Hadiah, Apresiasi Terhadap Prestasi

Siapa sih yang gak suka hadiah? Kayaknya, semua orang menyukainya. Entah itu anak-anak, tua, muda, laki-laki, atau pun perempuan. Apa pun bentuknya. Dan berapa pun harganya. Sebab hadiah membuat kita merasa istimewa. Membuat kita merasa berharga. Dan membuat kita merasa berarti di mata si pemberi hadiah. Baik saat ada momen tertentu, atau pun tidak ada. Ketika diberi hadiah, kita selalu merasa senang.

Ada Prestasi, Ada Hadiah

Demikian juga anak-anak saya. Saat diberi hadiah, mereka pasti kegirangan. Buat mereka, diberi hadiah itu suatu kebanggaan. Karena saya dan suami, memberi hadiah kepada anak-anak itu dilakukan ketika terjadi pencapaian. Baik itu prestasi akademik, atau pun prestasi lainnya yang mungkin terlihat sepele di mata orang lain.

Untuk prestasi akademik, standarnya jelas. Misalnya ketika anak-anak mendapat ranking atau nilai-nilai raport yang bagus. Saya dan suami pasti ngasih hadiah. Nah untuk hal yang di luar prestasi akademik, itu gak ada standarnya. Pokoknya saat mereka melakukan pencapaian, maka mereka harus dikasih hadiah.

Hadiah Membuat Anak Jadi Pamrih?

Ya, memberi hadiah, atau menjanjikan hadiah kepada anak agar mereka berprestasi, mungkin akan membuat anak jadi pamrih. Segala sesuatunya jadi mereka maksimalkan karena ada iming-iming hadiah. 

Saya setuju dengan hal tersebut. Tapi tidak sepenuhnya setuju juga. Terutama untuk anak-anak usia dini yang masih banyak membutuhkan dorongan. Toh hadiah yang saya maksud juga tidak selalu hal yang berwujud fisik dan mahal. Bahkan doa-doa yang baik, yang diucapkan di depan anak-anak, atau mungkin hanya sebuah permen cokelat saja, itu juga termasuk hadiah.

Dua anak saya dengan hadiahnya saat sembuh dari Covid-19

Buat saya dan suami, memberi hadiah ini lumayan efektif. Dalam menerapkan kedisiplinan anak, dalam membiasakan kemandirian, serta memupuk kebiasaan mereka untuk berprestasi. Tak perlu jauh-jauh, misalnya saja ketika mereka kesusahan dalam menghafal doa, surat, atau pelajaran. Ketika saya atau bapaknya menjanjikan hadiah, dalam 1 – 2 hari, mereka jadi hafal. Dan hadiahnya juga gak yang wah gimana. Sepotong es krim yang harganya 10 ribu rupiah saja sudah cukup buat mereka.

Iming-iming Hadiah Sampai Kapan?

Mengiming-imingi anak dengan hadiah agar mereka berprestasi, sudah sejak lama saya terapkan bersama suami. Sejak anak pertama, hingga anak keempat. Dilakukan sejak mereka mengerti, mungkin sekitar usia 3 tahunan.

Sampai kapan? Sampai mereka mengerti juga bahwa dalam melakukan apa pun, sebenarnya tidak boleh mengharapkan hadiah. Semua memang sudah sepatutnya dilakukan dengan kemampuan terbaik yang dimiliki. Dua anak saya yang besar sih, sejak usia 10 – 11 tahun, sudah tak pernah lagi minta hadiah. Jika pun ada pencapaian khusus, saya yang inisiatif memberi.

Ah ya, dalam menerapkan pemberian hadiah, saya dan suami sangat menekankan kepada anak-anak, bahwa mereka hanya boleh mengharapkan hadiah itu dari kami saja. Tidak boleh dari orang lain. Bahkan dari kakek-neneknya, saudara yang lain, atau siapa pun itu.

Hadiah Motor Yamaha All NMAX 155

Ngomong-ngomong soal hadiah, saya ikut seneng deh dengan pemenang lucky draw di program JNE Loyalty Card (JLC) 2021. Namanya Mas Wahyu Abdillah. Seorang pemilik usaha Minyak Karo (minyak tradisional) yang berbahan dasar jahe dan rempah-rempah. Kebayang deh senengnya beliau gimana. Dapet 1 unit Motor Yamaha All NMAX 155, lho. Kalo beli sendiri, berapa tuh uang yang harus dikeluarkan? Puluhan juta!

Ya benar, Mas Wahyu Abdillah merupakan salah satu pelanggan JNE yang beruntung itu. Dalam mengirimkan produk bisnisnya, beliau selalu memercayakannya kepada JNE. Bahkan sejak awal beliau mulai merintis bisnisnya di tahun 2018, beliau langsung menjadi member JLC.

Program JLC Lucky Draw

JNE Loyalty Card (JLC) pertama kali diluncurkan pada tahun 2009. Saat ini membernya sudah lebih dari 400.000 member. Guna menarik member baru dan juga mengapresiasi semua membernya, JLC melakukan berbagai program. Misalnya saja penukaran poin dengan beraneka ragam hadiah menarik. Dari mulai exclusive trip menggunakan helicopter; hadiah gadget, voucher belanja, tiket nonton, peralatan rumah tangga, dan lain-lain. 

November 2020 lalu, JLC juga mengeluarkan jenis hadiah baru. Hadiah ini berupa penyediaan penukaran poin dengan e-voucher untuk ongkos kirim. Hal ini jelas menarik. Sebab banyak mitra JNE yang tak perlu mengeluarkan ongkos kirim dalam pendistribusian produknya hingga ke tangan pelanggan.

Di tahun 2014 lalu, JLC mengeluarkan program lucky draw. Nah di sini, member JLC dapat menukarkan 10 poinnya dengan satu kupon undian lucky draw. Periode penukaran poin ini berlangsung dari 10 November hingga 31 Desember. Lewat dari periode itu, poin akan kembali menjadi 0.

Tak kalah menarik, program lucky draw ini membuat para member JLC berkesempatan meraih berbagai macam hadiah keren. Dari mulai 1 unit Motor Yamaha All NMAX 155, 2 unit Ipad Air Gen 4, 2 unit Samsung Galaxy S20+, 5 unit Sepeda Lipat United Plasm Matic, 20 Voucher Belanja MAP @500 ribu, sampai 20 E-voucher Ongkir JNE @250 ribu. 

JLC Lucky Draw 2021

Pengundian program JLC Lucky Draw 2021 sudah dilakukan pada tanggal 14 Januari 2022 lalu. Nah Mas Wahyu Abdillah inilah salah satu member JNE yang beruntung itu. Baginya, menjadi member JLC ini saja sudah sangat menguntungkan. Beliau bisa mengirimkan produk usahanya dengan lancar, mendapat banyak poin yang bisa ditukarkan dengan berbagai jenis kebutuhan pokok, dan sekarang, beliau pun dapat hadiah yang keren. Dobel-dobel ya untungnya Mas Wahyu ini.

Terkait hal tersebut, Pak Eri Palgunadi, yang merupakan VP of Marketing JNE mengatakan bahwa JNE terus melakukan pengembangan terhadap JLC. Dari mulai perubahan dari kartu fisik hingga menjadi kartu elektronik. Kemudian juga kemudahan dalam proses registrasinya, pemberian informasi penggunaan poinnya, kemudahan proses penukaran poinnya, transaksi cashless-nya, hingga kemudahan bertransaksi dengan menggunakan kartu JLC ini di hampir seluruh titik layanan JNE. 

Mau Seperti Mas Wahyu?

Apa yang JNE lakukan dalam pengembangan JLC sangat mencerminkan tagline-nya yang selama ini diusung selama 31 tahun,  “Connecting Happiness”.  JNE mampu memberikan kebahagiaan. Para member mendapatkan manfaat dan keuntungan, para pelanggannya pun demikian.

Teman-teman sudah pada pake JNE dalam urusaan pengiriman paket? Pastinya dong ya. Nah, buat teman-teman yang merupakan para pelaku usaha, entah itu UMKM atau pun yang lainnya, baik yang sudah rutin pake JNE atau pun yang belum, bisa banget deh seperti Mas Wahyu. Berkesempatan mendapatkan hadiah keren dari penukaran poin di program JLC Lucky Draw dan juga mendapatkan berbagai manfaat di dalam setiap kali melakukan pengiriman.

Caranya gampang banget, teman-teman hanya tinggal bergabung saja menjadi member JLC. Teman-teman bisa mendaftarkan diri di website https://jlc.jne.co.id/. Di sana nanti teman-teman tinggal melengkapi persyaratannya. Nantinya, teman-teman akan mendapat poin setiap kali transaksi dengan menggunakan JLC tersebut. Poin inilah yang bisa ditukarkan dengan beaneka ragam pilihan hadiah. Atau dikumpulkan untuk ditukarkan dengan kupon lucky draw. Siapa tahu, ada rezeki teman-teman di sana, dan dapat hadiah motor juga.

Oke!

Baiklah teman-teman, sampai di sini tulisan saya tentang hadiah. Seperti halnya saya yang sering ngasih hadiah kepada anak-anak, JNE pun demikian. Memberi hadiah sebagai apresiasi terhadap prestasi pelanggannya. 

Eh btw, saya ngiri deh dengan Mas Wahyu. Kepengen juga rasanya dapat hadiah motor. Teman-teman juga begitu, kan? Hehehe. Sampai jumpa!

Baca Juga
Cerita Baik Bersama JNE Itu Bernama "Berbagi Kebahagiaan"

MyJNE, Aplikasi Sederhana yang Banyak Manfaatnya