Jangan Anggap Enteng Kekurangan Zat Besi!

Pagi itu, sekitar pukul 9 pagi, saat aku sedang belanja di warung tetangga, sebuah panggilan telepon masuk ke dalam ponselku. Ketika diangkat, ternyata yang sedang berbicara di ujung sana adalah ibu guru wali kelas si sulung. Beliau bilang, anak sulungku pingsan saat upacara bendera di hari Senin itu. Tapi saat itu, sulungku sudah siuman. Ibu guru wali kelas memintaku untuk menjemput si sulung. Supaya sulungku bisa istirahat saja di hari itu.

Anemia di Saat Haid

Awalnya aku panik. Sebab kejadian pagi itu menjadi yang pertama kalinya si sulung pingsan. Tapi saat kuingat-ingat, hari itu adalah hari kedua sulungku mendapatkan siklus bulanan alias haid. Dia yang biasanya memang sering pusing di kala haid, membuatku sedikit tenang. Setidaknya aku jadi tahu penyebabnya. Anemia atau kurang darah, yang hanya terjadi di saat haid. Begitu kata mamaku. Sama seperti aku dulu saat masih single seperti si sulung.

Iya, dulu aku waktu masih gadis, di setiap kali haid, pasti aja merasakan keluhan seperti itu. Pusing 7 keliling dari hari pertama hingga hari terakhir haid. Nah begitu hari biasa, si pusing-pusing itu hilang entah ke mana. Anehnya, saat sudah menikah keluhan tersebut hilang. Nah baru muncul lagi di setiap masa hamil. Mulai hamil anak pertama hingga hamil anak keempat. Alhamdulillah, berkat mengonsumsi suplemen dari bidan di selama masa kehamilan, si pusing-pusing hilang tak bersisa.

Aku dan si sulung

Anemia Defisiensi Besi

Ini yang baru aku tahu kemudian. Penyebab pusing yang menimpa aku dan si sulung di setiap masa haid, ternyata adalah anemia defisiensi besi. Sebuah kondisi yang terjadi ketika tubuh kekurangan zat besi. Kurangnya zat besi ini membuat jumlah sel darah merah atau hemoglobin yang sehat menjadi berkurang dan tidak bisa berfungsi dengan sebagaimana mestinya. Akibatnya kulit menjadi pucat, lesu dan lemah, sering pusing atau sakit kepala, hingga pingsan seperti yang dialami si sulung ketika upacara bendera di hari itu.

Sejak saat itu, aku pun jadi selalu siaga. Di rumah jadi selalu tersedia suplemen zat besi. Jadinya kapan pun kekurangan zat besi, kami bisa langsung mengonsumsinya. Sehingga keluhan yang terjadi akibat kekurangan zat besi, bisa kami hindarkan.

Punya Keluhan yang Sama?

Teman-teman punya keluhan yang sama? Kulit menjadi pucat, badan lesu dan lemah, serta kepala sering pusing atau sakit kepala? Jangan-jangan teman-teman juga mengalami anemia defisiensi zat besi seperti aku dan si sulung. Jika iya, ayo segera konsumsi suplemen zat besi tambahan. Supaya tubuh teman-teman bisa kembali sehat dan prima seperti sedia kala.

Maltofer® merupakan salah satu suplemen tambahan zat besi itu. Maltofer® ini merupakan sediaan zat besi untuk pengobatan kekurangan zat besi dengan atau tanpa anemia. Sulungku lebih suka Maltofer® Tablet Kunyah. Nah di dalam Maltofer® tablet kunyah ini, terkandung 100 mg zat besi sebagai iron (III)-Hydroxide Polymaltose Complex (IPC). 

Jika kekurangan zat besinya kambuh, si sulung langsung mengonsumsi Maltofer® Tablet Kunyah ini. Zat besi yang ada di dalamnya sangat mencukupi kebutuhan zat besi di tubuh si sulung. Aku juga begitu. Jika kekurangan zat besi terasa, aku makan Maltofer® Tablet Kunyah juga. Meskipun tidak terasa di saat haid, adakalanya zat besi yang ada di dalam tubuh berkurang akibat konsumsi makanan berzat besi yang memang kurang.

Untuk dosisnya, konsumsi Maltofer® Tablet Kunyah ini bisa disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan juga kondisi tubuh. Dosisnya bisa dilihat di tabel di bawah ini.

Tak perlu khawatir jika teman-teman kurang suka dengan obat kunyah. Maltofer® juga tersedia dalam bentuk yang lain. Ada Maltofer® Obat Tetes, ada Maltofer® Sirup, dan ada Maltofer® Fol Tablet Kunyah. Pilih saja yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Jangan Anggap Enteng Kekurangan Zat Besi!

Ini yang gak boleh. Meski kekurangan zat besi keluhan awalnya mungkin hanya pusing-pusing saja, jika dibiarkan bisa bahaya. Saat kita mengalami kekurangan zat besi, kadar hemoglobin yang ada di dalam tubuh menjadi rendah. Nah ini bisa membuat jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Akibatnya jantung berdetak tidak teratur dan sangat cepat. Pada kasus yang ekstrem, kondisi ini bisa menyebabkan pembesaran jantung hingga gagal jantung (Hello Sehat).

Aduh, serem juga ya efek dari kekurangan zat besi ini. So, jangan dianggap enteng ya keadaan tubuh yang kekurangan zat besi ini. Sekalipun mungkin kita masih bisa menahan gejalanya. Jangan sampai deh gejala yang bisa ditahan dan dianggap sepele ini menjadi hal serius yang bisa mengancam nyawa kita sendiri.

Ayo cegah kondisi tubuh yang kekurangan zat besi ini dengan mengonsumsi suplemen zat besi tambahan. Supaya tubuh kita selalu dalam kondisi yang sehat dan prima. Dengan tubuh yang sehat dan prima, tentunya kita jadi bisa melakukan aktivitas apapun yang produktif. Dan bukan sebaliknya. Jaga selalu kesehatan tubuh kita dan keluarga kita, ya!