Laman

30.3.22

Maretku yang 'Luar Biasa'!


Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Pepatah inilah sepertinya yang paling tepat menggambarkan keluarga besar saya saat ini. Keluarga dari pihak saya dan juga keluarga dari pihak suami. 

Bagaimana tidak, dalam waktu yang hampir bersamaan, 3 anggota keluarga kami, yakni kakak dan adik saya, serta adik ipar saya, mengalami gangguan kesehatan yang serius. Yang tak hanya mengharuskan mereka dirawat di rumah sakit, tetapi juga harus mendapatkan perlakuan di meja operasi.

Tindakan di Meja Operasi

Kakak saya menderita diabetes basah. Karena ketidakhati-hatiannya, kakinya terluka. Dan karena gula darahnya sedang naik tidak terkontrol, jadilah lukanya tak kunjung sembuh. Sehingga dalam waktu 3 minggu saja, akhirnya lukanya memburuk. Jadinya, untuk mengantisipasi semakin memburuknya luka, dengan sangat terpaksa, kakak saya pun melakukan amputasi. Alhamdulillah, meski kini kakinya tidak sempurna, keadaannya sudah mulai membaik.

Yang kedua adik saya. Dia yang awal tahun lalu begitu bahagia dengan kehamilan ketiganya, tiba-tiba disuruh dokter untuk operasi. Ya, operasi pengangkatan janin yang ada di perutnya. Sebab si si janin tumbuh tidak di dalam rahim. Melainkan di ovarium. Jika tak diangkat tentu bahaya. Dengan bertambahnya usia janin, maka akan bertambah pula risiko yang diterima adik saya. Konon ovariumnya malah bisa sampai pecah. Akhirnya, beberapa minggu yang lalu, adik saya pun menjalani operasi laparotomy. Pengambilan janin karena hamil ektopik.

Foto jadul saya, kakak-kakak (ujung), dan adik (tengah kanan).

Yang paling terakhir adalah adik ipar saya. Adik bungsu suami saya ini punya penyakit lambung yang kronis. Beberapa waktu sebelumnya, dia juga sudah ke luar masuk rumah sakit. Akan tetapi pertengahan Maret ini, dia didiagnosis menderita penyakit usus juga. Jadinya minggu lalu, dia dioperasi di bagian ususnya.

Yang Bikin Terus Sedih

Mengingat ketiga kejadian tersebut tentu membuat sedih. Setelah sebelumnya, setiap keluarga kami saling bergantian sakit karena Omicron, kami harus menghadapi hal yang lebih besar tersebut. Tak terhitung jumlahnya waktu yang terbuang, air mata yang mengalir, dan materi yang ke luar. Namun, karena semua harus kami lewati, tentu pada akhirnya kami harus ikhlas.

Ya, ketiganya memang menguras rasa sedih. Akan tetapi operasi yang menimpa adik saya adalah yang paling dan terus membuat saya sedih. Bahkan sampai sekarang, jika teringat, atau diingat-ingat, saya masih saja menangis dibuatnya. Tentu saja demikian, karena saya mengikuti banget apa yang terjadi dengan adik saya tersebut.

Begini, operasi laparotomy kehamilan ektopik yang dijalani adik saya awal bulan Maret lalu bukanlah yang pertama kali dilakukan. Tetapi yang kedua. Sebelumnya, di awal-awal dia baru nikah, dia juga melakukan hal yang sama. Di kehamilan pertamanya. Saat itu, janin yang tumbuh di perutnya berkembang di bagian Tuba Fallopi. Yakni saluran penghubung antara ovarium ke rahim. Jelaslah, janinnya harus diangkat, karena jika membesar akan membahayakan adik saya.

Operasi laparotomy yang dijalani adik saya

Setelah operasi tersebut, adik saya susah hamil. Barulah, menginjak tahun pernikahan ke-8, dia hamil dengan lancar. Meski melahirkannya harus secara sesar atau Sectio Caesarea (SC). Seterusnya ya ke awal tadi. Dia hamil ketiga, setelah anaknya berusia 6 tahun, dengan kondisi ektopik lagi.

Ya, semua memang sudah takdir-Nya. Meski berat, adik saya harus menerima. Kehamilan yang begitu ditunggu-tunggunya, ternyata tak bisa dipertahankan. Dan karena faktor usia, serta sejarah kehamilannya yang 2 kali bermasalah, adik saya pun diminta dokter untuk tak hamil lagi. Sebagai jalan ke luarnya, saat operasi pengangkatan janin, dilakukan juga tindakan KB steril.

Lain Adik, Lain Pula Saya

Begitulah. Jika adik saya bisa dibilang ‘susah’ hamil, nah saya kebalikannya. Wkwkwk… ya, saya ‘gampang’ hamil. Buktinya, saya punya 4 anak. Saking ‘mudahnya’, saya jadinya sering parno kalo telat ‘datang bulan’. Padahal kan, saya pake KB. 

Saya, suami, dan 4 anak saya

Eh tapi, saya juga pernah punya pengalaman soal kehamilan yang gak lancar. Tepatnya kehamilan saya yang pertama. Di bulan ke-3 pernikahan, saya mengalami keguguran. Meski janinnya baru sekitar 2 bulanan, sakitnya luar biasa. Dan penyebabnya katanya kehamilannya lemah. Jelas saja begitu, karena selama hamil muda tersebut, saya mabok. Gak bisa makan dan gak bisa minum. 

Alhamdulillah kehamilan kedua hingga kehamilan kelima gak begitu. Maboknya tidak seperti di kehamilan pertama. Janin di rahim saya juga kuat, karena terpenuhi segala kebutuhan gizinya. Baik dari makanan atau pun minuman, serta dari vitamin ibu hamil.

Oke!

Hidup memang penuh misteri. Kelahiran, kematian, jodoh, rezeki, dan semuanya ada di tangan Illahi. Yang bisa kita lakukan hanyalah menjalaninya dengan sebaik-baiknya serta ikhlas dengan segala ketentuannya.

Oh ya, untuk teman-teman yang sedang hamil, pastikan semua kebutuhan gizi teman-teman dan janin terpenuhi, ya. Termasuk vitaminnya. Sebagai rekomendasi, bisa nih teman-teman pilih vitamin dari Natural Farm. Pilihannya banyak. Dan sedang banyak diskon juga.

Baiklah teman-teman, semoga tulisan saya bermanfaat. Sehat-sehat selalu, ya!


17 komentar:

  1. Teteeeh, meuni sedih baca ceritanyaaaa
    Semoga diberikan kekuatan buat adik-adik Teteh yaaah
    Dan semoga sehat2 terus kita semuaaa, jaga imun dan rajin minum vitamin yaaah

    BalasHapus
  2. Teteh kuaaat, sehat2 selalu ya teh, semoga semua dilindungi Tuhan ya teh *peluuk*

    BalasHapus
  3. Kisah sedih dari orang-orang terdekat terkadang membuat sesak ya Teh, semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari semua takdir-Nya. Wah, sehat-sehat selalu untuk keluarga besarnya ya Teh, dan jadi cus penasaran juga pengen tahu vitamin Natural Farm bagus buat ibu hamil. Makasih infonya teh ^-^

    BalasHapus
  4. Sing nular ke saya atuh teh. Ini saya susah hamil. Udah Fahmi sembilan tahun padahal gak pakai alat kontrasepsi. Emang semua udah takdir Nya ya kita bis apa

    BalasHapus
  5. Sing nular ke saya atuh teh. Ini saya susah hamil. Udah sembilan tahun aja seusia Fahmi. Padahal gak pakai alat kontrasepsi. Emang kalau sudah takdir Nya, kita bisa apa ya...

    BalasHapus
  6. Semoga mba Nia sekeluarga dikuatkan menerima ujian sakitnya. Insya Allah, sakitnya jadi penggugur dosa. Sehat-sehat terus ya, mba..

    BalasHapus
  7. Semoga mba Nia sekeluarga dikuatkan menerima ujian sakitnya. Insya Allah, sakitnya jadi penggugur dosa. Sehat-sehat terus ya, mba..

    BalasHapus
  8. Teh, sedih bacanya. Aku jadi keingetan saat lahir anak terakhir, harus operasi 2x karena harus angkat rahim,huhuhu.
    Memang sangat penting minum vitamin selama hamil. Aku HB nya rendah makanya terjadi pendarahan, huhuhu

    BalasHapus
  9. Teh Nia semoga adik2nya diberi kekuatan ya....Cobaan hidup tiap orang memang beda2 ya. Semoga kesabarannya berbalas limpahan karunia dari Allah SWT. Btw kita samaan gampang banget hamilnya..huhu...Allah memang Maha Berkehendak ya :D

    BalasHapus
  10. Ya ampun mba, semoga diberi kesehatan ya untuk adiknya, semoga nanti diberikan amanah lagi sama Allah yaa amin. Bener banget nih harus mulai pola hidup sehat, noted mba rekomendasi vitaminnya tar ak cari ah

    BalasHapus
  11. betul mba, hidup adalah misteri dan perjuangan. Untuk bikin hidup jadi hidup, perlunya rasa syukur terhadap banyak hal.

    BalasHapus
  12. Astaga kakk, semoga kakak dan keluarga bisa kuat yaa. Sedih saya bacanya, pasti down banget ngehadapin hal-hal itu secara beruntun😔

    BalasHapus
  13. Teh Nia dan keluarga semoga selalu diberi kekuatan untuk menghadapi segala cobaan yang datang. Oh iya, kalau lagi hamil emang harus rutin minuum vitamin ya, Teh. Biar Ibu dan bayinya sehat terus.

    BalasHapus
  14. Limpahan ksrunia masing masing berbeda ya mba. Jadi ingat kayak tante aku juga susah mba dapat anak dan nunggu hingga belasan tahun

    BalasHapus
  15. Cobaan yang lumayan berat yaa, Mba. Semoga keluarga yang sedang sakit segera diberi kesembuhan agar bisa beraktivitas kembali seperti sedia kala, amiiin

    BalasHapus
  16. Haduuh, semoga selalu diberi kesehatan dan kesabaran buat adik2 teh Nia yaa.
    Memang sangt penting sekali menjaga kesehatan, apalagi saat hamil butuh ekstra tentunya sesuai dengan petunjuk dokter biar dua2nya sehat.

    BalasHapus
  17. Jalan hidup emang beda beda ya kak, ad yang gampang punya anak ada yang sebaliknya , namun apapun itu semuanya patut disyukuri

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)