Tampilkan postingan dengan label Radit. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Radit. Tampilkan semua postingan

13.2.17

Apa Itu Anak Normal?


Pagi ini saya tergelitik dengan status seorang teman di Facebook. Statusnya seperti di bawah ini. 


Ya, suatu kali, dulu, saya pernah Ingin menuliskan status serupa. Mengeluarkan unek-unek atas apa yang saya rasakan. Tapi seiring waktu, keinginan itu menguap. Tentunya juga setelah suami menasehati saya untuk tidak melakukannya. Saya pun akhirnya bisa berdamai dan menghilangkan semua keresahan hati saya itu.

29.8.15

Tip Menyikapi Games (yang Dimainkan Anak-anak) di Ponsel Pintar

Tip-Menyikapi-Games-yang-Dimainkan-Anak-anak-di-Ponsel-Pintar

Kemaren sore, saat mau googling di hape, saya kaget banget. Kagetnya begini, di jejak pencarian via Google tersebut, ada banyak sekali kata kunci pencarian yang asing dan tidak saya kenal. Dan jelas, itu bukan saya yang mengetikkannya. Meski bukan sesuatu yang berbau porno atau pun kekerasan, kata-kata kunci pencarian itu sangat membuat saya penasaran.

Pikiran saya langsung tertuju pada A Radit. Iya, selain dia, cuma De Zaudan yang biasa minjem hape saya. Dan cuma dia yang sudah bisa baca tulis. Jelas sekali, A Raditlah 'tersangka' yang mengetikkan kata-kata kunci pencarian itu.

Untuk tahu apa yang dicari A Radit, saya pun langsung searching setiap kata-kata pencarian yang aneh tesebut. Meskipun tak menemukan hal yang 'bahaya', saya cukup 'tersadar' dengan apa yang dicari A Radit. Benar, A Radit ternyata mencari semua hal yang berhubungan dengan games kesukaannya yang ter-install di hape saya, Minecraft dan juga Clash of Clan. Dari mulai turorial cara mainnya di Youtube hingga server yang membuat dia bisa main multiplayer.

23.10.14

Bullying Ada Di Mana-mana...

Kemaren saya nonton berita di tv. Saya kaget banget saat tahu bahwa ada anak kelas V SD di Jakarta Selatan, melakukan pemerasan terhadap teman-temannya. Gak tanggung-tanggung, jumlah uang yang diminta bisa sampai ratusan ribu. Jadi untuk bisa setor pada pemeras tersebut, para anak yang diperas, nyuri uang dari orangtuanya. Malah ada yang sampe jual perhiasan ibunya. Mereka takut dengan ancaman si pemeras yang akan nonjokin mereka jika uang tersebut tidak diberikan.

Deja vu! Peristiwa itu sama persis dengan apa yang menimpa anak kedua saya, Radit, seminggu yang lalu. Ya, Radit yang saya kira aman dari bullying seperti itu, ternyata bisa kejadian. Bahkan katanya sudah sejak setahun yang lalu. Sama, Radit juga diancam akan ditonjok si pemeras jika  ngomong ke guru, ke teman-temannya, atau kepada saya.

Sebenernya saya pernah curiga dengan perubahan Radit (yang saya rasa cukup drastis) setiap kali pulang sekolah. Radit yang biasanya ceria jadi sering uring-uringan. Tapi tiap saya tanya kenapa, jawabannya selalu enggak ada apa-apa. Dan rasa curiga itu menguap begitu saja manakala setelah saya goda-goda, Radit ceria dan tertawa lagi.

27.5.14

Met Milad Raditku Sayang...



Aku Bahkan Rela Mati Untuknya  

“Kriiiing….. kriiiiiing….” Bunyi alarm membangunkan tidurku pagi itu. Seperti biasa, hanya sepersekian menit, pikiranku langsung mengumpul. Sigap saja kurapihkan rambutku dengan mengikatnya ke belakang. Sempat kutatap dua orang yang paling berharga dalam hidupku, suami dan gadis kecilku, tertidur pulas di atas kasur yang baru saja kutinggalkan. Aku pun ke luar kamar.

Kubuka keran air dengan perlahan. Tapi saat air itu menyentuh wajahku, ada hal aneh yang aku rasakan. Ya, di sini, di perut dan juga tenggorokkanku. Dan oh! Semua isi perutku tumpah seketika. Kepalaku pun menjadi berat dengan pandangan yang semakin berputar-putar. Ada apa denganku?
*

Ketakutanku terbukti sudah. Semua gejala yang aku rasakan seminggu sebelumnya, benar-benar menguatkan sebuah bukti yang saat itu aku pegang. Dua strip merah di alat penguji kehamilan. Ya, aku hamil. Hamil anak kedua.

27.10.13

Rekreasi Seru yang Penuh Pengalaman Baru

Siapa bilang kalau jalan-jalan ke mal itu identik dengan konsumerisme? Dan siapa juga yang bilang jika rekreasi ke pusat perbelanjaan modern itu tidak mendidik anak-anak? Apa yang saya alami bareng keluarga, kemarin, sangat jauh dengan apa yang selama ini disangkakan orang-orang, lho. Dan sebaliknya, kami mendapat banyak pengalaman luar biasa yang sarat akan manfaat.

Yupp! Kemarin, saya sekeluarga jalan-jalan ke mal. Dengan maksud untuk refreshing Aa Radit setelah seminggu penuh UTS, kami pun memilih Trans Studio Mal Bandung sebagai tempat tujuan. Awalnya kami ragu, sebab wiken kemarin itu jatuh di tanggal tua. Namun berbekal keyakinan bahwa rekreasi itu tak harus menghabiskan banyak uang, kami pun pergi dengan penuh semangat.

Sesampainya di Trans Studio Mal, wajah Aa Radit dan Baby Zaudan semakin semringah. Keramaian yang ada di sana, rupanya menjadi penyebabnya. Ya, ternyata di sana sedang diselenggarakan sebuah acara besar. Namanya Mall Performance Bebestar 2. Tak hanya Aa Radit dan Baby Zaudan saja. Saya dan ayahnya anak-anak juga sangat penasaran.

Suasana acara (tampak depan dan atas)

19.10.13

Si Jago Kandang yang Kian Cemerlang

“Mi, waktu kecil cita-citanya apa sih?” tanya Radit sepulang sekolah, sewaktu dia masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak.
“Dokter,” jawab saya. “Eh, kok nanya cita-cita. Tadi ditanya ibu guru di sekolah?” saya balik bertanya.
“Iya,” jawab Radit pendek.
“Radit jawab apa?” tanya saya lagi.
“Enggak jawab apa-apa. Malu!” Radit terdiam.
“Kok malu?” saya terheran.
Radit cuma tersenyum.


Percakapan kami mengenai cita-cita Radit waktu itu, adalah kali yang pertama. Sebab sesudahnya, Radit menjadi sering bercerita kepada saya mengenai hal yang sama. Sebelum ditanya ibu gurunya tempo hari, Radit pernah mengutarakan ketertarikannya untuk menjadi seorang astronot. Keseruan saat bisa melihat bintang dan juga bulan secara langsung, konon menjadi alasan dia. 

Begitu masuk kelas 1 SD, cita-cita Radit berubah lagi. Kekaguman dia akan sosok seorang pilot yang bisa menerbangkan pesawat terbang, membuat dia ingin menjadi orang yang serupa. Ya, seorang pilot. Menurutnya, sambil mengemudi alat yang hebat, dia bisa sekalian keliling dunia.

Hobi Radit dalam bermain game ternyata juga memengaruhi cita-citanya. Tanpa banyak berpikir, dalam sebuah percakapan, dia menyatakan perubahan cita-citanya itu. Lagi-lagi alasannya hampir sama. Membuat game akan sangat mengasyikkan. Dan katanya, dia akan membuat game-game impian yang selama ini sangat diinginkannya.

3.3.13

Anak Susah Makan? Libatkan Mereka Saat Memasak!

Susah makan merupakan satu dari sekian banyak keluhan ibu-ibu terhadap anaknya. Keluhan ini sekilas terlihat enteng, akan tetapi jika dibiarkan, bisa membahayakan. Ya! Bagaimana tidak, makanan adalah sumber energi dan sumber nutrisi (gizi) bagi tubuh anak untuk tumbuh dan berkembang. Tanpa makanan, anak bisa sakit, tumbuh dan berkembang tidak sempurna, bahkan anak bisa cacat atau meninggal.

Kejadian susah makan juga terjadi pada Radit, putra kedua saya. Dia susah sekali makan makanan rumah. Setiap hari, makanan yang diminta hanyalah mie instan, goreng sosis, burger, atau baso yang nongkrong di depan rumah. Sesekali, sih, saya biarkan dia memakan makanan itu. Tetapi lama-kelamaan, saya khawatir dengan gizi yang dikandungnya. Tentu saja karena makanan-makanan tadi, gizinya sangat tidak bagus. Bahkan untuk orang dewasa sekali pun.

Radit

27.2.13

Abiku, Teman Keseharianku

"Tiada hari tanpa Abi." 
Seperti itulah mungkin ungkapan ketiga anak-anakku. Karena ketika mereka bangun, abinya pulang kerja terlambat, atau pergi ke luar kota, hal yang ditanyakan pertama kali pasti selalu dia. Sebagai ibu, terkadang aku cemburu. Kuantitas waktuku yang lebih lama daripada abinya bersama mereka, ternyata tak membuat aku lebih prioritas. Hehe, ada-ada saja ya, kecemburuanku itu. :D

Kedekatan abi dan anak-anak tentu saja karena abinya jarang sekali marah. Jangankan untuk marah, matanya melotot sedikit atau bahkan diam acuh tak acuh ketika anak-anak salah, sudah membuat anak-anak panik dan takut. Keseharian bersama abinya yang selalu diisi dengan hal-hal yang menyenangkan juga turut andil sebagai alasan bagi anak-anak untuk selalu merindukan abinya. Kalau sudah bersama, jangan ditanya deh!Kongsi mereka susah dipecah-belah. Main game, berenang bersama, jalan-jalan, makan di luar, hingga nonton film pasti dilakukan bareng-bareng, meski tanpa 'restu' aku sebagai ibunya.