Forum MPR Sedunia di Bandung

Hola manteman, apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan baik dan sehat, ya. Alhamdulillah, saat ini saya dan keluarga juga sedang dalam keadaan sehat wal afiat.

Teman-teman, Hari Sabtu, 22 Oktober 2022 yang lalu, saya dan teman-teman Blogger Bandung berkesempatan ikut acara Diskusi Dengan Netizen, lho. Acaranya seru banget, sebab menghadirkan pembicara: Wakil Ketua MPR RI, Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad; Plt. Deputi Bidang Administrasi Setjen MPR RI, Siti Fauziah, SE, MM; Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga, Biro Humas dan Sistem Informasi Setjen MPR, Budi Muliawan, SH, MH; dan juga Ketua Komunitas Blogger Bandung, Agus Wibowo alias Bang Aswi sebagai moderator.

Pak Fadel Muhammad

Ibu Siti Fauziah

Pak Budi Muliawan

Bang Aswi

Event Forum MPR Sedunia

Acara Diskusi Dengan Netizen bareng MPR kali itu bukanlah yang pertama. Kayaknya sih udah 5 kali. Saya sendiri, sudah ikut acara serupa sebanyak 4 kali, termasuk yang kemaren itu. Nah karena bukan yang pertama kalinya, jadinya saya kira pertemuan Sabtu lalu itu bakalan membahas mengenai Pancasila, Nila-nilai Pancasila, dan juga 4 Pilar Kebangsaan dan berbagai aplikasinya, seperti biasanya. Eh ternyata bukan. Gathering bareng MPR RI Sabtu lalu berbeda.

Ya berbeda. Ibu Siti Fauziah dan Pak Budi Muliawan membuka gathering kali itu dengan sebuah informasi mengenai MPR RI yang akan membuat sebuah event Forum MPR Dunia di Bandung, pada tanggal 24 – 26 Oktober 2022. Di kesempatan tersebut, ada 50 negara Islam yang diundang. Sejumlah agenda sudah disusun. Dari mulai yang sifatnya resmi, hingga acara seru.

Tak lama setelah itu, Pak Fadel Muhammad pun datang, beliau yang kemudian menjelaskan secara detail mengenai event Forum MPR Sedunia tersebut. Menurutnya, tujuan utama dari terselenggaranya Konferensi Internasional yang diikuti para Ketua Majelis Permusyawaratan, Majelis Syuro, atau lembaga sejenis dari negara-negara Anggota Kerja Sama Islam itu adalah untuk mempersatukan bangsa-bangsa. Menurut Pak Fadel, beberapa negara, misalnya seperti Arab Saudi dan juga Maroko antusias dengan diinisiasinya acara ini. 

Pak Fadel juga menegaskan bahwa konferensi tersebut sangatlah penting.  Sebab, dari forum tersebut akan muncul ide-ide yang brilian dalam lingkup dunia. Mungkin saja nantinya akan dibahas mengenai masalah krisis global dan juga solusinya. Yang pasti, event yang akan diadakan tersebut bertujuan menjadi ajang penjajagan kerja sama antara majelis permusyawaratan, dewan syuro, atau lembaga sejenis yang kelak akan diformalkan dalam bentuk Forum Majelis Permusyawaratan Rakyat Dunia atau nama lain sesuai kesepakatan; menjadi bentuk dukungan atas Presidensi Indonesia dalam G20 dan penyelenggaraan KTT G20 di Bali; dan juga harapan Forum Majelis Permusyawaratan Rakyat Dunia yang terbentuk akan menjadi legacy bagi MPR RI yang sekarang. 

Kenapa di Bandung?

Hal mendasar yang membuat Bandung dipilih jadi tempat dilangsungkannya pertemuan Forum MPR Sedunia ini yang utamanya adalah Spirit Konferensi Asia-Afrika.

Ya, kita semua tahu kan bahwa Bandung itu merupakan tempat dilangsungkannya Konferensi Asia-Afrika yang sangat bersejarah itu? Saat itu, perhelatan tersebut berhasil menyatukan negara-negara se-Asia-Afrika yang kemudian memunculkan semangat untuk mencapai tujuan bersama. Nah forum MPR Dunia nanti diharapkan akan kembali menghidupkan spirit Konferensi Asia-Afrika tersebut. 

Di samping juga kan Bandung itu juga punya sejarah tersendiri untuk MPR RI. Yakni sebagai kantor saat MPR RI bernama MPRS. 

Dalam hal menggali spirit KAA, salah satu kegiatan yang akan dilakukan di forum tersebut adalah “historical walk”. Jadi nantinya, delegasi konferensi akan berjalan kaki, mulai dari Hotel Savoy ke Gedung Merdeka, tepatnya pada tanggal 25 Oktober 2022.  

Sumber : Kompas

Lima Poin Penting Pembentukan Forum MPR Sedunia

Dalam Diskusi Dengan Netizen bareng MPR Sabtu lalu, Pak Fadel menyebutkan mengenai 5 poin penting yang menjadi alasan pembentukan MPR Sedunia. Namun saat itu, Pak Fadel tidak menyebutnya secara terperinci.

Barulah, beberapa saat sebelum forum dibuka, Pak Bambang Soesatyo atau yang akrab disebut dengan Pak Bamsoet menyebutnya secara detail.

Poin yang pertama adalah ikatan solidaritas di antara negara OKI dan PUIC yang begitu kuat, jadinya dibutuhkan saluran yang bisa mewadahi aspirasi, selain dari lembaga yang sudah ada. Nah Forum MPR Dunia akan sangat bisa memaksimalkannya.

Poin kedua, spektrum persoalan kemanusiaan di negara-negara OKI dan lain-lainnya yang membutuhkan peranan dari lebih banyak lagi elemen kelembagaan termasuk parlemen untuk bekerja sama dan berkolaborasi untuk berkontribusi menjadi solusi atas permasalahan yang ada.

Poin ketiga, pembentukan Forum MPR, Majelis Suro, dan nama sejenis lainnya juga dalam rangka menjadi mitra atau yang memperkuat fungsi dan peran dari PUIC.

Poin keempat, kerja sama antar lembaga dalam forum atau lembaga internasional diharapkan menghasilkan rekomendasi strategis yang bisa ditindaklanjuti lembaga itu atau mitranya, sesuai tugas dan fungsi lembaga itu. 

Poin kelima, kerja sama antar lembaga dalam organisasi internasional yang diharapkan dapat menguatkan kontribusi lembaga internasional yang sudah lama eksis dalam menyelesaikan persoalan kemanusiaan dan persoalan global, yaitu menciptakan perdamaian, peradaban, dan keamanan bagi keberlangsungan hidup manusia.

Semoga Saja!

Forum MPR Sedunia sedang dilakukan. Forum ini dihadiri 15 perwakilan negara, yang meliputi Bahrain, Maroko, Pakistan, Yordania, Yaman, Arab Saudi, Malaysia, Mesir, Palestina, Aljazair, Mozambik, Iran, Turki, Irak, dan juga Indonesia. Dalam forum ini hadir juga perwakilan dari Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau organisasi parlemen negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) serta Liga Muslim Dunia.

Sumber : Kompas

Sebagai warga negara dan warga dunia, melihat bagaimana tujuan dari forum ini yang begitu positif, sudah sewajarnyalah kita mendukungnya. Sebab ya, seperti yang diucapkan para petinggi MPR RI:

“Dunia sekarang sedang “tidak baik-baik saja”. Pandemi Covid-19 yang belum reda, perang Rusia-Ukraina yang belum usai dan berdampak global, kesulitan ekonomi dunia yang diperkirakan akan menghadapi resesi besar tahun 2023, membutuhkan pemikiran-pemikiran jitu yang bermuara pada perlunya meningkatkan kerja sama antar-negara. Mudah-mudahan dari konferensi di Bandung ini diperoleh pemikiran-pemikiran penting.”

Aamiin aamiin aamiin ya robbal alamin. Semoga acara ini lancar, dan semoga tujuannya bisa tercapai!