25.10.24

Kampung Berseri Astra (KBA) Desa Tarumajaya, Desa Wisata di Lingkungan Km Nol Sungai Citarum

Tokoh-tokoh Desa Wisata Tarumajaya
Foto : KIM Cerdas Tarumajaya

Anda yang gemar scrolling  media sosial, terutama Instagram, pasti kenal dengan akun Instagam Pandawara. Ya, sebuah akun yang pemiliknya terdiri atas beberapa anak muda, yang kesehariannya mencintai kebersihan lingkungan, khususnya kebersihan lingkungan air (sungai ataupun laut). 

Nah beberapa waktu yang lalu, salah satu kegiatan mereka yang viral, itu adalah membersihkan Sungai Citarum. Di sana jika Anda lihat, sungai yang merupakan sungai paling panjang di Jawa Barat itu, keadaannya sangatlah kotor. Sampah berserakan begitu banyak, airnya juga jauh dari jernih. Dan di luar dari itu, penduduk di sekitar sungai Citarum juga sangatlah jorok dalam membuang sampah. Jadinya, hanya dalam beberapa hari saja, keadaan sampah yang awalnya bersih setelah dibersihkan Pandawara dan penduduk, kemudian menjadi kotor kembali.

Berbeda halnya dari keadaan di sungai Citarum yang dekat dengan perkotaan, di hulu sungai Citarum, yakni di titik nolnya, kebersihan sungai sangatlah diperhatikan. Masyarakat yang ada di sana berinisiatif membuat desa mereka menjadi sebuah Ecovillage. Ecovillage Tarumaja atau Desa Wisata Tarumajaya. Semuanya semata-mata demi mengefektifkan berbagai hal di dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di Kawasan Tarumajaya. Simpelnya, Desa Wisata ini dibuat supaya kebersihan Citarum, yang merupakan Sungai terpanjang di Jawa Barat ini selalu terjaga.

Mengenal Desa Wisata Tarumaja

Desa Wisata Tarumajaya berlokasi di kaki Gunung Wayang (ketinggian 1.600 – 1.920 Mdpl) kilometer nol Sungai Citarum. Letaknya ada di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Selain karena trademark-nya sebagai hulu sungai Citarum, membuat tempat ini sebagai desa wisata juga karena Desa Tarumajaya memiliki banyak tujuan wisata. Di antaranya saja Situ Cisanti Kilometer Nol Citarum, Bukit Paesan, Hutan pinus Pakawa, dan Tawides atau Taman Wisata Edukasi Desa. Selain bisa berwisata alam menikmati keindahan alamnya, main ke Desa Wisata Tarumajaya juga sekaligus berwisata heritage dan budaya.

Sebelum menjadi desa wisata seperti sekarang yang begitu aktif dan produktif di dalam mengedukasi dan melestarian alam; membudidayakan berbagai macam hasil pertanian dan peternakan yang sangat berwawasan lingkungan; serta mengembangan seni dan budaya lokal, Desa Tarumajaya merupakan sebuah desa yang memiliki predikat sebagai salah satu desa miskin yang ada di Kabupaten Bandung. 

Tingkat ekonomi dan pendapatan masyarakatnya saat itu (tahun 2008) relatif sangat rendah. Otomatis, kehidupan masyarakatnya juga sangat sederhana. Dengan jauhnya jarak desa ini ke kota, membuat Desa Tarumajaya semakin tertinggal saja. Belum lagi kepemilikan lahan penduduk atas lahan yang ada di sana yang sangat sedikit (hanya 97,7 Ha  atau 3,6% saja). Adapun sebagian besar lahan di sana adalah milik PTPN VIII seluas 1200 Ha (43,7%), Perum Perhutani seluas 819,9 Ha (29,9%), dan PT. London Sumatera seluas 627,4 Ha (22,9%). Jadinya, penduduk setempat banyak yang tinggal di tanah yang tidak semestinya. Dari mulai bermukim di bantaran-bantaran sungai yang berisiko tinggi, hingga di lahan-lahan negara yang ada di sekitar desa. 

Seiring dengan majunya pemikiran beberapa tokoh yang ada di sana, serta berkat gotong royong masyarakatnya, dan juga dukungan pihak-pihak terkait, jadilah keadaan Desa Tarumajaya meningkat perlahan-lahan. 

Melejitnya Desa Tarumajaya

Peningkatan yang diraih Desa Tarumaya tidaklah membuat puas masyarakat yang ada di sana. Para tokohnya kemudian berpikir untuk menjadikan Desa Tarumajaya jauh lebih maju lagi. 

Impian itu dimulai di tahun 2020. Masyarakat Desa Tarumajaya mulai berani membangun impian mereka dengan langkah-langkah secara nyata di dalam mengembangkan wisata edukasi konservasi alam pedesaan sebagai cara di dalam menambah nilai kehidupan sosial, ekonomi, serta budaya masyarakat, tanpa harus meninggalkan prinsip, tradisi, kearifan lokal, dan budaya masyarakat yang sudah ada. Namun pun begitu, Desa Tarumajaya tetap membuka diri dan juga membangun interaksi positif terhadap masyarakat dari luar. Baik itu dengan pemerintah, pihak swasta, ataupun perguruan tinggi.

Setelah semua pihaknya setuju, seluruh elemen masyarakat Desa Tarumajaya pun menata diri. Semua hal yang menjadi modal untuk menjadi Desa Wisata dikelola dengan sebaik-baiknya. Meski semuanya tidak mudah, karena karena mereka tidak memiliki banyak modal materi, akan tetapi dukungan dan kepercayaan penuh dari masyarakat Desa Tarumajaya dan pemerintah terkait, membuat semua jadi lebih mudah di dalam menjalankan program yang sudah ditentukan. Simpelnya, masyarakat yang merencanakan, masyarakat yang melaksanakan, dan masyarakat pula yang mengawasi serta menikmati semua hasil pembangunan yang dilakukan dari, oleh, dan untuk masyarakat itu sendiri.

Dan benar saja, setelah semuanya kompak dengan semua yang sudah diprogramkan, Desa Wisata ini menjadi solusi bagi Desa Tarumajaya. Aneka jenis lapangan pekerjaan jadi tersedia buat masyarakatnya. Tingkat sosial, ekonomi, dan aneka capaian desa, dirasakan meningkat. Belum lagi masyarakatnya yang jadi bisa menjadi pelaku UMKM yang produktif dengan aneka produk. Dari mulai produk makana dan minuman hingga kerajinan yang menjadi khas Tarumajaya. Semakin meningkat saja tingkat kehidupan masyarakat yang ada di sana.  

Aneka paket wisata juga semakin menambah pundi-pundi rupiah masyarakat Desa Wisata Tarumajaya. Semakin banyaknya sarana dan prasarana yang memadai membuat desa ini menjadi tujuan banyak wisatawan. Ada homestay, ada tempat kemah, ada fasilitas out bond, dan ada yang lainnya. Dari yang awalnya hanya menggarap satu tempat saja, kini semakin banyak saja potensi tempat yang memajukan Desa Wisata Tarumajaya ini. Dari mulai Situ Cisanti 0 Km Hulu Sungai Citarum, Pemandian Air Panas, Curug Lodaya Kolot, Perkebunan Teh, serta kebun sayur yang bisa jadi tempat wisata agrowisata, dan masih banyak lagi yang lainnya yang sangat potensial untuk dikembangkan.

Salah satu kafe di Desa Wisata Tarumajaya
Foto: KIM Cerdas Tarumajaya

Capaian Desa Wisata Tarumajaya

Selama jangka waktu 2 tahun merintis desa wisata, Desa Wisata Tarumajaya sudah banyak mendapatkan capaian. Meningkatnya peluang masyarakat mendapatkan tambahan pendapatan serta peningkatan ekonomi tanpa harus pergi ke mana-mana, tanpa merusak lingkungan, tanpa terjadinya urbaninsasi, di mana semua diberdayakan melalui berbagai kegiatan ekonomi produktif, plus terpeliharanya budaya masyarakat setempat, jelas merupakan hal terbesarnya. Kemudian dari luar, Desa Wisata Tarumajaya sudah mendapat penghargaan juga. Misalnya saja adalah Anuggrah Desa Wisata Terbaik Kategori Rintisan Oleh Bupati Bandung, pada tahun 2022 dan juga dijadikannya Desa Wisata sebagai salah satu Kampung Berseri Astra (KBA) oleh Grup Astra. 

Salah satu momen Desa Wisata Tarumajaya mendapatkan penghargaan
Foto : KIM Cerdas Tarumajaya

Satu Kata Saja : Keren!

Iya, keren sekali memang Desa Wisata Tarumaja ini. Dari yang asalnya desa miskin, masyarakatnya berjuang tak kenal lelah hingga akhirnya menjadi seperti sekarang. Hasil memang tak akan mengkhianati usaha. Semoga desa-desa lain juga bisa meneladani apa yang dicapai dan sudah dilakukan Desa Tarumajaya ini. Tak ada hal yang mustahil jika semua elemen masyarakatnya mau dan bekerja sama. Ya, semoga saja!

Situ Cisanti
Foto : Tribun Jabar


22 komentar:

  1. Luar biasa ya mba, dengan kemauan sendiri untuk memajukan desa, warganya berhasil meraihnya. Keren banget tuh

    BalasHapus
  2. Paling suka baca cerita inspirasi seperti ini mbak, apalagi makin kesini desanya makin berkembang jadi wisata edukatif ya.. Sukses selalu untuk Desa Wisata Tarumaja

    BalasHapus
  3. Masyaallah. Cantik ya telaganya. Keren deh, warga desa ini bisa bergotong-royong menjaga kebersihan desa Citarum dan membuatnya lebih berdaya

    BalasHapus
  4. Kalau semua dikerjakan secara bergotong royong, pastinya akan menghasilkan sesuatu yang berkali lipat... karena tiap orang memiliki skill yang berbeda, saling mengisi kekurangan satu sama lain... itu juga yang terjadi di Desa Wisata Tarumajaya...

    BalasHapus
  5. keren sekali Desa Tarumajaya ini ya! jika ada kemauan dan kerjasama pasti ada jalan ya mba, semoga Desa-desa lain bisa mengikuti jejak ini sehingga masyarakat juga merasakan kebermanfaatannya

    BalasHapus
  6. Iya bener, keren banget, deh. Memperbaiki ekonomi desa tanpa merusak lingkungan. Malah justru lingkungannya semakin diperbaiki. Hasilnya desanya semakin maju dan perekonomian di sana meningkat

    BalasHapus
  7. Keren ya Desa Wisata Tarumaja ini, berkat wisata edukasi konservasi alam pedesaan jadi memajukan wilayah tersebut dan tentunya berpengaruh pada kesejahteraan masyarakatnya

    BalasHapus
  8. Sangat menarik dan inspiratif sekali
    Desa Wisata Tarumajaya. Beneran ya warga nya saling bahu membahu menciptakan lingkungan yang lebih baik. Mengetahui fakta sungai terpanjang di Jawa Barat sekotor itu bikin miris, beda hal pas tau tentang Desa Wisata Tarumajaya langsung berdecak kagum.

    Semoga semakin banyak desa yang mengadopsi cara-cara baik dari Desa Wisata Tarumajaya. Pastinya impact positif bakalan dirasakan sama banyak lapisan masyarakat.

    BalasHapus
  9. kapan2 kalo ke bandung, molly mau mampir ahh ke desa tarumajaya. pasti banyak tempat wisata menarik di sana.

    BalasHapus
  10. Cocok nih diikuti jejaknya, karena bisa tanpa urbanisasi dan gak merusak lingkungan. Ini bisa jadi inspirasi untuk tempat lainnya

    BalasHapus
  11. Keren deh impian Desa Tarumajaya mengembangkan wisata edukasi konservasi alam hingga membenahi kehidupan sosial, ekonomi dan budaya. Masyarakatnya juga produktif menjadi pelaku UMKM dengan aneka produkk. Bisa meningkatkan kehidupan masyarakat setempat.

    BalasHapus
  12. Salut dengan masyarakat Desa Tarumajaya, yang sudah memajukan dan meningkatkan potensi desa menjadi sebuah desa wisata. Semoga dengan adanya KBA, Desa Tarumajaya makin jaya dan makin maju.

    BalasHapus
  13. Jadi Situ Cisanti ini ada di Desa Tarumaja kah Teh Nia? Saya pernah liat liputannya Situ Cisanti ini bersih dan asri. Salut juga sama para pemuda desa ini yang mau turun tangan membersihkan lingkungan sekitaran sungai citarum

    BalasHapus
  14. Suka banget yang memanfaatkan alam kaya gini. Jadi tempat wisata, tapi juga terjaga kebersihannya. Soalnya kadang kan hangat-hangat tahi ayam. Keren deh Desa Wisata Tarumaja. Setuju bahwa kunci keberhasilannya itu karena kerja sama semua warga

    BalasHapus
  15. Asli keren banget sih ya Pandawara.
    Ini, karena pemiliknya terdiri atas beberapa anak muda, yang kesehariannya mencintai kebersihan lingkungan, khususnya kebersihan lingkungan air (sungai ataupun laut).

    BalasHapus
  16. Cantik amat desanya ya bersih dan indah terpelihara, keren banget kalau anak muda penduduk desa bergerak aktif menjaga lingkungan yang akhirnya bisa menjadi tempat tujuan wisata

    BalasHapus
  17. Keren dan menginspirasi para pemenang SATU Award Indonesia ini.
    Karena semangat mereka membangun tempat tinggal yang tadinya gak ada apa-apanya, kini bisa menjadi lebih ramai, seperti Desa Wisata Tarumajaya.

    BalasHapus
  18. Senang sekali membaca cerita tentang kampung yang bisa berdaya seperti ini
    Ini juga berkat dukungan dari Astra ya mbak

    BalasHapus
  19. keren banget desa tarumajaya ini bisa meningkatkan potensinya sehingga menjelma dari desa miskin menjadi desa wisata.

    BalasHapus
  20. jadi cakep banget situnya, perjuangan tak pernah berkhianat ya, semoga selalu ada semangat dalam keterbatasan

    BalasHapus
  21. Terbukti kalau kerja sama itu bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa, ya, Mba. Padahal kalau dilihat dari perjalanannya baru menginjak tahun kedua, ya.

    BalasHapus
  22. Keren banget Desa Wisata Tarumajaya, kesadaran masyarakat menjadikan desa Tarumajaya berhasil menjadi desa terbaik dan perekonomian masyakat dapat meningkat tanpa urbanisasi.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan berkomentar di blog saya. Maaf, karena semakin banyak SPAM, saya moderasi dulu komentarnya. Insya Allah, saya akan berkunjung balik ke blog teman-teman juga. Hatur tengkyu. :)