejak pandemi aku jadi rutin olahraga. Sebenernya ada bagusnya memang pandemi ini. Setidaknya kita jadi aware Ama kesehatan tubuh.
BalasHapusAku juga suka jogging 1 jam aja cukup. Biasanya sore bareng anak2 naik sepeda. Kako lagi males kluar, baru deh workout indoor di rumah pake YT.
Belum pernah minum Kratingdaeng ini. Dulu aku memang sempet denger kalo minuman energy gini bikin nyandu. Tapi ternyata kalo kratindaeng ga yaaa.dan yg terpenting aman buat ginjal.
Baca tulisan ini serasa bikin hati jleb, soalnya sudah lama sekali tidak berolahraga. Jangankan lari, jalan santai saja sudah lamaaaa tidak lakukan padahal tahu sekali manfaat olah raga. Semoga bisa mulai lagi dan konsisten biar tubuh makin sehat.
BalasHapusAku senang berolahraga terutama main treadmill dan beberapa alat cardio lainnya.Tetapi akhir-akhir cepat capek juga ya.Sepertinya aku harus minum Krating Daeng Red Bull deh biar nambah energi dan bisa bergerak dinamis ya
BalasHapusMbak Nia selamat! Kece banget juara 3 lari 10km yak. Aku selama pandemi ini belum berani lari jauh-jauh, paling walking at home aja sambil lihat youtube. Hihihi. Pernah sih sepedaan sama anak-anak sampe belasan kilo, tapi ya pakai istirahat.
BalasHapusAnyway, aku belum pernah nyobain kratingdaeng mbak. Pak suami yang pernah karena kadang dia kudu lembur.
Manfaatnya banyak ya kak. Saya kira minuman energy seperti ini dominan ke laki-laki. Ternyata kita-kita juga oke aja kalau konsumsi.
BalasHapusAku juga suka olahraga lari, Mbak. Tapi aku belum pernah ikut lomba lari. Jadi semangat olahraga lari setelah baca postingan ini. Kakakku juga minum KRATINGDAENG ini, Mbak.
BalasHapussaya sejak lama ingin jalan lalu lari juga, apalagi sejak di rumah aja kan harusnya bisa lebih mengatur waktu di pagi hari tapi yang ada saya hanya lari dari kenyataan *poor me.
BalasHapusBismillah, mau juga ah mulai jalan dan nanti bisa lanjut berlari.
udah tahu nih resep dari Mbak biar bisa lari dan bertenaga ;)
Duluuuu saya kira Krating Daeng ini hanya untuk pria lho. Tapi saya memang pernah nekad meminumnya saat sedang dalam perjalanan dari Yogya ke Jakarta dengan kendaraan travel. Lumayan sih stamina saya terjaga, enggak jadi jetlag saat sampai tujuan.
BalasHapusSejak pandemi, saya juga mulai lari lagi... Tapi sekarang lututnya sering bermasalah, jadi enggak lari dulu, huhu .. Olahraga yang lain aja...
BalasHapusKalau lagi engga bertenaga, saya juga minum kratingdaeng teh...
Dulu senang sekali lari. Tapi sejak kecelakaan sudah tak bisa lari lagi. Senang juga liat mba Nia yang masih aktif bergerak berolahraga. Bagaimanapun, harus dijaga dengan baik pola hidup ya mba dengan olahrga
BalasHapusDuhh, pe er banget nih buat aku untuk rajin olah raga.. Secara baru niat aja nih, tp olah raganya belum dilakuin.. Harus pakai kratingdaeng ini mungkin ya biar tambah semangat buat olah raganya.. Hehee,, Makasih mba buat penyemangatnya juga..
BalasHapusKa Nia, ya ampun sama dongg. Dari dulu mikir yang engga engga tentang kratingdaeng ini. Pas udah tau produk knowledge nya sekarang jadi lebih berani konsumsi ya, Ka.
BalasHapusSuami juga minum rutin Kratingdaeng, minuman energi yang kadar gulanya aman. Jadi gpp dikonsumsi tiap hari
BalasHapusTeteh luar biasa sekalii..
BalasHapusDengan kondisi yang prima, bisa memenuhi target olahraga yang diinginkan yaa..
Konsumsi Kratingdaeng Red Bull bisa meningkatkan stamina tubuh.
Kalo jogging atau lari dulu sebelum nikah sering tuh aku lakukan teh. Tapi sejak nikah malah jadi mageran, paling sesekali aja bersepeda. Pengen deh konsisten lagi kayak dulu.
BalasHapusMantap nih olahraganya, sy ga kuat lari (belum nyoba juga krn kebayang hah heh hoh nya) jd jalan cepet sm renang aja
BalasHapuskeren mbak sudah bisa konsisten olahraga. saya dari tahun kemarin olahraga cuma wacana doang. heu.
BalasHapusDulu senang banget minum kratindaeng ini mbak, apalagi suka olahraga jadi menambah daya tahan tubuh. Sekarang semenjak jadi ibu belum pernah coba lagi.
BalasHapusDulu waktu sering berolahraga saya senang banget minum kratingdaeng ini mbak karena buat tubuh makin bertenaga. Nah, semenjak jadi ibu saya belum pernah coba lagi produk minuman ini.
BalasHapus