Mendapatkan kekerasan seksual pastilah sangat menyakitkan. Entah itu perempuan ataupun laki-laki. Jangankan pelecehan seksual yang sangat serius, bahkan yang sifatnya terlihat ringan, juga sangat tidak mengenakkan.
Ya, saya pernah mengalaminya. Sekitar 2 tahun lalu, ketika saya sepedahan pagi-pagi. Saat sedang berada di tempat sepi, tiba-tiba sebuah sepeda motor menghampiri. Dalam waktu yang cepat, tangan pengemudi sepeda motor itu menjamah tubuh saya. Meskipun hanya sekadar mencolek, saya merasa marah. Otomatis, umpatan kasar pun keluar dari mulut saya. Si pengendara sepeda motor itu pun kaget, dan lalu tancap gas dengan begitu cepat.
Sejak saat itu saya kapok sepedahan sendirian. Saya takut ada orang jahat lagi. Meskipun terlihat sepele, setiap kali mengingat kejadian tersebut, saya merasa marah dan sedih bercampur aduk.
Tak terbayang seperti apa rasanya jika pelecehan seksual yang terjadi sangat parah. Fisik dan mental sudah pasti sangat terguncang. Belum lagi jika orang di sekitarnya tak peduli, atau bahkan menyudutkan. Semakin menjadi saja pastinya beban fisik dan mental yang dirasakan korban.
Justitia Avila Veda dan KAKG
Beruntung tak semua orang acuh tak acuh dan menyudutkan seperti itu. Justitia Avila Veda salah satunya. Berkat empati yang dimilikinya, beliau mendirikan Kolektif Advokat untuk Keadilan Gender yang banyak disebut sebagai KAKG saja. Apa yang dilakukan Justitia Avila Veda dan KAKG benar-benar membuat siapapun angkat topi. Salut!
Semua bermula dari kicauan iseng Veda di Twitter. Beliau menawarkan jasa konsultasi umum untuk mereka yang pernah mengalami kekerasan seksual atau tahu dengan orang-orang yang mengalami kasus tersebut. Nah kicauan Veda ini viral. Banyak korban kekerasan seksual yang menghubunginya. Dan tak sampai di situ, beberapa pengacara bahkan jaksa ada yang menghubungi Velda untuk turut membantu.
Velda menceritakan bahwa yang menghubunginya, dalam jangka waktu yang tak sampai 24 jam, itu lebih dari 40 orang. Baik menambah tenaga sukarelawan untuk bisa membantunya.
Di awal-awal perjuangannnya, Velda merekrut 10 pengacara. Sebab Velda sangat tahu bahwa profesi pengacara itu memiliki tanggung jawab profesi yang salah satunya mengabdi kepada masyarakat atau Probono. Dan sejak itu, KAKG pun memberi pendampingan kepada para korban kekerasan seksual, sekaligus menjadi tempat untuk para pengacara melakukan pengabdian kepada masyarakat.
Bantuan yang Disediakan
Bentuk dari bantuan yang diberikan KAKG terhadap para korban kekerasan seksual itu berupa jasa konsultasi dan juga pendampingan. Ada layanan hotline yang bisa dikontak siapapun, dari Senin - Jumat dari pukul 08.00 - 18.00 WIB. Dan tak hanya itu, KAKG juga bisa dihubungi melalui
akun Instagram @advokatgender dengan cara mengisi formulir yang tersedia; serta bisa pula melalui alamat email konsultasi@advokatgender.org. Nah selanjutnya, baik pengontak dan juga tim KAKG akan menjadwalkan konsultasi melalui telepon.
Dengan melihat bagaimana cara Justitia Avila Veda dan KAKG melakukan bantuan terhadap para korban kekerasan seksual, kita bisa melihat bahwa tim ini memang memberikan konsultasi dan pendampingannya itu sangat berbasis pada teknologi. Dan tak hanya program hukum, Veda dan Timnya juga menyediakan jasa pemulihan psikologis, jasa medis, serta jasa sosial bagi korban di selama penyelesaian perkaranya.
Di setiap harinya, dari hari Senin – Jumat, ada 2 orang yang piket. Mereka akan memberikan konsultasi hukum. Mulai dari pemahaman kepada korban mengenai kasus yang dilaporkan. Nantinya akan dicari tahu lebih lanjut mengenai ada tidaknya kekerasan seksual. Jika memang terjadi, akan dijelaskan kepada korban mengenai peraturan yang melindunginya serta konsekuensi hukum dari kasus yang terjadi. KAKG pun nantinya akan memberikan masukan yang akan menjadi peluang-peluang di dalam menyelesaikan kasus.
Bantuan psikologis juga bisa diberikan KAKG jika memang korban membutuhkannya. Sebab memang KAKG juga punya jejaring psikolog dan juga dokter.
Lamanya pemberian bantuan dari KAKG terhadap korban itu sangat relatif. Biasanya bergantung pada berat atau tidaknya kasus. Namun biasanya, penanganan kasus itu sekitar 10 bulan. Mulai dari penyidikan hingga pelimpahan berkas. Jika penyelesaian non hukum yang dipilih, penanganan bisa lebih cepat. Bahkan bisa dalam hitungan minggu saja.
Lain halnya dengan proses pendampingan pemulihan. Waktunya biasanya lumayan lama. Sebab kekerasan seksual biasanya meninggalkan trauma yang berat dan bahkan terluka fisik serta mental seumur hidup.
Fyi, kasus-kasus yang ditangani Veda dan timnya bermacam-macam. Dari mulai kasus penyebaran konten intim hingga kasus kekerasan di antara pacar, dan juga kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Dalam melakukan perjuangannya di dalam memulihkan korban, Veda dan tim serta korban juga seringkali harus menghadapi pasal hukum menjadi batu sandungan. Misalnya saja UU ITE yang pada akhirnya membuat korban berbalik status, dari korban menjadi tersangka. Akan tetapi UU TPKS NO 12 Tahun 2022 pada akahirnya bisa membuat lega.
Lelah Fisik dan Mental, Tapi Tak Menggoyahkan Semangat Berjuang!
Menghadapi kasus-kasus yang rumit tentu membuat Veda dan tim lelah secara fisik dan mental. Akan tetapi karena memiliki empati, hati nurani, dan juga semangat pengabdian kepada masyarakat, semua lelah tersebut tak pernah menggoyahkan semangat. Sebaliknya, Veda dan tim selalu bersemangat untuk membela siapa saja yang menjadi korban kekerasan seksual.
Ya, Veda dan tim di setiap harinya selalu siap sedia di dalam menerima sekecil apa pun pengaduan dari korban kekerasan seksual. Dan tentunya, prosedur yang sudah dibuatnya akan terus diberikan kepada siapa saja yang membutuhkannya. Entah itu kasus yang berat atau pun mungkin sebaliknya.
Pesan untuk Kita Semua
Apa yang dilakukan Veda dan tim tentu patut diacungi jempol. Semua perjuangannya sangat berat. Namun Veda tidak akan berhenti melakukan semua itu. Dari apa yang sudah dilakukannya, Veda mengungkapkan banyak hal yang bisa dilakukan masyarakat luar terkait kasus kekerasan seksual.
Hal yang pertama adalah mendengarkan korban dan menjadi support system yang baik untuk para korban ini. Memang sih, tak semua orang tahu dan mendengar tentang kasus-kasus seperti ini secara langsung. Namun jika ada yang mendengar, sebisa mungkin menjadi pendengar yang baik. Jangan men-judge, jangan mem-bully, atau sejenisnya. Berempati dan menjadi support sysem akan lebih baik.
Hal berikutnya yang bisa dilakukan masyarakat adalah bijak di dalam melakukan hal apa pun. Misalnya di dalam memviralkan kisah terjadinya kekerasan seksual. Memang hal ini bisa memudahkan untuk bisa mengkasuskan pelaku. Namun harus bijak karena akan memberi efek kepada korban.
Hal terakhir, Veda juga memberi pesan agar kita semua bisa menjadi penyelamat orang lain. Dan bukan hanya pengamat saja. Caranya bisa dengan apa pun. Misalnya melaporkan kejadian, menjadi support system yang baik, dan tidak ikut-ikutan menjadi pembully atau memviralkan dengan cepat tanpa pikir panjang efeknya.
Well…
Membaca banyak hal mengenai Justitia Avila Veda dan KAKG sungguh membuat malu diri saya. Betapa kurang bermanfaatnya saya sebagai masyarakat. Dan malah, tanpa disadari saya mungkin pernah menjadi pihak yang membuat korban-korban kekerasan seksual menjadi lebih terpuruk.
Ke depannya, saya dan siapapun tentu jangan lagi melakukan hal-hal yang seperti itu. Dan sebaliknya, kita harus peduli. Sekalipun kita tak bisa seperti Justitia Avila Veda dan KAKG. Semoga saja apa yang dilakukan Justitia Avila Veda dan KAKG semakin banyak membawa manfaat. Akan semakin banyak korban-korban kekerasan seksual yang bisa pulih. Dan tentu, semoga juga kejadian-kejadi kekerasan seksual bisa hilang dari kehidupan kita. Aamiin ya rabbal alamin.
Ku juga pernah, masih membekas marahnya hingga kini. Saat gerak jalan agustusan pas SMP , baris di bagian depan, pinggir dekat penonton. Tiba-tiba ada tangan pria yang menjamah bagian tubuh saya. Dan langsung kabur di tengah keramaian..mesti terlihat sepele, tapi saya maraaah dan kezel rasanya, di depan umum dan ditonton banyak orang yang mana bahkan ada yang tertawa. Duh! Salut untuk Justitia Avila Veda dan KAKG yang melakukan bantuan terhadap para korban kekerasan seksual, memberikan konsultasi dan pendampingannya, juga jasa pemulihan psikologis, jasa medis, serta jasa sosial bagi korban di selama penyelesaian perkaranya.
BalasHapusTeh terima kasih sudah menuliskan sosok Veda, akupun langsung berfikir apa yang bisa aku lakukan untuk kebermanfaatan :) keren semoga Veda dan KAKG selalu ada membersamai korban dan tumbuh berkembang
BalasHapusEdukasi tentang cara penangan pelecehan seksual ini sudah banyak digaungkan di media sosial tapi di sisi lain saya masih banyak lihat juga orang2 yang masih menyepelekan kasusnya. Semoga ada lebih banyak Justitia Avila Veda lain yang mau mengedukasi dan membantu masyarakat untuk lebih aware dengan kasus ini serta cara menanganinya :')
BalasHapusMasya Allah keren sekali baktinya semoga semakin berkurang kasus kekerasan seksual dan apabila masih ada bisa terbantu oleh Kak Veda.
BalasHapusBerharap sekali kasus kasus kejahatan kepada perempuan bisa beneran lenyap. Kesadaran untuk saling menjaga tak melakukan pelecehan seksual bisa ada dari semua kalangan. Semoga Allah sellau lindungi kita. Salut untuk Justitia Avila yang slalu ada ketika perempuan butuhkan.
BalasHapusBenar Mba, kita sebaiknya berada dipihak yang tidak melakukan hal buruk kalo tidak bisa memberikan bantuan. Kadang korabn ini juga adalah teman dan kerabat kita juga
BalasHapusSuka dengan perjalanan inspiratif anak muda yang masih mau memikirkan orang lain di saat yang lainnya sibuk dengan dirinya sendiri apalagi persoalan kekerasan seksual yang banyak dialami ibu rumah tangga selalu bertambah tanpa tahu solusi yang tepat untuk membantu mereka, yang tidak hanya membutuhkan pendampingan hukum tapi juga psikolog untuk mengurangi trauma yang dialami.
BalasHapusMasyaallah, sangat sedikit orang yg mau peduli seperti Justitia Avila Veda ini. Semoga makin banyak yg peduli terhadap mereka yg menjadi korban pelecehan sexual dan yg terpenting semoga makin sadarlah orang-oramg yg otaknya mesum itu.
BalasHapusAh salut aku membaca kisah Justitia Avila Veda ini
BalasHapusAda orang yang tulus dan peduli membantu para korban kekerasan seksual ini
Orang yang kena pelecehan, KRDT memang harus mendapat dukungan. Seringnya tuh mereka gak bisa cerita malah kadang disalahkan. Jadi kudu dapat dukungan yang tepat karena bukan hanya masalah fisik, tapi mental mereka juga pasti kena
BalasHapusKeren banget ini untuk mbak Veda dan teamnya, karena sekarang ini memang banyak yang butuh bantuan terkait pelecehan seksual. kadang banyak orang yang masih menganggap hal ini remeh dan suka menyalahkan pihak perempuannya. Semoga dengan apa yang dilakukan mbak Veda bisa membuka mata kita semua juga untuk berjuang membantu sesama ya setidaknya bisa menjadi pendengar.
BalasHapusWomen suppot women is a must yaa, teh..
BalasHapusKarena semua pelecehan itu merugikan pihak perempuan dan menimbulkan trauma. Menjadi sumber kekuatan tersendiri dengan adanya bantuan dari KAKG, Justitia Avila Veda.
Hukuman ke pelaku pelecehan atau kekerasan pada perempuan juga mash ringan ga menimbulkan efek jera, semoga Justitia Avila Veda dan KAKG konsisten dgn perjuangannya
BalasHapusKorban pelecehan malu dan memiliki trauma tersendiri, jadi memang kudu pendekatan hati ke hati.
BalasHapusIya juga ya, jadi korban pelecehan itu sungguh sangat besar pengorbanan serta keberaniannya. Tapi lebih berani aktivitas macam Veda ini. Semoga semakin menginspirasi untuk membangkitkan semakin banyak KAKG lainnya untuk membantu mendirikan keadilan dan kebenaran
BalasHapusakutuh suka kesel aja sih sama berita tentang kekerasan seksual rasanya emosi dan marah btw keren untuk Justitia Avila Veda sebagai pahlawan kekerasan seksual
BalasHapuswow, salut banget bisa kenal sosok setangguh Justitia Avila ini.
BalasHapuspastinya kayak superhero wanita di dalam kisah kisah Marvel.
semoga semakin membuka kesadaran banyak manusia di sekitar kita aamiiin
Keren banget sepak terjang Avila dari namanya saja sudah berkaitan dengan hukum, jadi korban pelecehan seksual itu menderitanya dobel karena mereka malah dipandang remeh dan tersudut padahal mereka adalah korban, makanya banyak yang takut melapor
BalasHapusmasalah kekerasan seksual sangatlah kompleks, bermula dari hilangnya suatu norma di masyarakat maupun lingkungan.... terlepas dari itu mengenai kasus yang telah terjadi sudah seharusnya para pelaku mendapatkan hukuman yang serius sehingga menimbulkan efek jera, dan disisi lain mari kita hidupkan kembali norma norma di masyarakat.
BalasHapusRating bintang 5 untuk kak Justitia Avila,,, "Keren"
Masya Allah, inspiratif sekali... Cocok ya, namanya aja Justitia... Semoga sehat dan berkah selalu karena sudah banyak perempuan yang dibantu...
BalasHapusUU ITE nih memang banyak membuat para pelaku pelecehan makin kurang ajar ya, Mba. Mereka balik nuntut kita alasan pencemaran nama baik. Karena kalau pelecehan ringan, kita ga bisa membuktikan, mati kutu deh. Trus, kalau di share di sosmed, kena UU ITE itu. Alhamdulillah yaa kalau udah ada UU penangkalnya. Menyenangkan bacanya.
BalasHapusSalut untuk Justitia yang membantu para wanita yang mendapatkan pelecehan ataupun KDRT karena sebagian besar wanita yang mengalami pelecehan memilih untuk diam dan tidak bersuara karena takut
BalasHapusSosok yang sangat inspiratif nih, semoga lebih banyak lagi yang bisa tertolong, apalah klu buka tik tok tuh ternyata banyak yg mengalami kekerasan seksual
BalasHapusPerlu ada pahlawan pahlawan berikutnya seperti mbak Justitia ini
BalasHapusSeperti namanya yang berharap pada keadilan
Maka semoga semua korban kekerasan seksual bisa mendapatkan keadilan