Pagi itu mama menangis. Karena heran, saya dekati dia perlahan. Awalnya beliau gak mau cerita, tapi lama-lama akhirnya ngomong juga.
“Mama malu, tiap hari nyusahin anak. Buat makan, buat ini, buat itu, semua dari anak. Mama mau dagang lagi aja, ya!”
Begitu katanya. Beliau malu dengan dirinya yang dibiayai kami anak-anaknya: saya, 2 kakak saya, dan juga adik saya. Meski sudah dibilang dia bukan beban kami, kejadian seperti itu terjadi terus menerus. Dan malah sejak bapak meninggal, kejadian seperti itu semakin sering terjadi. Mama merasa menjadi beban anak-anaknya.