Menggunakan jilbab dengan konsisten seperti sekarang bukanlah perkara yang mudah buat saya. Sebelum memutuskan untuk memakainya, dulu di tahun 2000, saya melakukan banyak hal. Dari mulai tanya sana-sini, mencoba kerudung-kerudung milik teteh, hingga berpikir tentang segala sesuatu yang bakal saya alami ke depannya.
Jujur, waktu itu saya ragu banget. Saya takut jika nantinya setelah berjilbab, saya tak bisa beraktivitas seperti biasa. Saya juga takut jika jilbab yang saya pakai akan membuat saya kegerahan. Namun Alhamdulillah, pergulatan bathin tersebut pada akhirnya dimenangkan oleh rasa tanggung jawab akan kewajiban saya sebagai muslimah dewasa. Bagaimana ke depannya, akan saya jalani saja.
Saya Tuh Begini!
Jadi begini, menurut diri saya sendiri, saya ini orangnya gak suka ribet. Dalam memilih pakaian, saya lebih suka pakai celana panjang dan t-shirt. Ditambah sepatu kets, tas ransel, dan juga topi. Selain rok bekas seragam sekolah, di sekitar tahun 1994 – 2000an, saya tak punya pakaian lain yang sifatnya feminin. Kesemuanya t-shirt, kemeja, dan juga celana panjang. Mana warnanya juga gelap-gelap. Dari mulai abu-abu tua, biru navy, coklat tua, serta hitam.
Di mata orang lain, penilaian akan saya juga tak jauh berbeda. Teman-teman dekat, orang tua, hingga keluarga besar, memandang saya sebagai anak yang tomboy. Sebab memang selain selalu menggunakan pakaian yang seperti anak lelaki, juga karena hobi saya yang katanya macho. Lari, sepedahan, outbound, naik gunung, kemping, dan nonton sepak bola.
Saya Salah!
Ini yang ternyata saya sadari kemudian. Ketakutan saya dalam menggunakan jilbab yang akan menghambat aktivitas dan mengubah sifat saya, ternyata salah besar. Saya memang berteman baik dengan para akhwat berjilbab lebar yang selalu memakai gamis, rok, dan juga pakaian muslimah yang sifatnya sangat feminin. Tapi saya tetap bisa jadi diri saya sendiri dengan penuh rasa percaya diri. Perbedaan pakaian yang saya pakai dari sebelum pakai jilbab mungkin bisa dilihat dari t-shirt yang tadinya pendek dan celana jins dekil, menjadi kaos tangan panjang dan sedikit panjang beserta celana panjang yang tak terlalu ngepas di badan.
Saya masih bisa lari, masih bisa sepedahan, masih bisa ke sana ke mari, dan melakukan apa saja. Kecemasan akan kegerahan juga tidak terjadi. Asal pandai memilih bahan pakaian yang akan dipakai, seharian di luar rumah yang pasa pun, saya tak merasa kegerahan yang berlebihan.
Lebih Enjoy dan Makin Nyaman
Sekarang, 22 tahun sudah berlalu dari masa itu. Kini saya jauh lebih dewasa, maksudnya semakin tua. Banyak perubahan yang terjadi. Saya yang dulu senang memakai celana panjang, kini sudah mulai jarang. Lebih banyak memakai rok dan juga gamis. Jika pun celana panjang, ya paling sebatas kulot lebar dan celana legging yang jadi dalaman rok atau gamis. Namun pun begitu saya tetap merasa jadi diri saya sendiri.
Ah ya, untuk kerudung, sejak pertama pakai jilbab hingga sekarang, saya lebih suka menggunakan jilbab segi empat. Entahlah, merasa pede, nyaman, dan mudah aja saat menggunakannya. Ada pun untuk kerudung model lain, misalnya pashmina, saya kurang suka. Jujur lho, saya gak bisa memakainya. :D
Untuk kerudung sendiri, saya lebih suka yang warnanya gelap, polos atau bermotif sedikit, tidak licin, dan gak gampang kusut. Dan pastinya, yang gak bikin kepala dan wajah saya jadi kegerahan juga.
Mengenal Rahina Indonesia, Fashion untuk Women With No Boundaries
Seperti itulah mungkin definisi fashion yang nyaman buat saya. Tanpa batasan yang membuat diri khawatir dan akhirnya tidak bisa bebas berekspresi. Namun tentu, batasan di sini bukanlah hal-hal yang melanggar norma. Melainkan batasan yang membuat diri tidak nyaman, tidak bisa beraktivitas dengan leluasa, dan membuat saya tak bisa maju.
Prinsip yang seperti itu juga saya tangkap dari sebuah Brand Fashion Muslim Rahina Indonesia. Women with no boundaries. Menggunakan pakaian yang nyaman tanpa batasan yang membuat diri menjadi orang lain. Tetap menjadi diri sendiri, dan bahkan menonjolkan sifat diri yang positif, yang mungkin bisa menginspirasi perempuan lain. Semua koleksi jilbab Rahina bisa dipilih siapa pun. Kesemuanya bisa menyesuaikan dengan keinginan dan juga kebutuhan.
Melihat-lihat koleksi pakaian-pakaian dari Rahina Indonesia ini, dan kemudian membaca setiap detail behind the story dari tiap produknya, jujur membuat saya kagum. Sekaligus bangga. Ada ternyata produk untuk perempuan yang meng-encourage setiap perempuan supaya percaya diri dengan dirinya sendiri, berkembang lebih pesat, dan menjadi inspirasi bagi perempuan lain.
Owner Rahina Indonesia sendiri mengatakan, kelahiran produk Rahina Indonesia ini tidak datang begitu saja. Tetapi berdasarkan pengalaman beliau pribadi. Yakni kegelisahannya akan kebutuhan fashion premium dengan desain yang unik untuk para perempuan aktif. Di samping juga keinginan Tina Rahina selaku foundernya untuk mencoba memberdayakan para perempuan di sekitarnya, yang ingin memiliki penghasilan tambahan. Jadilah di tahun 2016, tepatnya di Kota Bandung, Rahina Indonesia lahir dan menancapkan diri sebagai perusahaan di kategori bisnis yang bergelut di bidang fashion perempuan, khususnya jilbab dan aksesoris.
Seiring berjalannya waktu, Rahina pun semakin berkembang. Produknya tidak hanya jilbab dengan motif yang simpel, tetapi juga produk lain. Ada cardigan, blouse, kemudian juga aksesoris jilbab, dan yang lainnya. Tentunya, hal ini terjadi atas pertimbangan permintaan para pelanggannya dan pastinya juga berdasarkan riset pasar yang dilakukan Rahina.
Kenapa namanya Rahina Indonesia? Menurut Mbak Tina, Rahina memilki arti orang yang setia dan penyayang. Rahina ini sendiri merupakan singkatan dari nama depan dua anak kembar Mbak Tina.
Koleksi-koleksi Fashion Rahina Indonesia
Ini yang saya yakin teman-teman bakalan setuju bahwa koleksi fashion dari Rahina Indonesia ini memang cakep-cakep. Dan tak hanya itu saja, setiap produknya memiliki value masing-masing. Misalnya saja,
Errina Monogram yang memberi kesan perempaun aktif dan tanpa batas;
Hanakatoba Series untuk perempuan yang memiliki kesan tekun mencapai visi hidup;
Verena Cardigan untuk perempuan yang memiliki kesan percaya diri dan kuat;
Sheica Signature Series, untuk perempuan yang memiliki kesan cantik luar biasa yang terpancar dari dalam;
Vishwa Signature Series, untuk perempuan yang memiliki kesan penuh prestasi;
Dan masih banyak lagi yang lainnya. Kesemuanya bisa dipilih siapa pun dan menjadikan “Woman with No Boundaries”.
Gimana, kerudung Rahina Indonesia ini cakep-cakep bukan? Saya jadi kepengen punya kesemua koleksianya. Semoga aja bisa bikin saya jadi orang yang visinya seperti yang dijelaskan di tiap koleksi tersebut.
Oh ya, sebagai contoh, saya pake salah satu koleksi jilbab Rahina nih. Gimana, cakep gak? Hehehe. Alhamdulillah, jilbabnya adem. Meski kainnya jatuh, tapi mudah dibentuk. Saya yang biasanya kurang begitu suka dengan jilbab model pashmina, pake ini kok rasanya percaya diri ya. Warnanya juga saya suka. Gak genjreng dan tetep teduh. Bikin saya jadi kepengen punya jilbab Rahina yang lainnya deh. Mungkin jilbab segi empatnya.
Well…
Oke deh, itu dia cerita saya tentang saya dan jilbab. Untuk teman-teman yang kepengen mengoleksi produk Rahina Indonesia, langsung cek katalognya di Instagram @rahina.indonesia. Atau klik Wa di untuk pembelian melalui WA https://wa.me/6282216526061. Dijamin deh, bikin teman-teman makin cantik dengan pakai kerudung dari Rahina ini.
Semoga tulisan saya bermanfaat, sampai jumpa!
Wah Mbak Nia makin imut aja pake jilbab dari Rahina. Hmm.. aku jadi pengen menuliskan perjalananku juga pake hijab. Rasa-rasanya, dulu aku juga sempat berpikir kayak Mbak Nia.
BalasHapusWah, Mbak Nia, keren banget jilbabnya dari Rahina! Bener deh, liat Mbak Nia, jadi pengen cerita juga perjalanan pake hijabku. Dulu, aku juga sempet mikir kayak Mbak Nia. 😄✨ Yuk, sharing pengalaman kita bareng-bareng! 🧕💖
Hapusaku sekarang pecinta scraf Mba, jadi suka nyari brand mana yg bagus dan kerudungnya agak panjangan. Rahina bakal masuk wishlist aku
BalasHapusAah iya ini teh Nia, aku dan temanku sama-sama berangkat dari perpindahan agama kami hingga memutuskan berjilbab dalam waktu singkat (aku memutuskan hanya 1 - 2 minggu setelah menikah)
BalasHapusLingkungan berpengaruh besar, dan temanku ga tahan karena suaminya tidak terlalu mendukung. Ya kali .. jilbaban diajak dugem terus hihi... sementara suamiku slow aja, pelan pelan mengajak menghindar dikit-dikit, jadi akhirnya aku juga nyaman. Nanti coba cek Rahina collection deh, buat yang tomboy pasti cucok ya
Nu geulis nu bageur eteh...Jilbabnya bagus2 teh, aku suka warna pilihannya teh. Oh ada cardigannya jg ya, pecinta cardigan pasti demen deh iniih^^
BalasHapusAku jilbab sering yg pashmina instan buat pergi, tapi klo hari2 yg lebar2. Si mamah aku bisa nih pakai ini, blio suka segi 4
Setiap orang pasti punya fase dalam hidupnya.alhamdullilah bisa sampai fase berhijab .yang pastinya harus yang adem seperti rahina Indonesia
BalasHapusRahina bukan cuma kerudung ya .. ada busananya juga. Cakep-cakep.
BalasHapusBtw, saya pun dulu mengalami pergulatan batin sebelum akhirnya betul2 mantap berjilbab saat kuliah.
Cakep-cakep ya produknya Rahina ini, bahannya juga nampak tebal. Pastinya nyaman di pakai.
BalasHapusSaya sampai sekarang masih lebih suka pakai celana panjang mbak, tapi nggak yang ketat gitu.
Btw membaca tulisan ini, saya kok jadi kepikiran untuk menuliskan perjuangan jaman dulu memutuskan untuk pakai jilbab ya
Inspirasi cerita perjalanan berhijabnya mbak
BalasHapusProduk hijab daribRahina ini emang cantik cantik ya mbak
Kalau kita pakai bikin ootd makin cakep
Bermanfaat banget dong mbak tulisannya, pastinya yg aku awalnya g ngerti kalau ada brand Rahina sprti sekarang. Mulia sekali keinginan ownernya utk membantu masyarakat sekitar mendapat penghasilan tambahan ya. Bandung emang pusatnya mode nih, ga salah karena model Rahina bagus2 desain dan juga bahannya.
BalasHapusKalau mb Nia dari thun 2000 aku dari thun 2002 memutuskan utk on hijabnya karena sebelumnya on off pakainya
bagus ya mba model, warna dan patternnya.. sepakat bahwa dengan berhijab pun kita bisa tetap menjadi diri sendiri
BalasHapusDulu pun saya sesimple itu jadi manusia. Punya rok ya hanya seragam sekolah. Hingga pas udah masuk dunia kerja, eh, di perusahaan itu mewajibkan semua perempuan harus pakai rok. Dari situlah saya mikir kudu beli rok baru.
BalasHapusSelain itu, banyaj temen-temen yg berhujab, jadi saya tertarik.
Dan kini ada produk Rahina yang mana bujan hanya jilbab aja, tapi juga ada fashion muslim yang kece.
Cakep cakep jilbabnya, sy suka yg motifnya . Tahun 2000 an jilbab ga sevariasi sekarang ya , perasaan gitu gitu aja model dan coraknya, sekarang cakep cakep
BalasHapusWaah selisih setahun mba nia sama aku, aku berjilbab lulus SMA th 1999. Niat bulet ketika membaca2 buku tentang jilbab. Semoga kita istikhomah selalu ya mbaa dalam menjalankan perintah-Nya. (Gusti yeni)
BalasHapusDulu saya berjilbab hanya dalam hitungan hari sejak meyakini harus mengenakannya hehehe... misal hari ini udah memutuskan, langsung ke toko beli beberapa kerudung dan manset dulu, dipadukan dengan baju2 yg masih berlengan pendek. Pokoknya harus pakai dulu. Makin ke sini baru nambah persediaan kerudung dan mulai mengenakan baju2 lengan panjang.
BalasHapusNaksir euy sama pashmina yang dipakai Mbak Nia, cakeuupp... Suka deh dengan pashmina berbahan adem gitu.
Bagus-bagus ya hijabnya. Semoga harganya bersahabat. Soalnya brand-brand hijab sekarang harganya mahal-mahal banget. Aku naksir sama yang biru itu deh.
BalasHapusbagus banget hijabnya duh naksir juga nih sama yang maroon yang dipake..hehhe, sekarang banyak ya brand hijab gitu..bangga juga ketika makin banyak yang berpakaian muslimah dan harganya wow wow...mayan mihil
BalasHapusProduknya bagus-bagus ya dan tidak hanya baju muslimah, kardigannya cakep banget jadi pengen mantengib koleksi pakaian Rahina yang kiyowo ini deh
BalasHapusYang punya teteh warna dan motifnya cakep. Produk Rahina ini juga enak dipake sehari-hari ya
BalasHapusthanks udah sharing sharing mba
BalasHapus